Share

Sama-sama Curiga

last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-09 10:02:32
Saat malam hari. Alina sudah ada di apartemen dan menyiapkan makan malam seperti biasa. Dia melepas apron yang dipakai, lalu memanggil Aksa yang ada di ruang televisi.

“Makan malamnya sudah siap,” ucap Alina sambil memulas senyum.

Aksa sudah mulai terbiasa dengan sikap ramah Alina. Dia langsung berdiri lalu makan bersama Alina. Aksa membawa ponselnya karena baru saja berbalas pesan dengan Ilham yang membahas soal pekerjaan.

Alina dan Aksa makan malam bersama, lalu beberapa saat kemudian ponsel Aksa berdering membuat Alina melirik ke benda pipih yang tergeletak di meja.

Aksa menoleh ke ponselnya, tetapi bukannya menjawab, Aksa malah membalikkan layar hingga menghadap ke meja, tanpa menolak atau menjawab panggilan itu.

“Kenapa tidak dijawab?” tanya Alina.

Aksa menatap pada Alina lalu menjawab, “Tidak penting.”

Alina mengangguk dan ingin mengabaikan, tetapi ponsel Aksa kembali berdering membuatnya menatap Aksa yang masih fokus makan.

“Tidak penting tapi berdering terus. Apa kamu benar-be
Aililea (din din)

Jangan lupa tinggalkan komentar kalian, ya. Terima kasih, sayang kalian banyak-banyak

| 37
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (10)
goodnovel comment avatar
Nur Jannahh Nur
nah cinta mulai tumbuh sedikit demi sedikit akan terungkit
goodnovel comment avatar
SITI SARAH BINTI MD SIRAJ KPM-Guru
wow...menarik
goodnovel comment avatar
Silent Heart
Lucu banget sih kalian, sama sama curiga padahal tinggal bilang kalo cemburu. Gimana ya kalo Aksa ketemu Ilham , wkwk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Melihat Seseorang

    Siang hari itu. Alina menemui Jia di kantor. Alina kagum karena ternyata kantor Jia besar dan memang berkecimpung di bisnis fashion. Alina sendiri masih tak menyangka dan penasaran, kenapa Jia malah memakai jasa desainnya padahal sekelas perusahaan Jia, pasti mampu menyewa desainer terkenal.Namun, Alina mengesampingkan rasa penasaran itu. Dia fokus jika penawaran yang Jia berikan adalah rezeki untuknya.“Aku sangat senang bisa bekerjasama denganmu. Ini royalti awal yang aku janjikan,” ucap Jia setelah mereka selesai menandatangani perjanjian kontrak.Alina sangat senang bisa bekerjasama dan mendapatkan bayaran. Meski dia juga sering mendesain pesanan orang, tetapi ini sangat luar biasa karena bisa untuk jangka panjang selama Jia menggunakan desainnya untuk pakaian yang diproduksi.“Terima kasih, Bu Jia.” Alina berucap sopan.“Panggil Jia saja tidak apa-apa, apalagi kita hampir seumuran,” ucap Jia karena merasa sangat tua jika dipanggil ‘Bu’ oleh Alina.Alina tersenyum kecil lalu meng

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Imut

    Alina sudah pulang saat sore hari. Dia duduk di meja makan, sambil memikirkan yang dilihatnya siang tadi. Alina mau menyangkal dan merasa tak percaya, tetapi dia juga sepertinya tidak salah lihat, mana mungkin dia salah orang sedangkan matanya masih sehat.Aksa pulang dan tidak mendengar suara Alina sibuk di dapur. Dia pergi ke dapur dan melihat Alina yang ternyata duduk menyangga dagu, melamun.“Apa kamu tidak masak?” tanya Aksa.Alina terkejut mendengar suara Aksa. Dia menoleh pada suaminya yang ternyata baru saja pulang.“Tidak, kan kita mau ke tempat Kaira,” jawab Alina.Aksa baru ingat.“Aku mandi dulu,” kata Aksa.Alina hanya mengangguk.Setelah Aksa mandi. Aksa masih melihat Alina melamun, tentu saja hal itu membuat dahi Aksa berkerut halus.“Ada masalah apa lagi sekarang?” tanya Aksa karena Alina kebanyakan melamun sejak tadi.Alina menoleh pada Aksa, lantas memanyunkan bibir.“Apa aku ini biang masalah? Sampai kamu dari siang tanyanya begitu terus?” tanya Alina sebal.Aka mena

