Share

Demi Arlo

last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-20 19:27:15

Aksa memasukkan makanan ke mulut dengan sangat pelan. Dia melirik pada Mira yang duduk berhadapan dengannya dan bersikap dingin meski tampak biasa.

Daniel tiba-tiba ada keperluan, meninggalkan Aksa di apartemen itu hanya berdua dengan Mira.

Saat Aksa bingung harus bagaimana menghadapi Mira, dia melihat wanita itu kini menatapnya.

“Apa? Kenapa makanannya tidak dimakan? Tidak enak?” tanya Mira ketus.

Aksa tak menjawab. Dia buru-buru memasukkan makanan ke mulut dan mengunyah agar tidak terkena omel Mira.

“Apa aku sangat membencimu sampai memilih menjauh darimu?” tanya Mira.

Aksa berhenti mengunyah dan segera menatap pada Mira.

“Aku tidak tahu seberapa besar rasa bencimu padaku waktu itu. Aku hanya tahu kalau kita pernah menghabiskan waktu bersama dengan bahagia dan sama-sama berharap bisa membesarkan Arlo dengan baik,” jawab Aksa.

Mira diam dengan tatapan terus tertuju pada Aksa.

“Aku bukan ibu susu, tapi ibu kandung Arlo?” Mira memastikan lagi.

“Iya.” Aksa mengangguk.

Mira menghela napa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
wardah
udah mana mama aja
goodnovel comment avatar
Titin Susiyana
hore hore hore..... gaskun pokoke..... ayok arlo kamu satu2nya yang bisa nyatuin orang tuamu jadi tolong kerja samanya ya. hahhahahahahaa
goodnovel comment avatar
Wida
akhirnya Alina mau kmbli KPD Aksa wlapun dlm versi mira
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Akan Pulang

    Arlo terus memperhatikan Nenek Agni yang tampak senang. Bahkan nenek buyutnya itu mengangguk-angguk dengan pandangan begitu bahagia.“Tentu, tentu, aku akan menunggu kepulangan kalian,” ucap Nenek Agni seperti ingin menangis.Aksa mengatakan kalau Mira sudah tahu jika sebenarnya adalah Alina. Meski masih hilang ingatan, tetapi Mira mau kembali demi Arlo.“Kenapa Nenek Buyut sangat senang?” tanya Arlo penasaran.Nenek Agni baru saja mengakhiri panggilan dari Aksa, lalu menatap pada Arlo.“Papa baru saja telepon. Dia bilang akan mengajak mamanya Arlo pulang, jadi Arlo harus sabar. Apa Arlo senang?” tanya Nenek Agni dengan suara lembut.“Benalkah?” tanya Arlo memastikan.“Iya, benar.” Nenek Agni menjawab sambil mengangguk-anggukkan kepala.Secara spontan Arlo melompat-lompat kegirangan karena begitu senang.“Asyik! Mama mau pulang!” Arlo sampai berlari mengelilingi ruangan karena begitu bahagia.Sasmita dan Mirza yang baru saja akan bergabung di ruang keluarga sampai keheranan melihat Ar

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Akhirnya Pulang

    Mira menahan senyum. Dia melirik Aksa yang berwajah masam setelah tahu kalau pria yang bersamanya di pesta adalah Angga.Ternyata tebakan Mira benar, Aksa cemburu pada Angga. Dan, Mira juga akhirnya tahu alasan Aksa cemburu, karena Mira adalah istri Aksa.“Saat sampai di sana, apa aku harus mengubah panggilanku menjadi Alina atau aku tetap akan memakai Mira?” tanya Mira.“Mana yang lebih kamu suka, pakai itu,” jawab Aksa seraya menoleh pada Mira yang duduk di sampingnya.Mira menghela napas pelan. Dia dan Aksa sudah ada di bandara sekarang.Keduanya duduk diam lagi. Tiba-tiba merasa canggung karena Mira sudah tahu statusnya.Mira berjanji tidak akan mengingat atau menanyakan masalah yang membuat mereka dulu bertengkar. Dia sendiri masih meyakini kalau mengalami kecelakaan saat hamil karena kabur dari Aksa, lalu hilang ingatan dan berpura-pura mati.Aksa sendiri mengiyakan apa yang Mira yakini. Untuk saat ini, itu yang lebih baik.Mereka melakukan penerbangan pendek sebelum sampai di k

