Semua Bab Suami Pengganti Yang Membenciku: Bab 51 - Bab 60

141 Bab

Bab 51 Suara Lembut Wanita

Anggara kembali bekerja di perusahaan Anggara Widjaja Corp. Atas ijin Baskoro, dia menempati ruangan sang presdir. Keadaan perusahaan dengan pegawai yang lebih sedikit, membuat Anggara harus bekerja keras untuk mengembalikan keadaan. Beberapa pegawai yang melihat Anggara, nampak penasaran dengan orang baru yang menggantikan posisi Baskoro. Perawakan yang tak asing, namun begitu misterius. Karena Anggara memakai masker dan topi, serta penampilannya hanya mengenakan celana panjang dan jaket. Tak mencerminkan penampilan seorang bos. Kebanyakan pegawai tak mengenali Anggara, dan memanggilnya dengan tuan Alex. Seperti Baskoro memperkenalkan dirinya sebagai Alex. Satu-satunya orang yang mengetahui identitas Anggara hanya pak Beni, sang asisten kepercayaan Baskoro. Ketika di dalam ruangan, Anggara baru membuka topi dan masker. “Tuan Anggara? Bagaimana mungkin masih hidup?” Ucap Beni saat pertama kali melihat Anggara. Bos mudanya mengisyaratkan untuk tidak bicara terlalu keras agar ya
Baca selengkapnya

Bab 52 Rasa Penasaran

“Mama.”Ruth memutar tubuhnya ke belakang. Melihat keberadaan Akira, membuatnya terkejut hingga bola matanya melebar.“Akira?” Ruth melepas tangannya dari lengan Anggara. Lalu menghampiri Akira dan memeluknya. “Kamu sama siapa ke sini, nak? Bagaimana kondisimu? Maafkan mama, belum sempat menjenguk. Mama tidak tahu dimana kamu dirawat.” Jelas Ruth setelah mengurai pelukannya.“Akira baik, ma. Maafkan Akira tak sempat memberitahu mama.” Ujar Akira dengan raut wajah menyesal. Semenjak kejadian itu, ponsel Akira rusak karena terkena hujan. Dan terlambat untuk memperbaikinya. Namun kini Argi sudah memberinya ponsel dan nomor baru, membuat Akira kehilangan kontak dengan Ruth.“Tidak masalah sayang, akhirnya kita bisa bertemu. Dimana Ashley? Apa dia tidak ikut?” Tanya Ruth merasa begitu rindu dengan cucunya.“Ash di rumah dengan bik Rumi. Mama ke sini sama siapa?” Tanya Akira yang tadi sempat melihat Ruth menggandeng seorang pria. Dan sekarang tatapan Akira tertuju pada pria yang berdiri mem
Baca selengkapnya

Bab 53 Bertemu Kembali

Beberapa hari telah berlalu.Pagi itu Rumi mendapatkan pesan dari Ruth untuk menemuinya di taman kota. Tempat yang tidak terlalu jauh dari lokasinya. Ruth sangat merindukan Ashley cucunya, dan ingin mengajak Anggara untuk mempertemukannya dengan Ashley. Dan hari ini Anggara tengah mengambil libur setelah sekian lama menghabiskan waktu dengan bekerja.Selama ini Ruth hanya berkomunikasi dengan Rumi. Karena Akira tidak pernah menghubunginya semenjak kejadian di rumah sakit. Bahkan nomor Akira sudah tidak aktif, Ruth tidak mengetahui jika Akira sudah berganti nomor telepon.Rumi menyanggupi permintaan Ruth, namun Ruth tidak mengatakan jika Anggara akan ikut serta, sehingga ketika Akira meminta untuk ikut, Rumi pun mengiyakan.Argi sedang melakukan perjalanan bisnis ke luar kota untuk beberapa hari ke depan, sehingga mempermudah Rumi untuk keluar rumah.“Aku ikut bi, aku juga ingin bertemu mama.” Permintaan Akira yang membuat Rumi tidak bisa menolak. Tentu Ruth nantinya akan senang bisa b
Baca selengkapnya

