"Sisi ... Apa kita nggak cari hotel untuk menginap?" tanya Xavier.Kasih pun menoleh menatap suaminya. Gadis itu kemudian menyerahkan sebotol air mineral pada Xavier yang kehausan."Sudah malam, Xavi. Nggak ada kendaraan yang menuju ke kota," jawab Kasih."Begitu, ya?""Ya." Kasih mengangguk. "Setidaknya kita sudah jauh dari kontrakan. Jika tadi kita berangkat siang, kemungkinan besar mereka akan langsung menemukan kita," gumam gadis itu mengingat bahwa siang tadi dua bodyguard itu membawakan makanan untuk mereka."Sekarang makanlah, Xavi." Kasih menyodorkan roti pada suaminya."Xavi sudah kenyang." Pria itu menolak.Mereka berdua berhasil kabur hingga ke kampung sebelah dengan berjalan kaki. Kini mereka sedang beristirahat di depan sebuah warung makan yang sudah tutup. Dengan hoodienya, Kasih dan Xavier duduk bersembunyi di bawah meja kayu yang ada di sana. Pria bocah itu pun harus menahan diri untuk tidak menyusu di tempat yang cukup terbuka."Maafkan aku, Xavi. Besok kita akan cari
Baca selengkapnya