Share

Sangat Beruntung

last update Last Updated: 2024-10-24 13:36:35

Setelah dari psikolog. Alina pergi ke Radja Mall untuk melihat toko yang Aksa maksud. Aksa sudah mengirim foto surat sewa yang membuat Alina percaya jika toko itu tidak disewa dengan harga mahal.

“Sudah konsultasi ke psikolog, dokternya juga berkata kalau kamu akan baik-baik saja dengan mau terbuka pada orang lain, terutama pasanganmu. Jadi mulai sekarang, berhenti berpikir kalau kamu bisa segalanya sendiri, Al. Kamu butuh orang-orang yang menyayangimu,” ucap Kaira saat dia dan Alina sedang berjalan masuk ke mall.

“Iya, kamu ini ternyata cerewet sekali,” balas Alina gemas tetapi juga sayang karena Kaira selalu ada buatnya.

“Cerewet buat kebaikan juga tidak ada salahnya, Al,” ucap Kaira.

Alina tersenyum lebar sambil merangkul lengan Kaira.

Saat mereka sudah masuk mall. Alina tiba-tiba ingat dengan kencan buat Kaira yang tempo hari gagal. Dia mendadak merasa lucu sendiri.

“Kai, kalau kemarin aku jadi bertemu dengan pria itu, mungkin sekarang aku akan sangat malu karena suamiku malah men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (9)
goodnovel comment avatar
SITI SARAH BINTI MD SIRAJ KPM-Guru
haha bila menceriakan alasan lagi Aksa
goodnovel comment avatar
SITI SARAH BINTI MD SIRAJ KPM-Guru
berterus teringat Aksa..kamu akan tenang
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Ayo ngaku lah Aksa jgn bohong lagi
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Jangan Berbohong

    Aksa terkesiap mendengar pertanyaan Alina. Tidak menyangka kalau Alina masih bertanya dengan apa yang dilihat tadi.“Tidak tahu, tiba-tiba wanita itu membungkuk dan menyapa. Mungkin bagian dari pelayanan,” balas Aksa mengelak.Alina membentuk huruf O dengan bibir sambil mengangguk-angguk, percaya.“Kita pulang!” ajak Aksa.Alina mengiyakan. Dia berjalan bersama Aksa keluar dari mall.“Bagaimana menurutmu toko itu?” tanya Aksa ketika mereka sudah berada di mobil.“Sangat luas. Tinggal menambah beberapa perabot, pasti akan sangat cantik,” jawab Alina sambil memperlihatkan senyum manisnya. Dia berusaha membuat Aksa senang dengan memperlihatkan kalau dia menyukai pemberian suaminya itu.“Aku akan meminta orang untuk membeli beberapa perabot yang kamu butuhkan,” ujar Aksa sambil fokus menyetir.Alina terkejut.“Tidak usah. Aku tidak mau merepotkanmu lagi. Kamu sudah mengeluarkan uang banyak untuk menyewa tempat itu, jadi biarkan aku yang membeli perabot yang dibutuhkan,” tolak Alina. Dia ti

    Last Updated : 2024-10-24
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Bayangkan Aku Saja

    Aksa menatap Alina yang menunduk diam. Dia mengapit dagu Alina lalu mengarahkan pandangan mata istrinya itu padanya.Aksa melihat tatapan mata Alina yang teduh, sendu, dan berbalut kecemasan. “Obat trauma ada pada dirimu sendiri. Percayalah dan itu akan sembuh. Kamu tidak perlu merasa trauma, apalagi hanya karena dua manusia brengsek seperti mereka.” Suara Aksa begitu lembut terdengar di telinga Alina, meskipun pria itu mengumpat.“Kamu terlalu baik untuk merasakan sakit itu.”Alina diam. Dia merasa jantungnya semakin berdegup cepat ketika mendengar semua ucapan suaminya ini.“Biarkan aku membantumu mengobati trauma itu.” Aksa hanya mengikuti nalurinya untuk menyelipkan rambut Alina di belakang telinga wanita itu.“Aku tidak bisa melihatmu terluka hanya karena mereka. Aku ingin kamu bahagia, Alina.” Aksa menelisik wajah lembut Alina, lalu menatap dua bola mata Alina secara bergantian seolah ingin ikut masuk ke pikiran Alina agar bisa memahami apa yang sebenarnya dibutuhkan Alina.Sek