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Tak Punya Muka

    Alina sangat terkejut melihat siapa yang ada di hadapannya sekarang. Tatapan matanya tidak teralihkan, bahkan suaranya sampai tidak bisa keluar dari tenggorokan karena keterkejutan yang menguasai dirinya.Aksa menatap datar pada dua manusia di depannya. Perselingkuhan? Aksa benci itu!Aksa menoleh pada Alina yang hanya diam. Dia lalu menggandeng tangan Alina agar keluar dari lift, sementara orang yang mereka temui bisa masuk.Karin diam saat Alina dan Aksa melewatinya begitu saja. Dia juga terkejut saat bertemu dengan kedua iparnya di sana. Karin di sana bersama seorang pria, bahkan pundaknya dirangkul mesra, membuatnya panik saat melihat Alina. Apalagi sikap Alina yang hanya diam, tidak bertanya atau mengamuknya, malah membuat Karin begitu was-was.“Ayo, Sayang.”Alina mendengar suara pria itu memanggil ‘sayang’ pada Karin. Serius? Karin berselingkuh?Saat pintu lift hampir tertutup. Karin tiba-tiba menekan tombol yang membuat pintu kembali terbuka. Dia berjalan cepat mengejar Alina

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-10
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Takut Diadukan

    Setelah kejadian malam itu. Akhirnya Dani pulang dari luar kota dan sangat senang saat sampai rumah.Ketika baru saja masuk rumah, Karin langsung menyambutnya dengan senyum merekah. Dia harus terlihat biasa saja meski pikirannya masih ketakutan karena ketahuan berselingkuh. Dia melihat Dani yang bersikap biasa, membuatnya berpikir mungkin Alina tidak berani mengadu.“Bagaimana acaranya?” tanya Karin sambil merangkul leher Dani dengan manja.Dani memulas senyum sambil memegangi pinggang Karin.“Semua berjalan dengan lancar,” jawab Dani, “harusnya kamu ikut, di sana ada pesta kembang api juga,” ujar Dani menceritakan keseruan di acara perusahaan.“Benarkah? Sayang sekali, harusnya aku ikut,” balas Karin terlihat menyesal lalu bersikap biasa seolah tak terjadi apa-apa.“Oh ya, malam ini Kak Alina dan Kak Aksa mau datang makan malam. Aku sudah memesan makanan buat nanti, jadi kamu tidak usah repot-repot membuat sesuatu untuk mereka,” ucap Dani memberitahu rencana makan malamnya dengan Alin

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-10
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Kelas Menenangkan Wanita

    Dani sangat terkejut ketika mendengar sesuatu terjatuh, apalagi dia mendengar teriakan Karin yang membuat Dani langsung masuk dapur. Dani terkesiap melihat Karin terduduk di lantai sambil memegangi lengan dan menangis.“Karin.” Dani langsung mendekat.Alina masih belum bisa menelaah apa yang terjadi, tiba-tiba kembali dikejutkan dengan kedatangan Dani. Dia memandang sang adik yang kini sedang membantu Karin berdiri.“Ada apa ini?” tanya Dani.“Aku tahu kalau salah karena tidak sopan sama Kak Alina, tapi apa Kak Alina harus mendorongku seperti ini?” Karin mengadu tak sesuai fakta. Dia memasang wajah memelas dengan air mata palsunya.Alina sangat terkejut. Bisa-bisanya Karin menuduhnya seperti itu.“Aku tidak melakukannya,” ucap Alina membela diri.“Aku salah, Kak. Aku minta maaf,” ucap Karin memelas seolah dirinya yang paling teraniaya.Dani diam mendengar pembelaan Alina dan rengekan Karin. Dia melihat Karin yang menangis sambil memeluk lengannya. Alina sampai menggeleng, kenapa Karin

