Share

8. Suami LAKNAT

Naysila mondar-mandir di depan pintu utama warna silver. Dirinya amat cemas dengan reaksi sang suami malam ini.

"Dia pasti tak akan suka," gumamnya sembari menggigit kuku lentik karena khawatir luar biasa.

Tak lama.

Pintu terbuka perlahan, Sean muncul dengan wajah masam. Lelah, sudah pasti.

Dasi yang mengikat lehernya juga lepas dari tempat semula, tatapannya lesu juga kesal.

"Tumben Nay, menungguku di sini? sudah makan?" tegurnya berbasa-basi.

"Sudah, kau sendiri?" sang istri terburu meraih tas dari genggaman si suami.

Perhatian kecil senantiasa Naysila berikan sebagai wujud pengabdian kepada pria yang amat ia cintai.

Berniat mengambil segelas air, namun matanya membulat sempurna ketika dirinya memasuki area dapur.

Perabot serba baru dengan merk ternama terpampang di depan wajah Sean.

Ia lalu berbalik, menghampiri istrinya yang mematung di ambang pintu.

"Katakan! darimana semua ini?" sungutnya sembari melotot tajam.

"I--tu dari papa," jawab Nay terbata.

"Dia lagi? sepertinya papamu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status