Semua Bab Suami Pengganti Yang Membenciku: Bab 81 - Bab 90

142 Bab

Bab 81 Ungkapan Hati Anggara

Akira terdiam untuk beberapa saat. Potongan apel yang sudah berada di mulutnya, terpaksa dia telan paksa. Mendadak lidahnya terasa kelu untuk menjawab pertanyaan Anggara. Meskipun Akira tahu jawabannya tidak, namun dia merasa takut jika kedua suaminya akan saling bertengkar. Akira sendiri tahu bagaimana sikap Argi yang berubah kejam, dan mendadak muncul rasa takut akan keselamatan Anggara. “Semenjak aku kembali, aku sudah mengetahui jika kamu sudah menikah dengannya. Sehingga aku memutuskan untuk tidak muncul di hadapanmu,” lanjut Anggara lagi sembari menaruh setengah apel yang masih tersisa. “Maafkan aku mas, sungguh aku tidak tahu jika mas Anggara ternyata masih hidup,” jawab Akira dengan perasaan bersalahnya. Sungguh kali ini dia sangat menyesali keputusannya, menerima pinangan Argi. “Saat itu aku berjanji pada diriku sendiri, jika hidupmu bahagia bersama Argi. Maka aku sudah siap untuk melepasmu, aku hanya tidak ingin membuatmu merasa bingung untuk memilih,” ucap Anggara sem
Baca selengkapnya

Bab 82 Aku suaminya!

Pagi datang begitu cepat. Sesuai dengan ucapan Anggara, pagi ini dia telah meninggalkan rumah sakit untuk pulang ke rumah. Bahkan ketika Akira belum terbangun dari tidurnya. Setelah mencium kening istrinya, Anggara segera meninggalkan ruangan dan meminta satu suster untuk menemani Akira selama dia tinggal.Akira terbangun setelah mendengar sapaan selamat pagi dari seorang suster yang sedang membuka gorden. Matahari merambat masuk memenuhi ruangan.“Saatnya nyonya Akira sarapan, sebentar lagi dokter akan datang untuk melakukan pemeriksaan,” ucap suster dengan ramah.Akira tak menjawab, justru merotasikan pandangan ke penjuru ruangan untuk mencari keberadaan Anggara.“Tadi pagi suami nyonya sudah pergi, beliau mengatakan jika ingin pulang ke rumah dan memerintah saya untuk menemani nyonya,” jelas suster sebelum Akira mengajukan pertanyaan.Tentu Akira sudah menduganya, meski sedikit merasa hampa tanpa kehadiran Anggara, tapi dia tidak ingin bersikap egois. Ashley juga membutuhkan ayah
Baca selengkapnya

Bab 83 Dipindahkan

Setelah menyerahkan bukti surat pernikahannya dengan Akira, akhirnya pihak rumah sakit mengizinkan Argi untuk menemui istrinya. Tentu para petugas rumah sakit termasuk sekuriti merasa tidak nyaman dengan sikap arogan Argi, yang membuat mereka harus mendapat teguran langsung dari pemilik rumah sakit. Kini langkah Argi sudah mencapai ambang pintu kamar Akira. Argi menghela nafas panjang, sebelum tangannya meraih gagang pintu. Pintu terbuka, suster yang bertugas menjaga Akira seketika bangkit berdiri dengan wajah bingung. “Maaf tuan siapa?” “Keluarlah! Aku yang akan menjaga istriku!” “Tapi, saya tidak diijinkan keluar dari ruangan ini. Tuan Anggara sudah—,” “Apa kau tuli? Akulah suami Akira. Keluarlah, sebelum aku menyuruh pemilik rumah sakit ini untuk memecatmu!” ucap Argi dengan sorot mata dingin seraya mengibas tangannya. Suster merasa takut melihat perangai pria asing yang terlihat arogan,namun dia tidak punya pilihan lain selain mengikuti perintah pria itu. Argi memandang pa
Baca selengkapnya

