Share

Jadi Murung

last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-26 06:22:18

Alina sangat tidak menyukai ucapan Karissa. Dia tidak mengerti, apa yang sebenarnya diinginkan Karissa dan kenapa sepertinya Karissa ingin sekali mengganggunya.

“Sebaiknya kamu tidak usah mencampuri urusan hubunganku dengan Aksa. Lagi pula, bukankah kamu sudah punya pasangan. Untuk apa kamu mengejarnya lagi?”

Alina tidak langsung jujur kalau dia istri Aksa, lagi pula dia merasa Karissa tidak penting.

Karissa tersenyum miring. Dia memakai kembali kacamata hitamnya, lalu berkata, “Kamu memang tidak tahu apa-apa soal Kak Aksa.”

Karissa pergi setelah mengatakan itu.

Alina terkejut. Apa maksud Karissa? Dia menatap wanita itu pergi, Alina tidak paham kenapa Karissa terus mengatakan padanya kalau dia tak tahu apa-apa.

Alina kesal, tetapi dia tidak bisa berbuat apa-apa. Dia tidak pernah tahu sejauh mana hubungan Aksa dan Karissa, memang sebelumnya dia tidak peduli tetapi sekarang berbeda.

Entahlah, Alina mendadak tidak senang. Kenapa juga dia harus bertemu dengan wanita itu.

Alina mencoba men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (13)
goodnovel comment avatar
SITI SARAH BINTI MD SIRAJ KPM-Guru
kita harus salung menerima dan memahami
goodnovel comment avatar
SITI SARAH BINTI MD SIRAJ KPM-Guru
jujuelah aksa
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
jujur aja Aksa sama Alina siapa kamu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Dekat Bukan Kenal?

    Alina keheranan. Dia menatap curiga pada suaminya yang bereaksi berlebihan. Ini aneh, kan? Padahal Alina menanyakan sesuatu yang biasa dan sudah diketahui oleh publik.“Sebenarnya, sejauh mana hubunganmu dengan Karissa itu?” tanya Alina akhirnya terpancing untuk mengulik informas itu.Aksa baru saja minum. Dia menatap pada Alina yang memasang wajah tak senang. “Hanya sebagai kenalan saja,” jawab Aksa bersikap tenang.“Hanya kenal? Hanya itu?” Dahi Alina berkerut halus, tentu saja jawaban Aksa yang bertolak-belakang dengan Karissa semakin membuat Alina curiga.“Sebenarnya agak aneh, meski kamu pernah bilang kalau kalian kenal karena Karissa itu anak salah satu rekan bisnis perusahaan tempatmu bekerja, tetapi bagiku ini aneh. Kenapa harus kamu yang mengenalnya? Kenapa bukan staff lain?”Alina mencecar, mencoba mencari informasi akurat karena dia terganggu dengan ucapan Karissa.“Karena kami sering bertemu saja. Mungkin karena itu Karissa lebih dekat denganku daripada staff lain,” jawab

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-26
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Memprovokasi

    Bima diam. Dia menatap pada Karissa yang menunggu balasan darinya. Bima masih tidak paham, kenapa wanita di depannya ini tiba-tiba membahas soal hubungannya dengan Alina.“Sepertinya tidak usah dijawab pun, ekspresi wajahmu cukup memperlihatkan kalau kamu memang sangat mencintainya? Apa Alina cinta pertamamu?” tanya Karissa mencoba memprovokasi.“Apa sebenarnya yang kamu inginkan? Bukankah hubungan kami tidak ada sangkut-pautnya denganmu, apa manfaat untukmu?” tanya Bima dengan tatapan curiga.“Manfaat? Tidak ada, aku hanya bersimpati pada mantan kekasihmu saja,” jawab Karissa sambil memasang wajah sedih seolah dia benar-benar berempati.Bima menaikkan satu sudut alis melihat perubahan ekspresi wajah Karissa.“Bersimpati? Untuk apa?” tanya Bima. Dia tidak akan percaya begitu saja, apalagi tidak mengenal sama sekali siapa wanita di depannya ini.“Apa kamu berpikir Alina bahagia setelah menikah?” Karissa bicara sambil menatap serius pada Bima.Bima diam.“Aku hanya kasihan. Dia menikah,

