Home / Rumah Tangga / NAFKAH YANG TERBAGI / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of NAFKAH YANG TERBAGI : Chapter 131 - Chapter 140

200 Chapters

Bab 27 Perhatian

Setelah pertemuannya yang tak disengaja dengan Denis. Membuat hari-hari Cherly begitu berwarna. Ya, Denis adalah lelaki yang ia kagumi selama ini. Hanya saja, ia belum mau jujur terhadap Gina dan Tessa."Hai, Denis! Mau ke kostan Baim lagi ya?" sapa Cherly, saat ia tengah menjemur pakaiannya di teras."Iya, Cher. Ada yang ingin aku kerjakan dengan Baim. Kamu habis nyuci baju?" sahut Denis."Iya. Em ... Tapi, tadi aku lihat Baim keluar. Apa kamu tidak menghubungi Baim dulu?" tanya Cherly.Denis menggeleng, memang, sebelum datang ke tempat itu, Denis tidak memberitahu Baim dulu, jika ia akan datang ke kosannya."Aku lupa tidak menghubunginya dulu. Biar aku coba telpon dia. Ngomong-ngomong, terima kasih sudah memberitahu," ucap Denis, yang disambut oleh anggukan Cherly.Denis pun mulai melakukan panggilan telepon kepada Baim. Namun, sayangnya beberapa kali Denis menghubungi, panggilan telepon itu tak kunjung Baim angkat."Nggak diangkat, mungkin Baim sibuk," ujar Denis."Ya sudah, ditung
last updateLast Updated : 2024-12-21
Read more

Bab 28 Cinta Segitiga

Tersadar jika dompet yang ia pegang terjatuh, Cherly dengan sigap mengambilnya. Kemudian lewat seorang pelayan, dengan cepat meminta tolong supaya memberikan dompet itu kepada Denis.Hati Cherly sangat sakit, ternyata Denis mencintai Gina, dan Gina menerimanya. Ternyata perasaan cinta yang selama ini Cherly miliki terhadap Denis, hanya bertepuk sebelah tangan. Perhatian yang Denis berikan ternyata hanya harapan palsu. Namun, Cherly tidak bisa menyalahkan keduanya. Terlebih Gina, sebelumnya Cherly enggan jujur kepada Gina, jika dirinya menyukai Denis. Namun, jikalau pun ia jujur akan hal itu, apakah Denis juga akan mencintainya?Dengan cepat, Cherly meninggalkan cafe itu dengan perasaan yang teramat sakit."Kenapa harus sama Gina?" batin Cherly."Jalan lagi, Bang!" Cherly menepuk bahu tukang ojek, yang sedang menunggunya di parkiran cafe.Mata Cherly mulai mengeluarkan air. Tak menyangka jika harapannya akan pupus dengan kenyataan yang tak pernah ia duga.Di sepanjang jalan, Cherly ban
last updateLast Updated : 2024-12-22
Read more

Bab 29 Sakit Hati

"Selamat pagi, Gina. Kamu sudah bangun?" Sebuah pesan masuk dari Denis, membuat Gina tersenyum saat membacanya.Gina segera membalas pesan itu."Sudah, baru saja bangun. Ini mau siap-siap mandi dan shalat," balas Gina.Di seberang sana, Denis tersenyum bangga karena ia berhasil menaklukan hati Gina. Perempuan baik, lembut dan ramah. Membuatnya bertekad, ingin menjaganya dari hal apa pun yang dapat merugikannya.Setelah berbalas pesan, Gina kemudian bersiap diri untuk mandi dan ibadah. Setelah itu, seperti biasa, ia tengah bersiap untuk pergi ke kampus. Namun, hari ini berbeda dari sebelumnya, Denis berniat untuk menjemputnya ke rumah."Hati-hati di jalan, jaga anak Om baik-baik. Ingat, Gina anak perempuan Om satu-satunya. Jadi, Om akan marah jika terjadi sesuatu kepadanya," peringatan Saga sebelum Denis membawa Gina memakai motornya.Saga begitu posesif, setelah Denis meminta ijin menjemput Gina. Bagaimana pun, tangung jawab Saga semakin besar, setelah Gina beranjak dewasa."Baik, Om.
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more

