Semua Bab Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan: Bab 181 - Bab 190

482 Bab

Masih Minta Maaf

Setelah bicara dengan Bams dan Ilham membahas apa yang harus dilakukan selanjutnya. Aksa kembali ke kamar untuk menemani Alina.Saat masuk kamar. Dia melihat Alina berbaring memunggungi pintu sambil meringkuk. Aksa menghela napas pelan, lalu dia ikut naik ranjang, kemudian memeluk Alina dari belakang.Alina terkejut Aksa langsung memeluk meski sudah menebak saat merasakan pergerakan di ranjang. Dia diam saat kedua lengan kekar itu memeluk posesif di pinggangnya.Aksa mencoba menatap wajah Alina, saat mengetahui kalau Alina belum tidur, membuat Aksa mencurukkan wajah di leher Alina.“Aku minta maaf, Al.” Kesekian kalinya Aksa mengucap kalimat itu.Alina masih diam. Dia membiarkan Aksa terus memeluknya. Rasanya lelah jika terus memberontak tetapi tidak mendapatkan hasil apa pun. “Aku benar-benar tidak bermaksud menyakitimu seperti itu.” Aksa kembali menjelaskan agar Alina bisa memahami posisinya.“Aku tidak punya maksud apa-apa dan awalnya memang ragu sampai membuatku bersandiwara kare
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-05
Baca selengkapnya

Perdebatan Di Pagi Hari

Alina bangun dan melihat Aksa yang tidur sambil terus merangkul pinggangnya. Dia menatap pria itu sejenak, lalu sedetik kemudian menyingkirkan tangan Aksa dari pinggangnya dengan perlahan, kemudian turun dari ranjang secara hati-hati agar Aksa tidak terbangun.Begitu bisa lepas dari Aksa. Alina berjalan menuju pintu dan mendapati kuncinya tergantung di sana, Alina keluar dari kamar lalu berjalan menuruni anak tangga.Alina mengamati seluruh rumah itu. Besar dan sangat mewah, bahkan jika dilihat, kamar Aksa lebih besar dari apartemen yang mereka tinggali, membuat Alina bertanya-tanya, bagaimana bisa Aksa melakukan penyesuaian diri hidup sederhana jika biasanya hidup mewah?Alina sudah ada di anak tangga terakhir. Dia menengok ke kanan dan kiri seperti orang bingung, lalu melihat pelayan berjalan menuju ke salah satu pintu kaca yang ada di sisi kanan Alina. Dia pergi ke sana.“Nona.” Para pelayan itu langsung membungkuk pada Alina.Alina terkejut. Dia tidak nyaman dengan ini.“Bisakah k
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-05
Baca selengkapnya

Penjaga Untuk Alina

Karissa pergi ke kantor polisi ditemani pengacaranya untuk memenuhi panggilan dari kepolisian. Dia masih ditetapkan sebagai saksi, sehingga polisi tidak menjemput paksa Karissa. Karissa sendiri memilih tidak mempersulit atau polisi akan mencurigainya jika mangkir dari panggilan. Karissa sudah bertemu dengan penyidik yang menangani kasus perusakan butik Alina. Dia dimintai keterangan ditemani oleh pengacaranya. “Jadi, laporan yang kami terima, menyebutkan jika para pelaku disuruh oleh seseorang bernama Karissa, mereka juga mengakuinya,” ucap polisi mulai bicara. “Saya paham, yang saya tidak mengerti, kenapa saya yang dituduh? Apakah ada bukti yang mengarah jika saya pelakunya?” tanya Karissa. “Klien saya sangat sibuk dengan syuting iklan dan pemotretan, lagi pula tidak ada motif yang bisa dijadikan alasan, kenapa klien saya harus membayar orang untuk merusak butik saudari Alina,” ucap pengacara ikut bicara. Polisi itu tampak berpikir. “Begini, Pak Polisi. Nama Karissa, tentunya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-06
Baca selengkapnya

Sama-sama Bohong

Alina ada di kamar. Dia tidak berani keluar-keluar karena masih merasa asing dan aneh tinggal di rumah sebesar itu. Saat Alina bingung harus berbuat apa, dia mendapat panggilan dari Kaira.“Halo, Kai.” Alina langsung bersemangat menjawab panggilan sahabatnya itu.“Al, bagaimana kabarmu? Aku sudah dengar soal Aksa kaya. Kamu baik-baik saja, kan?”Alina cemberut mendengar pertanyaan Kaira, lalu membalas, “Ya, baik tidak baik. Aku seperti dipenjara.”Alina mengedarkan pandangan, melihat kamar yang sangat luas dengan aneka perabot di sana. Dia begitu asing dan merasa sangat kesepian.“Aku masih tidak menyangka kalau suamimu benar-benar pemilik RDJ Group,” ujar Kaira lagi dari seberang panggilan.Alina memainkan jari di atas bantal, lalu membalas, “Sebenarnya aku kecewa karena dia bohong, Kai. Apalagi dia berpikir aku gila harta, makanya dia bersandiwara.”Di ruang kerja Kaira. Dia diam mendengar keluhan Alina. Tiba-tiba saja Kaira teringat pada Ilham.“Kai, kenapa kamu diam?”Kaira menden
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-06
Baca selengkapnya

Ingin Jujur

“Apa ada masalah?” tanya Ilham karena Kaira gelisah.Kaira terlihat ragu sampai mencengkram erat setir. Dia mencoba tersenyum lalu menggelengkan kepala.“Tidak-tidak ada,” jawab Kaira, “itu, aku ingin bertemu Alina, bagaimana caranya bertemu dengan dia?” tanya Kaira mengalihkan pembicaraan.“Oh, tentu. Biar aku yang menyetir,” kata Ilham.Kaira setuju. Dia menepikan mobil, lalu bertukar posisi dengan Ilham.Sekarang Ilham yang menyetir menuju rumah Aksa.“Kalau Aksa adalah pemilik RDJ Group, apa benar kamu hanya pegawai biasa, sedangkan kamu sangat dekat dengannya?” tanya Kaira tiba-tiba penasaran dengan status pekerjaan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-06
Baca selengkapnya

