Alina menjaga Nenek Agni dengan baik. Bahkan dia terus menemani Nenek Agni sampai wanita itu tidur.“Pulanglah dulu dan istirahat,” kata Aksa.Alina menoleh pada Aksa, lalu membalas, “Aku di sini saja, lagi pula mamamu bilang kita harus menjaga bergantian Nenek, kan?”“Biar aku saja yang jaga kalau kamu lelah,” ucap Aksa.“Tidak apa-apa,” balas Alina.Alina tersenyum pada Aksa. Dia tidak membahas soal ucapan Bima lagi. Alina berpikir, jika memang Aksa kaya, kenapa Nenek Agni dirawat di ruang biasa? Kenapa tidak di kamar VVIP? Jadi Alina memutuskan mengabaikan rasa penasarannya dan fokus pada Nenek Agni.Setelah Nenek Agni benar-benar tidur. Alina dan Aksa duduk di sofa yang terdapat di kamar itu. Aksa menggenggam telapak tangan Alina begitu erat dan membiarkan istrinya itu bersandar di bahunya.“Sebenarnya kondisi Nenek Agni itu bagaimana?” tanya Alina penasaran.“Ya itu, Nenek mengidap radang persendian, mungkin karena faktor usia juga, tapi selebihnya tidak ada yang fatal,” jawab Ak
Terakhir Diperbarui : 2024-10-31 Baca selengkapnya