Share

Bayangan Ingatan

last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-19 10:12:51
Mira pergi dari hotel menggunakan taksi. Dia diam di dalam taksi sambil memperhatikan jalanan yang dilewati.

‘Aksa tanya soal Angga, apa dia cemburu?’

Mira bertanya-tanya dalam hati. Semalam Aksa tiba-tiba menatapnya dingin, kemudian menariknya pergi tanpa kata, hingga berakhir menciumnya. Gila, Mira benar-benar tidak pernah membayangkan hal itu terjadi padanya.

Akan tetapi, Mira juga menepis dugaan itu. Untuk apa Aksa cemburu? Mereka tidak memiliki hubungan? Atau mungkin, Aksa bertindak seperti itu karena menganggap Mira adalah Alina?

Ekspresi wajah Mira berubah suram. Bukankah bisa saja begitu, apalagi semalam Aksa mabuk. Jika memang semalam Aksa menganggap jika Mira adalah Alina, maka Mira harus menelan kekecewaan begitu dalam sebab semua yang diucapkan Aksa, pastilah ditujukan untuk Alina.

‘Apa aku cemburu?’

Tiba-tiba saja Mira merasa gelisah. Dia tidak mau jika dianggap sebagai orang lain.

Di hotel. Aksa masih diam berpikir. Dia mencoba untuk mengingat kejadian semalam, tetapi ti
Aililea (din din)

Teman-teman, jangan lupa komentarnya, ya. Aku berterima kasih banyak kalau kalian mau meninggalkan jejak komentar di buku ini. Terima kasih banyak :)

| 12
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Ais Intan
siapa kah anggaaa? apakah bisa membantu mira mengetahui masa lalu nya?
goodnovel comment avatar
wardah
semoga Alina inget ya
goodnovel comment avatar
Adeena
ayo bisa Mira cari kepingan ingatan masa lalumu sendiri tanpa tanya ke Dani pasti Dani ga mau jujur dengan alasan kesehatanmu...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Mencari Tahu

    Mira pergi ke rumah Angga. Dia langsung masuk rumah, lalu bertemu dengan pelayan di sana.“Angga mana, Bi?” tanya Mira.“Ada di belakang,” jawab pelayan sambil menunjuk ke belakang menggunakan jempol.Mira mengangguk sebagai tanda terima kasih, lalu berjalan menuju halaman belakang untuk menemui Angga. Namun, sebelum sampai pintu belakang, ternyata Mira bertemu dengan Shinta.“Kamu sudah sarapan?” tanya sang bibi ketika melihat Mira.Mira memulas senyum. Dia menghampiri bibinya itu lalu mencium pipi kanan dan kiri Shinta.“Belum, Bi,” jawab Mira.“Kalau gitu sarapan di sini, ya. Biar bibi siapkan. Kamu mau makan apa?” tanya Shinta penuh perhatian.“Apa saja boleh, Bi. Aku juga sebenarnya ke sini karena mau tanya sesuatu ke Bibi, tapi mau ketemu Angga dulu,” ujar Mira.Shinta mengangguk-angguk. Dia berkata akan menyiapkan sarapan, lalu membiarkan Mira pergi menemui Angga.Mira pergi ke halaman belakang, ternyata Angga sedang berenang. Mira berdiri di tepian kolam, menunggu sampai sepup

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Mencari Petunjuk

    Mira merasa aneh melihat reaksi Angga. Dia sampai menyipitkan mata, pasti ada sesuatu yang diketahui sampai Angga seperti itu.“Jadi, kamu tahu sesuatu?” tanya Mira.“Aku? Memangnya aku tahu apa soal kehidupan pribadimu dulu? Aku dulu ‘kan di luar negeri, jadi kurang tahu bagaimana kehidupanmu dan Daniel, apalagi asmaramu,” ucap Angga lalu tersenyum canggung dan hambar hanya untuk menutupi kepanikannya.Mira diam. Dia merasa ada yang aneh. Meski Angga berada di luar negeri bertahun-tahun, tetapi jika mereka tinggal dan tumbuh bersama selama ini, bukankah seharusnya Angga sedikit tahu bagaimana kehidupan Mira dan Daniel?“Jika kamu mau tanya soal kehidupanmu sebelum hilang ingatan, mungkin yang tahu lebih pasti hanya Mama, Papa, dan Daniel. Jujur, meski sekarang kita dekat, tapi tidak dengan dulu. Aku benar-benar berkata jujur, jadi jangan paksa aku bicara, takutnya aku salah bicara,” ucap Angga karena panik.“Lagi pula, bukankah dokter melarangmu mengingat masa lalu? Kenapa kamu malah

