Home / Romansa / Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan / Chapter 191 - Chapter 200

All Chapters of Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan: Chapter 191 - Chapter 200

482 Chapters

Harus Klarifikasi

Aksa menatap datar ke luar lobby, sedangkan Ilham tak menyangka akan ada kegaduhan seperti ini. “Maaf, Pak. Saya sudah melarang mereka, tapi mereka kekeh bertahan di sini,” ucap satpam yang berjaga di lobby. Aksa tak membalas. Dia memilih berjalan keluar hingga para wartawan yang sudah menunggunya langsung menyodorkan mic ke arah Aksa. “Kami dengar Anda memiliki hubungan dengan Karissa, model cantik yang sedang naik daun. Apa itu benar?” “Apa Anda bisa memberi sedikit klarifikasi atas berita ini?” Ilham mencoba menghalangi para wartawan agar tidak mendekat. Dia dibantu satpam mengamankan Aksa, tetapi tiba-tiba Aksa berhenti sebelum mencapai mobil. “Aku tidak memiliki hubungan apa pun dengannya.” Aksa bicara dengan nada tegas dan ekspresi wajah datar. “Saya dengar, Anda dan Karissa dekat sejak masih sekolah, apa Anda tidak ada berniat menjadikannya istri? Kalian sangat cocok,” celetuk salah satu wartawan. “Wah, benar sekali,” timpal yang lain. “Kami tidak memiliki hubu
last updateLast Updated : 2024-11-08
Read more

Patah Hati

Ilham baru saja sampai di apartemen. Dia keluar dari lift yang baru saja terbuka di lantai unitnya berada dan terkejut ketika melihat Kaira yang sudah menunggunya di depan pintu. Ilham tidak mungkin menghindar.“Kenapa kamu mengabaikan semua pesan dan panggilanku?” tanya Kaira langsung menatap pada Ilham yang baru saja datang.Ilham menatap datar. Dia tidak menjawab pertanyaan Kaira dan memilih melangkah menuju pintu unitnya.“Aku ingin menjelaskan padamu,” kata Kaira saat Ilham sama sekali tak menatapnya.Ilham masih tidak merespon apa yang dikatakan Kaira. Saat dia hendak membuka pintu, Kaira mencekal tangannya.“Aku minta maaf,” ucap Kaira sambil menatap begitu dalam pada Ilham.Ilham akhirnya menatap pada Kaira, tetapi masih tidak merespon.“Tidak ada yang perlu dimaafkan,” ucap Ilham datar. Bahkan dia melepas tangan Kaira yang memegang tangannya.Ilham mau masuk, tetapi Kaira kembali menghalanginya.“Kamu marah karena aku bohong? Aku ingin jujur, tapi keduluan ada Papa. Aku juga
last updateLast Updated : 2024-11-08
Read more

Rendah Diri

Aksa baru saja dari ruang kerjanya setelah mengecek beberapa berkas. Saat masuk kamar, dia melihat Alina yang duduk melamun, bahkan sampai tidak sadar kalau Aksa masuk kamar.Aksa menghampiri Alina, lalu memeluk dari belakang sampai membuat Alina terkejut.“Kenapa kamu tidak tidur? Sedang memikirkan apa?” tanya Aksa.Alina melirik pada Aksa yang bergelayut manja di pundaknya lalu menggeser posisi hingga bisa saling berhadapan dengan Aksa.“Kenapa wajahmu tegang?” tanya Aksa.“Aku sepertinya tidak yakin dengan konferensi pers yang kamu rencanakan,” kata Alina.Aksa tidak membalas. Dia menatap pada Alina yang memandangnya. Alih-alih membalas perka
last updateLast Updated : 2024-11-08
Read more

Terjadi Sesuatu?

Keesokan harinya. Alina bangun dengan tubuh yang terasa lelah, sampai-sampai dia malas untuk membuka mata dan memilih menikmati pelukan hangat suaminya yang sedikit posesif.“Aksa, ini sudah pagi. Kamu tidak bangun?” tanya Alina dengan suara berat, kelopak matanya masih terpejam.Hanya terdengar suara napas Aksa. Dia mempererat pelukan, lalu mencium pundak Alina yang terbuka.Alina menoleh, berusaha membuka mata lalu menggeser tubuhnya agar bisa berhadapan dengan Aksa. Dia menatap wajah bantal suaminya, meski dalam kondisi tidur, suaminya itu tetap terlihat tampan, kan?“Ini sudah jam enam, kamu yakin tidak mau bangun?” tanya Alina.“Lima menit lagi,” jawab Aksa dengan suara parau dan masih
last updateLast Updated : 2024-11-08
Read more

Pengawal Pribadi

“Apa kamu benar-benar masih belum percaya kalau aku tidak akan kabur?” tanya Alina sambil menatap Aksa yang sedang mengikat dasi.“Tidak,” jawab Aksa tanpa menoleh pada Alina.Alina memanyunkan bibir. Dia mendekat pada Aksa, lalu meraih dasi yang akan diikat. Sambil membantu mengikat Alina berkata, “Lagian aku tidak bisa kabur, masa kamu masih tidak percaya?”Aksa menatap Alina yang bicara sambil mengikat dasi. Dia tidak membalas perkataan istrinya sampai Alina mendongak menatapnya.“Tetap ikuti aturanku jika kamu mau keluar!” Aksa kekeh pada keputusannya.Alina menghela napas kasar, pasrah.Aksa mengajak Alina turun ke bawah, ternyata sudah ada Bams menunggu mereka.“Mulai sekarang, Bams akan menjagamu. Ke mana pun kamu pergi, dia akan ikut,” kata Aksa.Alina memperhatikan wajah Bams, lalu dia ingat jika Bams pernah menolongnya dari amukan wanita waktu itu. Dia melirik Aksa, jadi apa benar jika Aksa sebenarnya memang sudah menjaganya sejak lama?Alina tiba-tiba saja merasa berbunga-b
last updateLast Updated : 2024-11-09
Read more