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-10
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Rapuh Urusan Keluarga

    Di rumah Dani. Dia hanya duduk diam sambil sesekali menghela napas kasar.Karin menatap Dani yang sedang menahan emosi. Dia duduk di samping Dani, lalu menggenggam telapak tangan suaminya itu.“Maaf karena sudah membuat makan malam ini kacau. Aku benar-benar nggak tahu, kenapa Kak Alina seperti itu kepadaku. Apa mungkin Kak Alina sedang ada masalah, karena itu dia jadi sensitif,” ucap Karin masih memperlihatkan kesedihan pada Dani.Dani menoleh pada Karin, lalu bertanya, “Apa benar kalau Kak Alina yang mendorongmu? Kamu tahu, itu tidak seperti Kak Alina!”Karin terkejut mendengar pertanyaan Dani, lalu terlihat tak senang.“Kamu nggak percaya padaku?” tanya Karin langsung marah.“Aku hanya tanya, kenapa kamu marah?” tanya balik Dani.Karin gelagapan, lalu menjawab, “Ya, gimana aku nggak marah? Kamu seperti lebih percaya pada Kak Alina ketimbang aku. Untuk apa juga aku bohong? Kak Alina benar-benar mendorongku.”Dani diam menatap datar pada Karin. Dia kemudian berdiri hingga membuat Kari

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-11
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Mencemaskan Dani

    Alina pergi ke butik di hari berikutnya. Hari itu butiknya lumayan ramai yang datang dan itu membuat Alina sangat lega.“Selamat datang.” Alina menyapa seorang pelanggan lama yang datang ke butiknya.“Apa kamu punya desain baru? Aku mau ada acara kondangan dan butuh baju yang kelihatan beda,” kata pelanggan itu.Alina tersenyum lalu menunjukkan koleksi baju di butiknya.Pelanggan itu memilih dan Alina berdiri di dekat wanita itu.“Oh ya, waktu itu aku lihat videomu yang viral itu. Tapi aku nggak percaya, kamu itu baik masa seperti itu,” ucap pelanggan itu.Alina tersenyum canggung. Jadi benar, sepertinya pembelinya sempat tidak pernah datang karena kasus itu.“Itu hanya salah paham dan sudah diselesaikan,” balas Alina ramah merasa perlu menanggapi agar sopan.Pelanggan itu menoleh pada Alina, lalu kembali bicara. “Iya, aku juga percaya kamu. Apalagi ada kok akun yang klarifikasi soal kasus itu. Intinya sih minta maaf sudah nyebar video tanpa izin dan ternyata itu fitnah. Terus ada fot

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-11
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Sudah Tahu

    Dani baru saja sampai di rumah. Saat dia baru masuk, Dani tidak melihat Karin di ruang tengah seperti biasanya. Dani pergi ke kamar untuk mencari Karin, hingga dia mendengar suara dari kamar mandi.Dani berjalan pelan, suaranya semakin jelas seperti mual dan tidak bisa muntah. Tentu saja Dani tahu suara milik siapa itu. Dia membuka sedikit pintu kamar mandi yang tidak tertutup dan melihat Karin berjongkok di depan closet sambil berusaha muntah.Dani tiba-tiba diam. Bahkan sama sekali tidak bereaksi melihat Karin seperti orang sakit.Karin tidak sadar kalau Dani sudah pulang. Dia baru selesai muntah dan menyiram kloset, saat berjalan menuju pintu kamar mandi, Karin terkejut melihat Dani berdiri di depan pintu.“Kamu baru pulang? Kenapa tidak ada suara manggil sama sekali?” tanya Karin lalu bersikap biasa, bahkan masih bisa tersenyum.“Aku baru saja datang,” ucap Dani bersikap biasa, seolah tak melihat apa yang terjadi pada Karin.Karin mengangguk-angguk.“Apa kamu sakit?” tanya Dani tet

