Beranda / CEO / Dicintai Pengawal Tajir / 4. Hubungan Gelap

Share

4. Hubungan Gelap

Penulis: Nityassi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-18 22:35:06

"Maksudmu apa? aku tak ada niatan begitu. Jika itu menyinggung perasaanmu, aku sungguh minta maaf sayang."

Perempuan itu berniat menangkup wajah sang suami, namun Sean menepis kasar sentuhan tangan dari si wanita.

"Itulah alasan mengapa aku tak mengajakmu. Mereka menjadi tak menghargaiku lagi. Bagi mereka, kau jauh lebih menarik. Sedangkan aku, tidak ada apa-apanya," gerutu Sean menambahkan.

"Astaga sayang, itu gak bener. Kau itu tampan dan hebat. Aku bahkan sangat tergila-gila padamu," bujuk Nay.

"Sudahlah! pendapatku memang tidak penting. Turun sana! aku masih ada pekerjaan di tempat lain."

Dengan tega, Sean mengusir istrinya agar menaiki angkutan umum.

"Tapi ini kan sudah sore. Kau mau kemana? kita pulang aja yuk. Nanti aku berikan pijatan eksklusif untukmu. Gimana?" rayuan manis menguar dari bibir tipis si perempuan. Berharap dapat meluluhkan amarah sang suami.

"Lupakan! aku tak butuh sentuhan darimu. Kau begitu karena ingin terlihat hebat. Kau pikir aku bodoh?"

"Sayang, kau salah sangka, aku tak berniat....."

"Keluar kataku! harus ku seret atau bagaimana?" gertak si pria membuta nyali Naysila menciut.

Melepas sabuk pengaman yang sudah terpasang, wajahnya seketika berubah suram.

"Jangan pulang terlalu malam okey? aku akan menunggumu seperti biasanya."

Pesan sang istri hanya dianggap sebagai angin lalu.

Tanpa menoleh, Sean menutup jendela kaca begitu cepat, "Jika bukan karena hartamu, sudah ku tinggal sejak lama. Benar-benar membuatku muak."

Tak perlu sebuah alasan, Sean melaju sedang menuju kediaman seorang perempuan. Dia adalah partner yang menemani langkahnya sejak dulu kala.

Menekan bel di dekat pintu utama, pria bertubuh atletis menunggu di luar dengan sabar.

Ketika pintu dibuka, Rasti langsung menubruk dirinya, memeluk erat seolah tak sabar akibat memendam rindu terlalu lama.

"Kenapa baru sampai? kau pergi dari kantor sejak tadi siang," protesnya sembari bibirnya mengerucut tajam.

"Ada pertemuan di luar. Kau lupa? aku ini orang sibuk."

"Ah percaya. Ayo masuk," ajak si wanita, menarik tangan si pria agar mengikuti langkahnya.

Di dalam rumah cukup besar hanya ada Rasti seorang diri. Kedua orang tua tinggal di luar negeri, mereka hanya pulang sekali dalam waktu dua tahun.

"Astaga pelan-pelan Ras! kau ini, seperti habis puasa satu bulan," lenguh Sean yang tubuhnya ambruk akibat dorongan dari sang kekasih.

Rasti langsung naik ke atas pangkuan Sean, tangannya seperti kehilangan kesabaran. Melepas kancing milik si pria hingga tak tersisa.

Jemarinya juga bergerilya lebih intens, mencari titik penting untuk membangkitkan hasrat sang pujaan hati.

Hal ini yang paling disukai oleh Sean.

Rasti memang tak secantik Naysila, namun ketika berdua dengannya wanita berambut coklat senantiasa membuat Sean bergairah luar biasa.

Bibir mereka bertautan, menyesap, menjelajah bahkan meninggalkan gigitan kecil di setiap bagian.

Membuat keinginan kedua insan semakin membuncah. Rasti berada di posisi atas, gerakan pinggulnya perlahan membuat Sean semakin tak sabar.

Kedua tangannya bertumpu di pinggang si perempuan, memberinya isyarat supaya maju-mundur dengan lebih cepat.

Rasti tentu paham, pria itu sudah terbuai dengan pemanasan yang mereka lakukan sebelumnya. Gerakannya semakin cepat seiring kedua tangan meremat kuat pada pundak sang kekasih.