    Last Updated : 2024-10-25
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Mendadak Romantis

    Alina memandang langit-langit kamar dengan rasa tak percaya. Dia menarik selimut semakin tinggi ketika mengingat apa yang baru saja terjadi. Dia menutup setengah wajah hingga hanya terlihat kedua matanya saja, dia benar-benar malu, rasanya kenapa semua terjadi begitu tiba-tiba.Meskipun awalnya dia tegang dan masih terbayang traumanya, tetapi Aksa benar-benar membuatnya melupakan semua itu. Sentuhan pria itu benar-benar melekat di dalam kepalanya, membuat Alina sampai memejamkan mata lagi dan kedua pipinya merona sangat merah.Aksa baru saja dari kamar mandi. Dia melihat Alina yang menutup wajah dengan selimut dan terlihat tegang. Aksa mendekat, lalu duduk di tepian ranjang sambil menatap istrinya itu.“Kenapa?” tanya Aksa.Alina melirik pada Aksa, lalu menutup seluruh wajahnya menggunakan selimut.“Aku malu,” ucap Alina dari dalam selimut.Aksa menahan tawa. Dia merasa sangat lucu dengan tingkah Alina saat ini.“Jangan menatapku,” ucap Alina dari balik selimut lagi.“Aku tidak menata

    Last Updated : 2024-10-25
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Gosip Karissa

    Hari berikutnya. Alina pergi ke mall karena ada janji dengan toko yang akan mengirimkan barang-barang pesanannya. Dia sudah ada di sana, menerima barang dan menyusun rak juga perabot lain agar bisa segera membuka tokonya itu.“Ini sudah semua, Bu. Kami permisi,” kata pegawai toko yang baru saja mengirim barang.“Iya, terima kasih,” balas Alina.Alina merapikan sendiri barang-barangnya. Dia juga sudah membuka info lowongan kerja untuk shift malam karena sayang jika buka hanya sampai sore.Alina merapikan semuanya sendiri. Dia berharap bisa lebih baik di sana karena tidak ingin mengecewakan Aksa.Saat jam makan siang. Kaira datang membawa makan siang.“Duh, rajinnya. Aku bawa makanan, ayo makan dulu!” ajak Kaira sambil memperlihatkan paper bag di tangan.Alina sedang memasang hiasan di dinding ketika melihat Kaira datang. Dia tersenyum lalu menghampiri Kaira yang sudah duduk di sofa.“Kenapa tidak mempekerjakan orang untuk membantumu?” tanya Kaira karena melihat Alina sendirian.“Tadi a

    Last Updated : 2024-10-25
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Berita Viral

    Di perusahaan Aksa. Ilham baru saja melihat berita gosip tentang Karissa yang sedang hangat diperbincangkan. Dia segera pergi ke ruangan Aksa untuk memberitahukan berita itu.“Pak, Anda harus melihat ini,” kata Ilham sambil memberikan ponselnya pada Aksa.Aksa mengerutkan alis melihat Ilham seperti panik. Dia menerima ponsel asistennya itu, lalu melihat video apa yang hendak diperlihatkan Ilham.Ekspresi wajah Aksa begitu datar melihat Karissa diwawancara. Dia melihat klarifikasi Karissa yang malah seperti memancing agar semua orang semakin penasaran.“Pak, siluet foto agak blur itu bukankah Anda?” tanya Ilham memastikan kalau dia tidak salah lihat.Aksa menatap dingin. Ya, itu memang dia, tetapi kenapa ada yang memberitakannya seperti ini? Mungkinkah Karissa sengaja?“Selama dia tidak menyebut namaku, aku tidak akan bertindak gegabah,” ucap Aksa sambil memberikan ponsel Ilham.Ilham mengerutkan alis. Apa Aksa akan membiarkan masalah ini?“Bisa saja dia sengaja memancing agar aku angk

