Home / Romansa / Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan / Chapter 341 - Chapter 350

All Chapters of Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan: Chapter 341 - Chapter 350

482 Chapters

Salah Tingkah

“Anda mau pulang awal karena sudah rindu sama Arlo atau ingin segera pulang karena sekarang ada Bu Alina? Maksud saya, Nona Mira.”Ilham bertanya sambil menggoda. Sudah lama dia tidak melihat Aksa sesemangat ini.“Sepertinya kamu juga mulai bosan bekerja dengan tenang,” balas Aksa.Ilham membulatkan bola mata lebar, lalu membalas, “Anda mau mengancam saya? Padahal saya ini pekerja paling setia, saya bicara begitu juga karena senang Anda bisa seperti dulu, Pak.”Ilham sudah waswas, cemas jika Aksa membebaninya banyak pekerjaan.Aksa hanya melirik pada Ilham. Dia segera berjalan tanpa membalas ucapan asistennya itu. Namun, melihat Ilham yang hanya diam, Aksa menghentikan langkah, kemudian menoleh pada Ilham lagi.“Kamu tidak mau pulang? Masih mau di sini menyelesaikan pekerjaan?” tanya Aksa dengan tatapan datar.Ilham melotot, lalu segera menghampiri Aksa.“Pulanglah, Pak. Saya tidak mau lembur hari ini,” ujar Ilham.Aksa masih memberikan tatapan datar, lalu meninggalkan ruangan itu..S
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Memberi Pelajaran

Malam harinya. Aksa duduk di ruang keluarga menunggu Mira keluar dari kamar Arlo. Saat melihat Mira keluar, Aksa langsung menghampiri. “Mira!” panggil Aksa. Mira menghentikan langkah. Dia menoleh ke arah Aksa datang. Naya yang bersamanya juga ikut berhenti dan melihat Aksa berjalan menghampiri mereka. “Bisa bicara sebentar?” tanya Aksa lalu melirik pada Naya. Naya langsung paham. Dia pamit pergi ke paviliun lebih dulu. “Mau bicara apa?” tanya Mira. Aksa mengajak Mira bicara di ruang kerjanya agar lebih privasi karena ini menyangkut soal masalah pribadi. “Kamu ingin membahas apa?” tanya Mira penasaran karena Aksa sampai mengajaknya ke ruang kerja. “Aku sudah mendapatkan informasi tentang pelaku yang berniat menculikmu, benar dugaanku kalau dua pelaku itu hanya orang suruhan,” ujar Aksa. Mira terkesiap sampai menegakkan badan. “Apa kamu kenal dengan pria bernama Raffan?” tanya Aksa kemudian. “Raffan?” Mira syok. “Ya, aku kenal. Terakhir kali aku bertemu dengannya di pesta sa
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Kerjasama Dengan Arlo

Hari berikutnya. Aksa di kamar bersiap-siap untuk ke kantor. Arlo ada di kamar Aksa sambil memasang wajah cemberut.“Kalau Papa kelja, telus Mama pelgi gimana?” tanya Arlo dengan tatapan cemas.Aksa sedang mengikat dasi. Dia memutar tubuh lalu memandang Arlo yang tampak cemas. Aksa berjalan menghampiri Arlo, lalu berjongkok di depan putranya itu.“Arlo mau Mama tetap di sini?” tanya Aksa sambil menggenggam kedua telapak tangan Arlo.Arlo mengangguk-angguk.“Kalau begitu, jangan sampai Mama pergi. Bagaimanapun caranya, Arlo harus bikin Mama tetap di sini, bagaimana? Mama sayang sama Arlo, jadi dia akan menuruti keinginan Arlo,” ujar Aksa memprovokasi karena hanya Arlo yang bisa menahan Mira tetap di sana.Arlo melebarkan senyum, lalu menganggukkan kepala dengan cepat. Dia berpikir papanya akan menasihati agar tidak menahan Mira, tetapi ternyata malah sebaliknya.“Oke, Deal. Kita harus bikin Mama betah dan tinggal terus di rumah ini.” Aksa mengangkat tangan untuk melakukan tos.“Deal, P
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Drama Arlo

