All Chapters of Suami Pengganti Yang Membenciku: Chapter 21 - Chapter 30

144 Chapters

Bab 21 Tak Berdaya Menolak

Akira berusaha mengimbangi langkah panjang suaminya. Meskipun sedikit kerepotan karena heels runcing yang dia pakai sangat tinggi, ditambah lagi dress ketat yang membungkus erat tubuhnya, membuat pergerakan kakinya terbatas.Sebelum memasuki ruangan pertemuan, Argi menghentikan langkahnya.“Kemarilah, sayang!” Ucap Argi seraya mengulurkan satu tangannya.Akira memandang sejenak ke arah suaminya yang tengah menatapnya dengan senyum tipis. Lalu menyambut tangan Argi. Kini Argi menuntun langkah mereka memasuki ruangan pertemuan, dimana Bayu telah menunggu di samping podium.Bayu segera mengakhiri pembicaraannya dan mengisyaratkan sang CEO untuk segera naik ke podium.“Tunggulah di sini, aku akan berbicara sebentar. Naiklah nanti jika aku memintamu.” Bisik Argi tepat di depan daun telinga Akira. Memberikan ciuman manis di pipi Akira, lalu segera naik ke podium.Argi menyapa semua tamu yang hadir di sana. Kebanyakan mereka adalah orang penting dari berbagai perusahaan yang menjalin kerjasa
Read more

Bab 22 Rasa Bersalah

“Sayang?” Ucap Argi, berusaha menutupi rasa terkejutnya dengan senyum kaku.Akira tampak menatap tajam pada suaminya, tadinya Akira sempat mendengar kata terakhir yang diucapkan Argi sebelum mengakhiri panggilan.“Siapa dia, mas?” Tanya Akira penasaran. Mabuknya sudah hilang, hanya rasa pusing yang tersisa“Hum? Siapa? Bukan siapa-siapa hanya orang tidak penting.” Ujar Argi lalu merangkul Akira menuju kamar.“Aku tadi mendengarmu menelpon seseorang? Siapa, mas?” Akira masih merasa penasaran.Argi memutar otaknya mencari alasan yang masuk akal agar istrinya tidak curiga.“Aksara, ya pria yang sudah memperlakukanmu buruk. Aku sedang menghukumnya.” Akhirnya itulah alasan yang terlontar dari mulut Argi.Akira mengangguk paham, “Jangan bertindak gegabah, mas. Lebih baik ijinkan polisi yang menghukumnya.”“Tentu aku akan menyerahkannya pada polisi, tapi nanti setelah orang suruhanku menghukumnya dengan caraku.” Jawaban Argi membuat Akira sedikit bergidik ngeri. Entah bagaimana Argi memperla
Read more

Bab 23 Pria Terikat

Setelah menyelesaikan sarapan, keluarga kecil itu segera bersiap akan melakukan perjalanan menuju tempat wisata. Ashley tersenyum ceria, seakan dia sudah melupakan kesedihannya kemarin. Papa kesayangan sudah membayarnya dengan mengajaknya jalan seharian. Tawa riang Ashley mengiringi perjalanan mereka. Hingga tak terasa mereka telah sampai di sebuah tempat wisata. Sebuah tempat yang dipenuhi berbagai macam bunga, serta hewan-hewan ternak dimana nantinya Ashley bisa memberi makan. Ashley begitu riang berjalan kesana kemari, tanpa melepas genggaman tangannya dari Argi. Akira memandang pada putrinya yang tengah menyodorkan wortel pada beberapa kelinci yang mengelilingi. Senyum terukir di wajah Akira, menatap pada suaminya yang kembali bersikap hangat. Membuat benih cinta mulai bersemi di hatinya. Hingga tarikan Argi membuat lamunannya buyar. “Sayang kemarilah! Ash menginginkan satu di antara kelinci ini. Mana kira-kira yang bagus?” Ucap Argi sembari melihat pada kelinci-kelinci yang
Read more