Bab 84 Kembali Ke Rumah Sakit

Sesampai di rumah, Anggara segera mencari keberadaan putrinya yang masih tertidur nyenyak di kamar Ruth dan Baskoro.“Ang? Apa kamu meninggalkan Akira sendiri?” Ruth terkejut melihat kehadiran putranya. Anggara memang sengaja tidak menghubungi rumah akan rencananya pulang.“Aku sudah meminta suster untuk menemani Akira selama aku pulang ma,” jawab Anggara, lalu menghampiri putrinya. Tangannya terulur membelai rambut Ashley, senyum tipis terlukis di bibir Anggara melihat wajah damai putrinya.“Apa istrimu sudah sadar?”“Hum, semalam Akira sudah sadar.” Anggara kembali berdiri dan melangkah menghampiri Baskoro.“Duduklah Ang, bagaimana hubunganmu dengan Akira? Apa kalian sudah saling berbicara?” tanya Baskoro yang sedari Anggara masuk, hanya duduk diam di sofa. Semenjak mengetahui jika ada dua pria asing yang mengintai di depan rumah, Baskoro bahkan terus berjaga dan tidak dapat tidur.Baskoro merasa pria satu-satunya yang diandalkan, tentu dia akan mengkhawatirkan keselamatan cucu dan
Baca selengkapnya

Bab 85 Bayi Malang

“Apa yang terjadi dengan istriku? Apa tadi kalian sudah memaksanya untuk melahirkan?” sentak Argi dengan amarah memuncak, pada panggilan telepon yang terhubung ke operator rumah sakit Griya Medika. Wajahnya memerah, hingga urat-urat di wajah dan leher terlihat. Bagaimana Argi tidak marah jika pihak rumah sakit memberikan tindakan tanpa persetujuan darinya? “Cepat bawa bayi itu ke rumah sakit Medika Utama, dan jika terjadi sesuatu pada bayiku, maka tak segan-segan aku mencari perhitungan pada kalian!” Argi menutup panggilan tanpa mendengar penjelasan pihak rumah sakit. Memindahkan bayi prematur yang kondisinya masih rentan, tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dengan alat bantu yang begitu banyak menempel di tubuh kecil sang bayi, tentu pihak rumah sakit tidak ingin membahayakan nyawa bayi tak berdosa itu. Bahkan masalah ini melibatkan pemilik rumah sakit yang turun tangan langsung. “Maaf pak Aryatmika, kami dokter tidak berani mengambil resiko itu. Nyawa bayi menjadi t
Baca selengkapnya

Bab 86 Dua Pria Pengintai

Anggara tahu langkahnya akan menemui masalah jika masih memaksakan diri untuk menemui Akira.Dia masih berdiam termenung di dalam mobil yang terparkir di pelataran rumah sakit Medika Utama. Sedikitnya dia sudah mengerti bagaimana sikap Argi yang begitu keras dan angkuh.Siapkah Anggara bertemu kembali dengan mantan sahabatnya dulu, yang kini menjadi saingannya sendiri untuk merebut kembali cinta Akira?Setelah mendengar penjelasan suster tadi, tentu Anggara segera meluncur ke rumah sakit yang dimaksud. Rasa cemas yang teramat besar, membuat Anggara tidak berpikir lama. Namun ketika dalam perjalanan, mendadak dirinya dibuat ragu.Tentu kini Argi sudah mengetahui identitasnya, namun mengapa sikap Argi seakan tidak ingin Akira kembali padanya? Bukankah seorang teman yang baik, tentu akan memberikan hal yang tak seharusnya jadi miliknya. Argi tentu tahu jika Anggara telah kembali, namun mengapa tindakannya seakan sengaja memisahkan Akira dengan Anggara?Pandangan Anggara tertuju di depan
Baca selengkapnya

Bab 87 Ceraikan Aku!

Akira merasakan rasa nyeri yang teramat sangat pada lapisan perutnya.Setelah terbangun siang tadi, Akira menyadari akan suasana yang berbeda. Suster yang merawatnya pun berbeda.“Nyonya Akira berada di rumah sakit Medika Utama, tuan Argi yang mengantar nyonya kemari. Kami ditugaskan untuk menjaga nyonya selagi tuan Argi pergi.”Mendengar nama Argi disebut, sontak membuat Akira terkejut. Sejak kapan Argi kembali?Akira merasa tak adil dengan sikap Argi yang bertindak semena-mena. Kembali hatinya dipatahkan, harus hidup terpisah dengan Anggara.Kebersamaan dengan Anggara terasa sangat singkat, seperti sedang bermimpi dan kini kembali ke kehidupan nyata.Semenjak mendengar penjelasan suster, Akira tak banyak bicara. Bahkan menolak semua makanan yang suster sediakan.Hingga malam tiba, Argi juga tak kunjung datang. Rasanya ingin menghubungi Anggara untuk memberitahu keberadaannya. Namun dia melupakan ponselnya, nomor Anggara pun dia tidak tahu.Rasa sedih yang mendalam membuat bekas oper
Baca selengkapnya

