Home / Romansa / Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan: Chapter 141 - Chapter 150

482 Chapters

Dekat Bukan Kenal?

Alina keheranan. Dia menatap curiga pada suaminya yang bereaksi berlebihan. Ini aneh, kan? Padahal Alina menanyakan sesuatu yang biasa dan sudah diketahui oleh publik.“Sebenarnya, sejauh mana hubunganmu dengan Karissa itu?” tanya Alina akhirnya terpancing untuk mengulik informas itu.Aksa baru saja minum. Dia menatap pada Alina yang memasang wajah tak senang. “Hanya sebagai kenalan saja,” jawab Aksa bersikap tenang.“Hanya kenal? Hanya itu?” Dahi Alina berkerut halus, tentu saja jawaban Aksa yang bertolak-belakang dengan Karissa semakin membuat Alina curiga.“Sebenarnya agak aneh, meski kamu pernah bilang kalau kalian kenal karena Karissa itu anak salah satu rekan bisnis perusahaan tempatmu bekerja, tetapi bagiku ini aneh. Kenapa harus kamu yang mengenalnya? Kenapa bukan staff lain?”Alina mencecar, mencoba mencari informasi akurat karena dia terganggu dengan ucapan Karissa.“Karena kami sering bertemu saja. Mungkin karena itu Karissa lebih dekat denganku daripada staff lain,” jawab
last updateLast Updated : 2024-10-26
Read more

Memprovokasi

Bima diam. Dia menatap pada Karissa yang menunggu balasan darinya. Bima masih tidak paham, kenapa wanita di depannya ini tiba-tiba membahas soal hubungannya dengan Alina.“Sepertinya tidak usah dijawab pun, ekspresi wajahmu cukup memperlihatkan kalau kamu memang sangat mencintainya? Apa Alina cinta pertamamu?” tanya Karissa mencoba memprovokasi.“Apa sebenarnya yang kamu inginkan? Bukankah hubungan kami tidak ada sangkut-pautnya denganmu, apa manfaat untukmu?” tanya Bima dengan tatapan curiga.“Manfaat? Tidak ada, aku hanya bersimpati pada mantan kekasihmu saja,” jawab Karissa sambil memasang wajah sedih seolah dia benar-benar berempati.Bima menaikkan satu sudut alis melihat perubahan ekspresi wajah Karissa.“Bersimpati? Untuk apa?” tanya Bima. Dia tidak akan percaya begitu saja, apalagi tidak mengenal sama sekali siapa wanita di depannya ini.“Apa kamu berpikir Alina bahagia setelah menikah?” Karissa bicara sambil menatap serius pada Bima.Bima diam.“Aku hanya kasihan. Dia menikah,
last updateLast Updated : 2024-10-26
Read more

Harus Bertindak

Alina baru saja melayani pelanggan. Dia senang karena ada beberapa pelanggan lamanya yang datang ke sana. “Bu, saya makan siang dulu, ya,” kata karyawan Alina.“Ah, ya.” Alina mengangguk mengizinkan.“Anda mau saya bungkuskan sekalian?” tanya karyawannya itu.“Boleh,” jawab Alina. Dia lalu memberikan uang untuk membeli makanan.Karyawan Alina pergi. Kini Alina di toko sendirian sambil membuat pesanan desain milik Jia.Saat Alina sedang sibuk menggambar, dia melihat bayangan menutupi cahaya yang mengarah padanya, membuat Alina mendongak dan melihat siapa yang berdiri di depan mejanya. Alina terkejut.“Kenapa kamu ke sini?” tanya Alina langsung menatap tak senang.“Aku ingin bicara denganmu,” jawab Bima.Alina mendengkus kasar. Dia sampai menutup buku desainnya dengan kasar.“Mau bicara apa lagi? Tadi pagi kamu sudah benar dengan bersikap tak mengenalku, lalu kenapa sekarang ke sini menemuiku?” Alina memperlihatkan kalau dirinya tidak senang.“Ada yang ingin kubicarakan denganmu,” jawa
last updateLast Updated : 2024-10-27
Read more

