Semua Bab Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan: Bab 171 - Bab 180

482 Bab

Terkena Murkanya Alina

“Ada apa? Kenapa kamu diam? Bahkan kamu tidak terkejut sama sekali?” tanya Alina curiga. Dani bersikap aneh.“Bu-bukan begitu,” elak Dani, “aku terkejut sampai tidak bisa berkata-kata,” ucap Dani dengan ekspresi panik.Dani sudah tahu kalau Aksa kaya, tetapi tidak berani jujur karena melihat sang kakak yang saat ini begitu emosi.“Kak, mungkin Kak Aksa bersandiwara demi kebaikan,” ucap Dani membela Aksa agar kakaknya tidak marah.Alina terkesiap. Matanya menyipit, sungguh Alina bingung. Bagaimana bisa Dani berkata demikian? Padahal dia sudah sangat sakit dibohongi, tetapi adiknya malah membela Aksa?“Kebaikan yang mana maksudmu? Kebaikan karena sudah berbohong? Begitu?!” Alina bicara dengan nada tinggi karena emosi. Bahkan bola matanya membulat sempurna, menandakan amarah yang benar-benar sudah memuncak.“Bu-bukan begitu, Kak.” Dani menatap bingung, bagaimana cara menghadapi kakaknya yang sedang marah?Selama ini Alina adalah sosok kakak yang sangat penyabar, tidak sekalipun murka mes
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-03
Baca selengkapnya

Benar-benar Ingin Pergi

Aksa benar-benar frustasi karena belum menemukan Alina. Dia hampir membanting ponsel saat mendengar Dani berkata kalau Alina pergi dengan emosi. Ilham dan Bams hanya bisa diam. Mereka menunggu instruksi dari Aksa. “Bams!” Aksa memanggil dengan nada tinggi. Bams langsung sigap menatap pada Aksa. “Retas semua Cctv di jalan, aku ingin kamu menemukan Alina secepatnya!” perintah Aksa. Bams langsung menjalankan perintah itu. “Satu lagi, lacak siapa pemilik nomor yang mengirimkan pesan ini pada Alina!” perintah Aksa sambil memberikan ponsel Alina. Bams mengambil benda pipih itu lalu melihat nomor yang ada di aplikasi berbalas pesan itu. Dia pun melacak keberadaan Alina juga melacak pemilik nomor itu secara bersamaan. Tugas yang sulit. Kini tatapan Aksa tertuju pada Ilham, membuat asistennya itu langsung tegang. “Minta orang berjaga di pelabuhan, terminal, stasiun, juga bandara, pokoknya semua akses keluar dari kota. Perintahkan untuk menangkap Alina jika melihatnya berniat kabur ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-03
Baca selengkapnya

Rencana Gagal

“Kamu yakin?” Karissa menegakkan badan saat mendengar kabar tentang Alina yang kabur meninggalkan Aksa. “Saya sangat yakin. Sekarang Pak Aksa sedang mencarinya.” Karissa tersenyum puas. Dia sangat senang Alina sadar diri dan pergi dari kehidupan Aksa. Jangan salahkan dia melakukan semua ini, salahkan Alina yang sudah membuat Aksa membentaknya. Sekarang, bukankah bagus kalau Alina pergi dan kalau perlu Aksa tidak bisa menemukannya. ‘Apa aku harus turun tangan?’ batin Karissa. Pikiran jahat tiba-tiba saja melintas di kepala. Dia tersenyum licik. Benar, seharusnya dia menyuruh orang untuk menculik Alina lalu membuatnya tidak pernah bisa lagi bertemu Aksa. Haruskah dia melenyapkan Alina juga? “Aku ingin kamu melakukan sesuatu untukku,” ucap Karissa pada pria yang masih terhubung dengannya melalui panggilan telepon. Seringai jahat muncul di wajah Karissa. ** Aksa tidak tidur semalaman. Dia masih memantau Bams yang sedang mencari keberadaan Alina. Bams harus bekerja eks
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-03
Baca selengkapnya

Diculik?

