Share

7. VS MERTUA

Author: Nityassi
last update Last Updated: 2024-09-12 22:59:35

Berada di dalam ruang rapat perusahaan, Pak Baskoro menentang keras keputusan Sean yang memberi izin pada supplier, bahwa ia memperbolehkan distribusi sebuah produk minuman mengandung alkohol lebih dari 40 persen, melalui perusahaan Indojaya miliknya.

Pak Baskoro sebagai Komisaris Utama ia sangat menentang akan hal itu.

"Selama bertahun-tahun kami menjaga kebersihan juga kepuasan konsumen. Berbisnis bukan perkara mendapat banyak keuntungan, akan tetapi juga berkah yang terkandung di dalamnya. Saya tetap gak setuju dengan keputusan Pak Sean Geovani," ucapnya tegas.

Anggota rapat yang terdiri dari empat puluh orang dari perwakilan setiap divisi, tak mampu menentang keinginan Pak Baskoro yang berpegang teguh pada prinsip juga norma agama.

"Tapi zaman sudah berubah Pak. Kita harus mengikuti perkembangan, bukan berlandaskan apa yang kita suka dan tidak," sanggah Sean.

Di depan para pegawai hubungan keduanya bagaikan orang asing.

Pak Baskoro tak segan-segan melayangkan kritik pedas kepada menantunya.

"Saya tetap tidak setuju! saya yakin, selain dirimu, masih banyak orang yang bisa mencari produsen lain. Yang bisa mencari barang sesuai kriteria perusahaan. Kalau kamu memang tak sanggup. Katakan saja! kamu bisa dimutasi ke tempat lain."

Pak Baskoro kesal, ia terburu menutup map warna biru di depannya.

"Rapat hari ini selesai. Selama saya masih berada di tempat ini, tak ada yang bisa menggoyahkan visi misi dari perusahaan Indojaya grup. Bagi yang tidak sejalan, saya persilakan untuk segera hengkang! daripada harus menjadi kerikil. Saya paling benci jika jalan saya harus terhalang. Jadi pikir, lalu buat keputusan!"

Pria paruh baya bertubuh besar kemudian meninggalkan ruang rapat. Diikuti seorang pengawal, yang senantiasa menemani langkahnya.

Semua orang saling berbisik, mereka mengasihani Sean, pria itu duduk tenang usai dipermalukan begitu dalam oleh mertuanya sendiri.

Para staf membubarkan diri, tersisa hanya seorang pria dengan kemeja warna biru muda masih duduk melamun di dalam sana.

Tak lama dering ponsel membuat angannya buyar.

"Sayang, ayo kita makan siang bersama. Aku menunggumu di lobi kantor," pinta Nay, tak lain putri sulung Pak Baskoro.

"Kau di sini? mendadak?" tanya Sean heran.

"Kenapa memangnya? apa aku perlu izin untuk menemui suamiku tercinta hm?" rona kemerahan terlukis di kedua pipi Naysila. Meski mereka berbincang melalui sambungan telepon, itu saja cukup membuat hati Nay bahagia, seolah sedang ditaburi ribuan bunga.

Pria itu bersandar pada kursi hitam, menghela napas berat.

"Baiklah, aku akan turun."

Panggilan selesai, menyisakan senyum lebar pada sudut bibir Naysila.

Sean melonggarkan letak dasinya. Ia memiliki perih yang tersimpan di dalam pikiran. Imbas perlakuan Pak Baskoro yang terkesan merendahkan harga dirinya.

"Dasar tua bangka menyebalkan! kau pikir kaulah yang paling berkuasa di tempat ini? tunggu sampai aku membuatmu terguling nanti! maka kau akan tersungkur di depanku sembari memohon ampun!" gerutunya kesal.

***

Siang hari Nay dan Sean makan di sebuah restoran western tak jauh dari perusahaan Indojaya.

Dengan telaten, Nay memberi suapan daging panggang ke mulut sang suami.

Sean menerima walau dengan sedikit terpaksa, ia merasa hal itu membuatnya ia malu karena dilakukan di tempat umum.

"Cukup sayang, kau juga harus makan. Jangan sampai mereka menganggap aku sebagai suami kejam. Sampai harus menguasai dua piring sekaligus," cibir Sean.