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Memberi Jawaban

    Aksa duduk di sofa sambil menatap ponselnya. Harusnya hari ini dia pulang, tetapi karena masalah semalam membuatnya tidak bisa pergi begitu saja sebelum bicara dan menjelaskan pada Mira soal apa yang sudah dilakukannya tanpa sengaja.Sekarang Aksa sedang bingung, haruskah dia menghubungi Mira dan mengajak bertemu? Tetapi bagaimana kalau Mira masih marah dan tak mau bertemu dengannya?Aksa masih berpikir, dia tidak bisa diam saja seperti ini. Aksa akhirnya nekat menghubungi Restu.“Halo, Pak Restu.”“Apa ada masalah sampai kamu menghubungiku?” tanya Restu dari seberang panggilan.“Tentu ada. Saya ingin minta alamat tempat tinggal Mira. Saya ingin menemuinya untuk suatu alasan. Anda tidak akan menghalangi saya, kan?”Aksa yakin Restu takkan menolak permintaannya, sehingga dia berani menghubungi pria itu.**Mira diam di mobil yang sudah terparkir di basement apartemen miliknya. Dia menghela napas kasar, jawaban sang bibi tidak membuatnya lega sama sekali, malah membuat Mira semakin pena

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Masih Istriku

    Mira masih menatap bergantian Aksa dan Daniel, apalagi keduanya saling tatap seperti orang yang saling mengenal.“Kalian pernah bertemu sebelumnya?” tanya Mira memastikan lagi.Daniel menoleh sambil tersenyum pada Mira, lalu menjawab, “Iya kenal.”“Jadi, apa kita bisa bicara sebentar di luar?” tanya Daniel sambil menatap pada Aksa.Mira kini menatap pada Aksa yang sedang memandang pada Daniel.“Tentu.” Aksa berdiri menghadap Daniel.“Kenapa harus bicara di luar?” tanya Mira sambil menatap bergantian dua pria itu.Aksa dan Daniel menatap bersamaan pada Mira, lalu Aksa yang menjawab, “Ada urusan pribadi sedikit.”Dahi Mira berkerut halus. Dia penasaran, kenapa mereka saling mengenal padahal sebelumnya Daniel bilang kurang tahu? Sepertinya memang ada sesuatu yang disembunyikan darinya.Aksa dan Daniel keluar dari unit apartemen Mira. Mereka berada di depan untuk bicara berdua.“Kamu sudah tahu semua, kan? Lalu untuk apa kamu ke sini? Ingin memaksanya agar ingat kalau dia Alina?” Daniel b

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Penjelasan

    Daniel gelagapan mendengar pertanyaan Mira. Dia tampak panik karena jujur bisa saja membuat Mira memaksa mengingat masa lalu.“Kakak mendengar itu dari mana?” tanya Daniel mencoba mengelak.“Kalian pikir aku tidak memasang Cctv tambahan di depan unit?” Mira menatap datar pada sang adik.Daniel sangat terkejut. Tentu saja dia tidak menyangka akan hal itu.“Jika memang ada sesuatu yang seharusnya aku ketahui, kalian tidak bisa menyembunyikannya dariku begitu saja.” Mira bicara dengan nada tegas meski tubuhnya masih lemas.Aksa melihat Daniel panik dan bingung. Akhirnya dia berdiri lalu mendekat dan berlutut di dekat Mira.“Kami akan jujur, tapi juga kamu harus janji agar tidak terlalu memaksa untuk mengingat masa lalu,” ucap Aksa.Mira diam tanpa memberi balasan.Daniel sendiri terkejut dengan sikap Aksa, tetapi tak bisa berbuat apa-apa karena Mira sudah mendengarnya sendiri.“Benar, aku suamimu di masa lalu, itu sebabnya Arlo memanggilmu Mama,” ujar Aksa jujur daripada menambah kebohong