    Last Updated : 2024-10-25
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Dibilang Sombong

    “Janji kamu jangan pernah menyakiti apalagi meninggalkannya, ya.” Nenek Agni menatap penuh harap.Aksa mengangguk. Dia melihat Nenek Agni tersenyum penuh kelegaan. Setelah bicara dengan Nenek Agni, Aksa pamit pergi.Nenek Agni begitu senang, apalagi Aksa terlihat berbeda. Cara bicara dan sikap Aksa tidak seperti saat sebelum menikah dengan Alina. Ini membuat Nenek Agni senang karena dia tidak sia-sia menikahkan Aksa dengan Alina.“Semoga semua berjalan sesuai harapan,” gumam Nenek Agni sambil memulas senyum penuh kelegaan.Aksa keluar dari kamar Nenek Agni karena harus kembali ke perusahaan. Saat baru saja akan pergi, Aksa bertemu dengan Sasmita yang baru turun dari lantai atas.“Aksa! Tunggu!” Sasmita memanggil.Aksa menghentikan langkah. Dia menatap Sasmita yang berjalan ke arahnya.“Mama mau tanya, apa benar kamu sekarang bersama Karissa?” tanya Sasmita terlihat begitu antusias.Aksa menatap datar. “Tidak.”“Kenapa? Di berita Karissa disebut kencan dengan pria kaya dan mama yakin

    Last Updated : 2024-10-26
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Jadi Murung

    Alina sangat tidak menyukai ucapan Karissa. Dia tidak mengerti, apa yang sebenarnya diinginkan Karissa dan kenapa sepertinya Karissa ingin sekali mengganggunya.“Sebaiknya kamu tidak usah mencampuri urusan hubunganku dengan Aksa. Lagi pula, bukankah kamu sudah punya pasangan. Untuk apa kamu mengejarnya lagi?”Alina tidak langsung jujur kalau dia istri Aksa, lagi pula dia merasa Karissa tidak penting.Karissa tersenyum miring. Dia memakai kembali kacamata hitamnya, lalu berkata, “Kamu memang tidak tahu apa-apa soal Kak Aksa.”Karissa pergi setelah mengatakan itu.Alina terkejut. Apa maksud Karissa? Dia menatap wanita itu pergi, Alina tidak paham kenapa Karissa terus mengatakan padanya kalau dia tak tahu apa-apa.Alina kesal, tetapi dia tidak bisa berbuat apa-apa. Dia tidak pernah tahu sejauh mana hubungan Aksa dan Karissa, memang sebelumnya dia tidak peduli tetapi sekarang berbeda.Entahlah, Alina mendadak tidak senang. Kenapa juga dia harus bertemu dengan wanita itu.Alina mencoba men

    Last Updated : 2024-10-26
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Dekat Bukan Kenal?

    Alina keheranan. Dia menatap curiga pada suaminya yang bereaksi berlebihan. Ini aneh, kan? Padahal Alina menanyakan sesuatu yang biasa dan sudah diketahui oleh publik.“Sebenarnya, sejauh mana hubunganmu dengan Karissa itu?” tanya Alina akhirnya terpancing untuk mengulik informas itu.Aksa baru saja minum. Dia menatap pada Alina yang memasang wajah tak senang. “Hanya sebagai kenalan saja,” jawab Aksa bersikap tenang.“Hanya kenal? Hanya itu?” Dahi Alina berkerut halus, tentu saja jawaban Aksa yang bertolak-belakang dengan Karissa semakin membuat Alina curiga.“Sebenarnya agak aneh, meski kamu pernah bilang kalau kalian kenal karena Karissa itu anak salah satu rekan bisnis perusahaan tempatmu bekerja, tetapi bagiku ini aneh. Kenapa harus kamu yang mengenalnya? Kenapa bukan staff lain?”Alina mencecar, mencoba mencari informasi akurat karena dia terganggu dengan ucapan Karissa.“Karena kami sering bertemu saja. Mungkin karena itu Karissa lebih dekat denganku daripada staff lain,” jawab