Bab 54 Pelukan Kerinduan

Anggara merasakan dadanya bergemuruh, melihat wanita yang dicintainya terluka. Namun masih terus berusaha berjalan ke arahnya. Apa mungkin dia harus muncul di hadapan Akira sekarang? Anggara tak kuasa melihat keadaan wanita yang dicintainya menangis. Sungguh hatinya terasa sesak, melihat wajah sedih Akira. Hingga tanpa sadar Anggara melangkahkan kakinya mendekat ke arah wanitanya. Buliran bening mulai terlihat muncul di kedua sudut matanya. Ketika langkahnya tepat berada di depan Akira, wanita itu berhambur memeluk tubuhnya. Anggara bisa merasakan debaran di dada Akira, sama dengan miliknya. “Mas Anggara? Aku tidak menyangka bisa bertemu kembali denganmu? Apa ini nyata? Atau aku tengah bermimpi?” Ucap Akira di tengah isak tangis yang mulai menjadi-jadi. Anggara tak mampu lagi menahan dirinya. Tangan yang tadinya hanya diam, kini bergerak membalas pelukan Akira. Rasa kerinduan yang selama ini dia pendam, akhirnya bisa diungkapkan lewat pelukan hangat itu. Anggara hanya terdiam, t
Baca selengkapnya

Bab 55 Menginap di Rumah Oma

Mobil meluncur menuju rumah Akira. Ruth duduk di samping Anggara dengan Ashley yang berada di pangkuannya. Sementara Akira duduk bersama Rumi di kursi belakang. Posisi Akira tepat di belakang Anggara. Sesekali Akira melirik ke arah spion depan yang memperlihatkan wajah sang pengemudi. Namun Akira tidak bisa menangkap wajah pria itu, karena tertutup topi dan masker.Mengapa Akira begitu penasaran akan sosok pria yang tak lain adalah keponakan Ruth? Ucapan Rumi tempo hari kembali berputar di ingatannya. Ruth dan Baskoro tak memiliki saudara. Lalu apa benar pria ini adalah keponakan mereka?Ingin bertanya, namun Akira merasa tidak enak hati.Selama di perjalanan, Akira merasa terus ditatap oleh pria bernama Alex itu. Namun ketika Akira hendak membalas untuk menatap balik, justru Alex membuang mukanya seperti menghindar.Ashley terus berceloteh selama di perjalanan. Dia menceritakan apapun pada neneknya. Ruth pun menanggapinya dengan senang.“Oma.. Ini Daddy?” Ashley menunjuk pada pria y
Baca selengkapnya

Bab 56 Ikatan Batin

“Apa Ash mau bermain dengan Daddy?” Ucap Anggara merentangkan kedua tangannya sembari tersenyum hangat ke arah putrinya.Ashley melihat ke arah Ruth seperti mencari jawaban, dan dia melihat Oma mengangguk. Akhirnya dia melangkah ke arah Anggara meski dengan perasaan was-was. Namun sepertinya bocah perempuan itu mulai mempercayai ucapan Ruth.Beberapa kali bertemu, putrinya tampak takut ketika melihatnya, kini Ashley sudah mulai menerimanya. Anggara akan memanfaatkan waktu sehari ini untuk menemani Ashley bermain.Anggara menggendong tubuh kecil putrinya, dan berlalu dari hadapan Baskoro dan Ruth.“Bagaimana bisa kamu membawa cucu kita kemari, Ruth?” Tanya Baskoro yang mulai penasaran.“Aku tadi meminta Rumi untuk menemuiku di taman. Ternyata Akira juga ikut bersama Rumi. Ash begitu lengket padaku, mas. Hingga dia menangis ketika aku mau pulang. Makanya aku punya ide untuk mengajaknya ke sini, sekalian ketemu opanya. Bukankah mas Bas belum pernah melihat cucu kita?” Jelas Ruth panjang
Baca selengkapnya

Bab 57 Sikap Kasar Argi

Di salah satu perusahaan milik keluarga Rinega, Argi terus mengamati layar laptop saat jam makan siang. Sedari tadi dia mengirim pesan untuk Akira, namun istrinya tak kunjung membalas. Bahkan telepon juga tak dijawab. Membuatnya ingin mengetahui kondisi rumah dengan melihat CCTV yang terhubung di ponsel dan laptopnya. Dia bisa melihat keberadaan Rumi yang tengah berada di depan kamarnya. Tak lama Akira muncul dari pintu. Argi terus melihat interaksi kedua wanita itu, dia tak dapat mendengar apa yang tengah mereka bicarakan. Namun Argi akan memantau gerak-geriknya. Tak lama Rumi terlihat memberikan ponsel miliknya pada Akira, lalu berjalan menuju dapur. Argi melihat bagaimana reaksi Akira yang tampak bahagia dengan layar ponsel di depannya, seperti tengah melakukan video call. Dengan siapa istrinya menelepon? Mengapa tak memakai ponselnya sendiri? Pertanyaan terus berputar dalam pikiran Argi. Membuatnya menduga jika terjadi sesuatu yang tak beres di luar sepengetahuannya. A
Baca selengkapnya

