Home / Romansa / Menikahi Billionaire Bodoh / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Menikahi Billionaire Bodoh: Chapter 81 - Chapter 90

110 Chapters

81. Kembali Tenang

Kasih buru-buru menarik suaminya menjauh dari Jeremy. Ia tatap tajam pria tampan namun penuh tatapan sendu itu. Wajah ramah dan pesona Jeremy ternyata hanya menutupi sifat buruknya yang sebenarnya.Dalam hati, Kasih bergumam, 'Ternyata, wajah yang terlihat ramah saja tidaklah cukup untuk menjamin kebaikan sifat seseorang.'Jeremy kemudian melontarkan kata-kata yang penuh penghinaan, "Kamu terlalu posesif, Gadis Bodoh. Tapi suatu saat kamu pasti akan kecewa padanya." Pria itu menatap Kasih dengan ekspresi meremehkan yang menusuk hati.Mendengar penghinaan tersebut, Kasih menggenggam tangan suaminya dengan erat."Jangan banyak bicara. Cepat jalan!" ucap seorang petugas sembari mendorong tubuh Jeremy.Di tempat yang tak jauh dari sana, Haris menatap penuh amarah ke arah keponakannya yang baru saja membuat putranya harus mendekam di dalam jeruji besi.Sementara itu, ibu kandung Jeremy pun tidak dapat menahan air mata yang menetes begitu saja saat mendengar berita bahwa putranya harus beru
Read more

82. Salah Dengar?

Suara yang barusan Kasih dengar adalah suara Xavier. Namun, gadis itu merasa ada yang berbeda dari suara suami bocahnya yang manja dan polos. Suara yang menyebut namanya itu terdengar lebih dewasa dan tegas.'Apa itu? Apakah itu benar-benar suara Xavi?' gumam gadis itu bertanya-tanya dalam hati."Baiklah kalau begitu. Saya akan menyelesaikannya untuk Anda, Tuan. Silakan pulang untuk menemui Nona Kasih," sahut Johan. Kasih bersiap saat mendengar suara Johan. Jadi memang benar yang baru saja berbicara adalah suami bocahnya."Oh iya. Besok hari Sabtu, aku ingin liburan dua hari dan mengajak Kasih bersamaku. Jadi, mumpung kantor belum terlalu sibuk, aku ingin menenangkan diri bersamanya," ucap Xavier kemudian. Kasih kali ini lamat-lamat mendengarnya. Dia yakin Xavier menjauh dari pintu menuju ke jendela kaca."Baik, Tuan. Saya akan memerintahkan orang untuk membantu Tuan dan Nona liburan," sahut Johan dengan sopan."Bagus. Sekarang kamu boleh pergi. Dan ... Terima kasih," ucap Xavier sem
Read more

83. Tak Mau Salah Sangka

Pagi hari di hari berikutnya, Kasih dan Xavier langsung melaksanakan perjalanan mereka menuju ke sebuah tempat yang telah direncanakan. Mereka berdua akan berlibur satu hari satu malam setelah masalah dengan Jeremy selesai."Jadi, kita mau ke mana, Xavi?" tanya Kasih penasaran. Pasalnya ia tadi harus mengepak pakaian ganti satu koper kecil dengan Xavier. Dan Xavier tak mau memberi tahu ke mana tujuan mereka pergi.Pria tampan dan gagah itu hanya tersenyum mendengar pertanyaan dari istrinya."Jawablah, Xavi. Kita mau liburan ke mana?" tanya gadis itu mendesak suaminya agar bicara jujur.Xavier hanya cengengesan. "Rahasia!""Ih ...."Mobil pun terus melaju, sementara Kasih belum juga diberi tahu tujuan mereka. Mobil menjauh dari pusat kota menuju ke tempat yang cukup jauh. Hingga kurang lebih satu jam kemudian, mereka tiba di sebuah hotel di tepi pantai."Jadi kita mau nginep di hotel?" tanya Kasih sembari menatap suaminya yang kini menggenggam tangannya dengan lembut.Pria itu membalas
Read more