    Last Updated : 2024-10-26

Latest chapter

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Daniel : Memberi Hadiah

    “Apa itu penting?”Pertanyaan Daniel membungkam Karin. Dia mengulum bibir dan menggeleng.Daniel sendiri tidak mau bersikap baik, jangan sampai sikap baiknya disalahartikan.Daniel melihat Karin yang diam tertunduk. Dia pun memutuskan untuk pergi daripada terlalu lama berinteraksi dengan Karin.“Tunggu, kamu tidak jadi mencari aksesoris? Aku bisa menunjukkan beberapa barang yang mungkin cocok dengan yang kamu inginkan,” ucap Karin membujuk seraya meremat jari.Daniel diam sejenak, tetapi setelahnya mengangguk. Dia mengikuti Karin menuju display khusus aksesoris anak-anak.“Anak itu biasanya suka apa? Bando, jepit rambut, kalung, atau gelang mungkin?” tanya Karin mencoba mengajak bicara Daniel.Daniel tak menjawab pertanyaan Karin. Dia lebih memilih fokus memperhatikan aksesoris yang terpajang di sana, hingga tatapannya tertuju pada gantungan ponsel yang lucu dan menggemaskan.“Itu lucu,” ucap Karin.Daniel tetap tak bicara pada Karin.Karin diam memperhatikan Daniel yang begitu dingin,

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Sama-sama Mau Perhatian

    Siang itu, Aksa masih berada di ruang kerjanya dengan banyaknya tumpukan berkas di meja. Dia sedang membaca beberapa perencanaan bisnis untuk mengembangkan perusahaannya.“Masih sangat sibuk?”Aksa terkejut mendengar suara Alina. Dia langsung menoleh dan melihat istrinya ternyata sudah berada di ruangannya. Aksa tersenyum lebar, karena terlalu fokus bekerja, membuatnya sampai tidak menyadari kalau Alina datang.“Aku tidak mendengar kamu mengetuk pintu,” ucap Aksa langsung berdiri dari tempat duduknya untuk menghampiri Alina.“Aku memang tidak mengetuk pintu,” balas Alina.Aksa mengajak Alina duduk. Alina membawa paper bag berisi makan siang seperti yang dijanjikannya pagi tadi.“Arlo tidak rewel tahu kamu akan ke sini dan tidak diajak?” tanya Aksa.“Oh, dia pergi bersama Naya dan Bams. Katanya mau main ke rumah Anya. Nanti aku ke sana setelah dari sini,” jawab Alina seraya mengeluarkan kotak makanan dari dalam paper bag.“Ternyata dia mau lepas darimu karena Anya?” Aksa keheranan.“Iya

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Aksa dan Ilham

    Aksa sudah sampai di perusahaan. Seperti biasa Ilham akan langsung menemani masuk ruangan lalu membacakan jadwal harian Aksa.“Ada yang mau Anda ubah, Pak?” tanya Ilham setelah selesai membacakan laporannya.Aksa tak langsung menjawab. Dia malah menatap Ilham.“Ada apa, Pak?” tanya Ilham panik karena tatapan Aksa. Apa dia membuat kesalahan?Aksa menghela napas pelan, lalu menyandarkan punggung.“Apa kamu benar-benar tidak mau mengubah keputusanmu untuk mengambil alih perusahaan mertuamu? Bukankah ini menguntungkan untuk kariermu?” tanya Aksa sekali lagi setelah berulang kali Ilham berkata akan tetap menjadi sekretarisnya.Aksa hanya tak ingin dianggap menghambat Ilham berkembang. Meski dia juga berat melepas Ilham yang sudah bertahun-tahun ikut dengannya dan menjadi pekerja terbaiknya, tetapi Aksa juga ingin masa depan Ilham semakin baik.Namun, bukannya mendapat jawaban, Ilham malah membalas, “Anda mau memecat saya?”Pertanyaan Ilham tentu saja membuat Aksa sampai menegakkan badan.“