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-11

Bab terbaru

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Sama-sama Mau Perhatian

    Siang itu, Aksa masih berada di ruang kerjanya dengan banyaknya tumpukan berkas di meja. Dia sedang membaca beberapa perencanaan bisnis untuk mengembangkan perusahaannya.“Masih sangat sibuk?”Aksa terkejut mendengar suara Alina. Dia langsung menoleh dan melihat istrinya ternyata sudah berada di ruangannya. Aksa tersenyum lebar, karena terlalu fokus bekerja, membuatnya sampai tidak menyadari kalau Alina datang.“Aku tidak mendengar kamu mengetuk pintu,” ucap Aksa langsung berdiri dari tempat duduknya untuk menghampiri Alina.“Aku memang tidak mengetuk pintu,” balas Alina.Aksa mengajak Alina duduk. Alina membawa paper bag berisi makan siang seperti yang dijanjikannya pagi tadi.“Arlo tidak rewel tahu kamu akan ke sini dan tidak diajak?” tanya Aksa.“Oh, dia pergi bersama Naya dan Bams. Katanya mau main ke rumah Anya. Nanti aku ke sana setelah dari sini,” jawab Alina seraya mengeluarkan kotak makanan dari dalam paper bag.“Ternyata dia mau lepas darimu karena Anya?” Aksa keheranan.“Iya

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Aksa dan Ilham

    Aksa sudah sampai di perusahaan. Seperti biasa Ilham akan langsung menemani masuk ruangan lalu membacakan jadwal harian Aksa.“Ada yang mau Anda ubah, Pak?” tanya Ilham setelah selesai membacakan laporannya.Aksa tak langsung menjawab. Dia malah menatap Ilham.“Ada apa, Pak?” tanya Ilham panik karena tatapan Aksa. Apa dia membuat kesalahan?Aksa menghela napas pelan, lalu menyandarkan punggung.“Apa kamu benar-benar tidak mau mengubah keputusanmu untuk mengambil alih perusahaan mertuamu? Bukankah ini menguntungkan untuk kariermu?” tanya Aksa sekali lagi setelah berulang kali Ilham berkata akan tetap menjadi sekretarisnya.Aksa hanya tak ingin dianggap menghambat Ilham berkembang. Meski dia juga berat melepas Ilham yang sudah bertahun-tahun ikut dengannya dan menjadi pekerja terbaiknya, tetapi Aksa juga ingin masa depan Ilham semakin baik.Namun, bukannya mendapat jawaban, Ilham malah membalas, “Anda mau memecat saya?”Pertanyaan Ilham tentu saja membuat Aksa sampai menegakkan badan.“

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Bodyguard Kecil

    Hari berikutnya. Alina dan yang lain sarapan seperti biasanya. Rumah itu sekarang begitu ramai dan semakin hangat dengan banyaknya orang yang menempati rumah itu.“Aku lupa bilang,” ucap Daniel di sela sarapan.Semua orang menatap pada pria itu sekarang.“Lupa bilang apa?” tanya Alina penasaran.Daniel menatap ke semua orang lalu membalas, “Waktu itu aku bicara dengan Paman, dia menawariku untuk mengelola perusahaan di sini. Karena Kak Alina akan tinggal di sini, jadi kurasa aku juga akan tetap di sini.”Alina cukup terkejut. Namun, dia juga senang karena adiknya tidak akan jauh darinya.“Itu bagus, aku setuju,” balas Alina.Lagi pula Daniel sekarang pandai mengelola bisnis, perusahaan sang paman pun dipimpin dengan baik.Daniel mengangguk-angguk lega dan senang melihat Alina setuju dengan niatnya.“Kamu akan tinggal di sini? Kalau iya, aku akan meminta orang menyiapkan kebutuhanmu termasuk ruang kerja,” ujar Aksa.“Tidak, aku mau mencari apartemen saja,” balas Daniel.Alina tidak menc