84. Kasih Cemburu

Tatapan gadis itu begitu sendu. Kasih ingin mengakui bahwa ia sudah tidak perawan lagi. Namun rasa takut kembali menyelinap dalam benaknya, rasa takut akan ditinggalkan."Kenapa Sisi diam saja? Apa Sisi beneran sakit?" Xavier meletakkan punggung tangannya pada kening Kasih, tengah memeriksa suhu gadis itu.Kasih menggeleng pelan kemudian menggenggam tangan besar itu. "Aku nggak papa, kok ...."Mengungkapkan keadaan seperti ini tidaklah mudah, apa lagi pada suami bocahnya yang mungkin tidak akan langsung paham. Saat rasa khawatir dan cemas terus menghantui pikiran Kasih, di satu sisi lain hatinya juga ingin jujur dan terbuka pada suaminya.Kini, di hadapan pria polos yang begitu menyayanginya, kasih merasa tak tahan lagi untuk menyimpan rahasia ini lebih lama.'Aku harus memberi tahu Xavi. Aku juga harus menjelaskannya jika dia nggak paham. Setidaknya dia adalah suami sahku dan kami akan segera berpisah setelah dia mendapatkan ingatannya kembali ....' tekad gadis itu dalam hati."Xavi
Read more

85. Jangan Goda Suamiku!

Kasih merasa cemburu ketika melihat dua wanita dengan bikini seksi duduk di sebelah suaminya yang polos. Bahkan keduanya mulai menyentuh Xavier. Dan pria tampan dengan kaos hitam pendek itu menatap ke arah istrinya yang datang dengan raut emosi. Xavier malah memasang senyuman ke arah Kasih. Sementara gadis itu kini sudah berdiri di hadapan mereka bertiga. "Apa yang kalian lakukan?" tanya gadis itu dengan kedua alis saling bertaut. Kedua wanita penggoda itu menatap gadis cantik dengan kaos merah muda dan celana panjang. Lalu jangan lupakan dua es krim di kedua tangannya. "Siapa kamu?" Salah satu wanita dengan bikini warna merah menatap tajam ke arah Kasih. "Justru kamu yang siapa?" Kasih mencoba memberanikan diri. Ia tentu saja tak mau suaminya diganggu. "Cih. Pergilah, jelek!" usir wanita yang satunya. Kasih menaikkan kedua alisnya. Jika dilihat, tubuh kedua wanita itu memang benar-benar seksi dan ... montok. Namun Kasih harus segera mengusir dan menjauhkan mereka dari su
Read more

86. Aku Sudah Tidak Perawan

Xavier diam saat mendengar pengakuan dari istri kecilnya. Hal ini membuat Kasih kembali gelisah. Gadis itu bahkan menggigit bibir bawahnya."Maaf, Xavi. Jika kamu nggak mengerti, aku akan menjelaskannya ... Sebelumnya aku pernah berhubungan dengan seorang pria, tapi ... Aku sama sekali tak mencintainya. Aku ... Aku bahkan tak mengenal pria itu. Aku dijebak, Xavi ...." ungkap Kasih dengan perasaan campur aduk. Dia bahkan memilih menunduk untuk menghindar dari tatapan polos suaminya.Suasana benar-benar berubah menjadi sunyi. Xavier yang tak langsung memberikan respon membuat perasaan bersalah Kasih semakin besar. Gadis itu pun menunduk dalam-dalam."Maafkan aku karena membuatmu kecewa, Xavi ... Maaf ... Kamu boleh membenciku seumur hidupmu," ucap Kasih dengan air mata yang mulai terjatuh. Terdengar embusan napas pelan. Lalu Kasih merasakan sentuhan lembut dan hangat di kedua bahunya. Gadis itu memberanikan diri untuk mendongak saat ia merasakan sentuhan suaminya.Tanpa diduga, Xavier
Read more

87. Malam Bulan Madu (21+)

"Ka-kamu ...." Kasih menatap tak percaya pada wajah tampan suaminya."Bagaimana kamu tahu hal seperti itu?" tanya Kasih lagi. Terlihat jelas bahwa gadis itu merasa malu sendiri.Xavier hanya tersenyum lebar, menampakkan gigi-giginya yang rapi. "Hehehe ...."Gadis itu mulai curiga. Dia tatap lekat-lekat wajah Xavier yang telihat polos itu. Kedua tangannya kemudian menangkup wajah tampan Xavier."Kamu nggak belajar yang aneh-aneh lagi, kan?" tanya Kasih."Enggak, kok. Kan Xavi cuma pengen jadi suami yang baik. Termasuk memberikan nafkah batin ke istri, yaitu Sisi!" jelasnya terlihat senang.Kasih mempercayai ucapan suaminya. Saat mereka sedang menikmati waktu kebersamaan, langit sudah semakin gelap di luar sana. Menambah suasana menjadi semakin romantis."Jadi, Sisi jangan menolaknya. Xavi hanya ingin berbulan madu seperti pasangan suami istri normal. Malam ini Xavi nggak mau kalau hanya menyusu saja," adunya terlihat menggemaskan.Kasih hanya diam. Dia sudah cukup malu untuk mendengark
Read more

