Semua Bab Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan: Bab 131 - Bab 140

482 Bab

Teman Yang Baik

Aksa kembali ke ruang kerjanya setelah Karissa pergi. Saat baru saja masuk, ponsel Aksa berdering dan nama Bams terpampang di layar.Aksa berhenti di samping meja, lantas menjawab panggilan itu.“Bagaimana?” tanya Aksa.“Saya sudah menangkap semua preman itu, Pak.”Tatapan Aksa berubah tajam mendengar ucapan Bams. “Lalu, sudah kamu interogasi?” tanya Aksa.“Sudah. Salah satu dari mereka berkata kalau dendam karena Bu Alina sombong dan yang lainnya mengatakan kalau mereka hanya ikut merusak saja.”Satu sudut alis Aksa tertarik ke atas mendengar ucapan Bams. Tentu saja dia tidak akan memercayai pengakuan para preman itu.“Apa mereka pikir aku akan percaya?” Aksa benar-benar tidak terima.“Tekan mereka sampai mengaku, jangan biarkan mereka lepas begitu saja sampai mereka jujur dan memberitahu alasan kenapa merusak butik milik Alina!” perintah Aksa sangat geram.“Baik, Pak.”Setelah mengakhiri panggilan itu, Aksa duduk dengan kasar di kursinya. Dia benar-benar tidak habis pikir, bagaiman
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-24
Baca selengkapnya

Lumayan Lega

Aksa pulang lebih awal karena mencemaskan Alina. Dia bergegas masuk apartemen dan mendapat Alina yang sedang sibuk di dapur.“Kamu sudah pulang, awal sekali?’Aksa menatap pada Alina yang sedang menyajikan makanan di meja. Istrinya itu masak lumayan banyak dan semuanya sudah tersaji di meja.“Kok bengong? Sana mandi, lalu kita makan malam bersama,” ucap Alina dengan wajah semringah.Aksa lega melihat Alina sudah ceria seperti biasanya. Dia mengangguk lalu segera ke kamar mandi untuk membersihkan diri.Alina menunggu Aksa selesai mandi. Dia mencoba bersikap biasa karena tidak ingin membuat Aksa mencemaskan dirinya.Setelah Aksa mandi, mereka duduk di meja makan dan siap makan malam.“Aku menyewakan toko di Radja Mall untukmu. Jadi, selama butikmu direnovasi, kamu bisa berjualan di sana. Kalau sudah selesai pun, kamu bisa berjualan di dua tempat dan memperkerjakan karyawan,” kata Aksa di sela makan.Alina terkejut. Dia langsung menatap pada Aksa.“Radja Mall? Kenapa kamu menyewa tempat
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-24
Baca selengkapnya

Sangat Beruntung

Setelah dari psikolog. Alina pergi ke Radja Mall untuk melihat toko yang Aksa maksud. Aksa sudah mengirim foto surat sewa yang membuat Alina percaya jika toko itu tidak disewa dengan harga mahal.“Sudah konsultasi ke psikolog, dokternya juga berkata kalau kamu akan baik-baik saja dengan mau terbuka pada orang lain, terutama pasanganmu. Jadi mulai sekarang, berhenti berpikir kalau kamu bisa segalanya sendiri, Al. Kamu butuh orang-orang yang menyayangimu,” ucap Kaira saat dia dan Alina sedang berjalan masuk ke mall.“Iya, kamu ini ternyata cerewet sekali,” balas Alina gemas tetapi juga sayang karena Kaira selalu ada buatnya.“Cerewet buat kebaikan juga tidak ada salahnya, Al,” ucap Kaira.Alina tersenyum lebar sambil merangkul lengan Kaira.Saat mereka sudah masuk mall. Alina tiba-tiba ingat dengan kencan buat Kaira yang tempo hari gagal. Dia mendadak merasa lucu sendiri.“Kai, kalau kemarin aku jadi bertemu dengan pria itu, mungkin sekarang aku akan sangat malu karena suamiku malah men
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-24
Baca selengkapnya