Nay malah terkekeh kecil, "Justru itu sayang, karena aku jarang memasak. Ingin rasanya memanjakan mu seperti ini," usaha Nay belum usai. Garpu di tangannya beralih menancap pada kentang goreng yang tergeletak di tepian. Bertumpukan dengan daun selada.

Mengarahkan ke bibir Sean, sang istri memberi arahan agar pria itu membuka mulutnya lebar.

Sean meraih gelasnya. Ia berniat menyudahi acara menyantap kali ini.

"Aku baru ingat, harus bertemu Dion untuk membahas hal penting," terangnya.

"Apa? sekarang? tapi aku belum selesai Se! setidaknya temani sampai aku...."

"Sorry sayang, kita jumpa lagi di rumah. Okey?"

Pria itu bangkit dari kursinya. Tak lupa mendaratkan kecupan singkat pada pelipis Naysila. Langkahnya cepat meninggalkan keberadaan istrinya.

Wanita berwajah oriental kehilangan selera makannya.

Meraih tas mahal yang bertengger di atas meja. Gegas meninggalkan lokasi dengan perut yang masih kosong.

Nay mengendara seorang diri, menuju sebuah apartemen yang menjadi tempat tinggal dirinya bersama sang suami.

Tiba di rumahnya, Nay beranjak ke kamar mandi. Ia hendak mencari kesegaran dengan menenggelamkan tubuhnya pada bathtub yang dipenuhi air.

Senyumnya melebar, dengan kedua netranya memejam. Menyelami rasa nyaman, mengusir segala penat juga gelisah dalam batinnya.

Selesai membersihkan tubuhnya, perempuan bermata coklat menutupi tubuhnya dengan sehelai bathtrobes putih nan tebal.

Dengan santai dirinya keluar dari kamar mandi kemudian berjalan pada walk in closet miliknya.

Memilih mini dress cantik untuk ia kenakan.

Suara berisik berasal dari ruang tamu, membuat Nay amat penasaran. Belum sempat mengganti pakaian ia melangkah cepat menyambangi arah datangnya suara.

"Ada apa ini?" cecar Nay, melihat beberapa pria memasukkan beberapa perabotan, juga sebuah lemari pendingin empat pintu keluaran terbaru tanpa seizin darinya.

"Ini perintah dari Pak Baskoro, Nona," jawab Martin.

"Apa Sean tahu hal ini?" imbuh Nay.

Pengawal itu menggeleng pelan.

Nay berdecih kesal. Ia sampai berkacak pinggang untuk memberi sebuah peringatan.

"Sampaikan pada Papa! aku menolak barang pemberian darinya. Bawa pergi semua! kalian sungguh lancang. Ini rumahku. Sean yang membeli tempat ini," ujarnya.

"Maaf Nona, saya hanya menjalankan tugas, tidak mungkin saya membawa kembali."

"Kenapa?" Nay mendelik kesal.

"Ee.... itu kasihan para pegawai yang sudah bekerja keras membawa barang-barang kemari. Tolong jangan ditolak Nona," pinta Martin sembari menunduk wajahnya.

Nay mendekat, dengan tampilan yang minim membuat Martin menjadi salah tingkah.

"Kau sangat berpengalaman bukan? minimal kabari aku dulu. Menerobos rumah orang tanpa pemberitahuan adalah tindakan ilegal. Untung aku tak melaporkanmu atas tuduhan pencurian."

Martin berusaha mengalihkan tatapannya, jangan sampai kedua mata elangnya malah membidik sosok cantik berkulit putih yang tengah berdiri depannya.

Pria itu perlahan mundur, ia tak berani memberi jawaban pada Naysila.

Wanita itu terus mendekat, sebab merasa diabaikan dengan kebungkaman pria itu.

Tanpa sengaja seorang pegawai melintas di belakangnya, hingga menyenggol tubuhnya.

Tetiba...

Brruukhh!!

Tubuh berbalut kain putih ambruk di atas pelukan sang pengawal.

Keduanya tersungkur ke belakang, mendarat pada permukaan sofa empuk dengan posisi bertumpukan.

Nay dan Martin mengunci pandang selama beberapa detik.