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Mencari Bukti Lain

    Mira duduk diam di dalam kamar. Dia merenungi semua yang terjadi padanya. Mira tidak tahu, apakah dia harus menerima semua fakta itu, sedangkan dia benar-benar merasa aneh dengan apa yang baru saja diketahuinya.Mira diam cukup lama, sampai akhirnya menoleh pada ponsel yang ada di sampingnya. Dia mengambil benda pipih itu, kemudian mencari nomor Kaira.Bukankah Kaira bilang kalau kenal Alina sejak sekolah, mungkin saja Kaira bisa memberikan penjelasan dan alasan masuk akal untuknya memercayai cerita Aksa.“Halo, Mira.” Mira mendengar suara Kaira dari seberang panggilan. Dia agak ragu saat akan bicara, tetapi karena sudah terlanjur menghubungi, membuat Mira menyampaikan maksudnya.“Kai, aku mau tanya sesuatu, tapi kuharap kamu jujur,” ucap Mira.“Iya, memangnya kamu mau tanya apa?” tanya Kaira dari seberang panggilan.Mira menarik napas dalam-dalam, lalu mengembuskan perlahan.“Jawab jujur, apa benar aku ini Alina? Apa kamu tahu soal itu? Dan, apa kamu bisa membuktikan kalau aku Alina

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Demi Arlo

    Aksa memasukkan makanan ke mulut dengan sangat pelan. Dia melirik pada Mira yang duduk berhadapan dengannya dan bersikap dingin meski tampak biasa.Daniel tiba-tiba ada keperluan, meninggalkan Aksa di apartemen itu hanya berdua dengan Mira.Saat Aksa bingung harus bagaimana menghadapi Mira, dia melihat wanita itu kini menatapnya.“Apa? Kenapa makanannya tidak dimakan? Tidak enak?” tanya Mira ketus.Aksa tak menjawab. Dia buru-buru memasukkan makanan ke mulut dan mengunyah agar tidak terkena omel Mira.“Apa aku sangat membencimu sampai memilih menjauh darimu?” tanya Mira.Aksa berhenti mengunyah dan segera menatap pada Mira.“Aku tidak tahu seberapa besar rasa bencimu padaku waktu itu. Aku hanya tahu kalau kita pernah menghabiskan waktu bersama dengan bahagia dan sama-sama berharap bisa membesarkan Arlo dengan baik,” jawab Aksa.Mira diam dengan tatapan terus tertuju pada Aksa.“Aku bukan ibu susu, tapi ibu kandung Arlo?” Mira memastikan lagi.“Iya.” Aksa mengangguk.Mira menghela napa

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Akan Pulang

    Arlo terus memperhatikan Nenek Agni yang tampak senang. Bahkan nenek buyutnya itu mengangguk-angguk dengan pandangan begitu bahagia.“Tentu, tentu, aku akan menunggu kepulangan kalian,” ucap Nenek Agni seperti ingin menangis.Aksa mengatakan kalau Mira sudah tahu jika sebenarnya adalah Alina. Meski masih hilang ingatan, tetapi Mira mau kembali demi Arlo.“Kenapa Nenek Buyut sangat senang?” tanya Arlo penasaran.Nenek Agni baru saja mengakhiri panggilan dari Aksa, lalu menatap pada Arlo.“Papa baru saja telepon. Dia bilang akan mengajak mamanya Arlo pulang, jadi Arlo harus sabar. Apa Arlo senang?” tanya Nenek Agni dengan suara lembut.“Benalkah?” tanya Arlo memastikan.“Iya, benar.” Nenek Agni menjawab sambil mengangguk-anggukkan kepala.Secara spontan Arlo melompat-lompat kegirangan karena begitu senang.“Asyik! Mama mau pulang!” Arlo sampai berlari mengelilingi ruangan karena begitu bahagia.Sasmita dan Mirza yang baru saja akan bergabung di ruang keluarga sampai keheranan melihat Ar