Pelepasan sempurna terjadi untuk kesekian kalinya. Menyisakan tubuh lemas akibat tenaga yang sudah terkuras habis.

Kedua sejoli tanpa pakaian terlentang di atas ranjang.

Rasti merasakan bagian sensitifnya berdenyut berkali-kali. Tatapannya meremang seiring debaran jantungnya berdetak kuat.

Berbeda dengan dirinya, pria di sampingnya akan merasa kantuk usai melakukan pergulatan panas.

"Hei, setidaknya mandi dulu! setelahnya tidurlah sesukamu," tegur Rasti yang masih sadar.

"Berisik kau! momen ini sangat krusial, ketika menikmati hormon endorfin terlepas ke seluruh tubuh. Jadi tutup saja mulutmu itu."

"Ya ampun, kapan kau akan berubah hah? boro-boro berterima kasih. Memuji juga tidak. Malah mengumpat," gerutu si perempuan.

Ia bangkit kemudian memungut pakaian yang terlempar ke lantai secara sembarang.

"Kau bicara seperti itu, seolah kita melakukan secara gratis. Padahal semua kebutuhanmu juga aku yang tanggung," Sean tak mau kalah.

"Oh, jadi begitu? kau tidak ikhlas? tugasku sebatas wanita penghibur bagimu? bagaimana dengan semua rahasia yang ada dalam genggamanku? apa itu tidak penting?" tantang Rasti.

Tak ada niatan untuk mengajak bertengkar sebenarnya, namun sikap pria terlalu sombong hingga tak menghargai usahanya dalam memenuhi kesenangan batinnya.

Si pria berpikir sesaat, hatinya sedikit melunak. Mungkin ini adalah imbas menahan kangen terlalu lama.

Meski kepalanya bergelayut berat, Sean berupaya bangkit, satu tangan meraih celana pendek kemudian memakainya.

Sementara Rasti duduk di depan cermin rias, menatap dirinya dari pantulan kaca.

"Jangan marah terus, nanti cepat tua lho," imbuh Sean seraya mendekat.

"Kita sudah bersama dalam waktu yang lama, tak bisakah kau membedakan, antara aku dan Naysila?" cecarnya sembari menitikan airmata.

Pria itu menjadi salah tingkah, ia berjongkok untuk menyingkirkan kesedihan dari wajah sang kekasih.

"Hei, kau ini kenapa? kita biasa memiliki perbedaan pendapat. Lalu mengapa mendadak jadi melow begini?" tuturnya kini menjadi lebih lembut.

"Kau tak tahu, betapa sepinya malam yang aku lewati, sering kali berharap kau datang, tapi pesan yang ku terima, hanyalah kalimat formal sebatas memberi peringatan mengenai pekerjaan. Aku butuh dirimu Se," terangnya melepas segala resah.

"Ras, kau kan tau posisiku. Mustahil jika aku datang ke sini setiap hari. Bisa mampus jika ketahuan, atau kau mau kita hancur bersamaan?" pria itu mengusap wajah sang kekasih, menaikkan dagunya hingga berhadapan.

"Selalu ada konsekuensi dibalik cita-cita yang besar. Kita sudah sepakat. Ingat?"

Rasti mengangguk pelan.

Wanita itu lebih tenang, kemudian Sean menambahkan.

"Lalu bagaimana laporan bulan ini? kau sudah mengalihkan berapa lembar ke nomor rahasia kita?"

Bab terkait

  • Dicintai Pengawal Tajir   5. Bersekongkol

    "Untuk bulan ini belum. Sepertinya Pak Bayu mulai curiga. Aku kesulitan mencari celah. Menggelapkan dana perusahaan bukan pekerjaan mudah Se. Kau sih enak, tinggal duduk manis sembari menunggu laporan. Tapi aku kesulitan," keluhnya. "Walau begitu aku yakin, kau pasti bisa. Sebenarnya ada tips lebih mudah Ras, kau tinggal membuat sedikit jebakan untuk pria tua itu. Seolah dia melecehkan dirimu. Dengan begitu kau bisa memerasnya. Meminta ia untuk mengalihkan dua puluh lima persen setiap bulannya. Ku rasa lebih dari cukup." "Aku lebih pintar! pernah mencoba beberapa kali, tapi Pak Bayu itu orangnya sangat teguh pendirian. Tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi bukankah dia hampir pensiun?" "Hmm, andai saja, kau sebagai sekretaris bisa naik menggantikan dirinya. Tapi sepertinya papa mertua sudah punya pilihan sendiri." "Benarkah? siapa itu? makanya Se, kau kan menantu lelaki Pak Baskoro. Mintalah kenaikan posisi menjadi Anggota Dewan Komisaris. Agar kau punya kekuasaan lebi

