Aku hanya membalas dengan senyum kecil, mengangguk pelan, dan kembali memusatkan perhatian pada catatanku. Rey, yang duduk di seberang meja, tampak berbeda dari biasanya. Tatapannya tidak bercanda seperti biasanya, kali ini dia serius, memperhatikan dengan perhatian yang dalam. Sesekali, dia mengarahkan senyuman hangat ke arahku, menambah rasa nyaman di tengah ketegangan rapat.Arshaka melirik ke arah kami sekilas, ekspresi wajahnya tetap datar namun matanya menunjukkan konsentrasi penuh. “Alsha, pastikan semua agenda dicatat dengan detail. Rey, nanti lo bantu koordinasi dengan ketua divisi.”Rey mengangguk mantap, suaranya penuh kepastian. “Siap.”Sementara itu, Clara duduk di sebelah Arshaka, tidak bisa menutupi tatapan yang penuh kekaguman terhadapnya. “Arshaka, kalau ada acara nanti, aku bisa bantu urus dana. Aku punya beberapa kontak sponsor yang bisa kita manfaatkan,” ucapnya dengan nada manis sambil memainkan rambutnya, matanya berbinar dengan harapan.Elysia, yang duduk di
Terakhir Diperbarui : 2024-10-06 Baca selengkapnya