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20

Bab terbaru

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Daniel : Memberi Hadiah

    “Apa itu penting?”Pertanyaan Daniel membungkam Karin. Dia mengulum bibir dan menggeleng.Daniel sendiri tidak mau bersikap baik, jangan sampai sikap baiknya disalahartikan.Daniel melihat Karin yang diam tertunduk. Dia pun memutuskan untuk pergi daripada terlalu lama berinteraksi dengan Karin.“Tunggu, kamu tidak jadi mencari aksesoris? Aku bisa menunjukkan beberapa barang yang mungkin cocok dengan yang kamu inginkan,” ucap Karin membujuk seraya meremat jari.Daniel diam sejenak, tetapi setelahnya mengangguk. Dia mengikuti Karin menuju display khusus aksesoris anak-anak.“Anak itu biasanya suka apa? Bando, jepit rambut, kalung, atau gelang mungkin?” tanya Karin mencoba mengajak bicara Daniel.Daniel tak menjawab pertanyaan Karin. Dia lebih memilih fokus memperhatikan aksesoris yang terpajang di sana, hingga tatapannya tertuju pada gantungan ponsel yang lucu dan menggemaskan.“Itu lucu,” ucap Karin.Daniel tetap tak bicara pada Karin.Karin diam memperhatikan Daniel yang begitu dingin,

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Sama-sama Mau Perhatian

    Siang itu, Aksa masih berada di ruang kerjanya dengan banyaknya tumpukan berkas di meja. Dia sedang membaca beberapa perencanaan bisnis untuk mengembangkan perusahaannya.“Masih sangat sibuk?”Aksa terkejut mendengar suara Alina. Dia langsung menoleh dan melihat istrinya ternyata sudah berada di ruangannya. Aksa tersenyum lebar, karena terlalu fokus bekerja, membuatnya sampai tidak menyadari kalau Alina datang.“Aku tidak mendengar kamu mengetuk pintu,” ucap Aksa langsung berdiri dari tempat duduknya untuk menghampiri Alina.“Aku memang tidak mengetuk pintu,” balas Alina.Aksa mengajak Alina duduk. Alina membawa paper bag berisi makan siang seperti yang dijanjikannya pagi tadi.“Arlo tidak rewel tahu kamu akan ke sini dan tidak diajak?” tanya Aksa.“Oh, dia pergi bersama Naya dan Bams. Katanya mau main ke rumah Anya. Nanti aku ke sana setelah dari sini,” jawab Alina seraya mengeluarkan kotak makanan dari dalam paper bag.“Ternyata dia mau lepas darimu karena Anya?” Aksa keheranan.“Iya

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Aksa dan Ilham

    Aksa sudah sampai di perusahaan. Seperti biasa Ilham akan langsung menemani masuk ruangan lalu membacakan jadwal harian Aksa.“Ada yang mau Anda ubah, Pak?” tanya Ilham setelah selesai membacakan laporannya.Aksa tak langsung menjawab. Dia malah menatap Ilham.“Ada apa, Pak?” tanya Ilham panik karena tatapan Aksa. Apa dia membuat kesalahan?Aksa menghela napas pelan, lalu menyandarkan punggung.“Apa kamu benar-benar tidak mau mengubah keputusanmu untuk mengambil alih perusahaan mertuamu? Bukankah ini menguntungkan untuk kariermu?” tanya Aksa sekali lagi setelah berulang kali Ilham berkata akan tetap menjadi sekretarisnya.Aksa hanya tak ingin dianggap menghambat Ilham berkembang. Meski dia juga berat melepas Ilham yang sudah bertahun-tahun ikut dengannya dan menjadi pekerja terbaiknya, tetapi Aksa juga ingin masa depan Ilham semakin baik.Namun, bukannya mendapat jawaban, Ilham malah membalas, “Anda mau memecat saya?”Pertanyaan Ilham tentu saja membuat Aksa sampai menegakkan badan.“

