Semua Bab Suami Rahasia Sang Bintang : Bab 51 - Bab 60

140 Bab

51. Di Dekatmu, Aku Tenang

***Studio musik Athena dipenuhi oleh alunan lembut suara piano ketika Anastasia sedang menyelesaikan lirik terakhir lagunya. Di tengah kesibukannya, pintu studio diketuk. Christian muncul di ambang pintu dengan senyum di wajahnya."Anastasia, ada seseorang yang ingin bertemu denganmu," kata Christian.Anastasia berhenti memainkan pianonya, menatap Christian dengan penasaran. "Siapa?Christian tersenyum, matanya berkilat seolah menyimpan kejutan besar. "Kau akan tahu sebentar lagi. Ayo, dia menunggumu di ruanganku."Dengan sedikit rasa penasaran, Anastasia bangkit dan mengikuti Christian ke ruang tamu. Saat pintu terbuka, pandangannya langsung tertuju pada seorang wanita yang duduk dengan anggun. Wanita itu menoleh dan tersenyum ketika melihat Anastasia."Anastasia, perkenalkan... ini Selene Kingsley," kata Christian.Anastasia tertegun. Nama itu sangat dikenal. Selene Kingsley adalah salah satu wanita terkaya di negara ini, seorang istri dari pengusaha sukses yang memiliki banyak per
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-24
Baca selengkapnya

52. Sentuhan Hangat itu

***“Max... “ gumam Anastasia.Maximilian menatap Anastasia dengan intens, matanya memancarkan kerinduan yang selama ini ia pendam. Tanpa berkata apa-apa, ia mendekat, dan sebelum Anastasia sempat bereaksi, bibir Maximilian sudah menyentuh bibirnya. Ciuman itu lembut, perlahan, namun sarat dengan perasaan yang mendalam. Anastasia terkejut sejenak, namun kemudian tubuhnya rileks, membiarkan dirinya tenggelam dalam ciuman itu. Kedua tubuh mereka seakan melebur dalam kehangatan dan rasa rindu yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.Ciuman itu berhenti perlahan, tapi bibir Maximilian masih sangat dekat dengan bibir Anastasia. Wanita itu masih memejamkan matanya, mencoba merasakan setiap detik yang baru saja berlalu. Jantungnya berdegup kencang, seakan ingin keluar dari dadanya. Ada perasaan asing yang menjalar di tubuhnya, rasa yang sulit ia definisikan, namun begitu kuat. Ia tidak ingin membuka matanya, tidak ingin kenyataan ini berakhir begitu cepat.Maximilian, yang masih menatap w
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-25
Baca selengkapnya

53. Bintang yang Paling Indah

***“Max!!” Selene memanggil dengan nada heran, tatapannya penuh kebingungan.Maximilian baru saja keluar dari venue fan meet Anastasia ketika ia tiba-tiba mendengar suara yang sangat dikenalnya.Maximilian langsung terkejut. Ia menoleh dan melihat ibunya, Selene, berdiri tak jauh darinya dengan raut wajah penuh tanya. Ia tidak menyangka akan bertemu dengan ibunya di sini, di acara yang sangat jauh dari dunia Selene yang selalu elegan dan berkelas.“Mama? Kenapa Mama ada di sini?” tanya Maximilian, mencoba menutupi keterkejutannya. Ia membuka masker dan kacamata hitamnya.Selene mengernyitkan keningnya, menatap putranya dengan pandangan yang sama terkejutnya. “Justru Mama yang heran kenapa kamu ada di sini? Kamu datang ke fan meet Anastasia? Sejak kapan kamu menyukai dunia ini, Max?” tanyanya dengan nada penuh rasa ingin tahu.Maximilian tertegun sejenak. Ia tidak menyangka ibunya bisa mengenalinya meskipun ia berusaha menyamarkan dirinya dengan topi, kacamata hitam, dan masker. Sambi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-25
Baca selengkapnya

