Home / Romansa / Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan: Chapter 91 - Chapter 100

478 Chapters

Bodoh karena Cinta

Aksa duduk di salah satu ranjang sambil mengecek ponselnya. Dia keheranan saat melihat Alina keluar dari kamar mandi memakai bathrobe.“Bukankah Kaira membawakanmu pakaian? Kenapa malah pakai itu?” tanya Aksa.“Tidak jadi dipakai,” jawab Alina dengan rona merah di pipi.Bagaimana bisa Alina memakai lingerie seksi hitam yang dibawakan Kaira? Apa penilaian Aksa tentang hal itu? Jangan sampai Aksa berpikir Alina mau menggodanya karena memakai pakaian kurang bahan itu.Aksa hanya menatap heran pada Alina, tetapi dia tidak tanya kenapa.Alina langsung naik kasur, kemudian membungkus tubuhnya memakai selimut.“Tidak makan malam dulu?” tanya Aksa karena Alina malah bersiap tidur.“Tidak, aku kenyang,” jawab Alina yang berbaring memunggungi Aksa.Aksa menaikkan satu sudut alis, tetapi tidak bicara lagi. Dia meletakkan ponsel di nakas, lalu ikut berbaring menatap langit-langit kamar. Namun, beberapa saat kemudian menoleh pada Alina yang masih memunggunginya.“Kamu belum cerita pada Dani soal is
last updateLast Updated : 2024-10-13
Read more

Memangnya Kanibal?

Keesokan paginya. Alina dan Aksa sudah siap pulang. Alina memakai kembali pakaiannya kemarin.“Kita balik apartemen dulu, kan? Tidak mungkin kamu kerja pakai baju itu?” tanya Alina sambil menatap pada Aksa yang baru saja keluar dari kamar mandi.Alina melihat Aksa langsung mengalihkan pandangan darinya, bahkan seperti menghindari tatapan matanya.“Kamu kenapa?” tanya Alina karena sikap Aksa agak aneh.“Apa semalam tidak bisa tidur nyenyak?” tanya Alina lagi sambil berusaha menatap pada mata Aksa.Aksa masih berusaha menghindari tatapan mata Alina lalu menjawab, “Tidak apa-apa.”Aksa terlihat aneh, tetapi biarkan saja, Alina juga tidak mau ambil pusing.Mereka kembali ke apartemen untuk mengganti pakaian, untung saja tidak bertemu Bima atau Aksa akan berulah lagi.Alina mengganti pakaian di kamar mandi, setelah selesai dia keluar dan saat akan berjalan menuju ruang televisi, dia berpapasan dengan Aksa yang baru saja keluar dari kamar.Alina mendekat, lalu melihat ada luka kecil di bibir
last updateLast Updated : 2024-10-13
Read more

Yakin Bukan Anaknya

Alina sangat terkejut. Tidak menyangka Aksa malah sudah bicara lebih dulu, tetapi Alina juga lega karena Aksa bertindak cepat. “Lalu, apa yang akan kamu lakukan sekarang?” tanya Alina masih sambil mengusap punggung Dani. Dani melepas pelukan Alina, lalu menatap sang kakak. Tidak ada rasa malu menangis di hadapan sang kakak, karena Alina satu-satunya rumah baginya. “Aku akan menceraikannya,” jawab Dani setelah agak tenang. Alina cukup terkejut dengan keputusan Dani. “Bukankah kamu bilang dia sedang hamil? Apa bisa?” Meski Alina juga berharap Dani berpisah dari Karin, tetapi tentu saja dia ragu. Alina juga wanita, dia juga memiliki sisi baik dan tidak tega jika berurusan tentang anak. Alina hanya memikirkan nasib anak yang dikandung Karin, bukan ibunya. “Meski dia hamil tapi dia hamil anak selingkuhannya,” jawab Dani dengan tatapan yang sangat meyakinkan. “Bagaimana kamu tahu itu anak selingkuhan Karin? Dan bagaimana kalau ternyata itu anakmu?” tanya Alina lagi. Dani menggeleng.
last updateLast Updated : 2024-10-14
Read more