Related chapters

  • Dicintai Pengawal Tajir   8. Suami LAKNAT

    Naysila mondar-mandir di depan pintu utama warna silver. Dirinya amat cemas dengan reaksi sang suami malam ini."Dia pasti tak akan suka," gumamnya sembari menggigit kuku lentik karena khawatir luar biasa.Tak lama.Pintu terbuka perlahan, Sean muncul dengan wajah masam. Lelah, sudah pasti.Dasi yang mengikat lehernya juga lepas dari tempat semula, tatapannya lesu juga kesal."Tumben Nay, menungguku di sini? sudah makan?" tegurnya berbasa-basi."Sudah, kau sendiri?" sang istri terburu meraih tas dari genggaman si suami.Perhatian kecil senantiasa Naysila berikan sebagai wujud pengabdian kepada pria yang amat ia cintai.Berniat mengambil segelas air, namun matanya membulat sempurna ketika dirinya memasuki area dapur.Perabot serba baru dengan merk ternama terpampang di depan wajah Sean.Ia lalu berbalik, menghampiri istrinya yang mematung di ambang pintu."Katakan! darimana semua ini?" sungutnya sembari melotot tajam."I--tu dari papa," jawab Nay terbata."Dia lagi? sepertinya papamu

    Last Updated : 2024-09-13
  • Dicintai Pengawal Tajir   9. MEMANTIK EMOSI

    Sedang serius di dalam ruang kerja berada pada lantai dua bangunan, Nay dikejutkan dengan kedatangan sang sekretaris. "Permisi Kak, tapi mendadak para wartawan ingin menemui anda saat ini. Katanya untuk wawancara atas produk kita yang terbaru," seru Julia menyampaikan informasi. Nay tentu heran, pasalnya ia tak ingat telah membuat janji. "Apa kau mengundang mereka? harusnya minta izin dulu padaku. Jangan seperti ini!" tegasnya. "Tidak Kak, mereka datang atas kemauan sendiri," sahut Jul. "Hmm, baiklah, aku akan turun. Bawa mereka masuk," titah si Bos. Begitulah Naysila, antara bisnis dan pewarta berita harus terjalin sebuah harmonisasi indah demi keuntungan keduanya. Oleh sebab itu sangat perlu menjalin hubungan baik di antara dia dan para wartawan. Julia mengikuti arahan dari si Bos Cantik, ia mempersilakan sekitar dua puluh orang untuk memasuki aula utama. Duduk berjajar dengan rapi, para pria dan wanita menunggu kehadiran seorang pengusaha muda yang sukses malang melinta

    Last Updated : 2024-09-14
  • Dicintai Pengawal Tajir   10. SALING MENUSUK

    Pak Baskoro menyungging senyum tipis, "Kau selalu bisa diandalkan. Untuk itu akan ku kirim bonus yang telah aku janjikan," ucapnya puas. "Nona Nay marah gara-gara kejadian tadi pagi. Jika boleh tahu, mengapa anda ingin memisahkan Nona dari suaminya? saya kira anda sudah luluh. Sebelumnya sempat meminta Nona melahirkan seorang pewaris. Tapi sekarang?" "Kau sangat penasaran rupanya? aku ingin mendapat cucu, karena ia akan menjadi senjata sekaligus aset yang akan mewarisi kekayaan Baskoro Wijaya. Aku tak sudi jika kejayaan juga ketenaran ini menjadi milik pria licik, tak lain adalah Sean Geovani. Setelah Nay hamil, pria serakah itu harus segera ku tendang jauh. Jika perlu ia harus musnah dari muka bumi ini," terangnya penuh penegasan. "Tapi Pak, Nona sangat memuja dirinya. Bagaimana jika perasaannya hancur? dia putri tersayang bagimu?" raut cemas tergambar pada wajah Martin saat ini. Pupilnya melebar, diikuti suara kian melemah. "Justru itu, aku paham betul, apa yang baik untu

    Last Updated : 2024-09-14
  • Dicintai Pengawal Tajir   11. RENCANA Mendapat PEWARIS

    Malam itu Nay mengemas dua stel pakaian untuk ia bawa keesokan harinya. Sean baru saja tiba, langkahnya lalu mendekati sosok istrinya yang nampak lesu tanpa bersemangat. Mengecup mesra bahunya sembari memeluk erat bagian tubuh ramping tersebut. "Senyum sayang, kenapa manyun begitu?" tegurnya. Suara berat terdengar seksi pada pendengaran Nay, membuat dirinya menggeliat perlahan. "Gimana bisa? kali ini aku harus pergi seorang diri. Ayolah sayang, kita pergi bersama. Sudah beberapa bulan kau selalu sibuk," pintanya sangat manja. Sang istri berbalik kemudian mengalungkan kedua tangan di leher Sean. "Aku tak bisa, mengapa tak ajak Julia saja? lagian ini untuk pekerjaan. Percuma jika aku ikut. Paling kau anggurkan diriku di kamar hotel, benar kan?" protes si suami. "Ah, tapi pasti seru jika ada kau. Mama Jul sedang sakit, jadi ia tak bisa ikut." Nay memainkan jemarinya, bergerak memutar pada permukaan dada bidang milik sang suami. Sean memperhatikan lekat wajah cantik