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-19
  • Dicintai Pengawal Tajir   6. Pria Lain

    Duduk berhadapan dengan sang ayah, Naysila berusaha keras menolak keinginan Pak Baskoro. "Papa paham, kau belum siap menimang bayi saat ini. Tapi lihat orang tuamu! usia kami tak lagi muda Nay," bujuknya, berharap sang putri akan goyah dari keputusan semula. "Kenapa sih Pa? kalian sebagai orang tua harusnya bisa menjadi panutan. Aku bukan mesin pencetak anak, seperti yang kalian harapkan. Zaman sudah berubah, jika masalah pemimpin, ada suamiku. Dia menghabiskan banyak waktu untuk bekerja. Ku kira dia layak untuk menggantikan Papa."Helaan napas sang ayah begitu berat, "Darah itu lebih kental daripada air nak. Papa ingin seorang pewaris. Karena Papa menyayangimu.""Apakah ucapan Papa bisa aku percaya?""Kenapa tidak?""Ada Akhtar di sisimu. Dia adalah putra kesayangan Papa dan Mama," sindir Nay diiringi sorot mata yang memicing ke satu arah. Sang ayah tersenyum kecil, "Kau cemburu padanya? dibanding Sean, adikmu jauh lebih mumpuni. Namun karena kau anak tertua, Papa ingin agar ketu

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-25
  • Dicintai Pengawal Tajir   7. VS MERTUA

    Berada di dalam ruang rapat perusahaan, Pak Baskoro menentang keras keputusan Sean yang memberi izin pada supplier, bahwa ia memperbolehkan distribusi sebuah produk minuman mengandung alkohol lebih dari 40 persen, melalui perusahaan Indojaya miliknya. Pak Baskoro sebagai Komisaris Utama ia sangat menentang akan hal itu. "Selama bertahun-tahun kami menjaga kebersihan juga kepuasan konsumen. Berbisnis bukan perkara mendapat banyak keuntungan, akan tetapi juga berkah yang terkandung di dalamnya. Saya tetap gak setuju dengan keputusan Pak Sean Geovani," ucapnya tegas. Anggota rapat yang terdiri dari empat puluh orang dari perwakilan setiap divisi, tak mampu menentang keinginan Pak Baskoro yang berpegang teguh pada prinsip juga norma agama. "Tapi zaman sudah berubah Pak. Kita harus mengikuti perkembangan, bukan berlandaskan apa yang kita suka dan tidak," sanggah Sean. Di depan para pegawai hubungan keduanya bagaikan orang asing. Pak Baskoro tak segan-segan melayangkan kritik ped

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-12
  • Dicintai Pengawal Tajir   8. Suami LAKNAT

    Naysila mondar-mandir di depan pintu utama warna silver. Dirinya amat cemas dengan reaksi sang suami malam ini."Dia pasti tak akan suka," gumamnya sembari menggigit kuku lentik karena khawatir luar biasa.Tak lama.Pintu terbuka perlahan, Sean muncul dengan wajah masam. Lelah, sudah pasti.Dasi yang mengikat lehernya juga lepas dari tempat semula, tatapannya lesu juga kesal."Tumben Nay, menungguku di sini? sudah makan?" tegurnya berbasa-basi."Sudah, kau sendiri?" sang istri terburu meraih tas dari genggaman si suami.Perhatian kecil senantiasa Naysila berikan sebagai wujud pengabdian kepada pria yang amat ia cintai.Berniat mengambil segelas air, namun matanya membulat sempurna ketika dirinya memasuki area dapur.Perabot serba baru dengan merk ternama terpampang di depan wajah Sean.Ia lalu berbalik, menghampiri istrinya yang mematung di ambang pintu."Katakan! darimana semua ini?" sungutnya sembari melotot tajam."I--tu dari papa," jawab Nay terbata."Dia lagi? sepertinya papamu