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-21
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Janji Pada Arlo

    Mira sangat terkejut melihat Sasmita berlutut. Dia buru-buru memegang kedua lengan wanita itu dan mengajaknya berdiri.“Aku benar-benar tidak ingat dengan yang terjadi. Andaipun dulu mungkin aku marah atau membencimu, tapi aku tidak merasakan itu sekarang karena aku tidak tahu apa-apa.” Mira mencoba bicara karena itulah yang dia rasakan.Sasmita menatap Mira yang begitu lembut saat bicara, membuat bulir kristal bening luruh dari kelopak mata begitu saja. Dia menangis sambil menundukkan kepala, tidak berani menatap pada Mira.Mira bingung harus bagaimana. Meski Sasmita sudah mengakui kesalahan pada Alina, tetapi itu tidak mengubah perasaan apa pun pada Mira karena dia tidak ingat. Dia tidak bisa merasakan sakit atau kekecewaan pada Sasmita.“Aku benar-benar minta maaf. Aku bersyukur karena masih diberi kesempatan meminta maaf, meski aku tahu tidak berhak mendapatkan maaf itu.”Mira akhirnya memeluk Sasmita dan mencoba menenangkan wanita itu.“Meski sudah mendengar cerita darimu dan ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-21
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Waktu Berdua

    Aksa dan Mira ada di dapur, menikmati kopi buatan Mira sambil duduk berdua saling berhadapan.“Coba aku tebak, apa aku dulu suka membuatkan kopi untukmu?” tanya Mira karena dia melihat Aksa yang terlihat begitu menikmati kopi buatannya.Aksa sedang menyesap kopi saat mendengar pertanyaan Mira. Dia melirik sekilas pada wanita itu, lalu meletakkan cangkir di meja.“Bukan hanya sering. Tapi hampir setiap hari, pagi dan malam kamu tidak pernah lupa membuatkanku kopi. Bahkan kamu yang memasak untukku,” jawab Aksa menjelaskan.“Benarkah?” Mira terkejut. Selama hilang ingatan, dia bahkan tidak tahu apakah bisa memasak atau tidak.“Ya, kamu pandai memasak. Bahkan Nenek sangat suka masakanmu. Kamu ingat mie yang aku buat waktu itu, mie bisa enak karena kamu yang mengajariku memasaknya,” ujar Aksa lagi. Dia sebenarnya rindu masakan Alina.Mira tampak begitu terkejut, dia tak menyangkaa pandai memasak.“Aku tidak pernah masak sebelumnya, bahkan mie saja tidak. Rasanya luar biasa mengetahui aku b

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-21
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Memulai Dari Awal

    “Hal manis? Hal apa?” Ekspresi wajah Mira berubah panik mendengar ucapan Aksa. “Kamu sudah janji meski aku kembali, tapi bukan berarti aku harus melayanimu sebagai istri.”Aksa terbatuk-batuk karena tersedak. Dia menatap Mira yang panik, hingga beberapa saat kemudian Aksa menahan senyum.“Kamu ini memikirkan apa?” Aksa benar-benar ingin tertawa mendengar penolakan Mira yang sepertinya sudah salah paham.Mira terkesiap dan baru menyadari kalau sudah berpikiran berlebihan. Dia mencoba mengelak.“Memangnya aku memikirkan apa?” Mira buru-buru menurunkan pandangan. Dia menyantap mie miliknya untuk menghindari tatapan Aksa.Aksa masih menahan senyum, meski mengelak tetapi ekspresi Mira sudah menunjukkan semuanya.“Aku ingin mengajakmu liburan bersama Arlo, ke tempat yang pernah kita datangi dulu,” ucap Aksa menjelaskan.Mira memberanikan diri menatap pada Aksa yang baru saja selesai bicara. Pria itu sudah tak menatapnya dan kini sedang menyantap mie.“Liburan?” Mira memastikan. Bodoh sekali