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-26
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Harus Bertindak

    Alina baru saja melayani pelanggan. Dia senang karena ada beberapa pelanggan lamanya yang datang ke sana. “Bu, saya makan siang dulu, ya,” kata karyawan Alina.“Ah, ya.” Alina mengangguk mengizinkan.“Anda mau saya bungkuskan sekalian?” tanya karyawannya itu.“Boleh,” jawab Alina. Dia lalu memberikan uang untuk membeli makanan.Karyawan Alina pergi. Kini Alina di toko sendirian sambil membuat pesanan desain milik Jia.Saat Alina sedang sibuk menggambar, dia melihat bayangan menutupi cahaya yang mengarah padanya, membuat Alina mendongak dan melihat siapa yang berdiri di depan mejanya. Alina terkejut.“Kenapa kamu ke sini?” tanya Alina langsung menatap tak senang.“Aku ingin bicara denganmu,” jawab Bima.Alina mendengkus kasar. Dia sampai menutup buku desainnya dengan kasar.“Mau bicara apa lagi? Tadi pagi kamu sudah benar dengan bersikap tak mengenalku, lalu kenapa sekarang ke sini menemuiku?” Alina memperlihatkan kalau dirinya tidak senang.“Ada yang ingin kubicarakan denganmu,” jawa

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-27
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Rencana Karissa

    Karissa duduk sambil menyilangkan kaki. Dia sedang berada di apartemennya bersama Flo karena setelah ini masih ada pemotretan.Dia memandang postingan di akun sosial medianya yang sudah dibanjiri pertanyaan dan doa dari para pengikutnya. Karissa tersenyum, lalu menenggak jus di gelas yang dipegangnya.“Kali ini kamu memostingnya langsung di akun sosial mediamu, apa kamu tidak takut kalau Aksa marah?” tanya Flo agak cemas.“Kamu tidak usah cemas, lagi pula tujuanku bukanlah kemarahan Kak Aksa. Aku bisa mengatasinya,” ucap Karissa jemawa. Lagi pula dia yakin, meski Aksa marah, pria itu tidak akan murka karena masih memandang papanya.Flo menggeleng pelan. Dia tidak paham kenapa Karissa masih terus melakukan hal-hal yang Flo tidak mengerti.“Lakukan apa pun sesukamu, yang terpenting tidak mempengaruhi karirmu. Jangan membuat masalah,” ucap Flo mengingatkan.“Tidak usah cemas, aku bisa menghandle semua. Kamu jalankan saja tugasmu sebagai manager, selebihnya biar aku yang urus!”Karissa se

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-27
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Berprasangka Buruk

    Alina diam duduk di dapur sambil melihat berita di ponsel. Dia sedang melihat salah satu postingan berita gosip tentang hubungan asmara Karissa dan pengusaha kaya. Alina ingin tak peduli, tetapi tidak bisa.Alina diam memandangi foto pria yang tak tampak wajahnya di berita itu. Namun, bukan beritanya yang membuat dia tertarik, melainkan jam tangan yang dipakai si pria.“Kenapa mirip?” tanya Alina penasaran karena mengenali jam tangan itu.Alina diam lalu berpikir. Mungkinkah benar kalau itu suaminya? Dan mungkinkah embel-embel pengusaha kaya disematkan hanya agar Alina tidak curiga. Jadi, apa benar Aksa selingkuh darinya?Tiba-tiba saja Alina panik. Bahkan dia merasa sesak di dada. Kecurigaannya bisa saja benar, apalagi Karissa seperti masih mengharapkan Aksa.“Al.” Alina terkejut ketika mendengar ada yang memanggil. Dia menoleh dan melihat suaminya sudah pulang. Alina berdiri, lalu menatap pada jam tangan yang ada di pergelangan suaminya. Benar, memang sama.“Mandilah, akan kusiapka

