Share

Perlu Menjelaskan

last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-15 10:25:12

“Biar aku lihat,” kata Alina.

Aksa mengangguk, dia merapikan pakaiannya dan duduk dengan benar.

Alina berjalan menuju pintu. Sebelum membuka, Alina mengecek dari layar interkom dan melihat Dani berdiri di depan pintu sambil menundukkan kepala. Tentu saja Alina segera membuka pintu.

“Dan.” Alina melihat sang adik yang seperti lemas.

Dani menatap sendu pada Alina. Dia diajak masuk sang kakak dan kini duduk bersama kakak juga iparnya.

Alina dan Aksa tidak bicara, mereka menunggu sampai Dani sendiri yang menyampaikan maksud kedatangan ke sana.

“Aku sudah mengatakan pada Karin jika menceraikannya.”

Alina langsung bernapas lega setelah sejak tadi tegang karena raut wajah Dani sangat menyedihkan.

“Apa Karin menerimanya begitu saja? Dia tidak mencegah? Dia tidak memanfaatkan kandungannya untuk menahanmu?” tanya Alina memastikan.

“Iya,” jawab Dani, “dia memang menolak bercerai dan berusaha membujukku dengan kehamilannya.”

Dani bicara dengan lemas, membuat Alina kasihan.

“Kamu mau melakukan tes
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Kasihan Dani ternyata mandul
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Membungungkan dua orang ini mo tidur aja drama
goodnovel comment avatar
Silent Heart
Aksa mau tidur udah kayak mau berangkat perang ya, wkwk. Moga Alina gak aneh aneh deh. Cieee yang udah mulai mau ngejelasinn
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Labrakan di Pagi Hari

    Keesokan harinya. Alina membuka mata dan memandang ke jendela jika hari sudah pagi. Dia ingin menggeliat, tetapi ingat jika semalam satu ranjang dengan Aksa. Alina mendadak mengecek tubuhnya, aman. Dia lalu menoleh ke belakang dan melihat Aksa tidur dengan posisi miring memunggunginya ada di ujung ranjang.Bukankah benar, Aksa memang tak pernah memanfaatkan kesempatan? Alina tersenyum, baguslah.Alina keluar dari kamar lalu menyiapkan sarapan untuk Aksa dan Dani. Dia sudah berjibaku di dapur saat dua pria di tempat itu masih tertidur lelap.Alina memandang hidangan yang tersedia di meja makan. Setelah itu Alina pergi ke ruang televisi untuk membangunkan Dani dulu. Alina melihat wajah Dani sembab. Semalam Dani pasti menangis lagi, kan?Alina memakluminya, bagaimanapun kekecewaan pasti ada di hati adiknya itu.Saat Alina baru akan membangunkan Dani. Terdengar suara bel dari pintu depan. Alina keheranan, tetapi dia tetap melihat siapa yang bertamu sepagi ini.“Mau apa dia?” Alina terkejut

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-16
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Aksa Mencemaskan

    Dani memandang Alina yang duduk sambil meringis kesakitan. Dia duduk di samping sang kakak, lalu mencoba melihat apakah kepala Alina ada yang terluka.“Maaf, karenaku Kak Alina jadi sasaran amukan kakak Karin,” ucap Dani menyesal ketika melihat kulit kepala Alina yang merah-merah.“Sudah, tidak apa-apa. Kita juga tidak tahu kalau kakak Karin akan sampai melabrak ke sini,” balas Alina.Aksa berdiri sambil menatap pada Alina yang meringis kesakitan. Dia memandang Dani yang membantu Alina mengobati kulit kepala yang merah karena terkena tarikan cukup kuat.“Aku sudah masak, kalian sarapan dulu sebelum ke kantor,” ucap Alina bersikap biasa.Alina berdiri setelah kulit kepalanya diberi obat. Dia kembali ke dapur.Aksa mendekat pada Dani setelah Alina pergi, lalu mengulurkan flashdisk.“Ini apa?” tanya Dani sambil menerima flashdisk dari tangan Aksa.“Bukti perselingkuhan Karin, kamu tidak bisa menceraikannya tanpa bukti,” jawab Aksa.Dani menatap pada Aksa. Dia mengangguk tanpa bertanya dar

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-16
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Memohon