    Last Updated : 2024-09-15
  • Dicintai Pengawal Tajir   12. JEBAKAN SEAN

    "Bram, siapkan dua kamar untukku. Pastikan sesuai keinginanku di salah satu kamarnya," pinta Sean melalui sambungan telepon. "Ini tidak benar Se, kau ingin memata-matai istrimu sendiri? kamera cctv di dalam kamar? aku tak sanggup. Kalau sampai Pak Baskoro murka, habislah aku." Brama awalnya menolak ide gila yang diberikan oleh Sean Geovani. Bagaimana bisa seorang suami berniat membuat rekaman video intim antara istrinya dan pria lain? "Ini hanya jebakan saja, aku akan menerobos masuk sebelum pria itu berhasil menyentuh istriku. Kau kira aku sudah tidak waras?" tegas Sean, berpegang teguh pada pendirian. "Tetap saja, aku tidak berani. Kau tau, seperti apa pengaruh Pak Baskoro. Niat membantumu malah akan menjerumuskan diriku ke balik jeruji besi. Aku tidak mau!" "Bram, kau tak percaya padaku? okey, jika itu maumu. Tapi jangan salahkan aku, jika perselingkuhanmu dengan salah satu staf akan ku ungkap di depan istrimu." Skakmat. Bram tak berkutik jika sudah menyinggung perihal h

    Last Updated : 2024-09-16
  • Dicintai Pengawal Tajir   13. PRANK DOANG

    Gerakan lambat Martin berniat mendekatkan bibirnya ke arah Naysila, wanita itu hampir menyerah. Nay memejam kedua netranya, kini dirinya menjadi lebih tenang. Tinggal berjarak satu cm, mendadak Martin menghentikan aksinya. Tersenyum tipis kemudian meniup wajah Nay yang merona kemerahan. "Apa yang kau harapkan Nona," tanya Martin memecah keheningan. Cumbuan itu tidak terjadi. Si perempuan membuka mata, pupil kecoklatan membulat diselipi banyak pertanyaan. Sang pengawal melepas cengkeraman di kedua tangan Naysila, menyisakan tatapan heran dari sosok si wanita. Pria itu merapikan atasan seperti sedia kala. Membiarkan angan si Nona buyar seketika. "Kau ngerjain aku? berani sekali!! keterlaluan!" sungut Nay sembari mengalihkan tubuhnya ke arah lain. Satu tangannya bertengger di depan dada, memastikan debaran jantungnya memang sedang beradu sangat kencang. "Kenapa? kau ingin merasakan ciuman dariku?" goda Martin. "Astaga, kau harus bersiap. Jika aku adukan ke papa maka setelah it

    Last Updated : 2024-09-17
  • Dicintai Pengawal Tajir   14. RAHASIA SEAN

    Satu jam berikutnya Martin meninggalkan area lembab dengan handuk melilit sebatas pinggang, netranya menyipit ke satu arah. "Tidak salah lagi, pasti ada yang sengaja memberiku obat di dalam minuman ini!" geram batinnya sembari meremat botol kaca. Hanya ada satu ranjang ukuran king di dalam ruang mewah itu. Namun si pria masih memiliki kesadaran penuh. Ia tak akan menempati alas empuk sebab menyadari statusnya hanya sebagai anak buah. Mengambil celana pendek dari dalam koper dirinya kemudian merebahkan dirinya pada permukaan sofa. Nay sudah lelap, hingga tak menyadari kedatangan dirinya. ** Di ruangan sebelah Sean Geovani teramat kesal. Jebakan yang ia rancang ternyata gagal. "Bagaimana pria itu bisa lolos? saat obat itu merasuk ke dalam jaringan sel, keinginan bercinta sangatlah kuat. Mengapa dia memilih menahan rasa itu?"Sean berpikir logis, ia membayangkan bahwa pengawal itu akan memaksakan dirinya kepada Naysila. Pada momen yang tepat ia berniat menggerebek kamar sebela

    Last Updated : 2024-09-18
  • Dicintai Pengawal Tajir   1. Dimana Suamimu?