Bab 24 Tawanan Kabur

Pria itu memicingkan mata mencoba menangkap bayangan yang terlihat kabur di pandangan. Karena minim penerangan, sang pria tidak mampu mengenali siapa dua orang yang berdiri di hadapannya.“Siapa kalian?” Ucap pria yang terikat tangannya.“Kami yang mengurusmu selama ini. Apa kau sudah dapat mengingat siapa dirimu?” Tanya salah satu pria.“Belum, aku bahkan tidak tahu siapa diriku sebenarnya. Apa kalian tahu siapa aku?” “Kami menyelamatkanmu dari kecelakaan. Berterima kasihlah pada kami, bung!” “Hum, terima kasih. Lalu mengapa kalian mengikatku? Jika kalian benar-benar menyelamatkanku?” Kedua pria itu terdiam tak menjawab, karena mereka tidak tahu jawabannya. Itu semua adalah perintah sang bos. Salah satu dari mereka keluar dari ruangan, hendak menelpon sang bos.Lalu kembali beberapa menit kemudian, membisikkan sesuatu pada rekannya.“Baiklah kami akan melepaskanmu. Namun ingat jangan sekali-kali keluar dari rumah ini. Karena nyawamu akan terancam jika kau keluar dari sini. Mengert
Read more

Bab 25 Bertemu Orang Baik

Alex terbangun pagi-pagi buta untuk melakukan rencananya. Setelah memastikan kedua orang yang mengaku menjadi penyelamat tertidur nyenyak, Alex berusaha mencari keberadaan kunci rumah, yang ternyata tersimpan di saku celana salah satu pria itu. Namun sepertinya sangat beresiko jika harus mengambilnya, tentu akan membangunkan pria penjaga. Alex memutuskan untuk mencari jalan keluar lain. Dia mengendap-endap menuju ruangan paling ujung, dimana ada sebuah jendela yang tak tertutup rapat. Alex berusaha membukanya tanpa mengeluarkan suara. Sampai akhirnya dia berhasil keluar dari tempat yang sudah seperti gudang itu. Pandangannya merotasi pada keadaan sekitar yang dipenuhi oleh semak belukar. Tingginya hampir setara dengan tinggi badannya. Meskipun dirinya harus mengorbankan kulit putihnya yang tergores semak belukar, namun Alex berusaha untuk mencari jalan keluar. Sebelum keberadaannya diketahui oleh kedua penjaga. Nafasnya tersengal, karena harus berjalan sangat jauh. Alex harus mene
Read more

Bab 26 Berkunjung Ke Makam

“Dasar tidak becus! Bagaimana bisa kalian berdua tidak becus menjaga satu pria lemah? Hah?” Ucap Argi penuh penekanan. Tangannya terkepal hingga urat di dahi nampak terlihat.“Aku tidak butuh alasan! Sekarang cari keberadaan Anggara! Jika tidak ketemu maka kalian akan menerima hukumannya!” Ucap Argi lalu segera menutup panggilannya. Dia tidak bisa menerima kabar ini, bagaimana mungkin dia mempekerjakan anak buah yang tidak becus bekerja? Argi sengaja menyuruh dua orang menjaga tawanannya, agar nantinya jika salah satu istirahat tidur, maka yang lain bisa menggantikan. Namun alasan yang dia dengar tadi, sungguh tidak bisa Argi terima dan dimaafkan. Bagaimana bisa keduanya tidur bersamaan, sehingga tawanannya kini pergi entah kemana? Argi geram, hingga dia melangkah keluar kamar dengan membawa wajah gusar.Akira menangkap perubahan raut wajah dari sang suami. Entah apa yang membuat Argi mendadak berubah sikap. Suaminya hanya diam saat menghabiskan sarapan, Argi juga tak menanggapi cel
Read more

Bab 27 Oma Ash?

“Mama?” Ucap Akira dengan mata membulat, namun senyum merekah di bibirnya. Ya, itu Ruth ibu mertuanya dulu, ibunya Anggara. Sudah dua tahun ini Akira tidak bertemu dengan Ruth.“Nak apa kabar?” Ucap Ruth yang tampak terharu, akhirnya dia bisa melihat menantunya kembali.“Akira baik, ma. Mama apa kabar? Mama sendiri?” Akira melihat ke belakang Ruth, tak menjumpai seorang pun di sana.“Hum, mama sendiri.” Kini pandangan Ruth beralih pada anak perempuan yang berdiri di belakang menantunya. “Cucu Oma sudah besar?” Ruth berjongkok agar bisa melihat Ashley lebih dekat.Namun Ashley semakin menutup dirinya dengan kain dress ibunya.“Ash, ayo berikan salam sama Oma.” Perintah Akira pada putrinya.“Ini Oma nak, Omanya Ashley. Nenek Ashley. Ayo kemarilah, sayang.” Ruth tak kuasa menahan haru. Setelah sekian lama memendam kerinduan pada cucu yang telah lama ditinggal, kini akhirnya dia bisa kembali melihat Ashley yang sudah tumbuh lebih besar.“Oma? Oma Ash?” Ashley bertanya dan memandang pada
Read more

