Share

Kelas Menenangkan Wanita

last update Last Updated: 2024-10-10 09:31:24
Dani sangat terkejut ketika mendengar sesuatu terjatuh, apalagi dia mendengar teriakan Karin yang membuat Dani langsung masuk dapur. Dani terkesiap melihat Karin terduduk di lantai sambil memegangi lengan dan menangis.

“Karin.” Dani langsung mendekat.

Alina masih belum bisa menelaah apa yang terjadi, tiba-tiba kembali dikejutkan dengan kedatangan Dani. Dia memandang sang adik yang kini sedang membantu Karin berdiri.

“Ada apa ini?” tanya Dani.

“Aku tahu kalau salah karena tidak sopan sama Kak Alina, tapi apa Kak Alina harus mendorongku seperti ini?” Karin mengadu tak sesuai fakta. Dia memasang wajah memelas dengan air mata palsunya.

Alina sangat terkejut. Bisa-bisanya Karin menuduhnya seperti itu.

“Aku tidak melakukannya,” ucap Alina membela diri.

“Aku salah, Kak. Aku minta maaf,” ucap Karin memelas seolah dirinya yang paling teraniaya.

Dani diam mendengar pembelaan Alina dan rengekan Karin. Dia melihat Karin yang menangis sambil memeluk lengannya.

Alina sampai menggeleng, kenapa Karin
Aililea (din din)

Cieee, siapa yang mau jadi tutornya Mas Kulkas, biar bisa puk puk Alina kalau nangis, wkwkwkwkw komentarnya jangan lupa, ya

| 54
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (13)
goodnovel comment avatar
Tety Vivo
Aska versi cowok benar-benar dingin banget, Astaga,ada cowok Modelan gini di dunia nyata...Ah...kapan perasaan Alina dan Aska berkembang jadi bucin Thor, dan si ulat betina kayak Karin seperti nya harus cepat di basmi, walau kasian Dani adiknya Alina,ah..pasti terluka
goodnovel comment avatar
SITI SARAH BINTI MD SIRAJ KPM-Guru
kurang assembly kamu Kirim...romantically sikit Aksa...
goodnovel comment avatar
Silent Heart
Si Karin licik banget. Ayolah Aksa bantuin Alina membongkar kebusukan Karin ke Dani. Cieee cemas niiih. Peluk tuh sampai nangis nya berhenti ya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Rapuh Urusan Keluarga

    Di rumah Dani. Dia hanya duduk diam sambil sesekali menghela napas kasar.Karin menatap Dani yang sedang menahan emosi. Dia duduk di samping Dani, lalu menggenggam telapak tangan suaminya itu.“Maaf karena sudah membuat makan malam ini kacau. Aku benar-benar nggak tahu, kenapa Kak Alina seperti itu kepadaku. Apa mungkin Kak Alina sedang ada masalah, karena itu dia jadi sensitif,” ucap Karin masih memperlihatkan kesedihan pada Dani.Dani menoleh pada Karin, lalu bertanya, “Apa benar kalau Kak Alina yang mendorongmu? Kamu tahu, itu tidak seperti Kak Alina!”Karin terkejut mendengar pertanyaan Dani, lalu terlihat tak senang.“Kamu nggak percaya padaku?” tanya Karin langsung marah.“Aku hanya tanya, kenapa kamu marah?” tanya balik Dani.Karin gelagapan, lalu menjawab, “Ya, gimana aku nggak marah? Kamu seperti lebih percaya pada Kak Alina ketimbang aku. Untuk apa juga aku bohong? Kak Alina benar-benar mendorongku.”Dani diam menatap datar pada Karin. Dia kemudian berdiri hingga membuat Kari

    Last Updated : 2024-10-11
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Mencemaskan Dani

