Mendengar bisikan yang tak biasa dari Xavier, perasaan Kasih berubah seketika. Pelukannya mengendur, dan matanya menatap wajah Xavier yang tak asing itu dengan heran."Barusan kamu bilang apa?" tanya Kasih terbata, tangisannya terhenti seketika oleh rasa ingin tahu dan kebingungan yang muncul tiba-tiba.Xavier balas menatap wajah Kasih yang basah oleh air mata. Dengan lembut, pria itu mengusap wajah Kasih dan berkata, "Kasih Rahayu ... Itu kan nama Sisi?"Kasih terdiam, kedua matanya kini tergenang oleh air mata yang terhenti. Sejenak, baru saja ia mengira Xavier telah berhasil mengingat kembali masa lalunya. Gadis itu segera menyeka air matanya yang jatuh, berusaha menahan harap yang telah tumbuh di dadanya."Ahhh. Ya. Itu nama lengkapku," kata Kasih mengangguk pelan.Xavier ikut mengangguk sambil meraih tangan ramping Kasih dan menggenggamnya erat. "Nama Sisi bagus, kok. Jadi, jangan sedih, ya?" Namun, kemudian sorot matanya berubah, dan pria itu menaikkan kedua alisnya sambil membe
Read more