Jangan Berbohong

Aksa terkesiap mendengar pertanyaan Alina. Tidak menyangka kalau Alina masih bertanya dengan apa yang dilihat tadi.“Tidak tahu, tiba-tiba wanita itu membungkuk dan menyapa. Mungkin bagian dari pelayanan,” balas Aksa mengelak.Alina membentuk huruf O dengan bibir sambil mengangguk-angguk, percaya.“Kita pulang!” ajak Aksa.Alina mengiyakan. Dia berjalan bersama Aksa keluar dari mall.“Bagaimana menurutmu toko itu?” tanya Aksa ketika mereka sudah berada di mobil.“Sangat luas. Tinggal menambah beberapa perabot, pasti akan sangat cantik,” jawab Alina sambil memperlihatkan senyum manisnya. Dia berusaha membuat Aksa senang dengan memperlihatkan kalau dia menyukai pemberian suaminya itu.“Aku akan meminta orang untuk membeli beberapa perabot yang kamu butuhkan,” ujar Aksa sambil fokus menyetir.Alina terkejut.“Tidak usah. Aku tidak mau merepotkanmu lagi. Kamu sudah mengeluarkan uang banyak untuk menyewa tempat itu, jadi biarkan aku yang membeli perabot yang dibutuhkan,” tolak Alina. Dia ti
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-24
Baca selengkapnya

Bayangkan Aku Saja

Aksa menatap Alina yang menunduk diam. Dia mengapit dagu Alina lalu mengarahkan pandangan mata istrinya itu padanya.Aksa melihat tatapan mata Alina yang teduh, sendu, dan berbalut kecemasan. “Obat trauma ada pada dirimu sendiri. Percayalah dan itu akan sembuh. Kamu tidak perlu merasa trauma, apalagi hanya karena dua manusia brengsek seperti mereka.” Suara Aksa begitu lembut terdengar di telinga Alina, meskipun pria itu mengumpat.“Kamu terlalu baik untuk merasakan sakit itu.”Alina diam. Dia merasa jantungnya semakin berdegup cepat ketika mendengar semua ucapan suaminya ini.“Biarkan aku membantumu mengobati trauma itu.” Aksa hanya mengikuti nalurinya untuk menyelipkan rambut Alina di belakang telinga wanita itu.“Aku tidak bisa melihatmu terluka hanya karena mereka. Aku ingin kamu bahagia, Alina.” Aksa menelisik wajah lembut Alina, lalu menatap dua bola mata Alina secara bergantian seolah ingin ikut masuk ke pikiran Alina agar bisa memahami apa yang sebenarnya dibutuhkan Alina.Sek
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-25
Baca selengkapnya

Mendadak Romantis

Alina memandang langit-langit kamar dengan rasa tak percaya. Dia menarik selimut semakin tinggi ketika mengingat apa yang baru saja terjadi. Dia menutup setengah wajah hingga hanya terlihat kedua matanya saja, dia benar-benar malu, rasanya kenapa semua terjadi begitu tiba-tiba.Meskipun awalnya dia tegang dan masih terbayang traumanya, tetapi Aksa benar-benar membuatnya melupakan semua itu. Sentuhan pria itu benar-benar melekat di dalam kepalanya, membuat Alina sampai memejamkan mata lagi dan kedua pipinya merona sangat merah.Aksa baru saja dari kamar mandi. Dia melihat Alina yang menutup wajah dengan selimut dan terlihat tegang. Aksa mendekat, lalu duduk di tepian ranjang sambil menatap istrinya itu.“Kenapa?” tanya Aksa.Alina melirik pada Aksa, lalu menutup seluruh wajahnya menggunakan selimut.“Aku malu,” ucap Alina dari dalam selimut.Aksa menahan tawa. Dia merasa sangat lucu dengan tingkah Alina saat ini.“Jangan menatapku,” ucap Alina dari balik selimut lagi.“Aku tidak menata
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-25
Baca selengkapnya

Gosip Karissa

Hari berikutnya. Alina pergi ke mall karena ada janji dengan toko yang akan mengirimkan barang-barang pesanannya. Dia sudah ada di sana, menerima barang dan menyusun rak juga perabot lain agar bisa segera membuka tokonya itu.“Ini sudah semua, Bu. Kami permisi,” kata pegawai toko yang baru saja mengirim barang.“Iya, terima kasih,” balas Alina.Alina merapikan sendiri barang-barangnya. Dia juga sudah membuka info lowongan kerja untuk shift malam karena sayang jika buka hanya sampai sore.Alina merapikan semuanya sendiri. Dia berharap bisa lebih baik di sana karena tidak ingin mengecewakan Aksa.Saat jam makan siang. Kaira datang membawa makan siang.“Duh, rajinnya. Aku bawa makanan, ayo makan dulu!” ajak Kaira sambil memperlihatkan paper bag di tangan.Alina sedang memasang hiasan di dinding ketika melihat Kaira datang. Dia tersenyum lalu menghampiri Kaira yang sudah duduk di sofa.“Kenapa tidak mempekerjakan orang untuk membantumu?” tanya Kaira karena melihat Alina sendirian.“Tadi a
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-25
Baca selengkapnya