    Alina pergi ke butik di hari berikutnya. Hari itu butiknya lumayan ramai yang datang dan itu membuat Alina sangat lega.“Selamat datang.” Alina menyapa seorang pelanggan lama yang datang ke butiknya.“Apa kamu punya desain baru? Aku mau ada acara kondangan dan butuh baju yang kelihatan beda,” kata pelanggan itu.Alina tersenyum lalu menunjukkan koleksi baju di butiknya.Pelanggan itu memilih dan Alina berdiri di dekat wanita itu.“Oh ya, waktu itu aku lihat videomu yang viral itu. Tapi aku nggak percaya, kamu itu baik masa seperti itu,” ucap pelanggan itu.Alina tersenyum canggung. Jadi benar, sepertinya pembelinya sempat tidak pernah datang karena kasus itu.“Itu hanya salah paham dan sudah diselesaikan,” balas Alina ramah merasa perlu menanggapi agar sopan.Pelanggan itu menoleh pada Alina, lalu kembali bicara. “Iya, aku juga percaya kamu. Apalagi ada kok akun yang klarifikasi soal kasus itu. Intinya sih minta maaf sudah nyebar video tanpa izin dan ternyata itu fitnah. Terus ada fot

    Last Updated : 2024-10-11
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Sudah Tahu

    Dani baru saja sampai di rumah. Saat dia baru masuk, Dani tidak melihat Karin di ruang tengah seperti biasanya. Dani pergi ke kamar untuk mencari Karin, hingga dia mendengar suara dari kamar mandi.Dani berjalan pelan, suaranya semakin jelas seperti mual dan tidak bisa muntah. Tentu saja Dani tahu suara milik siapa itu. Dia membuka sedikit pintu kamar mandi yang tidak tertutup dan melihat Karin berjongkok di depan closet sambil berusaha muntah.Dani tiba-tiba diam. Bahkan sama sekali tidak bereaksi melihat Karin seperti orang sakit.Karin tidak sadar kalau Dani sudah pulang. Dia baru selesai muntah dan menyiram kloset, saat berjalan menuju pintu kamar mandi, Karin terkejut melihat Dani berdiri di depan pintu.“Kamu baru pulang? Kenapa tidak ada suara manggil sama sekali?” tanya Karin lalu bersikap biasa, bahkan masih bisa tersenyum.“Aku baru saja datang,” ucap Dani bersikap biasa, seolah tak melihat apa yang terjadi pada Karin.Karin mengangguk-angguk.“Apa kamu sakit?” tanya Dani tet

    Last Updated : 2024-10-11
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Panik Ketahuan

    Alina turun dari bus sambil tersenyum. Dia memandang rantang yang dibawanya lalu berjalan menuju perusahaan Dani dan membawakan makan siang untuk adiknya itu. Dia merasa perlu memberikan dukungan ke sang adik, sebelum Alina benar-benar memberitahukan tentang Karina.Alina sudah sampai di lobby, berdiri di sana menunggu Dani keluar menemuinya.“Kak.” Dani terkejut Alina berkata ada di perusahaannya, tetapi dia juga senang bisa melihat sang kakak di sana.Alina melebarkan senyum melihat Dani. Dia memperlihatkan rantang yang dibawa.“Aku membawakan makan siang buatmu, mau makan bersama?”Dani mengangguk senang.Mereka makan bersama di kantin perusahaan. Dani makan dengan lahap sehingga membuat Alina begitu senang.“Kamu sangat kangen masakanku, ya?” tanya Alina sambil terus memandang Dani makan.Dani mengangguk dan terus menyantap makanan buatan kakaknya itu.“Kalau senggang, mainlah ke apartemenku, nanti aku masak makanan yang lebih banyak agar kamu kenyang,” ucap Alina penuh perhatian.

    Last Updated : 2024-10-12
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Marah Lagi