    Berdiri di samping pintu utama ballroom hotel bintang lima, Naysila dilanda gelisah luar biasa.Dibalut dress merah dengan tatanan rambut lurus berwarna hitam membuatnya terlihat cantik dan mempesona. Setiap pasang mata memandang ke arah dirinya. Para sponsor berbisik satu sama lain. "Lihat itu! bahkan di malam sepenting ini suaminya tak terlihat hadir," celetuk salah seorang. "Sama seperti ketika ulang tahun Pak Baskoro bulan lalu. Padahal Nay adalah putri sulung keluarga itu. Namun sepertinya keadaan mereka tidak rukun," timpal temannya. Acara launching produk baru sepaket alat makeup terdiri dari sunscreen, toner, juga eye cream, merupakan produk unggulan yang dikeluarkan pada pertengahan tahun ini. "Selamat Nay, mama sangat bangga padamu," ujar ibu Marta diiringi senyum merekah pada sudut bibirnya. Melirik jam mahal yang melingkar di pergelangan sebelah kiri, dirinya terus menatap pintu utama yang terbuka lebar. Hingga waktu yang ditentukan, pria tampan tak

    Last Updated : 2024-08-15

Latest chapter

  • Dicintai Pengawal Tajir   14. RAHASIA SEAN

    Satu jam berikutnya Martin meninggalkan area lembab dengan handuk melilit sebatas pinggang, netranya menyipit ke satu arah. "Tidak salah lagi, pasti ada yang sengaja memberiku obat di dalam minuman ini!" geram batinnya sembari meremat botol kaca. Hanya ada satu ranjang ukuran king di dalam ruang mewah itu. Namun si pria masih memiliki kesadaran penuh. Ia tak akan menempati alas empuk sebab menyadari statusnya hanya sebagai anak buah. Mengambil celana pendek dari dalam koper dirinya kemudian merebahkan dirinya pada permukaan sofa. Nay sudah lelap, hingga tak menyadari kedatangan dirinya. ** Di ruangan sebelah Sean Geovani teramat kesal. Jebakan yang ia rancang ternyata gagal. "Bagaimana pria itu bisa lolos? saat obat itu merasuk ke dalam jaringan sel, keinginan bercinta sangatlah kuat. Mengapa dia memilih menahan rasa itu?"Sean berpikir logis, ia membayangkan bahwa pengawal itu akan memaksakan dirinya kepada Naysila. Pada momen yang tepat ia berniat menggerebek kamar sebela

  • Dicintai Pengawal Tajir   13. PRANK DOANG

    Gerakan lambat Martin berniat mendekatkan bibirnya ke arah Naysila, wanita itu hampir menyerah. Nay memejam kedua netranya, kini dirinya menjadi lebih tenang. Tinggal berjarak satu cm, mendadak Martin menghentikan aksinya. Tersenyum tipis kemudian meniup wajah Nay yang merona kemerahan. "Apa yang kau harapkan Nona," tanya Martin memecah keheningan. Cumbuan itu tidak terjadi. Si perempuan membuka mata, pupil kecoklatan membulat diselipi banyak pertanyaan. Sang pengawal melepas cengkeraman di kedua tangan Naysila, menyisakan tatapan heran dari sosok si wanita. Pria itu merapikan atasan seperti sedia kala. Membiarkan angan si Nona buyar seketika. "Kau ngerjain aku? berani sekali!! keterlaluan!" sungut Nay sembari mengalihkan tubuhnya ke arah lain. Satu tangannya bertengger di depan dada, memastikan debaran jantungnya memang sedang beradu sangat kencang. "Kenapa? kau ingin merasakan ciuman dariku?" goda Martin. "Astaga, kau harus bersiap. Jika aku adukan ke papa maka setelah it