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-21
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Liburan Bersama

    Mira setuju pergi liburan bersama Arlo dan Aksa. Hari itu mereka bersiap-siap untuk pergi setelah Aksa mengosongkan jadwal pekerjaannya.“Mama mau pelgi lagi?” tanya Arlo ketika melihat Mira sedang mengemas pakaian.Mira menoleh pada Arlo yang sudah memasang wajah masam dan sedih, membuatnya tersenyum karena Arlo sangat menggemaskan.“Iya, tapi sama Arlo dan Papa. Kita mau liburan,” ucap Mira karena memang belum memberitahukan rencananya dan Aksa pada Arlo.“Liburan?” Arlo terkejut tetapi sedetik kemudian senyumnya mengembang. “Asyik!” Arlo berteriak sangat senang karena akan jalan-jalan dengan kedua orang tuanya.Aksa kebetulan sedang masuk kamar Mira saat melihat Arlo melompat-lompat sambil berteriak senang. “Sudah siap?” tanya Aksa.Arlo dan Mira menoleh bersamaan. Arlo berlari ke Aksa lalu meminta gendong pada papanya itu.“Sebentar lagi selesai,” jawab Mira.Aksa mengangguk mendengar jawaban Mira.Arlo masih berada dalam gendongan Aksa, lalu dia bertanya, “Apa benar kita mau lib

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-21
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Danau dan Kenangan

    Mira meremas kuat kemeja bagian depan Aksa saat pria itu terus memagut bibirnya. Dia masih memejamkan mata dengan napas tertahan karena ciuman tanpa jeda yang dilakukan oleh Aksa.Saat keduanya masih terlena dalam ciuman yang membuat keduanya lupa, terdengar suara memanggil hingga membuat mereka membuka mat.Aksa melepas bibir Mira, lalu tatapannya tertuju ke pintu kamar.“Arlo,” lirih Mira karena mendengar suara putranya memanggil.Aksa dan Mira saling tatap sejenak, tampak jelas rona merah tercetak di wajah keduanya karena ciuman panas yang baru saja mereka lakukan.“Mama!” teriak Arlo lagi membuyarkan lamunan Aksa dan Mira.Mira buru-buru bangun. Dia berlari ke kamar untuk melihat Arlo.Aksa melipat bibir. Dia menyentuh permukaan bibirnya. Tiba-tiba baru menyadari kalau dia gila, bagaimana bisa dia memaksa mencium Mira seperti tadi? Bagaimana kalau tadi Mira menolak lalu mengamuknya karena dianggap kurang ajar? Meski nekat, tetapi hasilnya sesuai dengan yang dia harapkan, kan?Apa

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Gagal

    “Ikannya boleh Alo lawat?” tanya Arlo sambil memandang ikan kecil yang ada di ember.Aksa berhasil mendapat ikan, tetapi ikan tangkapannya sangat kecil.Aksa dan Alina saling tatap, kemudian keduanya tersenyum bersama.“Ikannya tidak bisa kita bawa pulang,” ujar Aksa. Tidak mungkin ikan itu mereka bawa naik pesawat.“Lho, Alo mau ikannya,” rengek Arlo.“Nanti beli saja, ya. Nanti beli sama mama, yang warna-warni,” bujuk Alina.Arlo menatap pada Alina. Sang mama terlihat serius, akhirnya dia menganggukkan kepala, setuju.Ikan yang dipancing Aksa akhirnya dilepas lagi ke danau. Arlo melambai-lambai ke danau karena sedih ikannya malah dilepas.Meski tidak mendapat ikan, tetapi mereka menikmati kebersamaan hari itu. Setidaknya Aksa dan Alina bisa kembali bersama, membicarakan masa depan Arlo, meski Alina masih tak bisa mengingat apa pun.Tujuan Aksa bukan untuk mengembalikan ingatan Alina, tetapi ingin menyulam kenangan baru bersama dan melupakan semua kejadian di masa lampau, termasuk pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22