    Saat sore hari. Alina pulang membawa beberapa barang belanjaan kebutuhan dapur. Saat akan menuju lobby, kantong belanja Alina jebol sehingga beberapa barangnya jatuh.“Kok bisa jebol?” Alina sangat terkejut. Dia langsung berjongkok untuk memungut barang belanjaan yang jatuh.Namun, tiba-tiba ada yang membantunya memungut belanjaannya, membuat Alina mengangkat pandangan dan terkejut melihat siapa yang sekarang berjongkok di dekatnya.“Biar aku bantu,” ucap Bima.“Tidak usah!” tolak Alina lalu berusaha memungut semuanya sendiri tetapi ternyata kesusahan.Beberapa hari ini Alina lega karena tidak pernah bertemu Bima lagi, tetapi sekarang kenapa harus bertemu dengan pria itu lagi?Bima menatap Alina yang kesusahan membawa belanjaan itu, bahkan mau berdiri saja ada yang jatuh lagi.“Apa kamu sebenci itu padaku, sampai-sampai kamu tidak mau menerima bantuan dariku, padahal kamu kesusahan?” tanya Bima sambil menatap pada Alina.Alina menatap pada Bima. Lalu menjawab, “Iya.”“Aku tidak tahu s

    Last Updated : 2024-10-12
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Permintaan Absurd

    Alina meremas jemarinya. Dia menoleh pada Aksa yang masih menyetir tanpa bicara sepatah kata pun sejak tadi.“Sebenarnya kita mu ke mana?” tanya Alina sekali lagi.Aksa masih diam, tidak menjawab.Alina memasang wajah memelas. Aksa pasti marah karena dia bertemu lagi dengan Bima, kan? Ah, kenapa Aksa selalu saja marah kalau berurusan dengan Bima, apa yang sebenarnya membuat Aksa marah? Alina bingung.“Aku minta maaf. Aku juga tidak tahu kalau bakal ketemu Bi … maksudku manusia itu.” Alina meralat ucapan dengan tak memanggil nama Bima, takut kalau Aksa sensitif lagi.Aksa mencengkram erat setir, lalu membalas, “Bukankah kamu janji mau mentraktirku? Aku mau menagihnya.”Alina mengangguk-angguk meski aneh karena mendadak sekali Aksa tiba-tiba minta ditraktir.Aksa menoleh Alina, lantas berkata, “Ya sudah.”Ya sudah? Ya sudah apa? Ya sudah, diam saja karena tahu jawabannya? Alina benar-benar harus banyak bersabar.Suaminya itu jelas-jelas kesal karena bertemu Bima, tetapi tiba-tiba saja m

    Last Updated : 2024-10-12
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Ada Perkembangan?

    Alina dan Aksa sudah berada di kamar hotel. Alina masih kesal, kenapa harus menginap di hotel?“Kamu tuh boros sekali,” gerutu Alina, “padahal uang segitu bisa buat yang lain yang lebih manfaat.”Aksa tidak menanggapi. Dia langsung masuk kamar.Alina menghela napas kasar, bingung. Mau apa di sana?Alina memandang dua ranjang di sana. Ini bukan pertama kalinya mereka satu kamar, jadi Alina tidak perlu cemas. Dia hanya duduk di tepian ranjang sambil mengecek ponsel. Setelah beberapa saat. Alina mendengar suara pintu kamar mandi terbuka dan langsung bicara tanpa menoleh Aksa dulu.“Kita tidak membawa pakaian ganti, masa mau tidur pakai baju yang sudah seharian dipakai?” tanya Alina kemudian baru menoleh pada Aksa.Namun, Alina terkejut lalu segera memalingkan muka ketika melihat penampilan Aksa.Aksa hanya memakai bathrobe, rambutnya basah, bahkan kaki panjangnya terlihat kokoh menopang tubuh pria itu.Alina berdeham karena merasa canggung, sekarang otaknya benar-benar tidak bisa digunak

    Last Updated : 2024-10-13
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Bodoh karena Cinta

    Aksa duduk di salah satu ranjang sambil mengecek ponselnya. Dia keheranan saat melihat Alina keluar dari kamar mandi memakai bathrobe.“Bukankah Kaira membawakanmu pakaian? Kenapa malah pakai itu?” tanya Aksa.“Tidak jadi dipakai,” jawab Alina dengan rona merah di pipi.Bagaimana bisa Alina memakai lingerie seksi hitam yang dibawakan Kaira? Apa penilaian Aksa tentang hal itu? Jangan sampai Aksa berpikir Alina mau menggodanya karena memakai pakaian kurang bahan itu.Aksa hanya menatap heran pada Alina, tetapi dia tidak tanya kenapa.Alina langsung naik kasur, kemudian membungkus tubuhnya memakai selimut.“Tidak makan malam dulu?” tanya Aksa karena Alina malah bersiap tidur.“Tidak, aku kenyang,” jawab Alina yang berbaring memunggungi Aksa.Aksa menaikkan satu sudut alis, tetapi tidak bicara lagi. Dia meletakkan ponsel di nakas, lalu ikut berbaring menatap langit-langit kamar. Namun, beberapa saat kemudian menoleh pada Alina yang masih memunggunginya.“Kamu belum cerita pada Dani soal is