Rencana Karissa

Karissa duduk sambil menyilangkan kaki. Dia sedang berada di apartemennya bersama Flo karena setelah ini masih ada pemotretan.Dia memandang postingan di akun sosial medianya yang sudah dibanjiri pertanyaan dan doa dari para pengikutnya. Karissa tersenyum, lalu menenggak jus di gelas yang dipegangnya.“Kali ini kamu memostingnya langsung di akun sosial mediamu, apa kamu tidak takut kalau Aksa marah?” tanya Flo agak cemas.“Kamu tidak usah cemas, lagi pula tujuanku bukanlah kemarahan Kak Aksa. Aku bisa mengatasinya,” ucap Karissa jemawa. Lagi pula dia yakin, meski Aksa marah, pria itu tidak akan murka karena masih memandang papanya.Flo menggeleng pelan. Dia tidak paham kenapa Karissa masih terus melakukan hal-hal yang Flo tidak mengerti.“Lakukan apa pun sesukamu, yang terpenting tidak mempengaruhi karirmu. Jangan membuat masalah,” ucap Flo mengingatkan.“Tidak usah cemas, aku bisa menghandle semua. Kamu jalankan saja tugasmu sebagai manager, selebihnya biar aku yang urus!”Karissa se
last updateLast Updated : 2024-10-27
Read more

Berprasangka Buruk

Alina diam duduk di dapur sambil melihat berita di ponsel. Dia sedang melihat salah satu postingan berita gosip tentang hubungan asmara Karissa dan pengusaha kaya. Alina ingin tak peduli, tetapi tidak bisa.Alina diam memandangi foto pria yang tak tampak wajahnya di berita itu. Namun, bukan beritanya yang membuat dia tertarik, melainkan jam tangan yang dipakai si pria.“Kenapa mirip?” tanya Alina penasaran karena mengenali jam tangan itu.Alina diam lalu berpikir. Mungkinkah benar kalau itu suaminya? Dan mungkinkah embel-embel pengusaha kaya disematkan hanya agar Alina tidak curiga. Jadi, apa benar Aksa selingkuh darinya?Tiba-tiba saja Alina panik. Bahkan dia merasa sesak di dada. Kecurigaannya bisa saja benar, apalagi Karissa seperti masih mengharapkan Aksa.“Al.” Alina terkejut ketika mendengar ada yang memanggil. Dia menoleh dan melihat suaminya sudah pulang. Alina berdiri, lalu menatap pada jam tangan yang ada di pergelangan suaminya. Benar, memang sama.“Mandilah, akan kusiapka
last updateLast Updated : 2024-10-27
Read more

Penuh Sandiwara

Kaira sangat terkejut mendengar semua tuduhan Ilham. Dia tentunya langsung menjelaskan karena tidak mau Ilham salah paham.“Bukan, bukan seperti itu.” Kaira mengelak.“Lalu?” Ilham mengerutkan alis.“Kali ini bukan karena masalah utang. Jadi mereka itu dibayar ayahku untuk membawaku pulang,” ucap Kiara setengah jujur karena takut Ilham memandangnya buruk.Ilham menaikkan satu sudut alis.“Ayahku membayar orang karena tidak berhasil membujukku pulang. Dia menyuruhku menikah dan mau dijodohkan, begitu.” Kaira menjelaskan dengan rasa gugup. Takut kalau sampai Ilham tidak percaya.Ilham terkejut mendengar penjelasan Kaira. Masa zaman modern seperti ini masih ada acara dijodoh-jodohkan? Tunggu, bukankah atasannya juga sama. Ilham baru ingat.“Kenapa harus dijodohkan kalau bisa memilih pasangan sendiri?” tanya Ilham tak mengerti. Dia berpikir, perjodohan itu hanya untuk keluarga kaya demi simbiosis mutualisme, pernikahan bisnis untuk menguntungkan satu sama lain.“Iya, makanya itu aku menol
last updateLast Updated : 2024-10-27
Read more

Memperalat

Karissa masih memasang wajah sedih. Dia bahkan mengusap bawah mata padahal tidak ada air mata yang menetes di sana. Karissa melirik pada Aksa yang memasang wajah datar, dia berharap Aksa memberikan respon atas akting yang dilakukannya.Tanpa Aksa tahu, Karissa memasang kamera kecil di tas yang ada di atas meja untuk merekam, bagaimana reaksi Aksa. Namun, sepertinya hasil tak sesuai dengan yang Karissa harapkan.“Kalau Kak Aksa tidak terima, aku minta maaf. Aku benar-benar tidak berniat tak sopan apalagi menyinggung. Aku hanya bingung bagaimana caranya menghentikan pria itu, makanya aku memakai foto Kak Aksa. Maaf.”Karissa masih berpura-pura lemah dan polos.“Hapus postingan itu!” perintah Aksa dengan nada datar. Bahkan saat melihat Karissa seperti ingin menangis pun, Aksa tak terlihat bersimpati.“Iya,” jawab Karissa bersikap penurut untuk membuat Aksa memercayainya. “Tapi Kak Aksa tidak marah lagi, kan?”Karissa menatap Aksa yang memasang wajah datar. Melihat Aksa tidak membentak da
last updateLast Updated : 2024-10-28
Read more