54. Ternyata Dunia ini Tak Terlalu Kejam

***“Siapa, Ma? Apakah orang itu yang membantu Mama di masa lalu?” tanya Elora.Aria tersenyum penuh kemenangan. “Ya, dan itu berhasil! Dia bisa menyingkirkan wanita itu dan keluarga besar Noire bisa menerima Mama meski membawamu yang bukan putri kandung dari Rhett. Jadi, Mama akan meminta bantuannya agar gadis sialan itu bisa menyusul ibunya ke neraka!”Elora tersenyum bahagia. “Jangan ditunda, Ma! Aku ingin melihat Anastasia hancur dan aku tidak ingin Leon kembali lagi pada Anastasia.”“Tenang, sayang. Mama pastikan kesenangan gadis sialan itu hanya sesaat dan kamulah pemenangnya!”***Malam itu, suasana di kediaman utama keluarga Kingsley begitu tenang. Maximilian sedang duduk bersama kedua orang tuanya, menikmati makan malam yang hangat dan penuh kehangatan. Namun, suasana damai itu tiba-tiba terusik ketika teleponnya berdering. Nama Anastasia muncul di layar, membuat Maximilian tersenyum kecil."Sebentar, aku angkat telepon," ucap Maximilian pada orang tuanya, lalu menjawab pang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-26
Baca selengkapnya

55. Sebelum Terlambat

***Pagi itu, sinar matahari yang hangat memasuki celah-celah jendela apartemen Anastasia, menerangi ruangan yang terasa lebih tenang setelah malam yang penuh ketegangan. Maximilian, yang telah menemaninya sepanjang malam, berdiri di dekat pintu, menunggu seseorang.Tak lama, terdengar ketukan lembut di pintu. Maximilian bergegas membukanya. Di balik pintu, berdiri Steven, dokter pribadi yang telah ia hubungi untuk memeriksa Anastasia."Terima kasih sudah datang, Steven," kata Maximilian sambil memberi ruang untuk Steven masuk."Tak masalah, Max. Kamu jarang sekali meminta bantuanku dan kedua kalinya kamu memintaku datang karena alasan yang sama. Apa yang sebenarnya terjadi?" Steven bertanya sambil melangkah ke dalam apartemen yang sederhana itu.Maximilian tidak banyak bicara. Dia hanya memberi isyarat ke arah Anastasia yang duduk di sofa dengan kakinya terbalut perban tipis. Wajahnya masih tampak lelah, tapi dia tersenyum kecil menyambut kehadiran Steven."Selamat pagi, Dokter Stev
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-26
Baca selengkapnya

56. Jangan Terlalu Lama

***“Benarkah? Aku juga diundang di pergelaran Paris Fashion Week?” tanya Elora dengan mata yang berbinar-binar.Rafael mengangguk. “Benar, Elora. Nanti kamu akan menjadi bagian dari brand ternama dan kamu kemungkinan akan ditawarkan jadi brand ambassador-nya.”Elora tersenyum bangga, ia langsung menatap dirinya di depan cermin, mematut-matut diri dengan gaun desainer yang ia kenakan. “Paris Fashion Week, Rafael. Ini kesempatan besarku. Semua orang akan melihat betapa bersinarnya aku.”“Jangan terlalu percaya diri dulu, Elora. Ada hal yang lebih penting yang harus kau fokuskan.”Elora mengerutkan kening, berbalik menghadapi pria itu. “Apa maksudmu? Bukankah aku sudah mempersiapkan segalanya?”Rafael menghela napas panjang, menaruh ponselnya di meja dan bersandar. “Ya, kau memang mempersiapkan diri dengan baik. Tapi, kau harus ingat satu hal—Anastasia juga akan berada di sana. Aku tidak mau Paris Fashion Week berubah menjadi panggungnya, Elora. Kau harus memastikan dia tidak mencuri pe
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-27
Baca selengkapnya

57. Tentang Kehilangan

***“Siapa yang sedang kamu rindukan?”Tiba-tiba, suara langkah yang mendekat membuyarkan lamunannya. Ia menoleh, matanya berbinar ketika melihat Maximilian berdiri di ambang pintu."Kau sudah pulang!" seru Anastasia dengan senyum yang mengembang di wajahnya. "Aku menunggumu dari tadi."Maximilian berdiri mematung beberapa detik, hatinya sejenak terenyuh melihat senyum polos yang dilontarkan Anastasia. Namun, seiring dengan itu, rasa cemburu tiba-tiba muncul ketika ia teringat apa yang ia dengar sebelumnya. Ada sesuatu yang ia tangkap saat baru saja memasuki apartemen—Anastasia mengatakan bahwa ia merindukan seseorang. Siapa yang dirindukan Anastasia? Itu yang terus mengganggu pikirannya.Maximilian berjalan perlahan mendekati Anastasia yang duduk di depan piano, matanya menyipit penuh selidik. "Apakah kamu merindukan pria itu?"Anastasia mengernyitkan keningnya, bingung dengan nada curiga yang keluar dari mulut Maximilian. "Kenapa kamu mengatakan aku merindukan seseorang?""Tadi aku
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-27
Baca selengkapnya