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Dicintai Pengawal Tajir   9. MEMANTIK EMOSI

    Sedang serius di dalam ruang kerja berada pada lantai dua bangunan, Nay dikejutkan dengan kedatangan sang sekretaris. "Permisi Kak, tapi mendadak para wartawan ingin menemui anda saat ini. Katanya untuk wawancara atas produk kita yang terbaru," seru Julia menyampaikan informasi. Nay tentu heran, pasalnya ia tak ingat telah membuat janji. "Apa kau mengundang mereka? harusnya minta izin dulu padaku. Jangan seperti ini!" tegasnya. "Tidak Kak, mereka datang atas kemauan sendiri," sahut Jul. "Hmm, baiklah, aku akan turun. Bawa mereka masuk," titah si Bos. Begitulah Naysila, antara bisnis dan pewarta berita harus terjalin sebuah harmonisasi indah demi keuntungan keduanya. Oleh sebab itu sangat perlu menjalin hubungan baik di antara dia dan para wartawan. Julia mengikuti arahan dari si Bos Cantik, ia mempersilakan sekitar dua puluh orang untuk memasuki aula utama. Duduk berjajar dengan rapi, para pria dan wanita menunggu kehadiran seorang pengusaha muda yang sukses malang melinta

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-14
  • Dicintai Pengawal Tajir   10. SALING MENUSUK

    Pak Baskoro menyungging senyum tipis, "Kau selalu bisa diandalkan. Untuk itu akan ku kirim bonus yang telah aku janjikan," ucapnya puas. "Nona Nay marah gara-gara kejadian tadi pagi. Jika boleh tahu, mengapa anda ingin memisahkan Nona dari suaminya? saya kira anda sudah luluh. Sebelumnya sempat meminta Nona melahirkan seorang pewaris. Tapi sekarang?" "Kau sangat penasaran rupanya? aku ingin mendapat cucu, karena ia akan menjadi senjata sekaligus aset yang akan mewarisi kekayaan Baskoro Wijaya. Aku tak sudi jika kejayaan juga ketenaran ini menjadi milik pria licik, tak lain adalah Sean Geovani. Setelah Nay hamil, pria serakah itu harus segera ku tendang jauh. Jika perlu ia harus musnah dari muka bumi ini," terangnya penuh penegasan. "Tapi Pak, Nona sangat memuja dirinya. Bagaimana jika perasaannya hancur? dia putri tersayang bagimu?" raut cemas tergambar pada wajah Martin saat ini. Pupilnya melebar, diikuti suara kian melemah. "Justru itu, aku paham betul, apa yang baik untu

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-14
  • Dicintai Pengawal Tajir   11. RENCANA Mendapat PEWARIS

    Malam itu Nay mengemas dua stel pakaian untuk ia bawa keesokan harinya. Sean baru saja tiba, langkahnya lalu mendekati sosok istrinya yang nampak lesu tanpa bersemangat. Mengecup mesra bahunya sembari memeluk erat bagian tubuh ramping tersebut. "Senyum sayang, kenapa manyun begitu?" tegurnya. Suara berat terdengar seksi pada pendengaran Nay, membuat dirinya menggeliat perlahan. "Gimana bisa? kali ini aku harus pergi seorang diri. Ayolah sayang, kita pergi bersama. Sudah beberapa bulan kau selalu sibuk," pintanya sangat manja. Sang istri berbalik kemudian mengalungkan kedua tangan di leher Sean. "Aku tak bisa, mengapa tak ajak Julia saja? lagian ini untuk pekerjaan. Percuma jika aku ikut. Paling kau anggurkan diriku di kamar hotel, benar kan?" protes si suami. "Ah, tapi pasti seru jika ada kau. Mama Jul sedang sakit, jadi ia tak bisa ikut." Nay memainkan jemarinya, bergerak memutar pada permukaan dada bidang milik sang suami. Sean memperhatikan lekat wajah cantik

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-15
  • Dicintai Pengawal Tajir   12. JEBAKAN SEAN