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-27
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Penuh Sandiwara

    Kaira sangat terkejut mendengar semua tuduhan Ilham. Dia tentunya langsung menjelaskan karena tidak mau Ilham salah paham.“Bukan, bukan seperti itu.” Kaira mengelak.“Lalu?” Ilham mengerutkan alis.“Kali ini bukan karena masalah utang. Jadi mereka itu dibayar ayahku untuk membawaku pulang,” ucap Kiara setengah jujur karena takut Ilham memandangnya buruk.Ilham menaikkan satu sudut alis.“Ayahku membayar orang karena tidak berhasil membujukku pulang. Dia menyuruhku menikah dan mau dijodohkan, begitu.” Kaira menjelaskan dengan rasa gugup. Takut kalau sampai Ilham tidak percaya.Ilham terkejut mendengar penjelasan Kaira. Masa zaman modern seperti ini masih ada acara dijodoh-jodohkan? Tunggu, bukankah atasannya juga sama. Ilham baru ingat.“Kenapa harus dijodohkan kalau bisa memilih pasangan sendiri?” tanya Ilham tak mengerti. Dia berpikir, perjodohan itu hanya untuk keluarga kaya demi simbiosis mutualisme, pernikahan bisnis untuk menguntungkan satu sama lain.“Iya, makanya itu aku menol

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-27
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Memperalat

    Karissa masih memasang wajah sedih. Dia bahkan mengusap bawah mata padahal tidak ada air mata yang menetes di sana. Karissa melirik pada Aksa yang memasang wajah datar, dia berharap Aksa memberikan respon atas akting yang dilakukannya.Tanpa Aksa tahu, Karissa memasang kamera kecil di tas yang ada di atas meja untuk merekam, bagaimana reaksi Aksa. Namun, sepertinya hasil tak sesuai dengan yang Karissa harapkan.“Kalau Kak Aksa tidak terima, aku minta maaf. Aku benar-benar tidak berniat tak sopan apalagi menyinggung. Aku hanya bingung bagaimana caranya menghentikan pria itu, makanya aku memakai foto Kak Aksa. Maaf.”Karissa masih berpura-pura lemah dan polos.“Hapus postingan itu!” perintah Aksa dengan nada datar. Bahkan saat melihat Karissa seperti ingin menangis pun, Aksa tak terlihat bersimpati.“Iya,” jawab Karissa bersikap penurut untuk membuat Aksa memercayainya. “Tapi Kak Aksa tidak marah lagi, kan?”Karissa menatap Aksa yang memasang wajah datar. Melihat Aksa tidak membentak da

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-28
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Lebih Perhatian

    Bima diam memikirkan semua ucapan Karissa. Entah dia harus percaya atau tidak, tetapi melihat semua bukti yang Karissa berikan, rasanya memang benar kalau Aksa menyembunyikan identitas dari Alina.Untuk apa Aksa melakukannya jika memang cinta dengan Alina? Akhirnya Bima percaya kalau yang dikatakan Karissa benar.Bima memandang foto-foto Aksa ketika di acara besar. Dia benar-benar tidak bisa melihat Alina dimanfaatkan. Dia mungkin kejam sudah menyakiti Alina, tetapi Aksa lebih kejam lagi karena memanfaatkan Alina hanya agar bisa mendapat warisan.“Aku tidak bisa diam,” geram Bima.Namun, Bima tahu kalau Alina sangat membencinya dan mungkin tidak akan memercayainya begitu saja. Jadi, Bima harus tenang dan tidak gegabah untuk saat ini.**Alina berada di mall, tetapi seharian ini dia tidak fokus karena memikirkan percakapan semalam dengan Aksa. Alina ingin percaya tetapi rasanya ada yang mengganjal. Ingin tak percaya, tetapi Aksa suaminya. Alina bingung.“Bu, Anda baik-baik saja?” tanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-28