88. Tidak Tahan (21+)

Cahaya mentari menerobos malu-malu melewati celah-celah tirai putih. Seorang gadis cantik yang masih muda mulai menggeliatkan tubuhnya secara perlahan. Namun gerakannya terpaksa terhenti karena merasakan adanya kekangan di tubuhnya."Eummmhhh," lenguhnya pelan.Saat Kasih membuka kedua matanya, ia dapati wajah tampan suaminya yang begitu tampan tengah menatapnya. Pria itu tersenyum lalu mengeratkan pelukannya."Selamat pagi, Sisi," sapa Xavier dengan lembut.Wajah Kasih langsung merona merah. Ia kembali teringat dengan aktivitas panasnya malam tadi bersama suami bocahnya."Ahh. Eummm." Gadis itu hanya bergumam karena malu. Ia memilih menyembunyikan wajahnya dari hadapan Xavier."Kenapa, Sisi? Apakah Xavi jelek?" tanya pria itu sembari meraih tangan sang istri.Xavier mendekatkan wajahnya tepat di hadapan wajah Kasih. Membuat gadis dalam dekapannya itu semakin malu.'Apa dia nggak merasa malu setelah malam tadi? Sungguh menyebalkan,' rutuk Kasih dalam hati.SrukXavier tiba-tiba menemp
Read more

89. Mulai Candu (21+)

Pagi itu Xavier kembali meneguk manisnya madu. Di dalam kamar mandi, dirinya terus menggagahi istri kecilnya. Kasih pun memasrahkan dirinya pada sang suami. Baginya ia ingin melayani Xavier sepenuh hati sebelum pria itu mendapatkan ingatannya kembali."Ahhh, Xavi ...." Kasih mendesah saat Xavier menjamahnya dengan penuh gairah. "Ahhh." Pria tampan itu menyahut dengan desahan.Di saat seperti ini, Xavier sama sekali tak terlihat seperti bocah. Justru pria itu terlihat seperti pria dewasa yang sehat dan normal. Bahkan ia juga bisa memanjakan wanitanya dengan lembut. Sehingga membuat Kasih tidak takut saat bercinta dengannya."Xavi ...." Lagi-lagi Kasih memanggil nama suaminya ketika pria itu membalikkan tubuhnya sehingga membelakangi Xavier. Pria itu pun memeluknya dari belakang dan mulai menyatukan tubuh mereka. Gerakan Xavier seirama dengan tubuh Kasih yang bergerak maju mundur. Pria itu memeluk serta mencium bibir mungil Kasih yang terus mendesahkan namanya."Kamu cantik sekali ...
Read more

90. Kamu Sempurna

Sore itu Kasih dan Xavier kembali pulang ke rumah. Xavier terlihat semakin dekat dengan Kasih. Malam pertama mereka berjalan dengan begitu indah.Namun, di sisi lain Kasih tetap merasa bersalah atas traumanya. Hati kecilnya terus menyesali hari ulang tahunnya yang telah membuat dia kehilangan kesuciannya."Jangan pernah bersedih karena masa lalumu, Sisi," bisik Xavier sembari memeluk sang istri.Kasih mengusap air matanya yang hampir jatuh. "Makasih, Xavi ...."Setelah perjalanan bulan madu yang manis itu, Xavier harus kembali sibuk dengan urusan perusahaan. Pria itu tetap harus memimpin perusahaan yang kini mulai bangkit kembali.Johan pun membawa Sintia ikut bersamanya dan tinggal di rumah Johan. Bahkan pria itu sudah melamar gadis yang telah menyelamatkan hidupnya.Hari-hari mereka berlalu dengan tenang setelah penangkapan Jeremy. Bahkan kini Xavier dan Johan bisa dengan leluasa untuk kembali memulai membangun ulang sistem perusahaan di Zeen Corporation. Mereka bahkan lebih selekti
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status