    "Bram, siapkan dua kamar untukku. Pastikan sesuai keinginanku di salah satu kamarnya," pinta Sean melalui sambungan telepon. "Ini tidak benar Se, kau ingin memata-matai istrimu sendiri? kamera cctv di dalam kamar? aku tak sanggup. Kalau sampai Pak Baskoro murka, habislah aku." Brama awalnya menolak ide gila yang diberikan oleh Sean Geovani. Bagaimana bisa seorang suami berniat membuat rekaman video intim antara istrinya dan pria lain? "Ini hanya jebakan saja, aku akan menerobos masuk sebelum pria itu berhasil menyentuh istriku. Kau kira aku sudah tidak waras?" tegas Sean, berpegang teguh pada pendirian. "Tetap saja, aku tidak berani. Kau tau, seperti apa pengaruh Pak Baskoro. Niat membantumu malah akan menjerumuskan diriku ke balik jeruji besi. Aku tidak mau!" "Bram, kau tak percaya padaku? okey, jika itu maumu. Tapi jangan salahkan aku, jika perselingkuhanmu dengan salah satu staf akan ku ungkap di depan istrimu." Skakmat. Bram tak berkutik jika sudah menyinggung perihal h

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-16

Bab terbaru

  • Dicintai Pengawal Tajir   14. RAHASIA SEAN

    Satu jam berikutnya Martin meninggalkan area lembab dengan handuk melilit sebatas pinggang, netranya menyipit ke satu arah. "Tidak salah lagi, pasti ada yang sengaja memberiku obat di dalam minuman ini!" geram batinnya sembari meremat botol kaca. Hanya ada satu ranjang ukuran king di dalam ruang mewah itu. Namun si pria masih memiliki kesadaran penuh. Ia tak akan menempati alas empuk sebab menyadari statusnya hanya sebagai anak buah. Mengambil celana pendek dari dalam koper dirinya kemudian merebahkan dirinya pada permukaan sofa. Nay sudah lelap, hingga tak menyadari kedatangan dirinya. ** Di ruangan sebelah Sean Geovani teramat kesal. Jebakan yang ia rancang ternyata gagal. "Bagaimana pria itu bisa lolos? saat obat itu merasuk ke dalam jaringan sel, keinginan bercinta sangatlah kuat. Mengapa dia memilih menahan rasa itu?"Sean berpikir logis, ia membayangkan bahwa pengawal itu akan memaksakan dirinya kepada Naysila. Pada momen yang tepat ia berniat menggerebek kamar sebela

  • Dicintai Pengawal Tajir   13. PRANK DOANG

    Gerakan lambat Martin berniat mendekatkan bibirnya ke arah Naysila, wanita itu hampir menyerah. Nay memejam kedua netranya, kini dirinya menjadi lebih tenang. Tinggal berjarak satu cm, mendadak Martin menghentikan aksinya. Tersenyum tipis kemudian meniup wajah Nay yang merona kemerahan. "Apa yang kau harapkan Nona," tanya Martin memecah keheningan. Cumbuan itu tidak terjadi. Si perempuan membuka mata, pupil kecoklatan membulat diselipi banyak pertanyaan. Sang pengawal melepas cengkeraman di kedua tangan Naysila, menyisakan tatapan heran dari sosok si wanita. Pria itu merapikan atasan seperti sedia kala. Membiarkan angan si Nona buyar seketika. "Kau ngerjain aku? berani sekali!! keterlaluan!" sungut Nay sembari mengalihkan tubuhnya ke arah lain. Satu tangannya bertengger di depan dada, memastikan debaran jantungnya memang sedang beradu sangat kencang. "Kenapa? kau ingin merasakan ciuman dariku?" goda Martin. "Astaga, kau harus bersiap. Jika aku adukan ke papa maka setelah it