Sadar Diri Kok

Alina terkejut melihat siapa yang datang dan berdiri di samping mejanya. Ekspresi wajahnya berubah, meski dia berusaha untuk tetap terlihat biasa.Aksa sendiri menatap datar meski dalam hatinya terkejut saat melihat Karissa di sana. Jangan sampai Karissa membongkar statusnya. Aksa berusaha tenang karena panik hanya akan membuat Alina curiga.“Aku tidak menyangka bisa ketemu Kak Aksa di sini. Akhir-akhir ini Kak Aksa sulit sekali dihubungi,” ucap Karissa saat menyapa Aksa.Karissa melirik Alina, ada senyum mengejek di wajah Karissa.Alina mendadak tidak senang. Ternyata benar jika wanita yang ditemuinya tempo hari adalah Karissa, wanita yang sering menghubungi Aksa juga.Namun, apa masalahnya buat Alina? Bukankah itu hak Aksa, seharusnya dia tidak perlu peduli juga, kan?Alina memandang Aksa yang hanya diam, sepertinya pria itu terkejut tetapi berusaha bersikap biasa. Apa Aksa takut kalau dirinya tahu soal Karissa? Tetapi kenapa harus takut? Misal Aksa memang ada hubungan dengan wanita
last updateLast Updated : 2024-10-14
Read more

Cemburu?

“Apa ada yang membandingkan?” tanya Aksa datar saat mendengar apa yang dikatakan Alina. “Tidak ada, tapi aku sadar diri,” balas Alina agak ketus karena sedang kesal. “Lalu, kenapa ambil pusing?” Alina membuang napas dengan mulut, lalu menoleh pada Aksa. “Kamu memang tidak peka dengan perasaan wanita.” Kedua alis Aksa berkerut mendengar ucapan Alina. “Apanya tidak peka?” Alina gemas sampai ingin rasanya meremas Aksa. “Terserahlah, aku capek.” Aksa diam. Kenapa Alina jadi uring-uringan? Dahi Aksa berkerut halus, bukankah sikap Alina sekarang sama seperti dirinya ketika melibat Bima? Apa dia dan Alina sama-sama mengalami tekanan hingga gangguan mental setelah menikah? Bisa saja, kan? Apalagi mereka menikah karena terpaksa. Setelah mengantar Alina ke butik. Aksa kembali ke perusahaan dan langsung masuk ruang kerjanya. Ilham masuk ruangan Aksa membawa berkas yang harus ditandatangani pria itu. “Sepertinya aku dan Alina butuh ke psikiater,” ucap Aksa saat Ilham masuk. Dahi Ilham
last updateLast Updated : 2024-10-14
Read more

Tetap Pada Keputusan

“Apa? Aku tidak tahu.” Meski panik, tetapi Karin masih berpura-pura tak paham.“Bagaimana bisa kamu masih mengelak?” Dani benar-benar tak habis pikir.“Aku mengelak apa, sih? Kenapa kamu tiba-tiba ingin menceraikanku? Salahku di mana?” tanya Karin, “aku bahkan sedang hamil anakmu dan belum memberitahu karena aku mau kasih kejutan buatmu di hari ulang tahunmu dua hari lagi. Tapi apa? Kamu malah mengejutkanku dengan ingin menceraikanku? Apa salahku, Dan?” Karin bicara dengan tatapan memelas. Dia menyentuh perutnya yang masih datar.Dani menatap datar.“Kamu benar-benar tidak sadar diri,” ucap Dani.Karin menggeleng pelan.“Kamu pikir aku tidak tahu kalau kamu hamil dan itu bukan anakku!” Dani bicara dengan nada sangat tegas. “Kamu berani berselingkuh dariku dan masih bilang kalau itu anakku? Kamu benar-benar keterlaluan.” Dani tersenyum getir.Karin sangat syok. Dia benar-benar tidak menyangka kalau Dani sudah tahu soal perselingkuhannya. Dia gelagapan semakin panik.“Tapi aku tidak mau
last updateLast Updated : 2024-10-15
Read more

Kena Omel

Dani menatap Karin yang sangat terkejut. Wanita yang baru saja diceraikannya itu terduduk lemas di lantai.“Kamu pasti tidak menyangka, kan? Aku sudah melakukan segala cara untuk membahagiakanmu, termasuk melakukan pemeriksaan untuk memastikan kenapa kamu belum bisa hamil. Tapi apa, kamu malah selingkuh dan tidak peduli sama sekali dengan perasaanku.” Dani benar-benar geram. Dia bicara sambil menekan amarahnya.Karin sesenggukan sambil menatap Dani.“Jika kamu tidak percaya, aku punya surat keterangan dari dokter,” ucap Dani lagi.Karin syok dan tak berkutik.“Kamu selingkuh dan tidur dengan pria itu, lalu berpikir ketika kamu hamil bisa meminta pertanggungjawabanku, kan? Tapi sayangnya, semua tidak berjalan sesuai dengan keinginanmu. Tuhan terlalu sayang padaku dengan memperlihatkan, betapa busuknya wanita yang sangat aku sayangi.” Dani bicara dengan tegas, tetapi hatinya juga terasa tertusuk-tusuk akan fakta itu.Karin diam membeku. Dia tidak bisa mengelak kali ini.Dani berdiri lal
last updateLast Updated : 2024-10-15
Read more