Arlo sedang bermain mobil bersama Naya di halaman depan. Arlo sangat senang karena sekarang memiliki teman dan tidak bermain sendirian.“Mama, ayo main!” ajak Arlo saat menghampiri Mira yang duduk di kursi.Mira ingin berdiri, tetapi dia mendapat panggilan lebih dulu.“Arlo main dulu, ya. Aku jawab panggilan ini dulu,” kata Mira lalu segera menjawab panggilan dari Daniel.Arlo tak langsung pergi, dia memperhatikan Mira yang menerima telepon.“Ya, aku masih di sini. Entah, aku belum tahu akan pulang kapan. Nanti aku kabari kalau mau pulang,” ujar Mira.Arlo menatap tak senang mendengar Mira membahas soal pulang. Dia diam berpikir, papanya bilang agar menahan sang mama untuk tak pergi, jadi Arlo harus berusaha membuat Mira tetap tinggal di rumah itu.“Oke, nanti aku hubungi lagi,” ucap Mira lalu mengakhiri panggilan itu.Mira menoleh ke arah taman, dia terkejut karena ternyata Arlo masih ada di sampingnya.“Kok nggak main lagi?” tanya Mira.Arlo memasang wajah sedih, lalu bertanya, “Mam
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Menyelamatkan Arlo

Naya terkejut melihat Mira berlari. Dia ikut mengejar karena ada orang mencurigakan berlari ke arah Arlo.“Arlo!” Mira berlari sekuat dia bisa untuk menggapai Arlo.Karissa melihat Mira ingin melindungi Arlo. Dia mengarahkan belati untuk menusuk bocah kecil itu, tepat saat Mira berhasil meraih tubuh kecil itu.Mira memeluk Arlo, melindungi anak itu menggunakan tubuhnya, sehingga saat belati yang dihujamkan mengarah ke mereka, ujung belati itu menggores lengan Mira.“Mama!” teriak Arlo panik dan ketakutan.Mira meringis menahan sakit. Dia terjatuh di rerumputan sambil memeluk Arlo.Tatapan mata Karissa begitu emosi melihat Mira melindungi Arlo. Dia hendak menusuk sekalian Mira, tetapi tangannya dicekal Naya.“Tolong!” Naya berteriak sambil menahan tangan orang yang hendak menusuk Mira.Karissa memberontak, tetapi Naya menggenggam tangan Karissa kuat, bahkan belati yang Karissa pegang akhirnya jatuh di rumput.Naya berusaha terus menahan Karissa agar tidak lepas, meski sadar jika nyawan
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Mencari Karissa

Setelah mengantar Mira dan yang lain pulang ke rumah. Aksa pergi bersama Bams ke rumah Rudi untuk mencari Karissa.Saat sampai di rumah pria itu. Aksa turun dengan sikap arogan, masuk tanpa menunggu dipersilakan sehingga membuat pelayan di rumah Rudi panik.“Sepertinya kamu lupa, apa namanya itu sopan santun.” Rudi menemui Aksa setelah pelayan memberitahu kedatangan pria itu ke rumahnya.Aksa tersenyum miring.“Kamu terlalu munafik, atau aku yang terlalu baik padamu selama ini? Kamu berucap soal sopan santun, bagaimana dengan putrimu?” Aksa menatap tajam ketika bicara.Rudi terkesiap, tetapi dia berusaha untuk tenang.“Di mana dia, serahkan dia padaku
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Arlo Trauma

Aksa pergi ke kamar Arlo setelah Mira dan Naya kembali ke paviliun. Saat sampai di kamar, ternyata Arlo bangun dan sedang menangis.“Mama mana?” tanya Arlo sambil menangis karena tidak melihat Mira di kamar.Aksa langsung mendekat, lalu memeluk Arlo. Dia bisa merasakan tubuh Arlo yang gemetar.“Mama di kamarnya, mau istirahat,” jawab Aksa sambil menenangkan Arlo.Arlo masih menangis, lalu berkata, “Kalau mamanya Alo mati gimana? Nanti Alo nggak punya mama. Kenapa olang tadi jahat sekali mau nyakitin mamanya Alo.”Arlo masih trauma, dia syok karena kejadian yang terjadi begitu cepat.Aksa terus mengusap punggung Arlo, lalu membalas, “Mama b
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Berusaha Kabur