    Last Updated : 2024-10-13

Latest chapter

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Ekstra Part 1

    Tak terasa waktu cepat berlalu. Usia Elvano sudah menginjak satu tahun. Alina dan Aksa menjaga buah hati mereka dengan sangat baik, termasuk Arlo. Tidak ada satu pun yang mereka bedakan.“Sudah tidur?” tanya Alina ketika melihat Aksa keluar dari kamar Elvano.Aksa menyentuhkan telunjuk di permukaan bibir, memberi isyarat agar Alina tidak bicara atau Elvano akan bangun. Dia menghampiri sang istri, lalu menggandeng tangan Alina dan mengajaknya naik ke lantai atas.Alina menahan senyum. Dia mengikuti langkah Aksa menuju ke kamar.“Akhirnya.” Aksa tiba-tiba menghela napas lega. Dia kemudian memeluk Alina dari belakang.Alina tersenyum sambil mengusap lengan Aksa.“Dulu merawat Arlo sendiri tidak secapek ini, kenapa sekarang capek?” tanya Alina seraya melirik pada Aksa yang bergelayut manja di pundaknya.Aksa menghela napas pelan, lalu mempererat pelukan.“Dulu aku merawat sendiri, harus kuat dan tidak boleh mengeluh. Jadi, karena sekarang ada kamu, aku ingin mengeluhkan semua lelahku pada

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Kebahagiaan

    Semua orang datang ke rumah sakit untuk menjenguk Alina.Sasmita dan Nenek Agni begitu antusias menyambut kelahiran anak kedua Alina, setelah sebelumnya mereka harus menyambut dengan tangis, tetapi sekarang semuanya berbalut kebahagiaan.“Di mana bayinya?” tanya Sasmita saat masuk ruang inap Alina.“Itu.” Aksa menunjuk ke baby box yang berada tak jauh dari ranjang Alina.Aksa menemani Alina di ranjang, sedangkan Sasmita dan Nenek Agni langsung menghampiri bayi mungil anggota baru keluarga Radjasa.“Tampannya dia.” Sasmita mengambil bayi Alina dari baby box. “Benar laki-laki, kan?” tanya Sasmita memastikan karena bayi itu tampan meski sedikit terlihat cantik.“Iya, Ma.” Alina yang menjawab.“Kita punya dua cucu laki-laki, ya.” Mirza ikut senang karena setidaknya Aksa memiliki dua putra, bukan satu seperti dirinya.Aksa dan Alina memulas senyum. Aksa tak beranjak dari sisi Alina karena fokusnya sekarang memperhatikan kondisi sang istri.Sasmita menimang bayi tampan itu. Dia memandangi ba

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Melahirkan

    Aksa begitu cemas ketika membawa Alina ke rumah sakit. Bahkan dia tidak melepas genggaman saat Alina dibawa ke IGD. “Istriku mau melahirkan, Sus.” Aksa berdiri di samping ranjang pesakitan seraya menggenggam erat telapak tangan Alina. Suster yang ada di sana langsung mengecek kondisi Alina, lalu beberapa saat kemudian memanggil dokter untuk memeriksa. “Aku baik-baik saja, ini hal wajar,” ucap Alina seraya menahan rasa sakitnya karena kontraksi. Aksa menatap pada Alina. “Tapi tetap saja, kamu kesakitan,” balas Aksa tidak mau tahu. Aksa trauma dengan persalinan Alina yang dulu. Saat itu dia sangat panik dan ketakutan melihat Alina yang akan melahirkan secara prematur, hingga dibuat kehilangan yang benar-benar tak bisa membuatnya melupakan semua kejadian itu. Sekarang Alina kembali merasakan sakit seperti itu. Siapa yang tidak cemas? Alina mencoba memahami kecemasan yang Aksa rasakan. Dia membalas genggaman tangan Aksa. Dia yang kesakitan, tetapi sepertinya suaminya yang ketakut

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Mau Melahirkan?