  • Dicintai Pengawal Tajir   12. JEBAKAN SEAN

    "Bram, siapkan dua kamar untukku. Pastikan sesuai keinginanku di salah satu kamarnya," pinta Sean melalui sambungan telepon. "Ini tidak benar Se, kau ingin memata-matai istrimu sendiri? kamera cctv di dalam kamar? aku tak sanggup. Kalau sampai Pak Baskoro murka, habislah aku." Brama awalnya menolak ide gila yang diberikan oleh Sean Geovani. Bagaimana bisa seorang suami berniat membuat rekaman video intim antara istrinya dan pria lain? "Ini hanya jebakan saja, aku akan menerobos masuk sebelum pria itu berhasil menyentuh istriku. Kau kira aku sudah tidak waras?" tegas Sean, berpegang teguh pada pendirian. "Tetap saja, aku tidak berani. Kau tau, seperti apa pengaruh Pak Baskoro. Niat membantumu malah akan menjerumuskan diriku ke balik jeruji besi. Aku tidak mau!" "Bram, kau tak percaya padaku? okey, jika itu maumu. Tapi jangan salahkan aku, jika perselingkuhanmu dengan salah satu staf akan ku ungkap di depan istrimu." Skakmat. Bram tak berkutik jika sudah menyinggung perihal h

  • Dicintai Pengawal Tajir   11. RENCANA Mendapat PEWARIS

    Malam itu Nay mengemas dua stel pakaian untuk ia bawa keesokan harinya. Sean baru saja tiba, langkahnya lalu mendekati sosok istrinya yang nampak lesu tanpa bersemangat. Mengecup mesra bahunya sembari memeluk erat bagian tubuh ramping tersebut. "Senyum sayang, kenapa manyun begitu?" tegurnya. Suara berat terdengar seksi pada pendengaran Nay, membuat dirinya menggeliat perlahan. "Gimana bisa? kali ini aku harus pergi seorang diri. Ayolah sayang, kita pergi bersama. Sudah beberapa bulan kau selalu sibuk," pintanya sangat manja. Sang istri berbalik kemudian mengalungkan kedua tangan di leher Sean. "Aku tak bisa, mengapa tak ajak Julia saja? lagian ini untuk pekerjaan. Percuma jika aku ikut. Paling kau anggurkan diriku di kamar hotel, benar kan?" protes si suami. "Ah, tapi pasti seru jika ada kau. Mama Jul sedang sakit, jadi ia tak bisa ikut." Nay memainkan jemarinya, bergerak memutar pada permukaan dada bidang milik sang suami. Sean memperhatikan lekat wajah cantik

  • Dicintai Pengawal Tajir   10. SALING MENUSUK

    Pak Baskoro menyungging senyum tipis, "Kau selalu bisa diandalkan. Untuk itu akan ku kirim bonus yang telah aku janjikan," ucapnya puas. "Nona Nay marah gara-gara kejadian tadi pagi. Jika boleh tahu, mengapa anda ingin memisahkan Nona dari suaminya? saya kira anda sudah luluh. Sebelumnya sempat meminta Nona melahirkan seorang pewaris. Tapi sekarang?" "Kau sangat penasaran rupanya? aku ingin mendapat cucu, karena ia akan menjadi senjata sekaligus aset yang akan mewarisi kekayaan Baskoro Wijaya. Aku tak sudi jika kejayaan juga ketenaran ini menjadi milik pria licik, tak lain adalah Sean Geovani. Setelah Nay hamil, pria serakah itu harus segera ku tendang jauh. Jika perlu ia harus musnah dari muka bumi ini," terangnya penuh penegasan. "Tapi Pak, Nona sangat memuja dirinya. Bagaimana jika perasaannya hancur? dia putri tersayang bagimu?" raut cemas tergambar pada wajah Martin saat ini. Pupilnya melebar, diikuti suara kian melemah. "Justru itu, aku paham betul, apa yang baik untu

  • Dicintai Pengawal Tajir   9. MEMANTIK EMOSI

    Sedang serius di dalam ruang kerja berada pada lantai dua bangunan, Nay dikejutkan dengan kedatangan sang sekretaris. "Permisi Kak, tapi mendadak para wartawan ingin menemui anda saat ini. Katanya untuk wawancara atas produk kita yang terbaru," seru Julia menyampaikan informasi. Nay tentu heran, pasalnya ia tak ingat telah membuat janji. "Apa kau mengundang mereka? harusnya minta izin dulu padaku. Jangan seperti ini!" tegasnya. "Tidak Kak, mereka datang atas kemauan sendiri," sahut Jul. "Hmm, baiklah, aku akan turun. Bawa mereka masuk," titah si Bos. Begitulah Naysila, antara bisnis dan pewarta berita harus terjalin sebuah harmonisasi indah demi keuntungan keduanya. Oleh sebab itu sangat perlu menjalin hubungan baik di antara dia dan para wartawan. Julia mengikuti arahan dari si Bos Cantik, ia mempersilakan sekitar dua puluh orang untuk memasuki aula utama. Duduk berjajar dengan rapi, para pria dan wanita menunggu kehadiran seorang pengusaha muda yang sukses malang melinta