    Aksa masih menatap Karissa. Bagaimana bisa Karissa tahu soal Alina? Apa Karissa menyelidiki Alina? Mungkinkah Karissa tahu sesuatu?Aksa melihat Karissa tersenyum, lalu wanita itu berkata, “Tidak ada maunya, aku hanya mau kenal saja. Memangnya salah?”Aksa diam. Dia menatap curiga meski Karissa tidak bicara lagi. Senyum wanita di depannya itu, kenapa membuatnya merasa gelisah?“Saya pamit lebih dulu jika sudah tidak ada yang ingin dibicarakan lagi,” ucap Aksa langsung berdiri saat Rudi kembali ke ruangan itu.Rudi agak terkejut. Dia menatap Karissa yang masih makan dengan santai.“Tentu,,” balas Rudi.Aksa mengangguk lalu meninggalkan ruangan it

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-16
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Teman Bergosip

    Ilham sedang berada di minimarket. Dia berdiri di deretan rak khusus mie instan, sedang berpikir mau membeli mie apa untuk makan malam hari ini.“Bagaimana kalau rasa ini? Bukannya sedang hits? Tapi bagaimana kalau rasanya tidak sesuai lidahku?” Ilham kembali berpikir.“Ilham.”Saat sedang menimbang, Ilham mendengar suara Kaira memanggilnya, membuat Ilham menoleh pada Kaira yang sedang berjalan menghampirinya.“Hai, kebetulan sekali bertemu di sini,” kata Kaira dengan senyum merekah.Ilham hanya mengangguk-angguk.“Kamu mau beli apa?” tanya Kaira sambil menatap pada Ilham, lalu menoleh pada deretan mie instan yang berjejer di sana.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-16
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Mulai Goyah

    Keesokan harinya. Aksa sudah berangkat ke perusahaan dan kini masuk ke ruang kerjanya diikuti Ilham. “Weekend ini kosongkan jadwalku. Aku mau pergi jadi semua jadwal di luar jam kerja minggu ini dibatalkan!” perintah Aksa sambil melepas satu kancing jas lalu duduk di kursi kerjanya. Ilham terkejut, lalu bertanya, “Anda mau ke mana?” “Liburan,” jawab Aksa tanpa memandang pada Ilham. “Liburan? Ah … apa Anda mau honeymoon? Akhirnya,” ledek Ilham sambil tersenyum-senyum senang padahal bukan dia yang akan pergi. Aksa menatap datar pada Ilham. “Oh ya, Pak. Semalam saya bertemu Kaira, teman Bu Alina. Dia menceritakan banyak hal tentang Bu Alina. Anda mau tau?” tanya Ilham agak membungkuk ke arah Aksa, memperhatikan ekspresi wajah atasannya itu apakah penasaran dengan informasi yang dimilikinya. “Apa?” tanya Aksa datar. “Ternyata Anda sudah salah paham pada Bu Alina,” jawb Ilham. Dahi Aksa berkerut halus. Ilham menceritakan semua, apa niatan Alina mau menikah dengan Aksa meski tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Sebatas Status

    Sebelum pulang, Alina pergi menemui Kaira. Ternyata dia datang untuk mengembalikan lingerie yang dibawa Kaira tempo hari.“Kamu ini memang keterlaluan, bagaimana bisa kamu membawakanku pakaian kurang bahan seperti ini, hah?” Alina langsung mengomel sambil melempar paper bag ke arah Kaira yang duduk.Bukannya marah atau merasa bersalah, Kaira malah tertawa.“Bagaimana, hm? Aksa pasti terpesona, kan?” tanya Kaira penasaran.Kedua pipi Alina merona.“Aku tidak memakainya,” balas Alina lalu duduk di samping Kaira.“Lho, kok?” Kaira kaget. Dia menggeser posisi duduk hingga menghadap Alina. “Kenapa? Bukankah kalian ke hotel karena mau … itu?” tanya Kaira ambigu dengan rasa penasaran yang tinggi.Alina menatap datar.“Bukan,” jawab Alina, “Hubungan kami tidak seperti yang kamu pikirkan, jadi jangan berpikiran macam-macam,” imbuh Alina.Alina tersenyum getir. Entah kenapa dia sedih saat mengatakan jika hubungannya dengan Aksa hanya sebatas status, tidak lebih.Kaira melihat Alina yang terliha