    Dua bulan berlalu dengan cepat. Usia kandungan Alina sudah masuk sembilan bulan, dia baru saja jalan-jalan pagi bersama Nenek Agni yang memang beberapa hari ini menginap di rumah. “Kapan perkiraan lahirnya?” tanya Nenek Agni saat berjalan bersama Alina menuju rumah. “Harusnya minggu ini, Nek.” Alina berjalan pelan, satu tangannya mengusap perut. “Doakan lahirannya lancar,” ucap Alina kemudian. “Tentu saja, nenek pasti akan selalu mendoakan yang terbaik buatmu dan cicit nenek.” Nenek Agni mengusap lembut perut Alina. Mereka sudah sampai di teras. Alina duduk bersama Nenek Agni untuk beristirahat setelah jalan-jalan pagi. “Lho, kamu tidak ke kantor?” tanya Nenek Agni ketika melihat Aksa keluar dari rumah hanya memakai kaus polos dan celana panjang. “Tidak, aku ambil cuti. Tapi tetap kerja dari rumah,” jawab Aksa lalu duduk di samping Alina. Nenek Agni menatap pada Aksa yang sedang mengusap perut Alina. Dia sangat lega karena akhirnya Aksa bisa merasakan kebahagiaan bersama Alina.

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Susah Tidur

    Jia dan Daniel saling pandang, sampai akhirnya Jia tersenyum lalu mengambil cangkir kopi untuk Daniel dan memberikan pada pria itu.“Minumlah,” ucap Jia.Daniel mengangguk. Dia menyesap kopi buatan Jia.Jia menatap pada Daniel yang sedang minum, hingga terbesit pertanyaan yang membuatnya penasaran.“Dan, kita sudah menjadi suami-istri, apa aku boleh bertanya sesuatu?” tanya Jia.Daniel baru saja selesai minum. Dia menatap pada Jia, lalu meletakkan cangkir di meja.“Tanya saja,” jawab Daniel.“Jangan tersinggung, ya. Aku hanya mau tanya tanpa bermaksud apa-apa,” ujar Jia.Daniel mengangguk-angguk.“Apa penyebab kamu mandul?” tanya Jia dengan sangat hati-hati.Daniel terkejut mendengar pertanyaan Jia, tetapi dia sudah berjanji untuk menjawab.“Itu karena sperma yang dihasilkan tidak bagus, bahkan terlalu sedikit,” jawab Daniel dengan senyum getir di wajah.Jia melihat Daniel yang malu, mungkin karena jawaban itu sangat pribadi untuk Daniel. Namun, mereka sudah suami istri, sudah sewajar

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Genk Huru-hara

    Acara pernikahan Jia dan Daniel diadakan sederhana bersama keluarga. “Mama, dedeknya kok belum bisa main baleng? Kan sudah besal ini?” tanya Arlo seraya menunjuk pada anak Kaira.Alina dan Kaira menoleh bersamaan mendengar suara aduan Arlo. Mereka memandang pada anak Kaira yang ada di stroller.“Dek Disya belum bisa kalau lari-lari, terus sekarang Dek Disya ngantuk. Tuh lagi minum susu,” ujar Kaira menjelaskan karena putrinya anteng seraya minum susu dari dot.“Ah, nggak asyik. Padahal Alo mau main sama dedek. Nanti kalau dedeknya Alo kelual, pokoknya halus main, nggak boleh bobok.” Setelah mengatakan itu, Arlo berlari menyusul Anya yang sedang bermain ayunan.Alina dan Kaira sampai terkejut bersamaan, dua wanita itu sampai menggeleng pelan dengan tingkah Arlo.“Lama-lama sifat anak itu seperti ayahnya. Kalau menginginkan sesuatu, harus didapat. Keras kepala dan susah sekali diaturnya,” ucap Kaira.“Nunggu punya pawang,” balas Alina.“Dih, sekecil itu. Kayaknya kamu harus ekstra saba