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Bodyguard Kecil

    Hari berikutnya. Alina dan yang lain sarapan seperti biasanya. Rumah itu sekarang begitu ramai dan semakin hangat dengan banyaknya orang yang menempati rumah itu.“Aku lupa bilang,” ucap Daniel di sela sarapan.Semua orang menatap pada pria itu sekarang.“Lupa bilang apa?” tanya Alina penasaran.Daniel menatap ke semua orang lalu membalas, “Waktu itu aku bicara dengan Paman, dia menawariku untuk mengelola perusahaan di sini. Karena Kak Alina akan tinggal di sini, jadi kurasa aku juga akan tetap di sini.”Alina cukup terkejut. Namun, dia juga senang karena adiknya tidak akan jauh darinya.“Itu bagus, aku setuju,” balas Alina.Lagi pula Daniel sekarang pandai mengelola bisnis, perusahaan sang paman pun dipimpin dengan baik.Daniel mengangguk-angguk lega dan senang melihat Alina setuju dengan niatnya.“Kamu akan tinggal di sini? Kalau iya, aku akan meminta orang menyiapkan kebutuhanmu termasuk ruang kerja,” ujar Aksa.“Tidak, aku mau mencari apartemen saja,” balas Daniel.Alina tidak menc

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Gagal

    Malam itu Daniel berkumpul dengan Aksa dan Alina di rumah. Mereka berada di ruang keluarga membahas soal Edwin.“Edwin memang ditangguhkan penahanannya, tapi proses hukum tetap berjalan. Pengacaraku juga sudah mengajukan semua berkas laporan dan bukti untuk menjerat pria itu agar mendapatkan hukuman maksimal. Tidak akan kubiarkan dia mendapat hukuman hanya setahun dua tahun,” ujar Aksa.“Ya, pria itu memang layak mendapat hukuman yang berat. Banyak sekali tindak kejahatan yang dilakukannya,” timpal Alina.“Ini juga bagus untuk mempercepat proses perceraian Jia karena kelakuan buruk Edwin semuanya sudah terekspos,” ujar Aksa lagi.Alina mengangguk-angguk. Dia kemudian menoleh pada Daniel yang sejak tadi tak bersuara.“Kamu sedang memikirkan apa?” tanya Alina.Daniel terkejut. Dia baru menyadari kalau kakak dan kakak iparnya kini sedang menatapnya.“Tidak,” jawab Daniel seraya menggeleng pelan.Alina menaikkan kedua sudut alis.“Apanya yang tidak? Aku perhatikan seharian ini kamu banyak

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Akhirnya Baik-baik Saja

    Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit. Akhirnya Jia sudah diperbolehkan pulang. “Papamu sudah menunggu di rumah lama kalian, jadi kami akan mengantarmu ke sana,” ucap Daniel.“Iya, terima kasih,” balas Jia.Akhirnya Jia harus kembali ke rumah keluarganya karena dia tidak mau tinggal di apartemen atau rumah milik Edwin yang penuh dengan kenangan pahit.Alina datang menemani Jia keluar dari rumah sakit sekalian membantu Daniel.“Apa sudah semua?” tanya Alina.Daniel mengangguk.Alina mendorong kursi roda yang Jia duduki. Mereka pergi menuju pintu depan lobby rumah sakit karena mobil yang akan membawa mereka sudah menunggu di sana.“Seharusnya kamu tidak perlu repot-repot menjemput,” ucap Jia.“Apanya yang repot? Aku tidak pernah merasa repot,” balas Alina, “kita sudah kenal lama, bahkan dulu kamu membantuku memasarkan desainku, jadi anggap saja kita ini saling melengkapi dan menguntungkan,” imbuh Alina.Mereka sampai di depan lobby. Jia dibantu Alina dan Daniel masuk mobil, lalu

