“Ingat, jangan menyakitinya,” ucap Nenek Agni masih sangat mencemaskan Alina, apalagi Alina sampai kabur setelah tahu siapa Aksa.“Nenek jangan cemas. Dia mungkin sekarang masih syok, tapi kupastikan dia akan terbiasa setelahnya,” balas Aksa.“Dia itu wanita baik. Lihat ‘kan, dia tidak pernah mengincar hartamu. Kalau dia berniat buruk, nenek yakin kalau Alina akan menerimamu dengan mudah dan pasti senang,” ucap Nenek Agni agak menyalahkan karena Aksa tidak memercayai penilaiannya.Aksa hanya mengangguk.Setelah menenangkan sang nenek. Aksa langsung pulang karena tidak bisa meninggalkan Alina terlalu lama, sedangkan masalah mereka belum selesai.Saat baru saja turun dari mobil yang berhenti di depan garasi. Bams langsung menghampiri Aksa.“Pak, saya sudah mendapat informasi soal preman-preman itu, juga mendapat data nomor yang mengirim pesan pada Bu Alina,” ucap Bams langsung melapor.Aksa diam sejenak. Saat ini fokusnya lebih pada Alina, sehingga Aksa mengesampingkan urusan lainnya.“
Terakhir Diperbarui : 2024-11-04 Baca selengkapnya