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Jangan Macam-macam

    Hari itu Alina dan Aksa akhirnya pergi berlibur. Mereka baru saja sampai di bandara dan kini berada di mobil yang menjemput mereka menuju resort yang sudah disiapkan Nenek Agni. “Bahkan Nenek menyiapkan mobil untuk menjemput kita?” tanya Alina tidak menyangka semua sudah disiapkan. Aksa tidak menjawab. Dia diam memandang jalanan. Mereka akhirnya sampai di resort. Alina sangat senang melihat pantai. Mereka pergi ke resort dengan kamar dan kolam renang mini pribadi. Alina terkagum-kagum memandangi kamar itu sangat luas dan cantik, tetapi bingung karena ranjangnya hanya ada satu. Bagaimana ini? Tetapi sepertinya tidak apa-apa, waktu itu satu ranjang juga Aksa tidak melakukan apa-apa. Jika Aksa macam-macam, nanti Alina tinggal menendang saja. Ah, itu benar. Alina mengedikkan kedua bahu. Aksa menatap pada Alina yang sedang mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan. Dia melihat bagaimana Alina mengagumi tempat itu seperti tidak pernah pergi liburan. “Apa kamu pernah berlibur ke sini se

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Takut Digoda atau Menggoda?

    Aksa hanya menatap tetapi tidak menjawab. Dia langsung berjalan meninggalkan resort.Kedua bahu Alina terangkat melihat sikap Aksa. Dia menyusul, sehingga mereka sekarang berjalan berdua.Baik Aksa maupun Alina sama-sama diam saat berjalan menyusuri pantai dengan pemandangan yang sangat indah. Air laut begitu jernih dengan pasir putih yang bersih.“Ternyata liburan tidak buruk juga, aku bisa cuci mata,” ucap Alina ketika melihat beberapa pria sedang melakukan surfing.Aksa menatap ke arah Alina memandang. Apa maksud Alina melihat tubuh pria lain adalah hiburan? Aksa tersenyum mengejek, tubuhnya tak kalah seksi dari para pria yang sekarang ini sedang berselancar. Kenapa Aksa peduli? Apa dia tidak senang karena Alina memuji pria lain? Tetapi kenapa?Aksa masih berjalan, sampai tidak sadar kalau Alina tidak ada di sampingnya. Dia menghentikan langkah, lalu menoleh pada Alina berdiri. Aksa tiba-tiba kesal, kenapa Alina sangat suka memandangi tubuh pria. Dia menghampiri istrinya itu lalu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17

Bab terbaru

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Tanda Terima Kasih

    Akhirnya kisah Alina dan Aksa berakhir. Jika ada kekurangan dalam kisah ini, aku mohon maaf sebesar-besarnya buat pembaca sekalian karena aku hanya manusia biasa yang tak luput dari salah. Next aku bakal rilis buku baru, jadi tunggu karyaku yang lain, ya. Terima kasih banyak atas semua dukungan kalian selama ini. Drop komen sebagai penyemangat buat aku, ya. Kalian yang terbaik.(⁠ʘ⁠ᴗ⁠ʘ⁠✿⁠)

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Ekstra Part 5

    Semua berjalan dengan baik. Setiap orang dengan kebaikan kini hidup dengan damai.Ini sudah lima bulan setelah Jia melahirkan. Sore itu semua orang berkumpul di rumah Alina hanya untuk bercengkrama bersama sebagai satu keluarga.Alina memandang putranya dan yang lain bermain. Dia menghela napas pelan, lalu menoleh pada suaminya.“Sepertinya kita bisa membuka sekolah khusus karena punya anak-anak sebanyak ini,” ujar Alina dengan nada candaan.Semua orang langsung menoleh saat mendengar ucapan Alina.“Sepertinya itu ide bagus. Apa mau direalisasikan?” Kaira menanggapi serius ucapan Alina.Alina tertawa, lalu membalas, “Siapa yang mau jadi gurunya? Bisa-bisa tekanan darahnya naik duluan lihat keaktifan mereka. Belum lagi ini.”Alina memandang anak Jia yang ada di stroller.“Sudah benar di sekolahkan, jangan memberi ide membuat sekolah sendiri,” balas Jia.Semua yang di sana tertawa bersama.Alina melihat Aksa yang hanya diam. Dia menggenggam telapak tangan suaminya itu.“Memikirkan apa?”