  • Dicintai Pengawal Tajir   8. Suami LAKNAT

    Naysila mondar-mandir di depan pintu utama warna silver. Dirinya amat cemas dengan reaksi sang suami malam ini."Dia pasti tak akan suka," gumamnya sembari menggigit kuku lentik karena khawatir luar biasa.Tak lama.Pintu terbuka perlahan, Sean muncul dengan wajah masam. Lelah, sudah pasti.Dasi yang mengikat lehernya juga lepas dari tempat semula, tatapannya lesu juga kesal."Tumben Nay, menungguku di sini? sudah makan?" tegurnya berbasa-basi."Sudah, kau sendiri?" sang istri terburu meraih tas dari genggaman si suami.Perhatian kecil senantiasa Naysila berikan sebagai wujud pengabdian kepada pria yang amat ia cintai.Berniat mengambil segelas air, namun matanya membulat sempurna ketika dirinya memasuki area dapur.Perabot serba baru dengan merk ternama terpampang di depan wajah Sean.Ia lalu berbalik, menghampiri istrinya yang mematung di ambang pintu."Katakan! darimana semua ini?" sungutnya sembari melotot tajam."I--tu dari papa," jawab Nay terbata."Dia lagi? sepertinya papamu

  • Dicintai Pengawal Tajir   7. VS MERTUA

    Berada di dalam ruang rapat perusahaan, Pak Baskoro menentang keras keputusan Sean yang memberi izin pada supplier, bahwa ia memperbolehkan distribusi sebuah produk minuman mengandung alkohol lebih dari 40 persen, melalui perusahaan Indojaya miliknya. Pak Baskoro sebagai Komisaris Utama ia sangat menentang akan hal itu. "Selama bertahun-tahun kami menjaga kebersihan juga kepuasan konsumen. Berbisnis bukan perkara mendapat banyak keuntungan, akan tetapi juga berkah yang terkandung di dalamnya. Saya tetap gak setuju dengan keputusan Pak Sean Geovani," ucapnya tegas. Anggota rapat yang terdiri dari empat puluh orang dari perwakilan setiap divisi, tak mampu menentang keinginan Pak Baskoro yang berpegang teguh pada prinsip juga norma agama. "Tapi zaman sudah berubah Pak. Kita harus mengikuti perkembangan, bukan berlandaskan apa yang kita suka dan tidak," sanggah Sean. Di depan para pegawai hubungan keduanya bagaikan orang asing. Pak Baskoro tak segan-segan melayangkan kritik ped

  • Dicintai Pengawal Tajir   6. Pria Lain

    Duduk berhadapan dengan sang ayah, Naysila berusaha keras menolak keinginan Pak Baskoro. "Papa paham, kau belum siap menimang bayi saat ini. Tapi lihat orang tuamu! usia kami tak lagi muda Nay," bujuknya, berharap sang putri akan goyah dari keputusan semula. "Kenapa sih Pa? kalian sebagai orang tua harusnya bisa menjadi panutan. Aku bukan mesin pencetak anak, seperti yang kalian harapkan. Zaman sudah berubah, jika masalah pemimpin, ada suamiku. Dia menghabiskan banyak waktu untuk bekerja. Ku kira dia layak untuk menggantikan Papa."Helaan napas sang ayah begitu berat, "Darah itu lebih kental daripada air nak. Papa ingin seorang pewaris. Karena Papa menyayangimu.""Apakah ucapan Papa bisa aku percaya?""Kenapa tidak?""Ada Akhtar di sisimu. Dia adalah putra kesayangan Papa dan Mama," sindir Nay diiringi sorot mata yang memicing ke satu arah. Sang ayah tersenyum kecil, "Kau cemburu padanya? dibanding Sean, adikmu jauh lebih mumpuni. Namun karena kau anak tertua, Papa ingin agar ketu

DMCA.com Protection Status