Bab terbaru

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Daniel : Memberi Hadiah

    “Apa itu penting?”Pertanyaan Daniel membungkam Karin. Dia mengulum bibir dan menggeleng.Daniel sendiri tidak mau bersikap baik, jangan sampai sikap baiknya disalahartikan.Daniel melihat Karin yang diam tertunduk. Dia pun memutuskan untuk pergi daripada terlalu lama berinteraksi dengan Karin.“Tunggu, kamu tidak jadi mencari aksesoris? Aku bisa menunjukkan beberapa barang yang mungkin cocok dengan yang kamu inginkan,” ucap Karin membujuk seraya meremat jari.Daniel diam sejenak, tetapi setelahnya mengangguk. Dia mengikuti Karin menuju display khusus aksesoris anak-anak.“Anak itu biasanya suka apa? Bando, jepit rambut, kalung, atau gelang mungkin?” tanya Karin mencoba mengajak bicara Daniel.Daniel tak menjawab pertanyaan Karin. Dia lebih memilih fokus memperhatikan aksesoris yang terpajang di sana, hingga tatapannya tertuju pada gantungan ponsel yang lucu dan menggemaskan.“Itu lucu,” ucap Karin.Daniel tetap tak bicara pada Karin.Karin diam memperhatikan Daniel yang begitu dingin,

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Sama-sama Mau Perhatian

    Siang itu, Aksa masih berada di ruang kerjanya dengan banyaknya tumpukan berkas di meja. Dia sedang membaca beberapa perencanaan bisnis untuk mengembangkan perusahaannya.“Masih sangat sibuk?”Aksa terkejut mendengar suara Alina. Dia langsung menoleh dan melihat istrinya ternyata sudah berada di ruangannya. Aksa tersenyum lebar, karena terlalu fokus bekerja, membuatnya sampai tidak menyadari kalau Alina datang.“Aku tidak mendengar kamu mengetuk pintu,” ucap Aksa langsung berdiri dari tempat duduknya untuk menghampiri Alina.“Aku memang tidak mengetuk pintu,” balas Alina.Aksa mengajak Alina duduk. Alina membawa paper bag berisi makan siang seperti yang dijanjikannya pagi tadi.“Arlo tidak rewel tahu kamu akan ke sini dan tidak diajak?” tanya Aksa.“Oh, dia pergi bersama Naya dan Bams. Katanya mau main ke rumah Anya. Nanti aku ke sana setelah dari sini,” jawab Alina seraya mengeluarkan kotak makanan dari dalam paper bag.“Ternyata dia mau lepas darimu karena Anya?” Aksa keheranan.“Iya

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Aksa dan Ilham

    Aksa sudah sampai di perusahaan. Seperti biasa Ilham akan langsung menemani masuk ruangan lalu membacakan jadwal harian Aksa.“Ada yang mau Anda ubah, Pak?” tanya Ilham setelah selesai membacakan laporannya.Aksa tak langsung menjawab. Dia malah menatap Ilham.“Ada apa, Pak?” tanya Ilham panik karena tatapan Aksa. Apa dia membuat kesalahan?Aksa menghela napas pelan, lalu menyandarkan punggung.“Apa kamu benar-benar tidak mau mengubah keputusanmu untuk mengambil alih perusahaan mertuamu? Bukankah ini menguntungkan untuk kariermu?” tanya Aksa sekali lagi setelah berulang kali Ilham berkata akan tetap menjadi sekretarisnya.Aksa hanya tak ingin dianggap menghambat Ilham berkembang. Meski dia juga berat melepas Ilham yang sudah bertahun-tahun ikut dengannya dan menjadi pekerja terbaiknya, tetapi Aksa juga ingin masa depan Ilham semakin baik.Namun, bukannya mendapat jawaban, Ilham malah membalas, “Anda mau memecat saya?”Pertanyaan Ilham tentu saja membuat Aksa sampai menegakkan badan.“