Bab 30 Berkenalan

Setelah mengobrol sedikit dengan Denis di kantin. Lantas Gina kembali ke meja tempat di mana kedua temannya tengah duduk. Ia ingin melanjutkan niatnya, memeriksa keadaan Cherly."Cherly, apa nggak sebaiknya kamu berobat saja ke dokter? Aku cemas lihat kamu kalau kayak gini," ujar Gina.Cherly menggeleng, ia berusaha tersenyum walau pun terkesan dipaksakan."Nggak usah, aku sudah mendingan kok. Nggak perlu cemas," tolak Cherly.Cherly berusaha terlihat biasa saja di hadapan Gina. Tak ingin membuat Gina curiga, dan hubungan persaudaraan mereka pecah hanya karena seorang lelaki."Tapi-""Sudah, tidak apa-apa. Aku baik-baik saja kok! Mending kita ke kelas, sebentar lagi kelas dimulai. Nanti selesai kelas, mungkin aku bakalan istirahat seharian ini. Kamu jangan bilang-bilang tante Ratri, om Saga dan Papa, ya, kalau aku sedang sakit. Aku nggak mau mereka ikutan khawatir," potong Cherly.Gina menatap Cherly begitu sendu, kemudian terpaksa mengangguk mengiyakan permintaan Cherly."Ya sudah, j
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

Bab 31 Di Balik Pohon Besar

"Tolong, tolong saya!"Lagi dan lagi, Cherly mendengar orang meminta tolong dengan suara lirih seperti terbawa angin. Namun, terdengar jelas di telinga Cherly.Cherly kemudian bangkit dari duduknya, ia berjalan mencari arah sumber suara. Saat Cherly membuka pintu, anehnya di luar sana tak ada seorang pun yang sedang beraktivitas di luar. Entah suara siapa yang meminta tolong barusan, yang jelas, Cherly begitu penasaran.Mendengar seseorang meminta tolong barusan, Cherly teringat akan suara yang selalu datang ke dalam mimpinya. Suara itu persis seperti yang sudah-sudah saat Cherly bermimpi dan terbangun saat waktu magrib tiba."Tolong!"Cherly semakin menajamkan pendengarannya. Namun, tetap saja Cherly tak menemukan siapa pun orangnya. Merasa dipermainkan, Cherly pun berusaha tak lagi menghiraukannya. Ia menganggap, mencari suara itu hanya buang-buang waktu saja.Cherly melirik jam yang telah menunjukkan pukul 15.25. Perutnya berbunyi pertanda ia sedang merasa lapar. Namun, ia sangat m
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

Bab 32 Sebuah Kotak

"Penampilan kamu memang alim. Tapi, ketahuilah, kamu tidak ada bedanya dengan seorang penjahat."Gina yang tengah tiduran di dalam kamarnya. Baru saja menerima satu buah pesan dari nomor yang tidak ia kenal.Gina mengernyitkan dahinya, tidak tahu apa maksud dari isi pesan tersebut. Entah siapa orang di balik nomor ini.Gina segera membalas pesan tersebut. Penasaran siapa orang itu."Maaf, kamu siapa, ya?" tanya Gina.Gina menunggu balasan dari orang itu. Namun, orang itu tak membalas pesan Gina."Ck, mungkin hanya orang iseng saja," gumam Gina, kemudian menaruh kembali ponselnya ke atas nakas.Tok! Tok! Tok!Dari luar kamar, seseorang mengetuk pintu. Bergegas Gina bangun, dan mendekati pintu itu.Ceklek!Pintu pun terbuka lebar, menampakan mbok Sum yang tengah berdiri sambil membawa sebuah kotak."Ada apa, Mbok?" tanya Gina.Mbok Sum segera menjawab, "Ini, barusan ada paket. Katanya ini punya Non Gina."Kembali, Gina mengernyitkan dahinya. Dia merasa, tidak pernah memesan apa pun sebe
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

Bab 33 Kotak Misterius

"Kamu yang sabar ya, Cher. Em ... Gimana kalau nanti ada libur, kita kunjungi mama kamu di kampung. Kita berdua gitu, pasti seru!" seru Gina memberi saran. Gina memainkan alisnya naik turun, bermaksud menggoda Cherly.Lagi dan lagi Cherly hanya merespon biasa saja. Tak ada antusias sama sekali mendengar ajakan Gina."Cherly, kok kamu diam saja sih," ujar Gina ia berdecak kesal."Kita lihat nanti saja deh. Nanti aku kabari kamu kalau mau pulang ke kampung," sahut Cherly akhirnya.Gina mengangguk seraya tersenyum manis. Lagi-lagi, Gina memainkan bunga mawar yang sedari tadi ia pegang. Membuat Cherly mendelik ke atas, sudah muak melihat tingkah Gina yang terlihat berlebihan itu.Sepulang dari kampus, seperti biasa, Denis menunggu Gina di gerbang kampus. Pemandangan itu sudah menjadi makanan sehari-hari bagi Cherly. Berlapang dada, hal yang selalu ia lakukan setiap kali melihat dua sejoli itu."Em ... Denis, terima kasih atas bunganya. Aku suka sekali," ucap Gina, saat mereka telah berada
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more