Bab 28 Gelisah

“Apa kalian tuli? Hah? Ingat jika dalam waktu satu Minggu ini pria pengkhianat itu tidak kalian temukan, maka tak segan-segan aku akan memberi kalian hukuman. Camkan itu!” Ucap Argi dengan nada penuh penekanan.Deg, hati Akira diliputi rasa penasaran. Entah siapa yang dimaksud pria pengkhianat yang dibicarakan oleh suaminya? Apakah ada sebuah hal yang tidak diketahui oleh Akira? Apakah ini ada sangkut pautnya dengan Aksara, pria yang babak belur dipukuli suaminya?Akira akan mencari tahu siapa pria yang dimaksud suaminya. Sampai suara Argi tak terdengar, Akira mulai membuka pintu.“Mas, sudah dari tadi?” Tanya Akira dengan senyum hangat.“Dari mana saja kamu?” Argi balik bertanya dengan tatapan mengintimidasi.“Maaf mas, tadi siang aku bertemu dengan mama Ruth. Dia baru saja pulang ke rumah—”“Kau sudah tidak ada hubungannya dengan orang itu, Akira. Apa kau tidak mengerti?” Argi memotong ucapan Akira, membuat Akira mengerutkan wajah bingung.“Tapi mas, aku hanya ingin mengajak Ash me
Read more

Bab 29 Merindu Tanpa Sebab

Mata Mona hampir tak berkedip, melihat tato yang menghiasi tubuh Alex. Baru kali ini dirinya melihat sosok Alex tanpa baju. Hingga tatapannya terfokus pada gambar potrait seorang wanita cantik di dada kanan Alex. “Ma-maaf ayah memintaku untuk memanggilmu makan siang.” Ucap Mona terbata, wajahnya merona hingga dia segera menunduk. “Baiklah, aku akan segera kesana secepatnya. Terima kasih, Mona.” Jawab Alex dengan wajah datar tanpa ekspresi. Namun dia menangkap pandangan terkejut gadis itu pada dirinya. Tadinya Alex baru saja membersihkan tubuhnya dari keringat, namun sebelum sempat mengenakan kaos, dia mendengar pintu kamarnya diketuk. Mona memutar tubuhnya cepat lalu berjalan menuju dalam rumah. Jantungnya terasa berdegup kencang tatkala mengingat tubuh atletis milik Alex. Alex segera mengenakan kaos usang pemberian Hartono. Selama tinggal di rumah Hartono, pemilik rumah memberinya beberapa setelan baju. Dan itu merupakan milik mendiang putra Hartono yang meninggal, dan untungny
Read more

Bab 30 Dikejar Dua Pria

Pagi hari Alex bangun hendak bersiap diri menemani pak Hartono. Namun dia dikejutkan dengan ucapan Mona yang mengatakan jika Hartono sedang jatuh sakit.“Apa aku boleh menemuinya?” Tanya Alex yang tak berani masuk ke rumah sebelum Mona mengijinkan.“Masuklah, tapi ayah masih istirahat.” Jawab Mona, sembari membuka lebar pintu.Alex berjalan menuju kamar Hartono. Sesaat sebelum dia hendak melangkah masuk, suara Hartono mengejutkannya.“Alex, masuklah!” Ucap Hartono dengan suara serak.Alex melangkah memasuki kamar Hartono, dan melihat pada pria tua yang terbaring dengan wajah sedikit pucat.“Nak Alex, apa bapak bisa minta tolong? Hari ini tolong gantikan pekerjaan bapak. Antar sembako ke toko yang biasa kita datangi. Apa kau bisa menyetir pick-up?” Tanya Hartono menatap Alex yang sudah berdiri di sisi kasur.“Sepertinya bisa. Saya akan menggantikan pak Har. Beristirahatlah hari ini, dan cepatlah sembuh. Saya permisi.” Ucap Alex lalu segera memutar tubuhnya hendak keluar kamar. Namun uc
Read more
PREV
123456
...
15
DMCA.com Protection Status