All Chapters of Dicintai Pengawal Tajir: Chapter 1 - Chapter 10

14 Chapters

1. Dimana Suamimu?

Berdiri di samping pintu utama ballroom hotel bintang lima, Naysila dilanda gelisah luar biasa.Dibalut dress merah dengan tatanan rambut lurus berwarna hitam membuatnya terlihat cantik dan mempesona. Setiap pasang mata memandang ke arah dirinya. Para sponsor berbisik satu sama lain. "Lihat itu! bahkan di malam sepenting ini suaminya tak terlihat hadir," celetuk salah seorang. "Sama seperti ketika ulang tahun Pak Baskoro bulan lalu. Padahal Nay adalah putri sulung keluarga itu. Namun sepertinya keadaan mereka tidak rukun," timpal temannya. Acara launching produk baru sepaket alat makeup terdiri dari sunscreen, toner, juga eye cream, merupakan produk unggulan yang dikeluarkan pada pertengahan tahun ini. "Selamat Nay, mama sangat bangga padamu," ujar ibu Marta diiringi senyum merekah pada sudut bibirnya. Melirik jam mahal yang melingkar di pergelangan sebelah kiri, dirinya terus menatap pintu utama yang terbuka lebar. Hingga waktu yang ditentukan, pria tampan tak
Read more

2. Niat Kencan

Nay tersentak, ia lalu mengambil tas yang berada di atas pangkuan. BUUUUKHHH! Pukulan keras dari benda mahal miliknya, mendarat tepat di depan dada sang pengawal. "Jangan harap!! bagiku, ini hanya masalah kecil. Ke depannya, aku yakin semua akan berubah lebih baik," bantahnya cepat. "Hentikan mobilnya! bukankah kau bersikap terlalu jauh? kau pikir dengan berpisah bisa menyelesaikan semua masalah?" sentaknya kesal. "Kau benar Nona. Maaf karena sudah membuatmu kesal," balas Martin lebih sopan. "Aku mau turun! hentikan, jika tidak aku akan lompat!" ulang Nay. "Jangan Nona, nanti Pak Baskoro pasti memarahiku." "Kalau begitu kau yang turun! aku tak sudi berada di dekatmu." Kendaraan warna hitam seharga setengah Miliar itu menepi di bahu jalan. "Hati-hati di jalan Nona," pesan si pengawal. "Harusnya kau tak perlu mengadu kepada papa terkait hal ini. Sebab semua ini memang kesalahanmu!" bibir tipis itu memberi peringatan keras. "Tentu, sesuai keinginanmu." **
Read more

3. Sedingin Salju

"Kenapa? kau butuh uang, atau sekedar sentuhan?" cecar si pria. "Dua-duanya dong, apa kau bisa memberikan padaku?" "Tergantung, jika bisa membuatku puas. Maka seperti yang kau kenal. Aku bukanlah orang pelit. "Okey, akan ku usahakan." Keduanya melempar senyum penuh makna. Tak dipungkiri, perempuan itu memiliki body lebih padat dibanding istrinya. Bentuk dada yang cukup besar membuat kedua mata si pria enggan berpaling Sedangkan Widya menyadari kelakuan Sean, sengaja menyingkap helaian rambut panjang, lanjut mengikat menjadi satu. Hal itu bertujuan, agar pria tampan di sebelahnya dapat menikmati dirinya dengan leluasa. Acara sudah berlangsung kurang lebih tiga puluh menit. Tetiba semua mata tertuju pada satu arah, yakni pintu kaca area restoran. "Wow, bagaikan bidadari turun dari kahyangan," ucap Rio. "Sean, istrimu sangat mempesona. Kau pasti bersemangat setiap malam. Aku sungguh iri padamu," timpal Anton. Kedua pria sampai tak berkedip selama beberapa detik.
Read more

