Home / CEO / Dicintai Pengawal Tajir / 3. Sedingin Salju

Share

3. Sedingin Salju

Author: Nityassi
last update Last Updated: 2024-08-18 09:21:46

"Kenapa? kau butuh uang, atau sekedar sentuhan?" cecar si pria.

"Dua-duanya dong, apa kau bisa memberikan padaku?"

"Tergantung, jika bisa membuatku puas. Maka seperti yang kau kenal. Aku bukanlah orang pelit.

"Okey, akan ku usahakan."

Keduanya melempar senyum penuh makna. Tak dipungkiri, perempuan itu memiliki body lebih padat dibanding istrinya. Bentuk dada yang cukup besar membuat kedua mata si pria enggan berpaling

Sedangkan Widya menyadari kelakuan Sean, sengaja menyingkap helaian rambut panjang, lanjut mengikat menjadi satu. Hal itu bertujuan, agar pria tampan di sebelahnya dapat menikmati dirinya dengan leluasa.

Acara sudah berlangsung kurang lebih tiga puluh menit. Tetiba semua mata tertuju pada satu arah, yakni pintu kaca area restoran.

"Wow, bagaikan bidadari turun dari kahyangan," ucap Rio.

"Sean, istrimu sangat mempesona. Kau pasti bersemangat setiap malam. Aku sungguh iri padamu," timpal Anton.

Kedua pria sampai tak berkedip selama beberapa detik.

Anton menelisik sosok Naysila, ujung kaki bertengger pada hells setinggi 10 cm, menampilkan kakinya yang jenjang juga putih.

Pria itu menelan salivanya sendiri, membayangkan andai bisa menyentuh keindahan wanita itu.

"Selamat siang semua, apa aku boleh bergabung?" sapa Nay begitu ia tiba di dekat sang suami.

Widya terpaksa harus mengalah, ia bangkit dari kursinya untuk memberi ruang pada istri Sean Geovani.

"Ini seperti kejutan. Suamimu bilang kau selalu sibuk, mari duduklah, buat dirimu nyaman," balas Widya.

"Aku kira menyenangkan ketika berkumpul dengan teman suamiku. Jadi aku putuskan untuk meminta sekretaris guna menghadiri rapat, menggantikan diriku."

Nay duduk, sembari melirik kepada Sean.

Ia ingat betul, penjelasan tadi pagi, bahwa para rekan tak ada yang membawa pasangan. Namun ternyata hal itu tidak benar.

Beberapa lelaki membawa istri bahkan anak mereka. Membuat Nay menaikkan alisnya ketika menatap pada wajah Sang suami.

Semua orang menjadi antusias.

"Oh iya Nay, kau adalah pebisnis, jadi wajar jika terlihat awet muda seperti sekarang. Ngomong-ngomong berapa selisih usia kalian?" tanya salah seorang.

"Ekh, apa aku terlihat awet muda? sejujurnya aku dan suami lahir di tahun yang sama," terangnya.

"Ah masa sih? kok aku gak percaya. Ku kira kau sepantaran adiknya?"

"Mana mungkin, kami bahkan kuliah di waktu, juga fakultas yang sama, sejak saat itu kami merasakan debaran cinta luar biasa."

Keterangan Naysila menjadikan suasana kian hangat, pembawaan yang humble membuatnya mudah diterima pada lingkup yang baru.

"Selain cantik kau juga pandai ngelawak. Hanya satu yang kurang. Kalian belum berniat memiliki momongan? yang ku dengar, hadirnya bayi akan menambah erat kasih sayang di antara pasangan loh."

Nay dan suami saling berpandangan, "Untuk itu menurutku nanti saja. Istriku masih sibuk mengembangkan bisnisnya. Iya kan sayang? bukankah kau punya target yang harus kau penuhi tahun ini?" potong Sean sambil mengingatkan.

"Owh soal itu, iya, sebenarnya menurut suamiku, akan lebih baik jika aku mengembangkan banyak produk baru, dan aku setuju dengan itu," Nay nampak gamang. Ia tak memiliki impian setinggi Sean, akan tetapi dia tak mungkin meralat perkataan sang suami di hadapan semua orang.

"Wow, kalian adalah pasangan serasi, saling mendukung juga memotivasi. Semoga hubungan kalian langgeng sampai maut memisahkan."