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Bodyguard Kecil

    Hari berikutnya. Alina dan yang lain sarapan seperti biasanya. Rumah itu sekarang begitu ramai dan semakin hangat dengan banyaknya orang yang menempati rumah itu.“Aku lupa bilang,” ucap Daniel di sela sarapan.Semua orang menatap pada pria itu sekarang.“Lupa bilang apa?” tanya Alina penasaran.Daniel menatap ke semua orang lalu membalas, “Waktu itu aku bicara dengan Paman, dia menawariku untuk mengelola perusahaan di sini. Karena Kak Alina akan tinggal di sini, jadi kurasa aku juga akan tetap di sini.”Alina cukup terkejut. Namun, dia juga senang karena adiknya tidak akan jauh darinya.“Itu bagus, aku setuju,” balas Alina.Lagi pula Daniel sekarang pandai mengelola bisnis, perusahaan sang paman pun dipimpin dengan baik.Daniel mengangguk-angguk lega dan senang melihat Alina setuju dengan niatnya.“Kamu akan tinggal di sini? Kalau iya, aku akan meminta orang menyiapkan kebutuhanmu termasuk ruang kerja,” ujar Aksa.“Tidak, aku mau mencari apartemen saja,” balas Daniel.Alina tidak menc

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Gagal

    Malam itu Daniel berkumpul dengan Aksa dan Alina di rumah. Mereka berada di ruang keluarga membahas soal Edwin.“Edwin memang ditangguhkan penahanannya, tapi proses hukum tetap berjalan. Pengacaraku juga sudah mengajukan semua berkas laporan dan bukti untuk menjerat pria itu agar mendapatkan hukuman maksimal. Tidak akan kubiarkan dia mendapat hukuman hanya setahun dua tahun,” ujar Aksa.“Ya, pria itu memang layak mendapat hukuman yang berat. Banyak sekali tindak kejahatan yang dilakukannya,” timpal Alina.“Ini juga bagus untuk mempercepat proses perceraian Jia karena kelakuan buruk Edwin semuanya sudah terekspos,” ujar Aksa lagi.Alina mengangguk-angguk. Dia kemudian menoleh pada Daniel yang sejak tadi tak bersuara.“Kamu sedang memikirkan apa?” tanya Alina.Daniel terkejut. Dia baru menyadari kalau kakak dan kakak iparnya kini sedang menatapnya.“Tidak,” jawab Daniel seraya menggeleng pelan.Alina menaikkan kedua sudut alis.“Apanya yang tidak? Aku perhatikan seharian ini kamu banyak

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Akhirnya Baik-baik Saja

    Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit. Akhirnya Jia sudah diperbolehkan pulang. “Papamu sudah menunggu di rumah lama kalian, jadi kami akan mengantarmu ke sana,” ucap Daniel.“Iya, terima kasih,” balas Jia.Akhirnya Jia harus kembali ke rumah keluarganya karena dia tidak mau tinggal di apartemen atau rumah milik Edwin yang penuh dengan kenangan pahit.Alina datang menemani Jia keluar dari rumah sakit sekalian membantu Daniel.“Apa sudah semua?” tanya Alina.Daniel mengangguk.Alina mendorong kursi roda yang Jia duduki. Mereka pergi menuju pintu depan lobby rumah sakit karena mobil yang akan membawa mereka sudah menunggu di sana.“Seharusnya kamu tidak perlu repot-repot menjemput,” ucap Jia.“Apanya yang repot? Aku tidak pernah merasa repot,” balas Alina, “kita sudah kenal lama, bahkan dulu kamu membantuku memasarkan desainku, jadi anggap saja kita ini saling melengkapi dan menguntungkan,” imbuh Alina.Mereka sampai di depan lobby. Jia dibantu Alina dan Daniel masuk mobil, lalu