  • Dicintai Pengawal Tajir   12. JEBAKAN SEAN

    "Bram, siapkan dua kamar untukku. Pastikan sesuai keinginanku di salah satu kamarnya," pinta Sean melalui sambungan telepon. "Ini tidak benar Se, kau ingin memata-matai istrimu sendiri? kamera cctv di dalam kamar? aku tak sanggup. Kalau sampai Pak Baskoro murka, habislah aku." Brama awalnya menolak ide gila yang diberikan oleh Sean Geovani. Bagaimana bisa seorang suami berniat membuat rekaman video intim antara istrinya dan pria lain? "Ini hanya jebakan saja, aku akan menerobos masuk sebelum pria itu berhasil menyentuh istriku. Kau kira aku sudah tidak waras?" tegas Sean, berpegang teguh pada pendirian. "Tetap saja, aku tidak berani. Kau tau, seperti apa pengaruh Pak Baskoro. Niat membantumu malah akan menjerumuskan diriku ke balik jeruji besi. Aku tidak mau!" "Bram, kau tak percaya padaku? okey, jika itu maumu. Tapi jangan salahkan aku, jika perselingkuhanmu dengan salah satu staf akan ku ungkap di depan istrimu." Skakmat. Bram tak berkutik jika sudah menyinggung perihal h

  • Dicintai Pengawal Tajir   11. RENCANA Mendapat PEWARIS

    Malam itu Nay mengemas dua stel pakaian untuk ia bawa keesokan harinya. Sean baru saja tiba, langkahnya lalu mendekati sosok istrinya yang nampak lesu tanpa bersemangat. Mengecup mesra bahunya sembari memeluk erat bagian tubuh ramping tersebut. "Senyum sayang, kenapa manyun begitu?" tegurnya. Suara berat terdengar seksi pada pendengaran Nay, membuat dirinya menggeliat perlahan. "Gimana bisa? kali ini aku harus pergi seorang diri. Ayolah sayang, kita pergi bersama. Sudah beberapa bulan kau selalu sibuk," pintanya sangat manja. Sang istri berbalik kemudian mengalungkan kedua tangan di leher Sean. "Aku tak bisa, mengapa tak ajak Julia saja? lagian ini untuk pekerjaan. Percuma jika aku ikut. Paling kau anggurkan diriku di kamar hotel, benar kan?" protes si suami. "Ah, tapi pasti seru jika ada kau. Mama Jul sedang sakit, jadi ia tak bisa ikut." Nay memainkan jemarinya, bergerak memutar pada permukaan dada bidang milik sang suami. Sean memperhatikan lekat wajah cantik

  • Dicintai Pengawal Tajir   10. SALING MENUSUK

    Pak Baskoro menyungging senyum tipis, "Kau selalu bisa diandalkan. Untuk itu akan ku kirim bonus yang telah aku janjikan," ucapnya puas. "Nona Nay marah gara-gara kejadian tadi pagi. Jika boleh tahu, mengapa anda ingin memisahkan Nona dari suaminya? saya kira anda sudah luluh. Sebelumnya sempat meminta Nona melahirkan seorang pewaris. Tapi sekarang?" "Kau sangat penasaran rupanya? aku ingin mendapat cucu, karena ia akan menjadi senjata sekaligus aset yang akan mewarisi kekayaan Baskoro Wijaya. Aku tak sudi jika kejayaan juga ketenaran ini menjadi milik pria licik, tak lain adalah Sean Geovani. Setelah Nay hamil, pria serakah itu harus segera ku tendang jauh. Jika perlu ia harus musnah dari muka bumi ini," terangnya penuh penegasan. "Tapi Pak, Nona sangat memuja dirinya. Bagaimana jika perasaannya hancur? dia putri tersayang bagimu?" raut cemas tergambar pada wajah Martin saat ini. Pupilnya melebar, diikuti suara kian melemah. "Justru itu, aku paham betul, apa yang baik untu

  • Dicintai Pengawal Tajir   9. MEMANTIK EMOSI

    Sedang serius di dalam ruang kerja berada pada lantai dua bangunan, Nay dikejutkan dengan kedatangan sang sekretaris. "Permisi Kak, tapi mendadak para wartawan ingin menemui anda saat ini. Katanya untuk wawancara atas produk kita yang terbaru," seru Julia menyampaikan informasi. Nay tentu heran, pasalnya ia tak ingat telah membuat janji. "Apa kau mengundang mereka? harusnya minta izin dulu padaku. Jangan seperti ini!" tegasnya. "Tidak Kak, mereka datang atas kemauan sendiri," sahut Jul. "Hmm, baiklah, aku akan turun. Bawa mereka masuk," titah si Bos. Begitulah Naysila, antara bisnis dan pewarta berita harus terjalin sebuah harmonisasi indah demi keuntungan keduanya. Oleh sebab itu sangat perlu menjalin hubungan baik di antara dia dan para wartawan. Julia mengikuti arahan dari si Bos Cantik, ia mempersilakan sekitar dua puluh orang untuk memasuki aula utama. Duduk berjajar dengan rapi, para pria dan wanita menunggu kehadiran seorang pengusaha muda yang sukses malang melinta