Lebih Perhatian

Bima diam memikirkan semua ucapan Karissa. Entah dia harus percaya atau tidak, tetapi melihat semua bukti yang Karissa berikan, rasanya memang benar kalau Aksa menyembunyikan identitas dari Alina.Untuk apa Aksa melakukannya jika memang cinta dengan Alina? Akhirnya Bima percaya kalau yang dikatakan Karissa benar.Bima memandang foto-foto Aksa ketika di acara besar. Dia benar-benar tidak bisa melihat Alina dimanfaatkan. Dia mungkin kejam sudah menyakiti Alina, tetapi Aksa lebih kejam lagi karena memanfaatkan Alina hanya agar bisa mendapat warisan.“Aku tidak bisa diam,” geram Bima.Namun, Bima tahu kalau Alina sangat membencinya dan mungkin tidak akan memercayainya begitu saja. Jadi, Bima harus tenang dan tidak gegabah untuk saat ini.**Alina berada di mall, tetapi seharian ini dia tidak fokus karena memikirkan percakapan semalam dengan Aksa. Alina ingin percaya tetapi rasanya ada yang mengganjal. Ingin tak percaya, tetapi Aksa suaminya. Alina bingung.“Bu, Anda baik-baik saja?” tanya
last updateLast Updated : 2024-10-28
Read more

Aksa Panik

Setelah berjalan-jalan. Alina dan Aksa kini sudah berada di apartemen. Keduanya sudah membersihkan diri dan kini sedang duduk di ruang televisi. Tidak ada percakapan di antara keduanya, tatapan mereka tertuju pada televisi yang menyala dan sedang menyiarkan sebuah acara. Namun, mereka diam sedang larut dalam pikiran masing-masing. ‘Semoga Karissa tidak membuat masalah lagi setelah ini,’ batin Aksa. Tentu dia cemas karena dia belum siap membuka fakta tentang statusnya. ‘Apa benar Aksa selingkuh? Aku tidak mau percaya, tapi melihat perubahan sikap Aksa, kenapa aku malah takut?’ batin Alina. Alina merasa aneh karena berpikir jika bisa saja Aksa bersikap manis hanya untuk mengelabuhinya agar dia percaya kalau Aksa hanya menyukainya. Bukankah kebanyakan orang berselingkuh seperti itu? Contohlah Karin, bersikap manis dan manja pada Dani, ternyata berselingkuh di belakangnya! Tidak, kenapa Alina takut jika Aksa benar-benar seperti itu? Aksa menoleh pada Alina. Dia melihat Alina hanya di
last updateLast Updated : 2024-10-28
Read more

Sedikit Agresif

“Tidak peduli yang orang katakan atau beritakan. Bisakah kamu hanya fokus dan percaya padaku saja?” tanya Aksa dengan tatapan penuh harap, apalagi sejak tadi Alina hanya diam.“Tergantung, asal kamu bisa membuktikan kalau yang orang katakan tidak benar. Aku akan percaya hanya padamu,” jawab Alina.Aksa lega mendengar Alina bicara. Dia memegang belakang kepala Alina, lalu sedikit menunduk untuk menyentuhkan kening mereka. Dia memejamkan mata, lalu terbit seulas senyum di wajahnya.Alina diam. Dia melihat senyum kelegaan di wajah Aksa. Apa maksud senyum itu? Lega karena dirinya percaya Aksa akan setia atau lega karena Alina tidak curiga lagi?Alina ingin menjerit, kenapa pikirannya penuh dengan pemikiran negatif? Kenapa dia tidak bisa berpikir positif? Apakah karena dia masih takut diselingkuhi lagi.“Aku berjanji tidak akan selingkuh, Alina. Bahkan aku tidak akan membiarkan wanita mana pun masuk ke hidup kita, jika itu yang kamu takutkan. Aku berjanji,” ucap Aksa sambil membuka mata.K
last updateLast Updated : 2024-10-28
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
49
DMCA.com Protection Status