4. Hubungan Gelap

"Maksudmu apa? aku tak ada niatan begitu. Jika itu menyinggung perasaanmu, aku sungguh minta maaf sayang." Perempuan itu berniat menangkup wajah sang suami, namun Sean menepis kasar sentuhan tangan dari si wanita. "Itulah alasan mengapa aku tak mengajakmu. Mereka menjadi tak menghargaiku lagi. Bagi mereka, kau jauh lebih menarik. Sedangkan aku, tidak ada apa-apanya," gerutu Sean menambahkan. "Astaga sayang, itu gak bener. Kau itu tampan dan hebat. Aku bahkan sangat tergila-gila padamu," bujuk Nay. "Sudahlah! pendapatku memang tidak penting. Turun sana! aku masih ada pekerjaan di tempat lain." Dengan tega, Sean mengusir istrinya agar menaiki angkutan umum. "Tapi ini kan sudah sore. Kau mau kemana? kita pulang aja yuk. Nanti aku berikan pijatan eksklusif untukmu. Gimana?" rayuan manis menguar dari bibir tipis si perempuan. Berharap dapat meluluhkan amarah sang suami. "Lupakan! aku tak butuh sentuhan darimu. Kau begitu karena ingin terlihat hebat. Kau pikir aku bodoh
Read more

5. Bersekongkol

"Untuk bulan ini belum. Sepertinya Pak Bayu mulai curiga. Aku kesulitan mencari celah. Menggelapkan dana perusahaan bukan pekerjaan mudah Se. Kau sih enak, tinggal duduk manis sembari menunggu laporan. Tapi aku kesulitan," keluhnya. "Walau begitu aku yakin, kau pasti bisa. Sebenarnya ada tips lebih mudah Ras, kau tinggal membuat sedikit jebakan untuk pria tua itu. Seolah dia melecehkan dirimu. Dengan begitu kau bisa memerasnya. Meminta ia untuk mengalihkan dua puluh lima persen setiap bulannya. Ku rasa lebih dari cukup." "Aku lebih pintar! pernah mencoba beberapa kali, tapi Pak Bayu itu orangnya sangat teguh pendirian. Tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi bukankah dia hampir pensiun?" "Hmm, andai saja, kau sebagai sekretaris bisa naik menggantikan dirinya. Tapi sepertinya papa mertua sudah punya pilihan sendiri." "Benarkah? siapa itu? makanya Se, kau kan menantu lelaki Pak Baskoro. Mintalah kenaikan posisi menjadi Anggota Dewan Komisaris. Agar kau punya kekuasaan lebi
Read more

6. Pria Lain

Duduk berhadapan dengan sang ayah, Naysila berusaha keras menolak keinginan Pak Baskoro. "Papa paham, kau belum siap menimang bayi saat ini. Tapi lihat orang tuamu! usia kami tak lagi muda Nay," bujuknya, berharap sang putri akan goyah dari keputusan semula. "Kenapa sih Pa? kalian sebagai orang tua harusnya bisa menjadi panutan. Aku bukan mesin pencetak anak, seperti yang kalian harapkan. Zaman sudah berubah, jika masalah pemimpin, ada suamiku. Dia menghabiskan banyak waktu untuk bekerja. Ku kira dia layak untuk menggantikan Papa."Helaan napas sang ayah begitu berat, "Darah itu lebih kental daripada air nak. Papa ingin seorang pewaris. Karena Papa menyayangimu.""Apakah ucapan Papa bisa aku percaya?""Kenapa tidak?""Ada Akhtar di sisimu. Dia adalah putra kesayangan Papa dan Mama," sindir Nay diiringi sorot mata yang memicing ke satu arah. Sang ayah tersenyum kecil, "Kau cemburu padanya? dibanding Sean, adikmu jauh lebih mumpuni. Namun karena kau anak tertua, Papa ingin agar ketu
Read more

7. VS MERTUA

Berada di dalam ruang rapat perusahaan, Pak Baskoro menentang keras keputusan Sean yang memberi izin pada supplier, bahwa ia memperbolehkan distribusi sebuah produk minuman mengandung alkohol lebih dari 40 persen, melalui perusahaan Indojaya miliknya. Pak Baskoro sebagai Komisaris Utama ia sangat menentang akan hal itu. "Selama bertahun-tahun kami menjaga kebersihan juga kepuasan konsumen. Berbisnis bukan perkara mendapat banyak keuntungan, akan tetapi juga berkah yang terkandung di dalamnya. Saya tetap gak setuju dengan keputusan Pak Sean Geovani," ucapnya tegas. Anggota rapat yang terdiri dari empat puluh orang dari perwakilan setiap divisi, tak mampu menentang keinginan Pak Baskoro yang berpegang teguh pada prinsip juga norma agama. "Tapi zaman sudah berubah Pak. Kita harus mengikuti perkembangan, bukan berlandaskan apa yang kita suka dan tidak," sanggah Sean. Di depan para pegawai hubungan keduanya bagaikan orang asing. Pak Baskoro tak segan-segan melayangkan kritik ped
Read more