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Bodyguard Kecil

    Hari berikutnya. Alina dan yang lain sarapan seperti biasanya. Rumah itu sekarang begitu ramai dan semakin hangat dengan banyaknya orang yang menempati rumah itu.“Aku lupa bilang,” ucap Daniel di sela sarapan.Semua orang menatap pada pria itu sekarang.“Lupa bilang apa?” tanya Alina penasaran.Daniel menatap ke semua orang lalu membalas, “Waktu itu aku bicara dengan Paman, dia menawariku untuk mengelola perusahaan di sini. Karena Kak Alina akan tinggal di sini, jadi kurasa aku juga akan tetap di sini.”Alina cukup terkejut. Namun, dia juga senang karena adiknya tidak akan jauh darinya.“Itu bagus, aku setuju,” balas Alina.Lagi pula Daniel sekarang pandai mengelola bisnis, perusahaan sang paman pun dipimpin dengan baik.Daniel mengangguk-angguk lega dan senang melihat Alina setuju dengan niatnya.“Kamu akan tinggal di sini? Kalau iya, aku akan meminta orang menyiapkan kebutuhanmu termasuk ruang kerja,” ujar Aksa.“Tidak, aku mau mencari apartemen saja,” balas Daniel.Alina tidak menc

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Gagal

    Malam itu Daniel berkumpul dengan Aksa dan Alina di rumah. Mereka berada di ruang keluarga membahas soal Edwin.“Edwin memang ditangguhkan penahanannya, tapi proses hukum tetap berjalan. Pengacaraku juga sudah mengajukan semua berkas laporan dan bukti untuk menjerat pria itu agar mendapatkan hukuman maksimal. Tidak akan kubiarkan dia mendapat hukuman hanya setahun dua tahun,” ujar Aksa.“Ya, pria itu memang layak mendapat hukuman yang berat. Banyak sekali tindak kejahatan yang dilakukannya,” timpal Alina.“Ini juga bagus untuk mempercepat proses perceraian Jia karena kelakuan buruk Edwin semuanya sudah terekspos,” ujar Aksa lagi.Alina mengangguk-angguk. Dia kemudian menoleh pada Daniel yang sejak tadi tak bersuara.“Kamu sedang memikirkan apa?” tanya Alina.Daniel terkejut. Dia baru menyadari kalau kakak dan kakak iparnya kini sedang menatapnya.“Tidak,” jawab Daniel seraya menggeleng pelan.Alina menaikkan kedua sudut alis.“Apanya yang tidak? Aku perhatikan seharian ini kamu banyak

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Akhirnya Baik-baik Saja

    Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit. Akhirnya Jia sudah diperbolehkan pulang. “Papamu sudah menunggu di rumah lama kalian, jadi kami akan mengantarmu ke sana,” ucap Daniel.“Iya, terima kasih,” balas Jia.Akhirnya Jia harus kembali ke rumah keluarganya karena dia tidak mau tinggal di apartemen atau rumah milik Edwin yang penuh dengan kenangan pahit.Alina datang menemani Jia keluar dari rumah sakit sekalian membantu Daniel.“Apa sudah semua?” tanya Alina.Daniel mengangguk.Alina mendorong kursi roda yang Jia duduki. Mereka pergi menuju pintu depan lobby rumah sakit karena mobil yang akan membawa mereka sudah menunggu di sana.“Seharusnya kamu tidak perlu repot-repot menjemput,” ucap Jia.“Apanya yang repot? Aku tidak pernah merasa repot,” balas Alina, “kita sudah kenal lama, bahkan dulu kamu membantuku memasarkan desainku, jadi anggap saja kita ini saling melengkapi dan menguntungkan,” imbuh Alina.Mereka sampai di depan lobby. Jia dibantu Alina dan Daniel masuk mobil, lalu

