All Chapters of Suami Pengganti Yang Membenciku: Chapter 31 - Chapter 40

141 Chapters

Bab 31 Menemani Mona

Beberapa ratus meter terlihat lampu hijau akan berubah merah dalam hitungan detik. Alex menginjak gas dalam-dalam agar laju mobil tidak terhenti di lampu merah.Alex berhasil melalui lampu lalu lintas, hingga dia bisa bernafas lebih lega. Melihat kembali ke spion, dan tak melihat kedua pria yang mengejarnya. Nafasnya terengah-engah, dengan peluh bercucuran. Namun kini dia sedikit tenang, bisa lolos dari kejaran. Meskipun ke depannya Alex harus lebih berhati-hati, karena nantinya dia akan melewati jalanan yang sama.Alex memarkirkan mobil di pekarangan rumah. Dari dalam mobil, Alex sudah melihat Hartono dan putrinya duduk di teras rumah. Tersenyum ramah menyambut kedatangannya.Alex mengusap peluh di wajah dengan kaos yang dia pakai, sebelum melangkah keluar.“Bagaimana? Apa kamu mengalami kesulitan, Lex?” Tanya Hartono yang sedikit khawatir.“Tidak pak Har, aku sepertinya sudah mulai terbiasa.” Jawab Alex sembari menyerahkan kunci pick-up.“Terima kasih Lex, sudah menolong bapak.” uc
Read more

Bab 32 Melihat Foto Wanita

“Hum, maksud aku apa kamu pernah berhubungan dengan seorang wanita?” Ucap Mona sembari memandang ke arah pria yang tengah fokus menyetir. Setelah melihat foto portrait yang tergambar di dada Alex, membuat Mona dihantui rasa penasaran terhadap gambar wanita itu. Alex mengurangi laju kendaraan, menoleh sekilas ke arah gadis di sampingnya. “Maksudmu? Maaf Mona, aku sendiri tak mengingatnya. Mungkin pak Hartono belum pernah menceritakan ini. Aku hilang ingatan dan aku sendiri tidak tahu siapa namaku sebenarnya.” Jawab Alex sambil menghembuskan nafas panjang. “Aku melihat foto itu, aku kira kamu mempunyai hubungan dengan wanita di foto itu.” Ujar Mona, yang kemudian merutuki dirinya telah lancang menanyakan hal yang pribadi. “Foto?” Wajah Alex mengerut tak mengerti, kembali menatap Mona dengan wajah penuh pertanyaan. “Foto apa yang kamu maksud, Mona?” Mona tak kuat membalas tatapan Alex, membuatnya salah tingkah hingga kembali memandang ke arah jalanan. “Foto di dadamu, Lex.” Jawab Mo
Read more

Bab 33 Suara Wanita Lain

Tubuh Alex terlihat menonjol karena tinggi dan kulitnya yang putih. Namun Alex berusaha berjalan menunduk menutupi wajahnya dengan tangan.Berjongkok di samping bak sampah yang cukup besar, mampu menutupi tubuhnya. Dia berusaha mencari cara agar Mona bisa melihatnya. Hingga akhirnya Alex memanggil satu anak kecil penjual tisu keliling.“Katakan pada wanita yang memakai dress bunga untuk datang kemari.” Ucap Alex sembari memberikan uang sepuluh ribu pada anak itu, lalu menunjuk dengan jari telunjuknya ke arah Mona berdiri.Bocah laki-laki berusia sekitar sepuluh tahun tampak senang dan menerima uang itu, lalu segera menuruti perintah Alex. Menghampiri Mona dan membisikkan sesuatu padanya.Mona mengarahkan pandangannya ke arah bak sampah. Mengulas senyum ketika melihat keberadaan Alex di sana. Mona segera melangkah menghampiri Alex.“Lex, ada apa? Kenapa bersembunyi seperti ini?” Tanya Mona dengan raut penasaran.“Kau lihat dua pria yang berdiri di samping mobil ayahmu.” Ucap Alex membe
Read more

