Alina dan Aksa kembali ke apartemen. Sepanjang berada di lift sampai masuk apartemen, Alina merasa was-was dan takut kalau terkena amuk juga ceramah dari Aksa seperti biasanya. Namun, ternyata kecemasannya tidak terbukti, Aksa hanya diam seolah tidak terjadi sesuatu. “Aku buatkan kopi dulu,” ucap Alina karena Aksa tidak bicara sepatah kata pun.Alina melihat Aksa menoleh padanya, tiba-tiba dia terkejut dan kembali was-was. Namun, lagi-lagi kecemasannya tidak terbukti, Alina melihat Aksa mengangguk. Alina bernapas lega.“Mau kubuatkan mie sekalian?” tanya Alina lagi.“Kopi saja,” jawab Aksa sambil menatap pada Alina.Alina tertegun. Rasanya aneh saat melihat Aksa tidak marah-marah seperti biasanya setelah bertemu Bima, bukankah ini malah bagus?Alina pergi ke dapur lalu membuat kopi, setelahnya dia menyajikan di meja depan Aksa.“Aku ke kamar dulu, aku harus membuat desain buat pesanan,” pamit Alina sambil menunjuk ke belakang menggunakan jempol.Aksa hanya mengangguk.**Beberapa har
Last Updated : 2024-10-07 Read more