Aksa Yang Mengatasi

Alina sudah siap pergi untuk mengecek tokonya. Dikarenakan harus menunggu jam buka mall, Alina tidak bisa datang ke sana pagi-pagi.“Anda sudah siap?” tanya Bams ketika melihat Alina menuruni anak tangga.Alina mengangguk.Mereka keluar dari rumah menuju mobil yang sudah disiapkan. Bams bahkan membuka pintu mobil bagian belakang untuk Alina.Alina terkejut. Dia merasa kurang nyaman dengan cara Bams.“Lain kali, tidak usah membukakan mobil untukku,” ucap Alina karena tidak terbiasa dengan itu.“Tapi ini sudah jadi bagian dari pekerjaan saya,” balas Bams.“Ya, anggap saja kamu sudah melakukannya tapi biarkan aku yang melakukannya,” ucap Alina.Bams bingung. Ya sudahlah, daripada dia salah.Mereka sudah masuk mobil. Alina duduk di kursi belakang, ini benar-benar membuatnya sedikit aneh, tetapi Alina juga harus mulai membiasakan diri.“Sejak kapan kamu bekerja dengan Aksa?” tanya Alina saat melihat Bams fokus menyetir.“Sudah sejak lama,” jawab Bams.Alina mengangguk-angguk, lalu bertanya
last updateLast Updated : 2024-11-09
Read more

Make Over

Aksa melihat Alina yang hanya mematung di tempatnya. Dia berdiri lalu menghampiri Alina.“Aku mengundangnya untuk sedikit mengubah penampilanmu,” ucap Aksa sambil menggandeng tangan Alina.“Ap-apa? Mengubah bagaimana maksudnya?” tanya Alina bingung.Aksa memanggil penata rias terkenal untuk me-makeover Alina. Ini agar Alina terlihat lebih menawan saat di depan kamera.“Ya, menata penampilanmu,” balas Aksa.“Tidak, tidak usah,” tolak Alina sambil menarik tangan dari Aksa.Aksa mengerutkan alis.“Kenapa tidak usah?” tanya Aksa.Alina
last updateLast Updated : 2024-11-09
Read more

Terpesona

Karissa berada di rumah. Dia sedang memandangi pelayan yang berada di kamarnya, membuatnya kesal karena keputusan ayahnya.Saat Karissa sedang diam tak bisa berbuat apa-apa, dia mendapat telepon dari seseorang.“Apa kamu sudah tahu?”Karissa mengerutkan alis mendengar suara orang kepercayaannya.“Tahu apa?” tanya Karissa.“Aksa akan melakukan konferensi pers untuk memberitahu kalau dia sudah menikah dengan wanita itu.”Bola mata Karissa membulat sempurna.“Apa maksudmu?” tanya Karissa dengan ekspresi tidak senang.“Ya, akhirnya Aksa akan
last updateLast Updated : 2024-11-09
Read more

Konferensi Pers

Aksa berjalan menuju ruang konferensi pers bersama Ilham dan Bams. Dia menoleh pada Alina yang ada di sampingnya dan merangkul lengannya. Aksa melihat Alina yang gugup.Saat Aksa dan Alina memasuki ruangan, lampu flash langsung berkilat ke arah mereka. Alina agak terkejut sampai mencengkram erat lengan Aksa.Para wartawan langsung mengambil foto Alina dan Aksa yang baru masuk ruangan, sampai keduanya duduk di kursi yang tersedia.“Buat teman-teman awak media, dipersilakan duduk,” kata pembawa acara yang mengawal acara konferensi pers itu.Semua wartawan duduk. Aksa juga mengajak Alina duduk, dia melihat Alina yang terlihat panik.“Tetaplah tersenyum, biar aku yang tangani sisanya,” bisik Aksa.Alina menoleh pada Aksa lalu mengangguk pelan.“Pak Aksa, bisa dimulai acaranya,” kata pembawa acara.Aksa mengangguk lalu sedikit mendekat pada mic yang ada di meja.Lampu flash dari kamera para wartawan mulai berkilat memenuhi ruangan. Aksa mulai bicara untuk menjelaskan statusnya saat ini.“S
last updateLast Updated : 2024-11-10
Read more

Sedikit Insiden

Aksa melihat pria yang baru saja meneriaki istrinya sebagai pelakor melempar telur ke arah mereka. Dengan sigap Aksa memeluk Alina lalu memutar tubuh mereka hingga berganti posisi, saat itu telur yang dilempar tepat mengenai punggungnya.“Aksa!” Alina sangat terkejut dengan yang terjadi karena semuanya begitu cepat.Aksa tampak biasa, tetapi sebenarnya dia begitu murka. Dia menoleh Bams yang sudah meringkus pria tadi setelah melempar telur, dalam satu anggukan, Bams pasti paham apa yang harus dilakukan.“Kamu tidak apa-apa?” tanya Alina sangat cemas.“Aku baik-baik saja,” jawab Aksa.“Dia itu wanita iblis! Wanita ular!” teriak pria yang sudah diringkus Bams dan dua security.Alina menatap sedih disebut seperti itu. Aksa yang melihat tatapan sendu sang istri pun semakin murka. Aksa memberi kode pada Bams agar segera membawa pergi pria itu, sedangkan Aksa langsung membawa Alina ke ruang kerjanya lagi.Aksa terus merangkul Alina hingga mereka sampai di ruang kerja. Aksa tidak menyangka,
last updateLast Updated : 2024-11-10
Read more
PREV
1
...
1819202122
...
49
DMCA.com Protection Status