Sean mengumbar senyum penuh keangkuhan, "Seperti yang kalian ketahui. Istriku suka bekerja keras. Merintis usaha skincare sejak remaja bukanlah hal yang mudah. Selanjutnya, dia juga ingin menggunakan artis luar negeri yang ia tunjuk sebagai brand ambassador untuk launching produk berikutnya. Iya kan Nay?" lagi-lagi Sean membuat istrinya terpojok.

Nay melotot tajam, itu bukan bagian dari rencana si perempuan.

Semua orang bertepuk tangan. Semakin kagum dengan sosok perempuan putri konglomerat tersebut.

Obrolan menjadi lebih serius.

Mereka yang sejatinya awam mengenai barang kecantikan, semakin tertarik untuk mengulik informasi lebih lanjut.

"Berhubung ada ahli kosmetik di sini, aku punya beberapa pertanyaan untuk Nay," celetuk Widya.

Sean mempersilakan rekan wanita untuk melontarkan kalimat lanjutan kepada istrinya.

"Nay, mengapa wajah wanita cenderung terlihat cepat tua dibanding para pria? misal mereka memiliki rentan usia yang sama. Ya aku tahu, hal ini tidak berlaku untukmu. Tapi aku amat penasaran. Perawatan anti aging di luar sana, seperti berfokus kepada para wanita."

"Kalau soal itu, terdiri dari banyak faktor tentunya. Simplenya gini, secara genetik struktur kulit perempuan cenderung lebih tipis daripada kepunyaan para pria. Belum lagi menurut penelitian, wanita lebih cepat stres dibanding lelaki. Misal terkait pekerjaan, juga masalah yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari."

Widya dan rekan yang lain mengangguk paham atas penjelasan yang diberikan pengusaha cantik tersebut.

"Ditambah dengan proses kehamilan, melahirkan turut mendukung terjadinya proses penuaan dini. Jumlah kolagen yang merupakan protein sebagai sumber elastisitas pada makhluk hawa seperti kita ternyata lebih sedikit. Itulah mengapa pria lebih beruntung. Ia akan senantiasa awet muda."

Hal itu memicu gelak tawa rekan mereka.

"Itu lah mengapa para pria boleh memilik isteri lebih dari satu. Sebab mungkin saja pasangan yang menikah pertama kali akan cepat tua. Sehingga suami menjadi kurang bergairah, begitu kan Nay?" seloroh Anton, sontak ia mendapat pukulan ringan dari wanita yang duduk di sebelahnya.

"Jangan begitu, lihat dia! rela bersusah payah, mengandung bayi selama sembilan bulan, melahirkan dengan kesakitan luar biasa. Lalu setelah itu? kau ingin menduakan dirinya?"

"Hehehe... enggak, ampun, aku mana berani," timpal Anton usai mengaduh akibat pukulan dari sang isteri.

"Setiap wanita apalagi ibu rumah tangga, ia memiliki peran penting bagi kedamaian kalian. Oleh karena itu, sebagai pria, janganlah kalian semena-mena."

Para anggota yang hadir memberi tepuk tangan meriah untuk pemikiran realistis yang diungkap Naysila.

Hanya Sean, satu-satunya orang masih terdiam. Ia seperti tak suka ketika sang istri mendapat pujian dari teman-temannya.

Mereka melanjutkan dengan acara menyantap. Setelah semua itu, para anggota reuni segera berpisah untuk melanjutkan rutinitas masing-masing.

Duduk berdua di dalam mobil hitam milik Sean, hingga beberapa menit berlalu, pria itu tak kunjung menyalakan mesin kendaraan.

"Apa kau senang? terlihat menonjol daripada aku?" sungut Sean, tatapan mengintimidasi ia tujukan kepada Naysila.