Bab 34 Dikejar Dua Pria

Alex kembali bersembunyi, kali ini dia memilih untuk bersembunyi di samping pos sekuriti. Pandangannya masih mengawasi ke arah dua pria yang masih berdiri di sisi pick-up.Otaknya terus berputar mencari cara agar bisa keluar dari sana tanpa diketahui kedua pria itu.Hingga akhirnya, dia memutuskan untuk mencari bantuan orang lain agar bisa membawa mobil pick-up itu keluar.Kebetulan ada rekan sekuriti yang bisa mengemudikan mobil.“Pak, saya minta tolong bisa kemudikan mobil pick-up itu keluar? Jika kedua orang itu bertanya, tolong jelaskan jika mobil ini hanya sewaan.” Ucap Anggara menunjuk pada mobil pick-up, sembari merogoh selembar lima puluh ribu dari saku celana. Itu uang satu-satunya yang ia miliki, namun tak ada jalan lain selain menggunakannya.“Baik mas, tapi kedua orang itu siapa? Kok sepertinya bukan orang sini?” Tanya pria rekan sekuriti.“Saya juga tidak mengenalnya, pak. Sepertinya orang itu berniat jahat, dan ingin mencari saya.” “Kalau begitu ceritanya, lapor saja sa
Read more

Bab 35 Siapa Wanita itu?

“Alex? Apa yang terjadi? Apa kau baik-baik saja?” Hartono kembali memarkirkan motor tuanya, lalu segera menghampiri Alex. Matanya menelisik pada wajah dan tubuh Alex, memastikan keadaan pria itu. Hartono bersyukur karena tak mendapati luka serius di tubuh Alex, hanya beberapa goresan pada kedua tangan. “Maafkan saya pak Har. Saya datang terlambat.” Ucap Alex masih mencoba menutupi hal yang terjadi pada dirinya. “Kemana kedua orang itu?” Tanya Hartono mengabaikan ucapan Alex. Dirinya lebih khawatir akan keselamatan yang mengancam pemuda ini. Alex mengangkat sebelah alisnya, merasa sedikit bingung. Dirinya belum bercerita apapun, dan ingin merahasiakan dari Hartono. Niatnya agar pria tua itu tidak banyak pikiran, karena kondisi Hartono yang masih tidak enak badan. “Mona sudah cerita semua, Lex. Katakan dimana kedua preman itu? Apa perlu bapak lapor ke polisi?” Hartono melihat kebingungan Alex. Karena Alex tak kunjung menjawab maka dia berusaha menjelaskan agar pemuda itu paham maksud
Read more

Bab 36 Jakarta

Pagi hari, Alex bangun sebelum matahari muncul. Meskipun hanya tidur selama tiga jam, Alex terlihat bersemangat bersiap melakukan perjalanan ke Jakarta. Dia sudah meminta ijin Hartono untuk membawa sebagian baju yang Hartono pinjamkan.Mona yang baru saja mendengar tentang niat Alex akan pergi ke Jakarta, sontak terkejut. Jauh dalam hati Mona merasa tidak rela melepas kepergian pemuda yang telah mencuri hatinya dari awal pertemuan. Namun Mona cukup tahu diri, jika dirinya tidak berhak untuk melarang.Alex sudah bersiap dengan motor GL pro keluaran tahun 90an, milik Hartono.“Berhati-hatilah di jalan, Alex. Bapak selalu mendoakan keselamatanmu.” Ucap Hartono melepas kepergian Alex.Sementara Mona hanya terdiam di ambang pintu dengan perasaan tak menentu. Hingga Alex bergerak semakin menjauh, Mona segera melangkah memasuki kamar. Membuat Hartono sedikit heran dengan sikap putrinya.Hartono menghampiri kamar putrinya. Melihat Mona yang berbaring tengkurap, menutup wajahnya dengan bantal.
Read more

Bab 37 Berkunjung ke Rumah Mertua

Sudah tiga hari Akira dibuat cemas dengan keberadaan suaminya. Selama itu pula Argi tak menghubunginya, bahkan nomornya tak aktif hingga sekarang.Akira mencoba mencari tahu apa kesalahan yang membuat suaminya berubah sedemikian rupa.“Apa lebih baik aku datang ke rumah orang tua Argi? Mungkin mereka tahu.” Sebuah ide terlintas di pikirannya. Akira memutuskan untuk mengunjungi mertuanya hari ini. Semenjak menikah, Akira sama sekali tidak pernah mengunjungi rumah mertuanya.Akira bersiap dalam waktu beberapa menit. Dia sengaja tidak mengajak Ashley, karena Akira tahu betul bagaimana sikap ketidaksukaan kedua mertuanya pada Ashley. Akira tidak ingin putrinya merasakan penolakan.“Bik, tolong jaga Ash selama saya pergi. Nanti jika tuan datang atau menelpon, bilang saja jika aku mengunjungi rumah pak Raditya.” Pamit Akira pada Rumi. Akira sengaja pergi ketika putrinya tengah tidur siang.Suara klakson taksi terdengar dari depan, Akira segera beranjak keluar gerbang.Meskipun Argi pernah m
Read more