58. Rencana ke Paris

***“Mama, mau ke Paris?” tanya MaximilianSelene mengangguk. “Mama merindukan bibimu. Celine belum sempat pulang ke New York. Pamanmu pun mau ke sana sekalian menemani Anastasia.”“Bagaimana kalau aku mengantar Mama ke sana?” tawar Maximilan.Selene menatap Maximilian dengan mata terbelalak. Ia benar-benar tak menyangka ketika Maximilian tiba-tiba menawarkan diri untuk mengantarkannya ke Paris. Sesaat, dia pikir itu hanya gurauan, tetapi nada serius dalam suara Maximilian membuatnya terdiam.“Kamu serius ingin mengantar Mama ke Paris?” tanya Selene sambil mengerutkan kening, merasa sedikit bingung dengan tawaran itu.Maximilian mengangguk sambil meneguk kopinya. "Ya, aku sedang survei untuk proyek baru di sana. Selain itu, aku juga mendapat undangan dari Paman Christian."Selene semakin bingung. Dia tahu bahwa Maximilian selalu sibuk dengan urusan bisnisnya, tetapi apa yang membuatnya tertarik dengan Paris kali ini? Apalagi anaknya itu benci dengan hiruk pikuk dunia ramai.“Kamu mau
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-28
Baca selengkapnya

59. Hanya Sampah yang Beruntung

***Maximilian membuka pintu apartemennya perlahan. Jam di dinding sudah menunjukkan pukul dua dini hari. Udara dingin malam itu terasa menusuk kulitnya, namun pikirannya hanya tertuju pada satu hal—Anastasia. Ia seharusnya masih berada di kantor, menyelesaikan beberapa laporan yang tertunda, tapi dorongan untuk melihat wajah Anastasia begitu kuat. Ia membutuhkan energi itu, sesuatu yang hanya bisa ia dapatkan dari senyumannya, bahkan meski hanya sejenak.Setelah menutup pintu, langkahnya terhenti ketika melihat lampu ruang tamu masih menyala. "Ana?" panggilnya lirih, berharap Anastasia sudah tertidur. Namun betapa terkejutnya dia ketika mendapati Anastasia duduk di sofa, masih terjaga."Max," Anastasia menoleh dengan lembut. Senyumnya mengembang meski terlihat ada sedikit kelelahan di wajahnya. "Kamu pulang."Maximilian menatap Anastasia penuh tanya. "Ana, kenapa kamu belum tidur? Apakah kamu bermimpi buruk lagi?" tanyanya, nada suaranya penuh kekhawatiran.Anastasia menggelengkan ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-28
Baca selengkapnya

60. Seperti Gadis Kecil yang Mengharapkan Cinta

***Anastasia dan Lyra berjalan cepat menuju pintu gerbang keberangkatan di Bandara New York. Suasana bandara pagi itu ramai, tapi kepala Anastasia dipenuhi oleh pikiran tentang perjalanan mereka ke Paris. Paris Fashion Week, undangan eksklusif dari Coeur de Luxe, dan kesempatan besar yang seharusnya membuatnya merasa senang—tetapi tidak hari ini.Langkah kaki Anastasia tiba-tiba terhenti. Matanya terpaku pada satu sosok yang sangat dikenalnya. Di antara kerumunan penumpang yang lewat, dia melihat sosok pria yang telah lama dia rindukan tetapi juga membuat hatinya terluka lebih dalam—ayahnya, Rhett Noire.Rhett berdiri di sana, tersenyum hangat, tapi bukan untuknya. Pelukannya erat, penuh kasih, tetapi bukan untuk putrinya. Elora, anak tirinya, menerima semua perhatian itu, dengan senyuman puas terlukis di wajahnya. Seperti belati yang menusuk perlahan, hati Anastasia terasa hancur.Air mata hampir jatuh, tapi Anastasia menahannya. Dia tidak boleh menangis. Tidak di sini. Tidak di dep
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
14
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status