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Pernikahan Daniel

    Saat malam hari. Arlo berada di kamar bersama Alina dan Aksa. Alina memang selalu berusaha menemani Arlo sebelum tidur, agar putranya tidak merasa kesepian atau terabaikan.“Ini dedeknya?” tanya Arlo saat melihat foto USG yang Alina berikan.“Iya,” jawab Alina.“Kok kecil sekali?” tanya Arlo seraya mengamati foto USG itu.Aksa dan Alina menahan senyum.“Iya, kan masih di dalam perut. Kalau nanti sudah keluar, dedeknya bisa besar kayak Arlo,” jawab Alina menjelaskan.Arlo mengangguk-angguk. Lalu tangan mungilnya menyentuh perut Alina.“Dedek cepat keluar, ya. Biar bisa main sama Alo.” Setelah mengatakan itu, Arlo mencium perut Alina.Alina dan Aksa saling pandang dengan seulas senyum di wajah. Mereka bersyukur karena Arlo menerima kehamilan itu dan tidak iri sama sekali.“Sekarang tidur, ya.” Alina menarik selimut. Dia dan Aksa mau berbaring di samping Arlo.“Alo mau bobok sendili,” ucap Arlo.Alina terkejut, tetapi menjelaskan, “Iya, nanti bobok sendiri. Sekarang biarkan mama dan Papa

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Kalau Tega

    Aksa mengantar Alina ke rumah sakit. Dia memang meluangkan waktu menemani Alina memeriksakan kandungan karena tak mau melewatkan momen melihat tumbuh kembang calon bayi mereka.“Janinnya tumbuh sangat baik. Berat dan ukurannya sangat pas dengan usianya, jenis kelaminnya--” Dokter ingin menyebutkan jenis kelamin janin Alina, tetapi langsung dicegah.“Jangan sebutkan, Dok. Biar menjadi kejutan,” potong Alina.“Padahal aku mau tahu, Al.” Aksa sudah semangat menunggu, tetapi Alina malah menolak.“Tidak usah, pokoknya biar kejutan,” kekeh Alina.Aksa melirik pada dokter yang tersenyum.“Baiklah, saya tidak akan menyebutkan jenis kelaminnya,” ujar dokter itu.Aksa menatap kecewa pada Alina, padahal dia sudah sangat antusias.Alina hanya menahan senyum melihat suaminya kecewa.“Ingat ya, Bu Alina. Makan apa pun yang Anda mau, tidak usah memantang apa pun, selama yang dimakan bagus untuk pertumbuhan janin. Mungkin makanan kemasan, beralkohol, dan fast food saja yang saya larang,” ujar dokter p

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Menyayangi Semua

    Aksa mengusap perut Alina yang lumayan besar. Seperti sudah menjadi rutinitasnya setiap malam harus menyentuh perut sang istri sebelum dia beristirahat.“Jam berapa ini? Kamu baru mau tidur?” Alina terbangun karena sentuhan Aksa.Alina sudah tidur lebih dulu karena Aksa berkata ingin menyelesaikan pekerjaan.“Tidurlah lagi, maaf kalau mengganggumu,” ucap Aksa lalu membetulkan selimut untuk menutupi tubuh Alina.Alina merangsek ke pelukan saat Aksa sudah berbaring. Dia memeluk suaminya meski sekarang terhalang perut yang agak besar.“Jangan terlalu capek bekerja, Aksa. Aku tidak mau punya suami dengan tampang tua, mata cekung karena kebanyakan begadang, padahal anak-anaknya masih kecil,” seloroh Alina seraya memejamkan mata.Aksa menahan tawa. Ada saja ucapan istrinya ini yang mampu membuat semua rasa lelah dan beban pikirannya hilang.“Tenang saja, aku akan perawatan melebihimu kalau sampai terlihat tua,” balas Aksa seraya memeluk Alina, tak lupa kecupan hangat juga didaratkan di keni

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status