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Ekstra Part 4

    Saat siang hari. Daniel dan Jia menjemput Anya di sekolah.Anya sangat senang melihat Daniel dan Jia menjemputnya secara bersamaan. Anya sampai berlari kecil agar bisa segera menghampiri kedua orang tuanya itu.“Kok Mama dan Papa jemputnya barengan?” tanya Anya.“Ya, biar Anya senang,” jawab Daniel, “Anya senang?” tanyanya kemudian.Anya mengangguk-angguk.Jia dan Daniel saling pandang, lalu mengajak Anya segera masuk mobil.“Tadi Anya dapat nilai seratus waktu ulangan,” ucap Anya menceritakan kegiatannya seharian ini di sekolah.“Benarkah?” Jia menoleh pada Anya dengan senyum semringah. “Sepertinya Anya harus diberi apresiasi, benar tidak?” Jia kini menatap pada Daniel.“Tentu saja,” jawab Daniel, “Anya mau apa?” tanya Daniel seraya memandang pada bayangan Anya melalui pantulan kaca spion tengah.“Anya mau makan es krim,” jawab Anya penuh semangat.Jia dan Daniel mengangguk bersamaan. Mereka pergi ke kedai es krim.Mereka sudah duduk di kedai menikmati es krim yang dipesan. Jia dan D

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Ekstra Part 3

    Jia dan Daniel melakukan inseminasi buatan setelah melakukan beberapa prosedur yang dokter jadwalkan.Hari ini, tepat dua minggu setelah inseminasi buatan dilakukan. Jia berada di kamar mandi seraya memegang testpack yang baru saja dicelupkan pada urine. Jia duduk di atas closet dengan perasaan cemas, hingga samar-samar garis merah mulai muncul di testpack.Satu, dua. Akhirnya dua garis merah muncul di alat itu. Jia sampai membungkam mulut karena terkejut dan masih tak percaya. Bahkan bola matanya kini terlihat berkaca-kaca.“Jia, bagaimana?”Jia mendengar suara Daniel di luar kamar mandi. Suaminya itu pasti tidak sabar dan cemas dengan hasilnya. Jia segera keluar dari kamar mandi. Dia melihat Daniel yang terlihat panik.“Bagaimana?” tanya Daniel karena melihat bola mata Jia berkaca-kaca.Jia awalnya memasang ekspresi biasa, tetapi setelahnya tersenyum lebar.“Berhasil, aku hamil.” Jia memperlihatkan testpack pada Daniel.Daniel memandang dua garis di alat itu. Dia benar-benar tak m

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Ekstra Part 2

    Keesokan harinya. Daniel dan Jia menemui dokter untuk berkonsultasi. Mereka mendengarkan penjelasan dokter soal inseminasi buatan yang ingin Jia lakukan.“Jika kalian memang yakin untuk melakukan ini. Kita harus melakukan beberapa proses termasuk mengecek kondisi rahim dan kesehatan kalian masing-masing. Akan banyak tes yang harus dilakukan sebelum inseminasi, untuk memastikan prosesnya berjalan dengan lancar,” ujar dokter menjelaskan.Daniel dan Jia sudah mendengarkan tahapan yang harus mereka lakukan. Selain mengecek kondisi rahim, sperma pun harus dites, baru kemudian menentukan waktu ovulasi yang tepat.“Iya, Dok. Kami siap melakukannya,” ucap Jia penuh semangat. Dia berharap cara ini bisa mengobati kekecewaan Daniel.Daniel menatap pada Jia yang sangat antusias. Bukankah sudah seharusnya dia pun harus bersemangat karena yang mereka lakukan demi kebahagiaan mereka juga.“Baiklah. Saya akan menjadwalkan waktu tesnya. Saya sangat berharap kalian bisa mendapatkan apa yang kalian hara

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Ekstra Part 1

    Tak terasa waktu cepat berlalu. Usia Elvano sudah menginjak satu tahun. Alina dan Aksa menjaga buah hati mereka dengan sangat baik, termasuk Arlo. Tidak ada satu pun yang mereka bedakan.“Sudah tidur?” tanya Alina ketika melihat Aksa keluar dari kamar Elvano.Aksa menyentuhkan telunjuk di permukaan bibir, memberi isyarat agar Alina tidak bicara atau Elvano akan bangun. Dia menghampiri sang istri, lalu menggandeng tangan Alina dan mengajaknya naik ke lantai atas.Alina menahan senyum. Dia mengikuti langkah Aksa menuju ke kamar.“Akhirnya.” Aksa tiba-tiba menghela napas lega. Dia kemudian memeluk Alina dari belakang.Alina tersenyum sambil mengusap lengan Aksa.“Dulu merawat Arlo sendiri tidak secapek ini, kenapa sekarang capek?” tanya Alina seraya melirik pada Aksa yang bergelayut manja di pundaknya.Aksa menghela napas pelan, lalu mempererat pelukan.“Dulu aku merawat sendiri, harus kuat dan tidak boleh mengeluh. Jadi, karena sekarang ada kamu, aku ingin mengeluhkan semua lelahku pada