Bima masih di depan bandara setelah Alina turun. Dia mengamati Alina, hingga melihat Alina yang dibawa dua pria tak dikenal.Namun, Bima memilih diam dan tak menolong meski melihat kejadian itu karena dia sudah tahu siapa yang membawa Alina.“Maaf, Alina.” Bima menatap sampai Alina dimasukkan mobil para pria itu.Pagi tadi, saat Bima menunggu Alina keluar dari motel. Bima memandangi ponselnya cukup lama. Sampai akhirnya dia memutuskan mengetik pesan untuk dikirimkan ke seseorang.[Aku tahu di mana Alina.]Bima mengirim pesan itu, lalu beberapa saat kemudian mendapat pesan balasan.[Siapa kamu?]Bima memutar bola mata malas. Andai tidak demi kebahagiaan Alina, Bima tidak akan melakukan ini.[Sainganmu! Jika kamu mau mendapatkan Alina kembali, jemput dia di bandara. Dia berniat pergi ke luar kota.][Dia sangat mencintaimu, karena itu aku menghubungimu dan berharap kamu bisa memperbaiki hubungan kalian.][Aku memberimu kesempatan membahagiakan Alina, tapi jika kedua kalinya aku tahu kamu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-03
Baca selengkapnya

Menerima Amukan Alina

“Al.” Aksa sedikit membungkuk untuk bisa melihat Alina yang masih ada di dalam mobil. Dia mengulurkan tangan pada Alina ingin meraih tangan istrinya itu. Dia mencoba bersikap manis. Bahkan Aksa memulas senyum, bersuara lembut, dan terlihat begitu berbeda.Alina semakin merapat di pintu mobil. Dia benar-benar tidak mau bertemu Aksa. “Biarkan aku pergi,” ucap Alina dengan bibir yang bergetar.Meski Aksa bersikap berbeda untuk membujuknya, tetapi entah kenapa hal itu membuat bulu kuduk Alina berdiri. Dia waspada karena takut Aksa melakukan sesuatu.Aksa menghela napas kasar, tangannya masih terulur ke arah Alina, tetapi tidak digapai sama sekali oleh istrinya itu.“Keluarlah dulu, Al.” Aksa berusaha sabar membujuk Alina.“Tidak!” tolak Alina, “biarkan aku pergi,” ucap Alina lagi memohon.Aksa membuang napas melalui mulut. Tampaknya dia tidak sesabar ini.Aksa masuk mobil, lalu menarik tangan Alina dengan paksa.“Kamu tidak bisa memperlakukanku seperti ini!” amuk Alina.Aksa tidak mende
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-04
Baca selengkapnya

Jangan Kabur Lagi!

“Aku benar-benar minta maaf, hm ….” Aksa masih menyentuhkan kening mereka, menatap Alina dari jarak sangat dekat.Alina menggeser kepala, sehingga sentuhan kening mereka terlepas.“Kamu mudah mengatakan maaf! Tapi apa kamu pernah memikirkan perasaanku? Aku benar-benar merasa bodoh! Kamu sangat keterlaluan menganggapku gila harta! Bahkan tabunganku masih cukup untuk menafkahi diriku sendiri, aku tidak butuh uangmu!”Alina begitu emosi saat mengingat rekaman suara mertuanya.Aksa menatap pada Alina yang masih sangat emosi. Sepertinya memang sangat sulit membujuk dan dia harus berusaha keras untuk meluluhkan hati Alina.“Aku tidak pernah bermaksud menganggapmu gila harta, dan itu bukan aku yang mengatakannya. Aku hanya ingin melihat, apakah wanita pilihan Nenek memang sesuai dengan apa yang dia katakan. Sampai kamu memberitahu kalau tidak ingin menikah dengan pria kaya, karena itu aku belum jujur,” ujar Aksa menjelaskan.“Tidak menganggapku gila harta, tapi kamu juga takut aku matre, kan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-04
Baca selengkapnya

Alasan Dani

Dani menatap pada Aksa yang baru berpamitan karena harus pergi. Dia lantas memandang ke lantai atas dan merasa bersalah pada sang kakak.Akhirnya Dani naik ke atas, lalu bertemu dengan pelayan yang ada di sana.“Aku mau ketemu Kak Alina,” kata Dani meminta izin. Dani melihat sang kakak yang seperti tawanan, Aksa meminta pelayan berjaga di depan kamar, bahkan di luar juga ada pengawal. Benar-benar tindakan Aksa tidak main-main hanya untuk membuat Alina tidak kabur lagi.“Tapi Tuan melarang siapa pun masuk atau keluar,” balas pelayan yang benar-benar menjalankan perintah Aksa.“Aku adiknya. Aku hanya ingin memastikan kondisi kakakku. Aku tidak akan membawanya kabur,” balas Dani meyakinkan.Pelayan itu menoleh pada temannya, lalu akhirnya mengizinkan Dani masuk.Dani masuk lalu pintunya dikunci dari luar. Dia melihat sang kakak ada di atas ranjang sambil sesekali mengusap pipi.“Kak.” Dani memanggil sambil mendekat.Alina menatap ke arah suara Dani, lalu dengan emosi melempar bantal ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-04
Baca selengkapnya