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Sosok Anak

    Anya masih berada di rumah sakit bersama Daniel. Dia ingin menemani Jia sebelum dijemput Alina saat sore hari. Anya akan bersama Alina sampai Jia keluar dari rumah sakit.“Mama mau ke mana?” tanya Anya saat melihat Jia bergerak ingin menurunkan kaki.“Ke kamar mandi,” jawab Jia agak kesusahan turun karena tubuhnya yang masih kaku dan tangan masih terpasang selang infus.Anya menoleh pada Daniel yang baru saja menerima telepon.“Paman, Mama mau ke kamar mandi tapi tidak bisa bawa infusnya,” kata Anya.Jia terkejut karena Anya sampai memanggil Daniel. Dia menoleh pada pria itu yang sudah memandangnya.“Aku bisa sendiri, kamu selesaikan saja urusanmu,” kata Jia karena tak enak hati jika terus merepotkan Daniel.Namun, ternyata Daniel tetap mendekat. Dia berjalan menghampiri Jia dan Anya.Jia menatap Anya yang tersenyum lebar. Sungguh dia merasa sangat sungkan karena hampir semua bantuan yang dibutuhkannya, Daniel yang mencukupi.“Kamu bisa jalan?” tanya Daniel memastikan lebih dulu.Jia

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Agak Canggung

    Di rumah sakit. Daniel menyiapkan sarapan untuk Jia yang tadi diberikan oleh perawat.“Kamu bisa makan sendiri?” tanya Daniel memastikan karena Jia terlihat masih lemah.Jia tersenyum kecil, lalu menjawab, “Bisa, kamu tenang saja.”Daniel mengangguk pelan. Dia kembali duduk menunggu Jia sarapan, siapa tahu Jia membutuhkan bantuannya.Jia berusaha makan sendiri meski seluruh tubuhnya terasa sakit karena lebam di sekujur tubuh. Dia memasukkan suapan pertama, lalu tatapannya tertuju pada Daniel. Dia melihat pria itu hanya diam menunggunya makan, membuat Jia merasa sedikit sungkan.“Kamu tidak sarapan?” tanya Jia.Sejak kemarin Daniel terus menunggunya di sana, bahkan tak terlihat sekalipun keluar dari kamar itu, kecuali saat kedatangan orang tua Edwin.“Kak Alina bilang akan datang membawakan sarapan, jadi aku akan menunggunya,” ujar Daniel.Jia mengangguk-angguk pelan. Dia agak canggung karena makan sendiri, sedangkan Daniel hanya duduk mengamatinya.“Makanlah dan minum obatmu. Kamu har

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Mau Izin Cuti

    Alina menemui Anya yang baru saja selesai mandi dibantu pelayan.“Biar aku saja yang membantunya ganti baju, kamu keluarlah,” kata Alina pada pelayan.Pelayan mengangguk lalu keluar dari kamar itu.Alina memulas senyum pada Anya. Dia mendekat lalu duduk di tepian ranjang dan membantu Anya memakai pakaian.“Apa tidurmu nyenyak?” tanya Alina.Semalam Anya dan Arlo tidur satu kamar atas permintaan Arlo, tetapi disediakan dua ranjang terpisah.Anya mengangguk seraya menatap pada Alina yang sedang memakaikan bajunya.“Kata Arlo, semalam kamu mimpi buruk sampai menangis. Apa benar?” tanya Alina memastikan apakah cerita putranya benar atau tidak.Anya terdiam. Dia menunduk tak menjawab pertanyaan Alina.Alina melihat ekspresi sedih di wajah Anya. Dia tidak bertanya lagi, tetapi memilih segera menyelesaikan membantu Anya memakai baju. Setelah itu dia juga menyisir rambut Anya.“Bagaimana kabar Mama?” tanya Anya.“Mama sudah baik. Hari ini kita ke sana untuk menjenguknya, ya.” Alina bicara ser

DMCA.com Protection Status