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Sosok Anak

    Anya masih berada di rumah sakit bersama Daniel. Dia ingin menemani Jia sebelum dijemput Alina saat sore hari. Anya akan bersama Alina sampai Jia keluar dari rumah sakit.“Mama mau ke mana?” tanya Anya saat melihat Jia bergerak ingin menurunkan kaki.“Ke kamar mandi,” jawab Jia agak kesusahan turun karena tubuhnya yang masih kaku dan tangan masih terpasang selang infus.Anya menoleh pada Daniel yang baru saja menerima telepon.“Paman, Mama mau ke kamar mandi tapi tidak bisa bawa infusnya,” kata Anya.Jia terkejut karena Anya sampai memanggil Daniel. Dia menoleh pada pria itu yang sudah memandangnya.“Aku bisa sendiri, kamu selesaikan saja urusanmu,” kata Jia karena tak enak hati jika terus merepotkan Daniel.Namun, ternyata Daniel tetap mendekat. Dia berjalan menghampiri Jia dan Anya.Jia menatap Anya yang tersenyum lebar. Sungguh dia merasa sangat sungkan karena hampir semua bantuan yang dibutuhkannya, Daniel yang mencukupi.“Kamu bisa jalan?” tanya Daniel memastikan lebih dulu.Jia

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Agak Canggung

    Di rumah sakit. Daniel menyiapkan sarapan untuk Jia yang tadi diberikan oleh perawat.“Kamu bisa makan sendiri?” tanya Daniel memastikan karena Jia terlihat masih lemah.Jia tersenyum kecil, lalu menjawab, “Bisa, kamu tenang saja.”Daniel mengangguk pelan. Dia kembali duduk menunggu Jia sarapan, siapa tahu Jia membutuhkan bantuannya.Jia berusaha makan sendiri meski seluruh tubuhnya terasa sakit karena lebam di sekujur tubuh. Dia memasukkan suapan pertama, lalu tatapannya tertuju pada Daniel. Dia melihat pria itu hanya diam menunggunya makan, membuat Jia merasa sedikit sungkan.“Kamu tidak sarapan?” tanya Jia.Sejak kemarin Daniel terus menunggunya di sana, bahkan tak terlihat sekalipun keluar dari kamar itu, kecuali saat kedatangan orang tua Edwin.“Kak Alina bilang akan datang membawakan sarapan, jadi aku akan menunggunya,” ujar Daniel.Jia mengangguk-angguk pelan. Dia agak canggung karena makan sendiri, sedangkan Daniel hanya duduk mengamatinya.“Makanlah dan minum obatmu. Kamu har

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Mau Izin Cuti

    Alina menemui Anya yang baru saja selesai mandi dibantu pelayan.“Biar aku saja yang membantunya ganti baju, kamu keluarlah,” kata Alina pada pelayan.Pelayan mengangguk lalu keluar dari kamar itu.Alina memulas senyum pada Anya. Dia mendekat lalu duduk di tepian ranjang dan membantu Anya memakai pakaian.“Apa tidurmu nyenyak?” tanya Alina.Semalam Anya dan Arlo tidur satu kamar atas permintaan Arlo, tetapi disediakan dua ranjang terpisah.Anya mengangguk seraya menatap pada Alina yang sedang memakaikan bajunya.“Kata Arlo, semalam kamu mimpi buruk sampai menangis. Apa benar?” tanya Alina memastikan apakah cerita putranya benar atau tidak.Anya terdiam. Dia menunduk tak menjawab pertanyaan Alina.Alina melihat ekspresi sedih di wajah Anya. Dia tidak bertanya lagi, tetapi memilih segera menyelesaikan membantu Anya memakai baju. Setelah itu dia juga menyisir rambut Anya.“Bagaimana kabar Mama?” tanya Anya.“Mama sudah baik. Hari ini kita ke sana untuk menjenguknya, ya.” Alina bicara ser

DMCA.com Protection Status