Bab 58 Kedatangan Argi

Setelah panggilan video berakhir, Akira hendak memberikan ponsel milik Rumi ke sang pemilik.Wajahnya terlihat ceria, melihat kebahagiaan putri kecilnya. Inilah yang begitu dirindukan Ashley, bermain bersama Oma dan Opa kandung.Namun ada satu hal yang membuat Akira penuh dengan pertanyaan. Hingga dia ingin menyampaikannya pada Rumi.“Bik, tadi aku sempat dengar Ash bicara tentang Daddy. Apa bibi mengerti maksud Ash?” Tanya Akira mencoba mengutarakan rasa penasarannya. Jawaban Ruth jika Daddy yang dimaksud adalah Baskoro, sungguh tidak membuat Akira puas. Karena Ash menyebut Opa, Oma dan Daddy. Tentu Daddy dan Opa adalah orang yang berbeda.Rumi sedikit terkejut mendengar pertanyaan Akira. Mungkin Daddy yang Ash maksud adalah Anggara. Namun Rumi tidak ingin membongkar rahasia itu karena janjinya pada Ruth dan Anggara.“Mungkin non Ashley melihat foto-foto mas Anggara di sana non. Atau—,” Rumi tampak memikirkan alasan yang tepat.“Atau Alex? Apa wajah Alex memiliki kemiripan dengan mas
Baca selengkapnya

Bab 59 Amarah Argi

“Mas Argi? Kok sudah kembali?”“Apa kau tidak senang melihatku kembali?” jawaban Argi begitu membuat Akira salah tingkah. Sepertinya Akira salah berucap. Argi berjalan melaluinya, memasuki kamar.“Dimana kopermu mas?” tanya Akira yang melihat Argi datang tanpa membawa koper.“Apa yang kau lakukan seharian ini?” Argi tak menjawab pertanyaan istrinya, justru balik bertanya. Tangannya bergerak melepas jas dan menaruhnya asal, lalu melepas dasi yang melilit di leher.“Aku? Tentu aku di rumah, mas. Mau kemana lagi, kau juga tak mengizinkanku keluar," jawab Akira, berjalan memungut jas yang teronggok di lantai. Lalu menggantungnya di lemari pakaian.“Lalu mengapa kau tidak membalas pesanku? Aku juga menelponmu berulang kali. Kenapa kau tidak menjawabnya?” Kini Argi memutar tubuhnya menghadap pada istrinya. Tatapan Argi begitu tajam penuh intimidasi.“Maaf mas, aku lupa menaruh ponselku. Aku sudah mencarinya ke seluruh sudut rumah, tapi aku belum menemukannya,” jawab Akira dengan kepala menu
Baca selengkapnya

Bab 60 Pendarahan

“Hari ini kau aman, tapi besok aku akan menemui Dany untuk mencari kebenaran. Dan jangan sekali-kali mengajak sahabatmu itu untuk mendukungmu, Akira," ucap Argi dengan penuh penekanan, tepat di depan wajah Akira. Lalu segera berlalu menuju kamar mandi.Akira kembali membuka matanya, detik-detik sangat menegangkan yang baru kali ini Akira alami.Setelah mendengar bunyi air gemericik di lantai toilet, tubuh Akira luruh. Air mata kembali turun dengan begitu derasnya.‘Maafkan aku mas Argi, aku tidak bermaksud membohongimu. Hanya aku ingin melindungi orang-orang yang aku sayangi. Maafkan aku,’ ujar Akira dalam hati, dengan air mata yang terus mengalir.Mendadak perutnya merasa sakit seperti ditusuk-tusuk. Buliran keringat mulai bermunculan di pelipis dan dahi. Akira menggigit bibir bawahnya, sembari tangan mencengkeram kain piyama yang membungkus tubuhnya.Dengan sekuat tenaga dia berdiri, berjalan tertatih menuju ranjang. Akira mencoba menarik nafas panjang, menghembuskannya perlahan. Be
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
15
DMCA.com Protection Status