Bab 38 Suami Mendua

“Mas Argi?” Senyum menghilang dari bibir Akira, berganti dengan raut wajah terkejut dan penuh pertanyaan. Melihat pemandangan tak terduga di hadapannya. Akira bisa melihat tangan suaminya yang memeluk pinggang sang wanita, sementara kedua tangan wanita melingkar di leher suaminya. Kedua orang yang tengah duduk bermesraan di sofa, sontak menoleh ke arah Akira. “Akira? Siapa yang menyuruhmu kesini?” Tanya Argi dengan mata melebar, tak menyangka jika istrinya berada di rumah orang tuanya. Argi menyuruh perempuan di pangkuannya untuk berdiri dan sedikit menjauh. Mata Akira menelisik pada penampilan wanita yang bersama suaminya. Wanita memakai blus dengan dua kancing atas yang terbuka, membuat bongkahan ranum di dadanya terekspos. Juga rok span mini yang memperlihatkan paha mulusnya. Melihat ekspresi wanita yang awalnya terkejut, sekarang memandangnya dengan tatapan mengejek. Membuat Akira yakin jika wanita itu bukanlah orang baik. “Mas Argi, siapa dia? Siapa perempuan ini?” Tanya Akira
Read more

Bab 39 Berita Mengejutkan

Alex terbangun karena mimpi buruk. Peluh membanjiri dahi dan pelipisnya. Nafas memburu, matanya merotasi ke sekeliling ruangan sempit.Mendadak dadanya terasa sesak, hatinya merasakan sakit tanpa sebab.Alex melirik ke arah jam di ponsel, masih jam 9 malam. Baru tiga jam dirinya tertidur karena kelelahan.Alex tidak mengerti apa yang terjadi pada dirinya. Mengapa dia merasakan kekhawatiran pada hal yang dia sendiri tidak mengerti?Alex beranjak dari kasur tipis, melangkah menuju wastafel untuk mencuci wajahnya. Berharap itu akan menghapus sedikit rasa sesak di dada.“Apa yang terjadi padaku? Mengapa aku merasa sedih tanpa sebab?” Anggara memandang dirinya pada cermin kecil. Hingga tatapannya tertuju pada wajah wanita yang terukir di dada kanannya.Tangannya bergerak menyentuh foto wanita itu.“Siapa kamu? Mengapa aku seperti mengenalmu? Apa kamu adalah bagian dari hidupku? Hingga aku melukis wajahmu di sini?” Pertanyaan yang terus berputar di kepala Alex. Namun seberapa kerasnya dia b
Read more

Bab 40 Sikap Arogan Argi

Akira masih terdiam, menatap Baskoro dengan tatapan pilu.“Baiklah, ijinkan papa menghubungi suamimu.” Baskoro tak memerlukan jawaban Akira, dia memutar langkahnya keluar dari ruangan untuk menghubungi Argi.Panggilan pertama tak ada jawaban, Baskoro masih mengulangi, hingga ketiga kali. Hingga akhirnya panggilannya dijawab.“Datanglah ke klinik Husada! Istrimu dirawat di sini.” Ucap Baskoro singkat, lalu segera mengakhiri panggilan.Pikiran Baskoro diliputi praduga. Keadaan Akira saat ini tentu erat kaitannya dengan suaminya. Namun dia akan menunggu sampai dugaannya terbukti. Baskoro yakin Argi akan datang kemari.Baskoro kembali duduk di kursi tunggu, menunggu hingga Argi datang. Jarak antara rumah Argi dengan klinik tak jauh. Dia pasti akan segera datang.Tak lama, lima belas menit berlalu. Baskoro melihat sosok Argi dari kejauhan. Melangkah dengan tergesa semakin mendekat ke arahnya.Baskoro bangkit berdiri, ketika Argi hampir sampai. Menatap tajam ke arah pria arogan di hadapanny
Read more
PREV
123456
...
15
DMCA.com Protection Status