8. Suami LAKNAT

Naysila mondar-mandir di depan pintu utama warna silver. Dirinya amat cemas dengan reaksi sang suami malam ini."Dia pasti tak akan suka," gumamnya sembari menggigit kuku lentik karena khawatir luar biasa.Tak lama.Pintu terbuka perlahan, Sean muncul dengan wajah masam. Lelah, sudah pasti.Dasi yang mengikat lehernya juga lepas dari tempat semula, tatapannya lesu juga kesal."Tumben Nay, menungguku di sini? sudah makan?" tegurnya berbasa-basi."Sudah, kau sendiri?" sang istri terburu meraih tas dari genggaman si suami.Perhatian kecil senantiasa Naysila berikan sebagai wujud pengabdian kepada pria yang amat ia cintai.Berniat mengambil segelas air, namun matanya membulat sempurna ketika dirinya memasuki area dapur.Perabot serba baru dengan merk ternama terpampang di depan wajah Sean.Ia lalu berbalik, menghampiri istrinya yang mematung di ambang pintu."Katakan! darimana semua ini?" sungutnya sembari melotot tajam."I--tu dari papa," jawab Nay terbata."Dia lagi? sepertinya papamu
Read more

9. MEMANTIK EMOSI

Sedang serius di dalam ruang kerja berada pada lantai dua bangunan, Nay dikejutkan dengan kedatangan sang sekretaris. "Permisi Kak, tapi mendadak para wartawan ingin menemui anda saat ini. Katanya untuk wawancara atas produk kita yang terbaru," seru Julia menyampaikan informasi. Nay tentu heran, pasalnya ia tak ingat telah membuat janji. "Apa kau mengundang mereka? harusnya minta izin dulu padaku. Jangan seperti ini!" tegasnya. "Tidak Kak, mereka datang atas kemauan sendiri," sahut Jul. "Hmm, baiklah, aku akan turun. Bawa mereka masuk," titah si Bos. Begitulah Naysila, antara bisnis dan pewarta berita harus terjalin sebuah harmonisasi indah demi keuntungan keduanya. Oleh sebab itu sangat perlu menjalin hubungan baik di antara dia dan para wartawan. Julia mengikuti arahan dari si Bos Cantik, ia mempersilakan sekitar dua puluh orang untuk memasuki aula utama. Duduk berjajar dengan rapi, para pria dan wanita menunggu kehadiran seorang pengusaha muda yang sukses malang melinta
Read more

10. SALING MENUSUK

Pak Baskoro menyungging senyum tipis, "Kau selalu bisa diandalkan. Untuk itu akan ku kirim bonus yang telah aku janjikan," ucapnya puas. "Nona Nay marah gara-gara kejadian tadi pagi. Jika boleh tahu, mengapa anda ingin memisahkan Nona dari suaminya? saya kira anda sudah luluh. Sebelumnya sempat meminta Nona melahirkan seorang pewaris. Tapi sekarang?" "Kau sangat penasaran rupanya? aku ingin mendapat cucu, karena ia akan menjadi senjata sekaligus aset yang akan mewarisi kekayaan Baskoro Wijaya. Aku tak sudi jika kejayaan juga ketenaran ini menjadi milik pria licik, tak lain adalah Sean Geovani. Setelah Nay hamil, pria serakah itu harus segera ku tendang jauh. Jika perlu ia harus musnah dari muka bumi ini," terangnya penuh penegasan. "Tapi Pak, Nona sangat memuja dirinya. Bagaimana jika perasaannya hancur? dia putri tersayang bagimu?" raut cemas tergambar pada wajah Martin saat ini. Pupilnya melebar, diikuti suara kian melemah. "Justru itu, aku paham betul, apa yang baik untu
Read more
PREV
12
DMCA.com Protection Status