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Kebahagiaan

    Semua orang datang ke rumah sakit untuk menjenguk Alina.Sasmita dan Nenek Agni begitu antusias menyambut kelahiran anak kedua Alina, setelah sebelumnya mereka harus menyambut dengan tangis, tetapi sekarang semuanya berbalut kebahagiaan.“Di mana bayinya?” tanya Sasmita saat masuk ruang inap Alina.“Itu.” Aksa menunjuk ke baby box yang berada tak jauh dari ranjang Alina.Aksa menemani Alina di ranjang, sedangkan Sasmita dan Nenek Agni langsung menghampiri bayi mungil anggota baru keluarga Radjasa.“Tampannya dia.” Sasmita mengambil bayi Alina dari baby box. “Benar laki-laki, kan?” tanya Sasmita memastikan karena bayi itu tampan meski sedikit terlihat cantik.“Iya, Ma.” Alina yang menjawab.“Kita punya dua cucu laki-laki, ya.” Mirza ikut senang karena setidaknya Aksa memiliki dua putra, bukan satu seperti dirinya.Aksa dan Alina memulas senyum. Aksa tak beranjak dari sisi Alina karena fokusnya sekarang memperhatikan kondisi sang istri.Sasmita menimang bayi tampan itu. Dia memandangi ba

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Melahirkan

    Aksa begitu cemas ketika membawa Alina ke rumah sakit. Bahkan dia tidak melepas genggaman saat Alina dibawa ke IGD. “Istriku mau melahirkan, Sus.” Aksa berdiri di samping ranjang pesakitan seraya menggenggam erat telapak tangan Alina. Suster yang ada di sana langsung mengecek kondisi Alina, lalu beberapa saat kemudian memanggil dokter untuk memeriksa. “Aku baik-baik saja, ini hal wajar,” ucap Alina seraya menahan rasa sakitnya karena kontraksi. Aksa menatap pada Alina. “Tapi tetap saja, kamu kesakitan,” balas Aksa tidak mau tahu. Aksa trauma dengan persalinan Alina yang dulu. Saat itu dia sangat panik dan ketakutan melihat Alina yang akan melahirkan secara prematur, hingga dibuat kehilangan yang benar-benar tak bisa membuatnya melupakan semua kejadian itu. Sekarang Alina kembali merasakan sakit seperti itu. Siapa yang tidak cemas? Alina mencoba memahami kecemasan yang Aksa rasakan. Dia membalas genggaman tangan Aksa. Dia yang kesakitan, tetapi sepertinya suaminya yang ketakut

  • Pesona Istri Dadakan Presdir Tampan   Mau Melahirkan?

    Dua bulan berlalu dengan cepat. Usia kandungan Alina sudah masuk sembilan bulan, dia baru saja jalan-jalan pagi bersama Nenek Agni yang memang beberapa hari ini menginap di rumah. “Kapan perkiraan lahirnya?” tanya Nenek Agni saat berjalan bersama Alina menuju rumah. “Harusnya minggu ini, Nek.” Alina berjalan pelan, satu tangannya mengusap perut. “Doakan lahirannya lancar,” ucap Alina kemudian. “Tentu saja, nenek pasti akan selalu mendoakan yang terbaik buatmu dan cicit nenek.” Nenek Agni mengusap lembut perut Alina. Mereka sudah sampai di teras. Alina duduk bersama Nenek Agni untuk beristirahat setelah jalan-jalan pagi. “Lho, kamu tidak ke kantor?” tanya Nenek Agni ketika melihat Aksa keluar dari rumah hanya memakai kaus polos dan celana panjang. “Tidak, aku ambil cuti. Tapi tetap kerja dari rumah,” jawab Aksa lalu duduk di samping Alina. Nenek Agni menatap pada Aksa yang sedang mengusap perut Alina. Dia sangat lega karena akhirnya Aksa bisa merasakan kebahagiaan bersama Alina.

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status