Bab terbaru

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Daniel : Memberi Hadiah

    “Apa itu penting?”Pertanyaan Daniel membungkam Karin. Dia mengulum bibir dan menggeleng.Daniel sendiri tidak mau bersikap baik, jangan sampai sikap baiknya disalahartikan.Daniel melihat Karin yang diam tertunduk. Dia pun memutuskan untuk pergi daripada terlalu lama berinteraksi dengan Karin.“Tunggu, kamu tidak jadi mencari aksesoris? Aku bisa menunjukkan beberapa barang yang mungkin cocok dengan yang kamu inginkan,” ucap Karin membujuk seraya meremat jari.Daniel diam sejenak, tetapi setelahnya mengangguk. Dia mengikuti Karin menuju display khusus aksesoris anak-anak.“Anak itu biasanya suka apa? Bando, jepit rambut, kalung, atau gelang mungkin?” tanya Karin mencoba mengajak bicara Daniel.Daniel tak menjawab pertanyaan Karin. Dia lebih memilih fokus memperhatikan aksesoris yang terpajang di sana, hingga tatapannya tertuju pada gantungan ponsel yang lucu dan menggemaskan.“Itu lucu,” ucap Karin.Daniel tetap tak bicara pada Karin.Karin diam memperhatikan Daniel yang begitu dingin,

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Sama-sama Mau Perhatian

    Siang itu, Aksa masih berada di ruang kerjanya dengan banyaknya tumpukan berkas di meja. Dia sedang membaca beberapa perencanaan bisnis untuk mengembangkan perusahaannya.“Masih sangat sibuk?”Aksa terkejut mendengar suara Alina. Dia langsung menoleh dan melihat istrinya ternyata sudah berada di ruangannya. Aksa tersenyum lebar, karena terlalu fokus bekerja, membuatnya sampai tidak menyadari kalau Alina datang.“Aku tidak mendengar kamu mengetuk pintu,” ucap Aksa langsung berdiri dari tempat duduknya untuk menghampiri Alina.“Aku memang tidak mengetuk pintu,” balas Alina.Aksa mengajak Alina duduk. Alina membawa paper bag berisi makan siang seperti yang dijanjikannya pagi tadi.“Arlo tidak rewel tahu kamu akan ke sini dan tidak diajak?” tanya Aksa.“Oh, dia pergi bersama Naya dan Bams. Katanya mau main ke rumah Anya. Nanti aku ke sana setelah dari sini,” jawab Alina seraya mengeluarkan kotak makanan dari dalam paper bag.“Ternyata dia mau lepas darimu karena Anya?” Aksa keheranan.“Iya

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Aksa dan Ilham

    Aksa sudah sampai di perusahaan. Seperti biasa Ilham akan langsung menemani masuk ruangan lalu membacakan jadwal harian Aksa.“Ada yang mau Anda ubah, Pak?” tanya Ilham setelah selesai membacakan laporannya.Aksa tak langsung menjawab. Dia malah menatap Ilham.“Ada apa, Pak?” tanya Ilham panik karena tatapan Aksa. Apa dia membuat kesalahan?Aksa menghela napas pelan, lalu menyandarkan punggung.“Apa kamu benar-benar tidak mau mengubah keputusanmu untuk mengambil alih perusahaan mertuamu? Bukankah ini menguntungkan untuk kariermu?” tanya Aksa sekali lagi setelah berulang kali Ilham berkata akan tetap menjadi sekretarisnya.Aksa hanya tak ingin dianggap menghambat Ilham berkembang. Meski dia juga berat melepas Ilham yang sudah bertahun-tahun ikut dengannya dan menjadi pekerja terbaiknya, tetapi Aksa juga ingin masa depan Ilham semakin baik.Namun, bukannya mendapat jawaban, Ilham malah membalas, “Anda mau memecat saya?”Pertanyaan Ilham tentu saja membuat Aksa sampai menegakkan badan.“