Related chapters

  • Dicintai Pengawal Tajir   4. Hubungan Gelap

    "Maksudmu apa? aku tak ada niatan begitu. Jika itu menyinggung perasaanmu, aku sungguh minta maaf sayang." Perempuan itu berniat menangkup wajah sang suami, namun Sean menepis kasar sentuhan tangan dari si wanita. "Itulah alasan mengapa aku tak mengajakmu. Mereka menjadi tak menghargaiku lagi. Bagi mereka, kau jauh lebih menarik. Sedangkan aku, tidak ada apa-apanya," gerutu Sean menambahkan. "Astaga sayang, itu gak bener. Kau itu tampan dan hebat. Aku bahkan sangat tergila-gila padamu," bujuk Nay. "Sudahlah! pendapatku memang tidak penting. Turun sana! aku masih ada pekerjaan di tempat lain." Dengan tega, Sean mengusir istrinya agar menaiki angkutan umum. "Tapi ini kan sudah sore. Kau mau kemana? kita pulang aja yuk. Nanti aku berikan pijatan eksklusif untukmu. Gimana?" rayuan manis menguar dari bibir tipis si perempuan. Berharap dapat meluluhkan amarah sang suami. "Lupakan! aku tak butuh sentuhan darimu. Kau begitu karena ingin terlihat hebat. Kau pikir aku bodoh

    Last Updated : 2024-08-18
  • Dicintai Pengawal Tajir   5. Bersekongkol

    "Untuk bulan ini belum. Sepertinya Pak Bayu mulai curiga. Aku kesulitan mencari celah. Menggelapkan dana perusahaan bukan pekerjaan mudah Se. Kau sih enak, tinggal duduk manis sembari menunggu laporan. Tapi aku kesulitan," keluhnya. "Walau begitu aku yakin, kau pasti bisa. Sebenarnya ada tips lebih mudah Ras, kau tinggal membuat sedikit jebakan untuk pria tua itu. Seolah dia melecehkan dirimu. Dengan begitu kau bisa memerasnya. Meminta ia untuk mengalihkan dua puluh lima persen setiap bulannya. Ku rasa lebih dari cukup." "Aku lebih pintar! pernah mencoba beberapa kali, tapi Pak Bayu itu orangnya sangat teguh pendirian. Tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi bukankah dia hampir pensiun?" "Hmm, andai saja, kau sebagai sekretaris bisa naik menggantikan dirinya. Tapi sepertinya papa mertua sudah punya pilihan sendiri." "Benarkah? siapa itu? makanya Se, kau kan menantu lelaki Pak Baskoro. Mintalah kenaikan posisi menjadi Anggota Dewan Komisaris. Agar kau punya kekuasaan lebi

    Last Updated : 2024-08-19
  • Dicintai Pengawal Tajir   6. Pria Lain

    Duduk berhadapan dengan sang ayah, Naysila berusaha keras menolak keinginan Pak Baskoro. "Papa paham, kau belum siap menimang bayi saat ini. Tapi lihat orang tuamu! usia kami tak lagi muda Nay," bujuknya, berharap sang putri akan goyah dari keputusan semula. "Kenapa sih Pa? kalian sebagai orang tua harusnya bisa menjadi panutan. Aku bukan mesin pencetak anak, seperti yang kalian harapkan. Zaman sudah berubah, jika masalah pemimpin, ada suamiku. Dia menghabiskan banyak waktu untuk bekerja. Ku kira dia layak untuk menggantikan Papa."Helaan napas sang ayah begitu berat, "Darah itu lebih kental daripada air nak. Papa ingin seorang pewaris. Karena Papa menyayangimu.""Apakah ucapan Papa bisa aku percaya?""Kenapa tidak?""Ada Akhtar di sisimu. Dia adalah putra kesayangan Papa dan Mama," sindir Nay diiringi sorot mata yang memicing ke satu arah. Sang ayah tersenyum kecil, "Kau cemburu padanya? dibanding Sean, adikmu jauh lebih mumpuni. Namun karena kau anak tertua, Papa ingin agar ketu

    Last Updated : 2024-08-25
  • Dicintai Pengawal Tajir   7. VS MERTUA

    Berada di dalam ruang rapat perusahaan, Pak Baskoro menentang keras keputusan Sean yang memberi izin pada supplier, bahwa ia memperbolehkan distribusi sebuah produk minuman mengandung alkohol lebih dari 40 persen, melalui perusahaan Indojaya miliknya. Pak Baskoro sebagai Komisaris Utama ia sangat menentang akan hal itu. "Selama bertahun-tahun kami menjaga kebersihan juga kepuasan konsumen. Berbisnis bukan perkara mendapat banyak keuntungan, akan tetapi juga berkah yang terkandung di dalamnya. Saya tetap gak setuju dengan keputusan Pak Sean Geovani," ucapnya tegas. Anggota rapat yang terdiri dari empat puluh orang dari perwakilan setiap divisi, tak mampu menentang keinginan Pak Baskoro yang berpegang teguh pada prinsip juga norma agama. "Tapi zaman sudah berubah Pak. Kita harus mengikuti perkembangan, bukan berlandaskan apa yang kita suka dan tidak," sanggah Sean. Di depan para pegawai hubungan keduanya bagaikan orang asing. Pak Baskoro tak segan-segan melayangkan kritik ped