Berita Viral

Di perusahaan Aksa. Ilham baru saja melihat berita gosip tentang Karissa yang sedang hangat diperbincangkan. Dia segera pergi ke ruangan Aksa untuk memberitahukan berita itu.“Pak, Anda harus melihat ini,” kata Ilham sambil memberikan ponselnya pada Aksa.Aksa mengerutkan alis melihat Ilham seperti panik. Dia menerima ponsel asistennya itu, lalu melihat video apa yang hendak diperlihatkan Ilham.Ekspresi wajah Aksa begitu datar melihat Karissa diwawancara. Dia melihat klarifikasi Karissa yang malah seperti memancing agar semua orang semakin penasaran.“Pak, siluet foto agak blur itu bukankah Anda?” tanya Ilham memastikan kalau dia tidak salah lihat.Aksa menatap dingin. Ya, itu memang dia, tetapi kenapa ada yang memberitakannya seperti ini? Mungkinkah Karissa sengaja?“Selama dia tidak menyebut namaku, aku tidak akan bertindak gegabah,” ucap Aksa sambil memberikan ponsel Ilham.Ilham mengerutkan alis. Apa Aksa akan membiarkan masalah ini?“Bisa saja dia sengaja memancing agar aku angk
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-25
Baca selengkapnya

Dibilang Sombong

“Janji kamu jangan pernah menyakiti apalagi meninggalkannya, ya.” Nenek Agni menatap penuh harap.Aksa mengangguk. Dia melihat Nenek Agni tersenyum penuh kelegaan. Setelah bicara dengan Nenek Agni, Aksa pamit pergi.Nenek Agni begitu senang, apalagi Aksa terlihat berbeda. Cara bicara dan sikap Aksa tidak seperti saat sebelum menikah dengan Alina. Ini membuat Nenek Agni senang karena dia tidak sia-sia menikahkan Aksa dengan Alina.“Semoga semua berjalan sesuai harapan,” gumam Nenek Agni sambil memulas senyum penuh kelegaan.Aksa keluar dari kamar Nenek Agni karena harus kembali ke perusahaan. Saat baru saja akan pergi, Aksa bertemu dengan Sasmita yang baru turun dari lantai atas.“Aksa! Tunggu!” Sasmita memanggil.Aksa menghentikan langkah. Dia menatap Sasmita yang berjalan ke arahnya.“Mama mau tanya, apa benar kamu sekarang bersama Karissa?” tanya Sasmita terlihat begitu antusias.Aksa menatap datar. “Tidak.”“Kenapa? Di berita Karissa disebut kencan dengan pria kaya dan mama yakin
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-26
Baca selengkapnya

Jadi Murung

Alina sangat tidak menyukai ucapan Karissa. Dia tidak mengerti, apa yang sebenarnya diinginkan Karissa dan kenapa sepertinya Karissa ingin sekali mengganggunya.“Sebaiknya kamu tidak usah mencampuri urusan hubunganku dengan Aksa. Lagi pula, bukankah kamu sudah punya pasangan. Untuk apa kamu mengejarnya lagi?”Alina tidak langsung jujur kalau dia istri Aksa, lagi pula dia merasa Karissa tidak penting.Karissa tersenyum miring. Dia memakai kembali kacamata hitamnya, lalu berkata, “Kamu memang tidak tahu apa-apa soal Kak Aksa.”Karissa pergi setelah mengatakan itu.Alina terkejut. Apa maksud Karissa? Dia menatap wanita itu pergi, Alina tidak paham kenapa Karissa terus mengatakan padanya kalau dia tak tahu apa-apa.Alina kesal, tetapi dia tidak bisa berbuat apa-apa. Dia tidak pernah tahu sejauh mana hubungan Aksa dan Karissa, memang sebelumnya dia tidak peduli tetapi sekarang berbeda.Entahlah, Alina mendadak tidak senang. Kenapa juga dia harus bertemu dengan wanita itu.Alina mencoba men
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-26
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1213141516
...
49
DMCA.com Protection Status