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Bodyguard Kecil

    Hari berikutnya. Alina dan yang lain sarapan seperti biasanya. Rumah itu sekarang begitu ramai dan semakin hangat dengan banyaknya orang yang menempati rumah itu.“Aku lupa bilang,” ucap Daniel di sela sarapan.Semua orang menatap pada pria itu sekarang.“Lupa bilang apa?” tanya Alina penasaran.Daniel menatap ke semua orang lalu membalas, “Waktu itu aku bicara dengan Paman, dia menawariku untuk mengelola perusahaan di sini. Karena Kak Alina akan tinggal di sini, jadi kurasa aku juga akan tetap di sini.”Alina cukup terkejut. Namun, dia juga senang karena adiknya tidak akan jauh darinya.“Itu bagus, aku setuju,” balas Alina.Lagi pula Daniel sekarang pandai mengelola bisnis, perusahaan sang paman pun dipimpin dengan baik.Daniel mengangguk-angguk lega dan senang melihat Alina setuju dengan niatnya.“Kamu akan tinggal di sini? Kalau iya, aku akan meminta orang menyiapkan kebutuhanmu termasuk ruang kerja,” ujar Aksa.“Tidak, aku mau mencari apartemen saja,” balas Daniel.Alina tidak menc

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Gagal

    Malam itu Daniel berkumpul dengan Aksa dan Alina di rumah. Mereka berada di ruang keluarga membahas soal Edwin.“Edwin memang ditangguhkan penahanannya, tapi proses hukum tetap berjalan. Pengacaraku juga sudah mengajukan semua berkas laporan dan bukti untuk menjerat pria itu agar mendapatkan hukuman maksimal. Tidak akan kubiarkan dia mendapat hukuman hanya setahun dua tahun,” ujar Aksa.“Ya, pria itu memang layak mendapat hukuman yang berat. Banyak sekali tindak kejahatan yang dilakukannya,” timpal Alina.“Ini juga bagus untuk mempercepat proses perceraian Jia karena kelakuan buruk Edwin semuanya sudah terekspos,” ujar Aksa lagi.Alina mengangguk-angguk. Dia kemudian menoleh pada Daniel yang sejak tadi tak bersuara.“Kamu sedang memikirkan apa?” tanya Alina.Daniel terkejut. Dia baru menyadari kalau kakak dan kakak iparnya kini sedang menatapnya.“Tidak,” jawab Daniel seraya menggeleng pelan.Alina menaikkan kedua sudut alis.“Apanya yang tidak? Aku perhatikan seharian ini kamu banyak

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Akhirnya Baik-baik Saja

    Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit. Akhirnya Jia sudah diperbolehkan pulang. “Papamu sudah menunggu di rumah lama kalian, jadi kami akan mengantarmu ke sana,” ucap Daniel.“Iya, terima kasih,” balas Jia.Akhirnya Jia harus kembali ke rumah keluarganya karena dia tidak mau tinggal di apartemen atau rumah milik Edwin yang penuh dengan kenangan pahit.Alina datang menemani Jia keluar dari rumah sakit sekalian membantu Daniel.“Apa sudah semua?” tanya Alina.Daniel mengangguk.Alina mendorong kursi roda yang Jia duduki. Mereka pergi menuju pintu depan lobby rumah sakit karena mobil yang akan membawa mereka sudah menunggu di sana.“Seharusnya kamu tidak perlu repot-repot menjemput,” ucap Jia.“Apanya yang repot? Aku tidak pernah merasa repot,” balas Alina, “kita sudah kenal lama, bahkan dulu kamu membantuku memasarkan desainku, jadi anggap saja kita ini saling melengkapi dan menguntungkan,” imbuh Alina.Mereka sampai di depan lobby. Jia dibantu Alina dan Daniel masuk mobil, lalu