    Last Updated : 2024-09-12
  • Dicintai Pengawal Tajir   8. Suami LAKNAT

    Naysila mondar-mandir di depan pintu utama warna silver. Dirinya amat cemas dengan reaksi sang suami malam ini."Dia pasti tak akan suka," gumamnya sembari menggigit kuku lentik karena khawatir luar biasa.Tak lama.Pintu terbuka perlahan, Sean muncul dengan wajah masam. Lelah, sudah pasti.Dasi yang mengikat lehernya juga lepas dari tempat semula, tatapannya lesu juga kesal."Tumben Nay, menungguku di sini? sudah makan?" tegurnya berbasa-basi."Sudah, kau sendiri?" sang istri terburu meraih tas dari genggaman si suami.Perhatian kecil senantiasa Naysila berikan sebagai wujud pengabdian kepada pria yang amat ia cintai.Berniat mengambil segelas air, namun matanya membulat sempurna ketika dirinya memasuki area dapur.Perabot serba baru dengan merk ternama terpampang di depan wajah Sean.Ia lalu berbalik, menghampiri istrinya yang mematung di ambang pintu."Katakan! darimana semua ini?" sungutnya sembari melotot tajam."I--tu dari papa," jawab Nay terbata."Dia lagi? sepertinya papamu

    Last Updated : 2024-09-13
  • Dicintai Pengawal Tajir   9. MEMANTIK EMOSI

    Sedang serius di dalam ruang kerja berada pada lantai dua bangunan, Nay dikejutkan dengan kedatangan sang sekretaris. "Permisi Kak, tapi mendadak para wartawan ingin menemui anda saat ini. Katanya untuk wawancara atas produk kita yang terbaru," seru Julia menyampaikan informasi. Nay tentu heran, pasalnya ia tak ingat telah membuat janji. "Apa kau mengundang mereka? harusnya minta izin dulu padaku. Jangan seperti ini!" tegasnya. "Tidak Kak, mereka datang atas kemauan sendiri," sahut Jul. "Hmm, baiklah, aku akan turun. Bawa mereka masuk," titah si Bos. Begitulah Naysila, antara bisnis dan pewarta berita harus terjalin sebuah harmonisasi indah demi keuntungan keduanya. Oleh sebab itu sangat perlu menjalin hubungan baik di antara dia dan para wartawan. Julia mengikuti arahan dari si Bos Cantik, ia mempersilakan sekitar dua puluh orang untuk memasuki aula utama. Duduk berjajar dengan rapi, para pria dan wanita menunggu kehadiran seorang pengusaha muda yang sukses malang melinta

    Last Updated : 2024-09-14
  • Dicintai Pengawal Tajir   10. SALING MENUSUK

    Pak Baskoro menyungging senyum tipis, "Kau selalu bisa diandalkan. Untuk itu akan ku kirim bonus yang telah aku janjikan," ucapnya puas. "Nona Nay marah gara-gara kejadian tadi pagi. Jika boleh tahu, mengapa anda ingin memisahkan Nona dari suaminya? saya kira anda sudah luluh. Sebelumnya sempat meminta Nona melahirkan seorang pewaris. Tapi sekarang?" "Kau sangat penasaran rupanya? aku ingin mendapat cucu, karena ia akan menjadi senjata sekaligus aset yang akan mewarisi kekayaan Baskoro Wijaya. Aku tak sudi jika kejayaan juga ketenaran ini menjadi milik pria licik, tak lain adalah Sean Geovani. Setelah Nay hamil, pria serakah itu harus segera ku tendang jauh. Jika perlu ia harus musnah dari muka bumi ini," terangnya penuh penegasan. "Tapi Pak, Nona sangat memuja dirinya. Bagaimana jika perasaannya hancur? dia putri tersayang bagimu?" raut cemas tergambar pada wajah Martin saat ini. Pupilnya melebar, diikuti suara kian melemah. "Justru itu, aku paham betul, apa yang baik untu