Bab 88 Melepas atau Merebut

Anggara membawa tubuh mungil Ashley menuju kamarnya di lantai dua.“Maafkan Daddy Ash yang belum bisa menjaga mamimu. Mungkin untuk sementara waktu kita harus hidup berdua, tanpa mami dulu,” ucap Anggara terdengar lirih, sembari mencium puncak kepala putrinya.Anggara beranjak dari ranjang, berjalan menuju teras balkon. Angin malam berhembus menerpa wajah dan tubuhnya. Namun tak juga membuat pikirannya tenang.Rasa kerinduan pada Akira begitu menyiksa batinnya. Hanya pertemuan singkat, dan kini kembali harus hidup terpisah.“Bagaimana keadaanmu, sayang?” ucap Anggara bermonolog, seakan-akan istrinya berada di hadapannya dan bisa mendengar suaranya.Tatapannya tertuju pada langit gelap yang dipenuhi bintang.“Apa yang harus aku lakukan, Akira? Melepasmu atau merebutmu?” lanjutnya disertai desahan panjang.***“Cerai? Kau memintaku menceraikanmu? Apa ini semua karena kehadiran pria pengkhianat itu?”Akira kembali menoleh ke arah Argi, pertanyaan Argi terdengar aneh. Namun dia merasa tak
Baca selengkapnya

Bab 89 Rindu Mami

Akira yang mendengar perdebatan itu, mulai membuka suara. “Mas Argi, sudahlah aku melihatnya dari luar saja. Itu juga demi kebaikan bayi kita.” Argi melayangkan tatapan tajam pada suster, sebelum kembali menghampiri Akira. “Besok aku akan berbicara pada dokter yang menangani anak kita,” ucap Argi. “Tidak perlu, mas. Kebaikan putraku menjadi tujuan utamaku. Jangan melanggar peraturan dokter,” tolak Akira sembari menghela nafas panjang. Akira tidak habis pikir melihat sikap Argi yang begitu arogan dan tak berpikir panjang. Peraturan dokter tentu demi kebaikan bayinya bukan? Setelah puas melihat, mereka kembali ke ruangan rawat di lantai paling atas. Argi kembali menggendong untuk memindahkan tubuh Akira kembali ke ranjang pasien, namun tak juga menarik tangannya yang masih berada di bawah punggung Akira. Wajah mereka begitu dekat, hingga hembusan nafas Argi terasa di permukaan wajah Akira. Akira membuka mata dengan alis bertaut. Apa yang akan dilakukan Argi padanya? Mengapa Argi
Baca selengkapnya

Bab 90 Melepas Rindu

Anggara mengajak serta Ruth dan Rumi, untuk mempermudah langkahnya. Tentu Argi sudah mewanti-wanti pada pihak rumah sakit, untuk memantau pada tamu yang akan mengunjungi Akira.“Kami keluarga pasien Magdalena Akira,” ucap Ruth pada petugas yang berjaga di depan.“Maaf bisa tahu nama nyonya dan hubungan nyonya dengan pasien?” “Saya mama dari pasien, dan ini cucu saya, anak Akira. Tolong jangan dipersulit, sus. Cucu saya rindu ingin bertemu dengan ibunya,” ucap Ruth memohon.“Maaf nyonya, saya hanya melakukan perintah dari tuan Argi.” “Oma, dimana mami? Ash mau ketemu mami,” Ashley mulai merengek di gendongan Rumi. Tangannya menggapai ke arah Ruth.Hal itu tertangkap di mata petugas resepsionis, hingga sejenak dia memalingkan wajahnya untuk melihat wajah bocah perempuan itu.“Apa ini putri tuan Argi, nyonya? Sudah besar ya,” suster teringat akan bayi perempuan yang lahir prematur dua tahun lalu, merupakan bayi Akira dan suaminya.“Ash mau ketemu mami, dimana mami Ash, tante?” ucap Ash
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
15
DMCA.com Protection Status