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Sosok Anak

    Anya masih berada di rumah sakit bersama Daniel. Dia ingin menemani Jia sebelum dijemput Alina saat sore hari. Anya akan bersama Alina sampai Jia keluar dari rumah sakit.“Mama mau ke mana?” tanya Anya saat melihat Jia bergerak ingin menurunkan kaki.“Ke kamar mandi,” jawab Jia agak kesusahan turun karena tubuhnya yang masih kaku dan tangan masih terpasang selang infus.Anya menoleh pada Daniel yang baru saja menerima telepon.“Paman, Mama mau ke kamar mandi tapi tidak bisa bawa infusnya,” kata Anya.Jia terkejut karena Anya sampai memanggil Daniel. Dia menoleh pada pria itu yang sudah memandangnya.“Aku bisa sendiri, kamu selesaikan saja urusanmu,” kata Jia karena tak enak hati jika terus merepotkan Daniel.Namun, ternyata Daniel tetap mendekat. Dia berjalan menghampiri Jia dan Anya.Jia menatap Anya yang tersenyum lebar. Sungguh dia merasa sangat sungkan karena hampir semua bantuan yang dibutuhkannya, Daniel yang mencukupi.“Kamu bisa jalan?” tanya Daniel memastikan lebih dulu.Jia

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Agak Canggung

    Di rumah sakit. Daniel menyiapkan sarapan untuk Jia yang tadi diberikan oleh perawat.“Kamu bisa makan sendiri?” tanya Daniel memastikan karena Jia terlihat masih lemah.Jia tersenyum kecil, lalu menjawab, “Bisa, kamu tenang saja.”Daniel mengangguk pelan. Dia kembali duduk menunggu Jia sarapan, siapa tahu Jia membutuhkan bantuannya.Jia berusaha makan sendiri meski seluruh tubuhnya terasa sakit karena lebam di sekujur tubuh. Dia memasukkan suapan pertama, lalu tatapannya tertuju pada Daniel. Dia melihat pria itu hanya diam menunggunya makan, membuat Jia merasa sedikit sungkan.“Kamu tidak sarapan?” tanya Jia.Sejak kemarin Daniel terus menunggunya di sana, bahkan tak terlihat sekalipun keluar dari kamar itu, kecuali saat kedatangan orang tua Edwin.“Kak Alina bilang akan datang membawakan sarapan, jadi aku akan menunggunya,” ujar Daniel.Jia mengangguk-angguk pelan. Dia agak canggung karena makan sendiri, sedangkan Daniel hanya duduk mengamatinya.“Makanlah dan minum obatmu. Kamu har

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Mau Izin Cuti

    Alina menemui Anya yang baru saja selesai mandi dibantu pelayan.“Biar aku saja yang membantunya ganti baju, kamu keluarlah,” kata Alina pada pelayan.Pelayan mengangguk lalu keluar dari kamar itu.Alina memulas senyum pada Anya. Dia mendekat lalu duduk di tepian ranjang dan membantu Anya memakai pakaian.“Apa tidurmu nyenyak?” tanya Alina.Semalam Anya dan Arlo tidur satu kamar atas permintaan Arlo, tetapi disediakan dua ranjang terpisah.Anya mengangguk seraya menatap pada Alina yang sedang memakaikan bajunya.“Kata Arlo, semalam kamu mimpi buruk sampai menangis. Apa benar?” tanya Alina memastikan apakah cerita putranya benar atau tidak.Anya terdiam. Dia menunduk tak menjawab pertanyaan Alina.Alina melihat ekspresi sedih di wajah Anya. Dia tidak bertanya lagi, tetapi memilih segera menyelesaikan membantu Anya memakai baju. Setelah itu dia juga menyisir rambut Anya.“Bagaimana kabar Mama?” tanya Anya.“Mama sudah baik. Hari ini kita ke sana untuk menjenguknya, ya.” Alina bicara ser

DMCA.com Protection Status