    Last Updated : 2024-09-14
  • Dicintai Pengawal Tajir   11. RENCANA Mendapat PEWARIS

    Malam itu Nay mengemas dua stel pakaian untuk ia bawa keesokan harinya. Sean baru saja tiba, langkahnya lalu mendekati sosok istrinya yang nampak lesu tanpa bersemangat. Mengecup mesra bahunya sembari memeluk erat bagian tubuh ramping tersebut. "Senyum sayang, kenapa manyun begitu?" tegurnya. Suara berat terdengar seksi pada pendengaran Nay, membuat dirinya menggeliat perlahan. "Gimana bisa? kali ini aku harus pergi seorang diri. Ayolah sayang, kita pergi bersama. Sudah beberapa bulan kau selalu sibuk," pintanya sangat manja. Sang istri berbalik kemudian mengalungkan kedua tangan di leher Sean. "Aku tak bisa, mengapa tak ajak Julia saja? lagian ini untuk pekerjaan. Percuma jika aku ikut. Paling kau anggurkan diriku di kamar hotel, benar kan?" protes si suami. "Ah, tapi pasti seru jika ada kau. Mama Jul sedang sakit, jadi ia tak bisa ikut." Nay memainkan jemarinya, bergerak memutar pada permukaan dada bidang milik sang suami. Sean memperhatikan lekat wajah cantik

    Last Updated : 2024-09-15

Latest chapter

  • Dicintai Pengawal Tajir   14. RAHASIA SEAN

    Satu jam berikutnya Martin meninggalkan area lembab dengan handuk melilit sebatas pinggang, netranya menyipit ke satu arah. "Tidak salah lagi, pasti ada yang sengaja memberiku obat di dalam minuman ini!" geram batinnya sembari meremat botol kaca. Hanya ada satu ranjang ukuran king di dalam ruang mewah itu. Namun si pria masih memiliki kesadaran penuh. Ia tak akan menempati alas empuk sebab menyadari statusnya hanya sebagai anak buah. Mengambil celana pendek dari dalam koper dirinya kemudian merebahkan dirinya pada permukaan sofa. Nay sudah lelap, hingga tak menyadari kedatangan dirinya. ** Di ruangan sebelah Sean Geovani teramat kesal. Jebakan yang ia rancang ternyata gagal. "Bagaimana pria itu bisa lolos? saat obat itu merasuk ke dalam jaringan sel, keinginan bercinta sangatlah kuat. Mengapa dia memilih menahan rasa itu?"Sean berpikir logis, ia membayangkan bahwa pengawal itu akan memaksakan dirinya kepada Naysila. Pada momen yang tepat ia berniat menggerebek kamar sebela

  • Dicintai Pengawal Tajir   13. PRANK DOANG

    Gerakan lambat Martin berniat mendekatkan bibirnya ke arah Naysila, wanita itu hampir menyerah. Nay memejam kedua netranya, kini dirinya menjadi lebih tenang. Tinggal berjarak satu cm, mendadak Martin menghentikan aksinya. Tersenyum tipis kemudian meniup wajah Nay yang merona kemerahan. "Apa yang kau harapkan Nona," tanya Martin memecah keheningan. Cumbuan itu tidak terjadi. Si perempuan membuka mata, pupil kecoklatan membulat diselipi banyak pertanyaan. Sang pengawal melepas cengkeraman di kedua tangan Naysila, menyisakan tatapan heran dari sosok si wanita. Pria itu merapikan atasan seperti sedia kala. Membiarkan angan si Nona buyar seketika. "Kau ngerjain aku? berani sekali!! keterlaluan!" sungut Nay sembari mengalihkan tubuhnya ke arah lain. Satu tangannya bertengger di depan dada, memastikan debaran jantungnya memang sedang beradu sangat kencang. "Kenapa? kau ingin merasakan ciuman dariku?" goda Martin. "Astaga, kau harus bersiap. Jika aku adukan ke papa maka setelah it