Sesaat sebelumnya. Karissa panik karena wajahnya terlihat. Dia ingin pulang, tetapi tahu kalau Aksa pasti akan mencarinya di rumah, membuat Karissa memilih mengambil uang tunai, lalu pergi ke bandara.“Carikan tiket pesawat ke mana pun yang terbang sekarang juga!” perintah Karissa begitu panik.“Maaf, tidak ada penerbangan dalam satu jam ke depan dan empat jam ke depan baru ada penerbangan domestik,” ujar petugas saat melayani Karissa.Karissa gemetar, dia sudah panik dan kebingungan, tetapi tidak bisa berbuat apa-apa. Akhirnya dia membeli tiket pesawat yang tadi disebutkan petugas. Dia menunggu di bandara, tetapi bersembunyi sampai jadwal keberangkatan penerbangan tiba.“Sialan, harusnya kubunuh sekalian dia!” gerutu Karissa.Sekarang dia menjadi buronan, padahal hanya sedikit melukai wanita yang dia anggap sebagai Alina.Karissa menunggu di bandara cukup lama, sampai akhirnya ada panggilan untuk masuk ke ruang tunggu keberangkatan sebelum jadwal penerbangan tiba. Ketika Karissa berj
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

Berharap Lebih

Mira tidak istirahat setelah Arlo tidur. Dia duduk di depan paviliun, menunggu sampai Aksa pulang.Mira tadi melihat Aksa pergi karena sesaat setelah menutup pintu, Mira masih memperhatikan Aksa yang berjalan terburu-buru lalu melihat mobil sport di garasi meluncur pergi.“Dia ke mana?”Mira mendadak cemas. Entah kenapa dia merasa gelisah.Saat Mira masih menunggu sambil terus memandang ke gerbang, dia melihat mobil Aksa memasuki gerbang rumah. Secara impulsif Mira berdiri lalu berjalan cepat menghampiri mobil Aksa yang berjalan mengarah ke garasi.Bams segera membawa Aksa pulang. Dia tidak ingin Aksa mendapat masalah jika terlihat di tempat Karissa mengalami kecelakaan. “Kenapa dia belum istirahat?” Aksa menegakkan badan saat melihat Mira berjalan mengarah pada mobil mereka.Bams menoleh ke arah Aksa memandang, lalu berkata, “Mungkin Bu Alina mencemaskan Anda.”Bams menyebut nama Alina karena dia lebih nyaman memanggil dengan nama itu.Aksa menoleh sekilas pada Bams, lalu segera tur
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

Tidak Mudah Diancam

Aksa keluar dari rumah untuk menemui Rudi yang membuat keributan di depan gerbang. Dia berjalan dengan santai sambil terus menatap pada Rudi yang sedang dicekal masuk oleh anak buahnya yang berjaga di rumah itu.Aksa melihat emosi Rudi yang meluap, bisa ditebak bagaimana nasib Karissa, kan?“Brengsek kamu, Aksa! Bagaimana bisa kamu membunuh putriku, hah! Aku akan memenjarakanmu, kematian anakku harus dibalaskan!” teriak Rudi berusaha menyerang Aksa, tetapi dia terus ditahan oleh dua pria.Aksa tersenyum miring.“Membunuh? Lebih baik kamu menjaga ucapanmu lagi. Jangan sampai tuduhanmu ini, membuatmu masuk penjara karena tuduhan pencemaran nama baik,” ujar Aksa dengan tenang menghadapi Rudi yang sedang emosi..Rudi memberontak, sampai akhirnya dua pria yang menahannya melepas cengkraman, itu pun atas isyarat dari Aksa agar melepas Rudi.Rudi menghampiri Aksa dengan cepat, lalu mencengkram jubah tidur yang dipakai Aksa.Aksa sendiri begitu tenang. Dia hanya menatap Rudi yang sedang dikuas
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more
PREV
1
...
3334353637
...
49
DMCA.com Protection Status