Setelah beberapa hari, Ann mulai mengurus tambahan laporan tentang Rafael. Semua kebusukannya terlihat, Dewi sengaja dibebaskan dengan pertimbangan kehamilannya. "Aku tidak menyangka jika semuanya cukup rumit, Sena," ucap Ann lirih. "Tidak apa-apa, Sayang. Semua ini agar ia mendapatkan balasan yang setimpal," balas Sena. Ke duanya duduk di ruang tunggu, Rafael yang dihadirkan begitu kumuh dan lusuh. "Tuan, Nona, silakan jika ingin bicara pada pelaku," ucap seorang pria itu. "Terima kasih, Pak." Ann dengan gemetar mendekati Rafael, ia menatap nyalang ke arah pria yang dulu sangat ia cintai. "Aku tidak paham dengan jalan pikirmu, Rafael. Mungkin dulu aku sangat mencintaimu, tapi kini aku terpaksa menjebloskanmu ke penjara," ucap Ann dengan penuh ketegasan. "Jika bukan karena istriku yang menahanku menjebloskanmu lebih dulu. Mungkin kau sudah habis ditanganku, bajingan!" pekik Sena seraya mengepalkan tangan. "Sena, stop! Pak, tolong bawa dia masuk!" pinta Ann.
Terakhir Diperbarui : 2024-10-14 Baca selengkapnya