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Sosok Anak

    Anya masih berada di rumah sakit bersama Daniel. Dia ingin menemani Jia sebelum dijemput Alina saat sore hari. Anya akan bersama Alina sampai Jia keluar dari rumah sakit.“Mama mau ke mana?” tanya Anya saat melihat Jia bergerak ingin menurunkan kaki.“Ke kamar mandi,” jawab Jia agak kesusahan turun karena tubuhnya yang masih kaku dan tangan masih terpasang selang infus.Anya menoleh pada Daniel yang baru saja menerima telepon.“Paman, Mama mau ke kamar mandi tapi tidak bisa bawa infusnya,” kata Anya.Jia terkejut karena Anya sampai memanggil Daniel. Dia menoleh pada pria itu yang sudah memandangnya.“Aku bisa sendiri, kamu selesaikan saja urusanmu,” kata Jia karena tak enak hati jika terus merepotkan Daniel.Namun, ternyata Daniel tetap mendekat. Dia berjalan menghampiri Jia dan Anya.Jia menatap Anya yang tersenyum lebar. Sungguh dia merasa sangat sungkan karena hampir semua bantuan yang dibutuhkannya, Daniel yang mencukupi.“Kamu bisa jalan?” tanya Daniel memastikan lebih dulu.Jia

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Agak Canggung

    Di rumah sakit. Daniel menyiapkan sarapan untuk Jia yang tadi diberikan oleh perawat.“Kamu bisa makan sendiri?” tanya Daniel memastikan karena Jia terlihat masih lemah.Jia tersenyum kecil, lalu menjawab, “Bisa, kamu tenang saja.”Daniel mengangguk pelan. Dia kembali duduk menunggu Jia sarapan, siapa tahu Jia membutuhkan bantuannya.Jia berusaha makan sendiri meski seluruh tubuhnya terasa sakit karena lebam di sekujur tubuh. Dia memasukkan suapan pertama, lalu tatapannya tertuju pada Daniel. Dia melihat pria itu hanya diam menunggunya makan, membuat Jia merasa sedikit sungkan.“Kamu tidak sarapan?” tanya Jia.Sejak kemarin Daniel terus menunggunya di sana, bahkan tak terlihat sekalipun keluar dari kamar itu, kecuali saat kedatangan orang tua Edwin.“Kak Alina bilang akan datang membawakan sarapan, jadi aku akan menunggunya,” ujar Daniel.Jia mengangguk-angguk pelan. Dia agak canggung karena makan sendiri, sedangkan Daniel hanya duduk mengamatinya.“Makanlah dan minum obatmu. Kamu har

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Mau Izin Cuti

    Alina menemui Anya yang baru saja selesai mandi dibantu pelayan.“Biar aku saja yang membantunya ganti baju, kamu keluarlah,” kata Alina pada pelayan.Pelayan mengangguk lalu keluar dari kamar itu.Alina memulas senyum pada Anya. Dia mendekat lalu duduk di tepian ranjang dan membantu Anya memakai pakaian.“Apa tidurmu nyenyak?” tanya Alina.Semalam Anya dan Arlo tidur satu kamar atas permintaan Arlo, tetapi disediakan dua ranjang terpisah.Anya mengangguk seraya menatap pada Alina yang sedang memakaikan bajunya.“Kata Arlo, semalam kamu mimpi buruk sampai menangis. Apa benar?” tanya Alina memastikan apakah cerita putranya benar atau tidak.Anya terdiam. Dia menunduk tak menjawab pertanyaan Alina.Alina melihat ekspresi sedih di wajah Anya. Dia tidak bertanya lagi, tetapi memilih segera menyelesaikan membantu Anya memakai baju. Setelah itu dia juga menyisir rambut Anya.“Bagaimana kabar Mama?” tanya Anya.“Mama sudah baik. Hari ini kita ke sana untuk menjenguknya, ya.” Alina bicara ser

DMCA.com Protection Status