Bab 34 Boneka Kecil

Gina terkejut, tangannya berubah menjadi merah dan melepuh. Sensasi panas, perih dan gatal seketika terasa menyiksa di kedua telapak tangannya.Brak!Dari luar kamar, Saga membuka dan membanting pintu ketika mendengar suara jeritan Gina."Sayang, kamu kenapa?" tanya Saga, ia yang baru saja pulang dari kantor, panik saat mendengar suara jeritan Gina.Gina menangis, kemudian memperlihatkan kedua tangannya."Ya Tuhan, Sayang. Apa yang terjadi?" tanya Saga, ia mendekati Gina, dan menatap prihatin pada kedua tangan Gina yang tampak melepuh.Gina menggeleng, ia begitu tersiksa atas keadaan tangannya itu."Ini ada apa, kenapa Gina jerit-jerit?" Ratri dan Andres pun, yang baru saja pulang dari rumah bi Atun, segera berlari ke dalam kamar Gina."Ya ampun, tangan kamu kenapa, Sayang? Apa kamu habis main api atau memegang apa?" tanya Ratri, ia pun tak kalah panik dari Saga."Gatal, Bu. Tanganku gatal, panas dan perih, ini sangat menyiksa!" jawab Gina."Tapi kenapa tangan kamu bisa seperti ini, N
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

Bab 35 Asumsi Tessa

"Ya Tuhan, kamu serius, Gin?" tanya Tessa lewat sambungan telepon."Iya, maaf aku baru kasih tahu kamu. Aku kesusahan megang ponselnya, ini juga dibantu Andres, mengangkat telepon dari kamu," jawab Gina.Gina menceritakan apa yang terjadi padanya kemarin. Tessa yang baru mengetahui, sontak sangat terkejut."Apa Cherly dan Denis sudah tahu masalah ini?" tanya Tessa.Gina menghembuskan nafas kasar."Denis sudah tahu, tadi dia datang buat jemput aku berangkat kuliah. Tapi Cherly, dia susah sekali dihubungi. Pokoknya aku sangat trauma, Tes, sama paket-paket misterius itu. Aku takut akan terjadi hal lebih buruk dari ini. Aku bingung, aku merasa aku nggak punya musuh di mana pun dengan siapa pun. Kenapa aku harus mengalami hal seperti ini? Terpaksa aku harus ngambil cuti, sebelum kedua tangan aku benar-benar sembuh," jelas Gina.Tessa merasa prihatin atas apa yang terjadi pada Gina. Setelah mengakhiri obrolan mereka di telepon, Tessa pun berniat untuk menjenguk Gina sepulang dari kampus nan
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

Bab 36 Mengintimidasi

Keesokan harinya, sebelum pergi ke kampus, dengan sengaja Tessa mendatangi kostan Cherly. Ia ingin memastikan, apakah Cherly terlibat dalam masalah yang Gina hadapi? Entah kenapa, setelah membaca pesan dari nomor baru itu, Tessa berpikir jika orang di balik nomor baru itu, adalah Cherly.Sampai di kostan, terlihat Cherly tengah menjemur pakaiannya di depan kostan. Melihat Cherly berada di sana, dengan cepat Tessa berlari menghampiri."Loh, Tes. Kamu ke sini?" sapa Cherly, yang menyadari kedatangan Tessa."Aku mau bicara sama kamu, ini penting." Sebelum dipersilahkan masuk, dengan cepat Tessa masuk ke dalam."Ada apa sih? Kok kamu kayak ada masalah atau apa. Aneh tahu nggak sikap kamu?" tanya Cherly, yang baru saja selesai menjemur.Tessa duduk di atas karpet bulu yang tergelar di sana."Biar aku ambilkan minum dulu-""Em ... Nggak usah, Cher. Terima kasih, aku tidak haus!" potong Tessa.Cherly urung pergi ke dapur, ia kemudian duduk di hadapan Tessa."Aku cuma mau tanya sama kamu, ke
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
20
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status