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Gagal

    Malam itu Daniel berkumpul dengan Aksa dan Alina di rumah. Mereka berada di ruang keluarga membahas soal Edwin.“Edwin memang ditangguhkan penahanannya, tapi proses hukum tetap berjalan. Pengacaraku juga sudah mengajukan semua berkas laporan dan bukti untuk menjerat pria itu agar mendapatkan hukuman maksimal. Tidak akan kubiarkan dia mendapat hukuman hanya setahun dua tahun,” ujar Aksa.“Ya, pria itu memang layak mendapat hukuman yang berat. Banyak sekali tindak kejahatan yang dilakukannya,” timpal Alina.“Ini juga bagus untuk mempercepat proses perceraian Jia karena kelakuan buruk Edwin semuanya sudah terekspos,” ujar Aksa lagi.Alina mengangguk-angguk. Dia kemudian menoleh pada Daniel yang sejak tadi tak bersuara.“Kamu sedang memikirkan apa?” tanya Alina.Daniel terkejut. Dia baru menyadari kalau kakak dan kakak iparnya kini sedang menatapnya.“Tidak,” jawab Daniel seraya menggeleng pelan.Alina menaikkan kedua sudut alis.“Apanya yang tidak? Aku perhatikan seharian ini kamu banyak

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Akhirnya Baik-baik Saja

    Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit. Akhirnya Jia sudah diperbolehkan pulang. “Papamu sudah menunggu di rumah lama kalian, jadi kami akan mengantarmu ke sana,” ucap Daniel.“Iya, terima kasih,” balas Jia.Akhirnya Jia harus kembali ke rumah keluarganya karena dia tidak mau tinggal di apartemen atau rumah milik Edwin yang penuh dengan kenangan pahit.Alina datang menemani Jia keluar dari rumah sakit sekalian membantu Daniel.“Apa sudah semua?” tanya Alina.Daniel mengangguk.Alina mendorong kursi roda yang Jia duduki. Mereka pergi menuju pintu depan lobby rumah sakit karena mobil yang akan membawa mereka sudah menunggu di sana.“Seharusnya kamu tidak perlu repot-repot menjemput,” ucap Jia.“Apanya yang repot? Aku tidak pernah merasa repot,” balas Alina, “kita sudah kenal lama, bahkan dulu kamu membantuku memasarkan desainku, jadi anggap saja kita ini saling melengkapi dan menguntungkan,” imbuh Alina.Mereka sampai di depan lobby. Jia dibantu Alina dan Daniel masuk mobil, lalu

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Sosok Anak

    Anya masih berada di rumah sakit bersama Daniel. Dia ingin menemani Jia sebelum dijemput Alina saat sore hari. Anya akan bersama Alina sampai Jia keluar dari rumah sakit.“Mama mau ke mana?” tanya Anya saat melihat Jia bergerak ingin menurunkan kaki.“Ke kamar mandi,” jawab Jia agak kesusahan turun karena tubuhnya yang masih kaku dan tangan masih terpasang selang infus.Anya menoleh pada Daniel yang baru saja menerima telepon.“Paman, Mama mau ke kamar mandi tapi tidak bisa bawa infusnya,” kata Anya.Jia terkejut karena Anya sampai memanggil Daniel. Dia menoleh pada pria itu yang sudah memandangnya.“Aku bisa sendiri, kamu selesaikan saja urusanmu,” kata Jia karena tak enak hati jika terus merepotkan Daniel.Namun, ternyata Daniel tetap mendekat. Dia berjalan menghampiri Jia dan Anya.Jia menatap Anya yang tersenyum lebar. Sungguh dia merasa sangat sungkan karena hampir semua bantuan yang dibutuhkannya, Daniel yang mencukupi.“Kamu bisa jalan?” tanya Daniel memastikan lebih dulu.Jia