Mau Cerai

“Ingat, jangan menyakitinya,” ucap Nenek Agni masih sangat mencemaskan Alina, apalagi Alina sampai kabur setelah tahu siapa Aksa.“Nenek jangan cemas. Dia mungkin sekarang masih syok, tapi kupastikan dia akan terbiasa setelahnya,” balas Aksa.“Dia itu wanita baik. Lihat ‘kan, dia tidak pernah mengincar hartamu. Kalau dia berniat buruk, nenek yakin kalau Alina akan menerimamu dengan mudah dan pasti senang,” ucap Nenek Agni agak menyalahkan karena Aksa tidak memercayai penilaiannya.Aksa hanya mengangguk.Setelah menenangkan sang nenek. Aksa langsung pulang karena tidak bisa meninggalkan Alina terlalu lama, sedangkan masalah mereka belum selesai.Saat baru saja turun dari mobil yang berhenti di depan garasi. Bams langsung menghampiri Aksa.“Pak, saya sudah mendapat informasi soal preman-preman itu, juga mendapat data nomor yang mengirim pesan pada Bu Alina,” ucap Bams langsung melapor.Aksa diam sejenak. Saat ini fokusnya lebih pada Alina, sehingga Aksa mengesampingkan urusan lainnya.“
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-04
Baca selengkapnya

Sulit Meluluhkan

Aksa masih memeluk Alina. Dia bertekad tidak akan melepas, sampai Alina mau memaafkannya.“Lepaskan, aku sesak napas,” ucap Alina setelah diam cukup lama karena terus didekap Aksa.Alina menggerakkan kedua tangan sebagai isyarat agar Aksa melepas.“Aku tidak akan melepas kalau kamu tidak memaafkanku,” ucap Aksa sambil menyandarkan dagu di pundak Alina.Alina mendengkus kasar.“Kamu pikir berhak mendapatkan itu?” Alina menggerakkan kedua lengannya dengan kasar, hingga akhirnya pelukan Aksa terlepas darinya.Aksa akhirnya melepas Alina. Dia menatap pada Alina yang memalingkan muka darinya. Meski masih sulit meluluhkan amarah Alina, tetapi setidaknya Alina tidak mengamuk seperti tadi.“Aku tidak akan menuntutmu langsung memaafkan. Tapi kamu harus bisa menerima semua fakta ini,” ucap Aksa.Alina melirik tanpa berniat membalas ucapan Aksa.“Makanannya sudah mulai dingin. Kamu pasti lapar. Sekarang makanlah dulu,” ucap Aksa mencoba memberi perhatian pada Alina.Aksa mengambil piring berisi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-05
Baca selengkapnya

Dalang Perusakan

Karissa menggenggam erat ponselnya. Dia baru saja mendapat kabar kalau orang suruhannya gagal membawa Alina karena sudah ada yang membawanya lebih dulu.“Orang-orang itu pasti suruhan Kak Aksa,” geram Karissa kesal.“Kenapa dia tidak segera lenyap saja? Kenapa Kak Aksa menemukannya?”Karissa sangat emosi. Dia menenggak minumannya dengan cepat lalu meletakkan gelas agak kasar di meja.“Aku tidak bisa diam saja. Bagaimanapun caranya, aku harus bisa memisahkan mereka. Kak Aksa ingin punya pasangan yang berkelas, anggun, dan elegan, mana mungkin Kak Aksa mencintai wanita itu!”Karissa ingat. Dulu Aksa pernah mengatakan itu, saat dia bertanya tipe wanita seperti apa yang Aksa inginkan. Sebab itu Karissa tidak pernah percaya kalau pilihan Aksa jatuh pada wanita seperti Alina.Di saat Karissa sedang memikirkan bagaimana caranya memisahkan Aksa dan Alina, tiba-tiba dia mendapat pesan dari seseorang.[Para preman itu ditangkap polisi. Entah karena kasus yang mana, tapi sebaiknya kamu hati-hati
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-05
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1617181920
...
49
DMCA.com Protection Status