  • Dicintai Pengawal Tajir   12. JEBAKAN SEAN

    "Bram, siapkan dua kamar untukku. Pastikan sesuai keinginanku di salah satu kamarnya," pinta Sean melalui sambungan telepon. "Ini tidak benar Se, kau ingin memata-matai istrimu sendiri? kamera cctv di dalam kamar? aku tak sanggup. Kalau sampai Pak Baskoro murka, habislah aku." Brama awalnya menolak ide gila yang diberikan oleh Sean Geovani. Bagaimana bisa seorang suami berniat membuat rekaman video intim antara istrinya dan pria lain? "Ini hanya jebakan saja, aku akan menerobos masuk sebelum pria itu berhasil menyentuh istriku. Kau kira aku sudah tidak waras?" tegas Sean, berpegang teguh pada pendirian. "Tetap saja, aku tidak berani. Kau tau, seperti apa pengaruh Pak Baskoro. Niat membantumu malah akan menjerumuskan diriku ke balik jeruji besi. Aku tidak mau!" "Bram, kau tak percaya padaku? okey, jika itu maumu. Tapi jangan salahkan aku, jika perselingkuhanmu dengan salah satu staf akan ku ungkap di depan istrimu." Skakmat. Bram tak berkutik jika sudah menyinggung perihal h

  • Dicintai Pengawal Tajir   11. RENCANA Mendapat PEWARIS

    Malam itu Nay mengemas dua stel pakaian untuk ia bawa keesokan harinya. Sean baru saja tiba, langkahnya lalu mendekati sosok istrinya yang nampak lesu tanpa bersemangat. Mengecup mesra bahunya sembari memeluk erat bagian tubuh ramping tersebut. "Senyum sayang, kenapa manyun begitu?" tegurnya. Suara berat terdengar seksi pada pendengaran Nay, membuat dirinya menggeliat perlahan. "Gimana bisa? kali ini aku harus pergi seorang diri. Ayolah sayang, kita pergi bersama. Sudah beberapa bulan kau selalu sibuk," pintanya sangat manja. Sang istri berbalik kemudian mengalungkan kedua tangan di leher Sean. "Aku tak bisa, mengapa tak ajak Julia saja? lagian ini untuk pekerjaan. Percuma jika aku ikut. Paling kau anggurkan diriku di kamar hotel, benar kan?" protes si suami. "Ah, tapi pasti seru jika ada kau. Mama Jul sedang sakit, jadi ia tak bisa ikut." Nay memainkan jemarinya, bergerak memutar pada permukaan dada bidang milik sang suami. Sean memperhatikan lekat wajah cantik

  • Dicintai Pengawal Tajir   10. SALING MENUSUK

    Pak Baskoro menyungging senyum tipis, "Kau selalu bisa diandalkan. Untuk itu akan ku kirim bonus yang telah aku janjikan," ucapnya puas. "Nona Nay marah gara-gara kejadian tadi pagi. Jika boleh tahu, mengapa anda ingin memisahkan Nona dari suaminya? saya kira anda sudah luluh. Sebelumnya sempat meminta Nona melahirkan seorang pewaris. Tapi sekarang?" "Kau sangat penasaran rupanya? aku ingin mendapat cucu, karena ia akan menjadi senjata sekaligus aset yang akan mewarisi kekayaan Baskoro Wijaya. Aku tak sudi jika kejayaan juga ketenaran ini menjadi milik pria licik, tak lain adalah Sean Geovani. Setelah Nay hamil, pria serakah itu harus segera ku tendang jauh. Jika perlu ia harus musnah dari muka bumi ini," terangnya penuh penegasan. "Tapi Pak, Nona sangat memuja dirinya. Bagaimana jika perasaannya hancur? dia putri tersayang bagimu?" raut cemas tergambar pada wajah Martin saat ini. Pupilnya melebar, diikuti suara kian melemah. "Justru itu, aku paham betul, apa yang baik untu

  • Dicintai Pengawal Tajir   9. MEMANTIK EMOSI

    Sedang serius di dalam ruang kerja berada pada lantai dua bangunan, Nay dikejutkan dengan kedatangan sang sekretaris. "Permisi Kak, tapi mendadak para wartawan ingin menemui anda saat ini. Katanya untuk wawancara atas produk kita yang terbaru," seru Julia menyampaikan informasi. Nay tentu heran, pasalnya ia tak ingat telah membuat janji. "Apa kau mengundang mereka? harusnya minta izin dulu padaku. Jangan seperti ini!" tegasnya. "Tidak Kak, mereka datang atas kemauan sendiri," sahut Jul. "Hmm, baiklah, aku akan turun. Bawa mereka masuk," titah si Bos. Begitulah Naysila, antara bisnis dan pewarta berita harus terjalin sebuah harmonisasi indah demi keuntungan keduanya. Oleh sebab itu sangat perlu menjalin hubungan baik di antara dia dan para wartawan. Julia mengikuti arahan dari si Bos Cantik, ia mempersilakan sekitar dua puluh orang untuk memasuki aula utama. Duduk berjajar dengan rapi, para pria dan wanita menunggu kehadiran seorang pengusaha muda yang sukses malang melinta