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Agak Canggung

    Di rumah sakit. Daniel menyiapkan sarapan untuk Jia yang tadi diberikan oleh perawat.“Kamu bisa makan sendiri?” tanya Daniel memastikan karena Jia terlihat masih lemah.Jia tersenyum kecil, lalu menjawab, “Bisa, kamu tenang saja.”Daniel mengangguk pelan. Dia kembali duduk menunggu Jia sarapan, siapa tahu Jia membutuhkan bantuannya.Jia berusaha makan sendiri meski seluruh tubuhnya terasa sakit karena lebam di sekujur tubuh. Dia memasukkan suapan pertama, lalu tatapannya tertuju pada Daniel. Dia melihat pria itu hanya diam menunggunya makan, membuat Jia merasa sedikit sungkan.“Kamu tidak sarapan?” tanya Jia.Sejak kemarin Daniel terus menunggunya di sana, bahkan tak terlihat sekalipun keluar dari kamar itu, kecuali saat kedatangan orang tua Edwin.“Kak Alina bilang akan datang membawakan sarapan, jadi aku akan menunggunya,” ujar Daniel.Jia mengangguk-angguk pelan. Dia agak canggung karena makan sendiri, sedangkan Daniel hanya duduk mengamatinya.“Makanlah dan minum obatmu. Kamu har

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Mau Izin Cuti

    Alina menemui Anya yang baru saja selesai mandi dibantu pelayan.“Biar aku saja yang membantunya ganti baju, kamu keluarlah,” kata Alina pada pelayan.Pelayan mengangguk lalu keluar dari kamar itu.Alina memulas senyum pada Anya. Dia mendekat lalu duduk di tepian ranjang dan membantu Anya memakai pakaian.“Apa tidurmu nyenyak?” tanya Alina.Semalam Anya dan Arlo tidur satu kamar atas permintaan Arlo, tetapi disediakan dua ranjang terpisah.Anya mengangguk seraya menatap pada Alina yang sedang memakaikan bajunya.“Kata Arlo, semalam kamu mimpi buruk sampai menangis. Apa benar?” tanya Alina memastikan apakah cerita putranya benar atau tidak.Anya terdiam. Dia menunduk tak menjawab pertanyaan Alina.Alina melihat ekspresi sedih di wajah Anya. Dia tidak bertanya lagi, tetapi memilih segera menyelesaikan membantu Anya memakai baju. Setelah itu dia juga menyisir rambut Anya.“Bagaimana kabar Mama?” tanya Anya.“Mama sudah baik. Hari ini kita ke sana untuk menjenguknya, ya.” Alina bicara ser

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Saingan Anak Sendiri

    Jia menatap Daniel yang sedang merapikan ranjang khusus penunggu. Dia merasa tak enak hati karena sudah merepotkan pria itu.“Kamu bisa tidur di tempat kakakmu. Aku tidak apa-apa tidur di sini sendiri, lagi pula ada perawat yang bisa aku panggil jika butuh sesuatu,” ujar Jia karena tak ingin terus menerus merepotkan Daniel.Daniel menoleh ke arah Jia, lalu dia duduk di tepian ranjang khusus penunggu seraya menatap pada Jia.“Aku sudah berjanji pada Anya untuk menjagamu, jadi aku akan tetap di sini,” ujar Daniel.Jia berbaring seraya menatap pada Daniel.“Kak Alina bilang kalau besok akan membawa Anya ke sini, jadi sekarang istirahatlah. Kamu harus terlihat baik-baik saja agar Anya tidak sedih,” ujar Daniel.Jia hanya mengangguk. Dia tidak memaksa jika memang Daniel tetap mau tinggal, meski sebenarnya Jia canggung berada di satu ruangan berdua dengan pria, terlebih dia dan Daniel tidak ada hubungan apa pun.“Selamat malam,” ucap Daniel lalu naik ke atas ranjang. Dia membaringkan tubuhn

DMCA.com Protection Status