Perlu Menjelaskan

“Biar aku lihat,” kata Alina.Aksa mengangguk, dia merapikan pakaiannya dan duduk dengan benar.Alina berjalan menuju pintu. Sebelum membuka, Alina mengecek dari layar interkom dan melihat Dani berdiri di depan pintu sambil menundukkan kepala. Tentu saja Alina segera membuka pintu.“Dan.” Alina melihat sang adik yang seperti lemas.Dani menatap sendu pada Alina. Dia diajak masuk sang kakak dan kini duduk bersama kakak juga iparnya.Alina dan Aksa tidak bicara, mereka menunggu sampai Dani sendiri yang menyampaikan maksud kedatangan ke sana.“Aku sudah mengatakan pada Karin jika menceraikannya.”Alina langsung bernapas lega setelah sejak tadi tegang karena raut wajah Dani sangat menyedihkan.“Apa Karin menerimanya begitu saja? Dia tidak mencegah? Dia tidak memanfaatkan kandungannya untuk menahanmu?” tanya Alina memastikan.“Iya,” jawab Dani, “dia memang menolak bercerai dan berusaha membujukku dengan kehamilannya.”Dani bicara dengan lemas, membuat Alina kasihan.“Kamu mau melakukan tes
last updateLast Updated : 2024-10-15
Read more

Labrakan di Pagi Hari

Keesokan harinya. Alina membuka mata dan memandang ke jendela jika hari sudah pagi. Dia ingin menggeliat, tetapi ingat jika semalam satu ranjang dengan Aksa. Alina mendadak mengecek tubuhnya, aman. Dia lalu menoleh ke belakang dan melihat Aksa tidur dengan posisi miring memunggunginya ada di ujung ranjang.Bukankah benar, Aksa memang tak pernah memanfaatkan kesempatan? Alina tersenyum, baguslah.Alina keluar dari kamar lalu menyiapkan sarapan untuk Aksa dan Dani. Dia sudah berjibaku di dapur saat dua pria di tempat itu masih tertidur lelap.Alina memandang hidangan yang tersedia di meja makan. Setelah itu Alina pergi ke ruang televisi untuk membangunkan Dani dulu. Alina melihat wajah Dani sembab. Semalam Dani pasti menangis lagi, kan?Alina memakluminya, bagaimanapun kekecewaan pasti ada di hati adiknya itu.Saat Alina baru akan membangunkan Dani. Terdengar suara bel dari pintu depan. Alina keheranan, tetapi dia tetap melihat siapa yang bertamu sepagi ini.“Mau apa dia?” Alina terkejut
last updateLast Updated : 2024-10-16
Read more

Aksa Mencemaskan

Dani memandang Alina yang duduk sambil meringis kesakitan. Dia duduk di samping sang kakak, lalu mencoba melihat apakah kepala Alina ada yang terluka.“Maaf, karenaku Kak Alina jadi sasaran amukan kakak Karin,” ucap Dani menyesal ketika melihat kulit kepala Alina yang merah-merah.“Sudah, tidak apa-apa. Kita juga tidak tahu kalau kakak Karin akan sampai melabrak ke sini,” balas Alina.Aksa berdiri sambil menatap pada Alina yang meringis kesakitan. Dia memandang Dani yang membantu Alina mengobati kulit kepala yang merah karena terkena tarikan cukup kuat.“Aku sudah masak, kalian sarapan dulu sebelum ke kantor,” ucap Alina bersikap biasa.Alina berdiri setelah kulit kepalanya diberi obat. Dia kembali ke dapur.Aksa mendekat pada Dani setelah Alina pergi, lalu mengulurkan flashdisk.“Ini apa?” tanya Dani sambil menerima flashdisk dari tangan Aksa.“Bukti perselingkuhan Karin, kamu tidak bisa menceraikannya tanpa bukti,” jawab Aksa.Dani menatap pada Aksa. Dia mengangguk tanpa bertanya dar
last updateLast Updated : 2024-10-16
Read more
PREV
1
...
89101112
...
48
DMCA.com Protection Status