Nasihat Alina

“Kai.” Alina sangat senang melihat Kaira datang. Dia bahkan langsung memeluk temannya itu.“Akhirnya, aku bisa melihat orang yang kukenal,” ucap Alina sangat terharu karena di rumah itu dia merasa asing.Kaira memaklumi sikap Alina. Dia mengusap-usap lembut punggung Alina.Mereka pun duduk di sofa. Alina menatap Kaira yang terlihat lesu.“Ada apa, Kai? Kamu mau cerita apa?” tanya Alina.Kaira menatap pada Alina. Dia agak ragu, tetapi kalau bukan Alina, siapa lagi yang bisa dia ajak berkeluh kesah.“Ada apa, Kai? Apa kamu ada masalah? Kayaknya kamu seperti banyak beban?” tanya Alina.Padah
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-06
Baca selengkapnya

Ketahuan Tanpa Penjelasan

Ilham turun dari mobil karena berpikir jika Dimas ada keperluan dengan Aksa lewat dirinya. Di saat itu, Kaira panik dan segera ikut turun.“Pak Dimas.” Ilham menyapa dengan ramah.Namun, tatapan mata pria itu tidak tertuju pada Ilham, melainkan pada Kaira yang membuat Ilham ikut menoleh pada Kaira.“Aku bisa jelaskan,” kata Kaira saat melihat tatapan dingin dari sang papa.Ilham tentunya bingung, apa maksud ucapan Kaira.“Masuk!” perintah Dimas.“Tunggu, ada apa ini?” tanya Ilham yang bingung.Kaira sudah panik. Dia belum sempat memberitahu Ilham tetapi malah sudah ketahuan papanya.“Aku akan pulang dan jelasin,” ucap Kaira mencoba membujuk Dimas.Dimas hanya menatap datar.Ilham semakin penasaran ada apa sebenarnya ini?“Bawa dia masuk!” perintah Dimas pada dua pria suruhannya.Dua pria itu langsung memaksa Kaira masuk mobil.“Tunggu!” Ilham ingin mencegah, tetapi terhalang tangan Dimas.“Kamu asisten Pak Aksa, kan? Lebih baik tidak usah ikut campur,” kata Dimas.Ilham masih mencerna
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-07
Baca selengkapnya

Dipandang Rendah

Nenek Agni akhirnya sampai di rumah Aksa. Dia turun dibantu asistennya, lalu berjalan di depan meninggalkan Mirza dan Sasmita.Aksa menyambut kedatangan Nenek Agni, tetapi tatapan mata wanita tua itu langsung menelisik ke dalam rumah.“Cari Alina? Dia sibuk di dapur, katanya memasak sedikit makanan untuk Nenek,” kata Aksa tahu siapa yang dicari Nenek Agni.“Anak itu, sudah di sini pun masih mau memasak?” Nenek Agni tidak heran karena sudah mengenal Alina lebih lama.“Begitulah, lebih baik kubiarkan daripada dia merajuk,” balas Aksa.Nenek Agni menatap cucunya itu, lalu bertanya, “Dia marah pada nenek?”“Sepertinya tidak,” balas Aksa.Nenek Agni lega mendengar balasan Aksa. Dia masuk bersama yang lain, lalu menunggu Aksa memanggil Alina.Alina datang bersama Aksa, penampilannya sedikit tidak rapi karena baru saja selesai memasak.“Nek.” Alina langsung menyapa sambil mengembangkan senyum. Dia berusaha bersikap biasa, meski sebelumnya kesal.Alina meraih tangan Nenek Agni, lalu mencium p
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-07
Baca selengkapnya

Mau Putus Saja

Setelah Nenek Agni dan yang lain pulang. Alina pergi ke kamar dan disusul Aksa.“Kamu baik-baik saja?” tanya Aksa.Alina membalikkan badan. Dahinya berkerut karena pertanyaan Aksa.“Kenapa aku harus tidak baik-baik saja?” Alina bersikap biasa.Aksa menatap Alina. Dia melihat sikap Sasmita tak menyenangkan pada Alina setelah tadi bicara dengannya. Tanpa kata, Aksa tiba-tiba memeluk Alina, membuat istrinya itu terkejut.Bola mata Alina membulat sempurna. Kenapa Aksa tiba-tiba memeluknya? Mungkinkah Aksa mencemaskannya?“Bagaimanapun sikap Mama dan apa yang dikatakannya, jangan pernah dimasukkan ke dalam hati.”
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-07
Baca selengkapnya

Rencana Aksa

“Tidak usah berlebihan dan mendramatisir!” Aksa tak habis pikir dengan Ilham yang dianggapnya lebay.“Kamu pria, seharusnya kamu bisa lebih tegas,” imbuh Aksa lagi.Ilham hanya diam.“Sudah, tidak usah terlalu berpikir jauh. Jalani saja. Kalau memang jodoh dan cinta, nantinya juga bersama,” ujar Aksa menasihati. Dia tidak ingin Ilham larut dalam kesedihan lalu mengganggu pekerjaan.Ilham tetap tidak bersemangat karena masih kecewa sebab Kaira tidak jujur sejak awal.“Jika memang kamu sudah memutuskan yang terbaik, ajak bicara Kaira secara baik-baik,” ucap Aksa memberi nasihat.Ilham hanya mengangguk.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-07
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1718192021
...
49
DMCA.com Protection Status