  • Dicintai Pengawal Tajir   8. Suami LAKNAT

    Naysila mondar-mandir di depan pintu utama warna silver. Dirinya amat cemas dengan reaksi sang suami malam ini."Dia pasti tak akan suka," gumamnya sembari menggigit kuku lentik karena khawatir luar biasa.Tak lama.Pintu terbuka perlahan, Sean muncul dengan wajah masam. Lelah, sudah pasti.Dasi yang mengikat lehernya juga lepas dari tempat semula, tatapannya lesu juga kesal."Tumben Nay, menungguku di sini? sudah makan?" tegurnya berbasa-basi."Sudah, kau sendiri?" sang istri terburu meraih tas dari genggaman si suami.Perhatian kecil senantiasa Naysila berikan sebagai wujud pengabdian kepada pria yang amat ia cintai.Berniat mengambil segelas air, namun matanya membulat sempurna ketika dirinya memasuki area dapur.Perabot serba baru dengan merk ternama terpampang di depan wajah Sean.Ia lalu berbalik, menghampiri istrinya yang mematung di ambang pintu."Katakan! darimana semua ini?" sungutnya sembari melotot tajam."I--tu dari papa," jawab Nay terbata."Dia lagi? sepertinya papamu

  • Dicintai Pengawal Tajir   7. VS MERTUA

    Berada di dalam ruang rapat perusahaan, Pak Baskoro menentang keras keputusan Sean yang memberi izin pada supplier, bahwa ia memperbolehkan distribusi sebuah produk minuman mengandung alkohol lebih dari 40 persen, melalui perusahaan Indojaya miliknya. Pak Baskoro sebagai Komisaris Utama ia sangat menentang akan hal itu. "Selama bertahun-tahun kami menjaga kebersihan juga kepuasan konsumen. Berbisnis bukan perkara mendapat banyak keuntungan, akan tetapi juga berkah yang terkandung di dalamnya. Saya tetap gak setuju dengan keputusan Pak Sean Geovani," ucapnya tegas. Anggota rapat yang terdiri dari empat puluh orang dari perwakilan setiap divisi, tak mampu menentang keinginan Pak Baskoro yang berpegang teguh pada prinsip juga norma agama. "Tapi zaman sudah berubah Pak. Kita harus mengikuti perkembangan, bukan berlandaskan apa yang kita suka dan tidak," sanggah Sean. Di depan para pegawai hubungan keduanya bagaikan orang asing. Pak Baskoro tak segan-segan melayangkan kritik ped

  • Dicintai Pengawal Tajir   6. Pria Lain

    Duduk berhadapan dengan sang ayah, Naysila berusaha keras menolak keinginan Pak Baskoro. "Papa paham, kau belum siap menimang bayi saat ini. Tapi lihat orang tuamu! usia kami tak lagi muda Nay," bujuknya, berharap sang putri akan goyah dari keputusan semula. "Kenapa sih Pa? kalian sebagai orang tua harusnya bisa menjadi panutan. Aku bukan mesin pencetak anak, seperti yang kalian harapkan. Zaman sudah berubah, jika masalah pemimpin, ada suamiku. Dia menghabiskan banyak waktu untuk bekerja. Ku kira dia layak untuk menggantikan Papa."Helaan napas sang ayah begitu berat, "Darah itu lebih kental daripada air nak. Papa ingin seorang pewaris. Karena Papa menyayangimu.""Apakah ucapan Papa bisa aku percaya?""Kenapa tidak?""Ada Akhtar di sisimu. Dia adalah putra kesayangan Papa dan Mama," sindir Nay diiringi sorot mata yang memicing ke satu arah. Sang ayah tersenyum kecil, "Kau cemburu padanya? dibanding Sean, adikmu jauh lebih mumpuni. Namun karena kau anak tertua, Papa ingin agar ketu

DMCA.com Protection Status