  • Dicintai Pengawal Tajir   8. Suami LAKNAT

    Naysila mondar-mandir di depan pintu utama warna silver. Dirinya amat cemas dengan reaksi sang suami malam ini."Dia pasti tak akan suka," gumamnya sembari menggigit kuku lentik karena khawatir luar biasa.Tak lama.Pintu terbuka perlahan, Sean muncul dengan wajah masam. Lelah, sudah pasti.Dasi yang mengikat lehernya juga lepas dari tempat semula, tatapannya lesu juga kesal."Tumben Nay, menungguku di sini? sudah makan?" tegurnya berbasa-basi."Sudah, kau sendiri?" sang istri terburu meraih tas dari genggaman si suami.Perhatian kecil senantiasa Naysila berikan sebagai wujud pengabdian kepada pria yang amat ia cintai.Berniat mengambil segelas air, namun matanya membulat sempurna ketika dirinya memasuki area dapur.Perabot serba baru dengan merk ternama terpampang di depan wajah Sean.Ia lalu berbalik, menghampiri istrinya yang mematung di ambang pintu."Katakan! darimana semua ini?" sungutnya sembari melotot tajam."I--tu dari papa," jawab Nay terbata."Dia lagi? sepertinya papamu

  • Dicintai Pengawal Tajir   7. VS MERTUA

    Berada di dalam ruang rapat perusahaan, Pak Baskoro menentang keras keputusan Sean yang memberi izin pada supplier, bahwa ia memperbolehkan distribusi sebuah produk minuman mengandung alkohol lebih dari 40 persen, melalui perusahaan Indojaya miliknya. Pak Baskoro sebagai Komisaris Utama ia sangat menentang akan hal itu. "Selama bertahun-tahun kami menjaga kebersihan juga kepuasan konsumen. Berbisnis bukan perkara mendapat banyak keuntungan, akan tetapi juga berkah yang terkandung di dalamnya. Saya tetap gak setuju dengan keputusan Pak Sean Geovani," ucapnya tegas. Anggota rapat yang terdiri dari empat puluh orang dari perwakilan setiap divisi, tak mampu menentang keinginan Pak Baskoro yang berpegang teguh pada prinsip juga norma agama. "Tapi zaman sudah berubah Pak. Kita harus mengikuti perkembangan, bukan berlandaskan apa yang kita suka dan tidak," sanggah Sean. Di depan para pegawai hubungan keduanya bagaikan orang asing. Pak Baskoro tak segan-segan melayangkan kritik ped

  • Dicintai Pengawal Tajir   6. Pria Lain

    Duduk berhadapan dengan sang ayah, Naysila berusaha keras menolak keinginan Pak Baskoro. "Papa paham, kau belum siap menimang bayi saat ini. Tapi lihat orang tuamu! usia kami tak lagi muda Nay," bujuknya, berharap sang putri akan goyah dari keputusan semula. "Kenapa sih Pa? kalian sebagai orang tua harusnya bisa menjadi panutan. Aku bukan mesin pencetak anak, seperti yang kalian harapkan. Zaman sudah berubah, jika masalah pemimpin, ada suamiku. Dia menghabiskan banyak waktu untuk bekerja. Ku kira dia layak untuk menggantikan Papa."Helaan napas sang ayah begitu berat, "Darah itu lebih kental daripada air nak. Papa ingin seorang pewaris. Karena Papa menyayangimu.""Apakah ucapan Papa bisa aku percaya?""Kenapa tidak?""Ada Akhtar di sisimu. Dia adalah putra kesayangan Papa dan Mama," sindir Nay diiringi sorot mata yang memicing ke satu arah. Sang ayah tersenyum kecil, "Kau cemburu padanya? dibanding Sean, adikmu jauh lebih mumpuni. Namun karena kau anak tertua, Papa ingin agar ketu

DMCA.com Protection Status