Semua Bab Suamiku Bukan Tukang Bakso Biasa: Bab 61 - Bab 70

90 Bab

Bab 61

"Gimana, Ann?" tanya Lena seraya merapikan mejanya. Jam kerja kantor telah usai, kini ia akan kembali ke apartment. "Gak deh, aku sekalian jenguk ayah. Lama gak ketemu soalnya, Len. Tapi bolehlah nebeng," ujarnya dengan cengengesan. "Hahahaha, ya udah ayo!" serunya. Ann dan Lena meninggalkan kantor, seharusnya memang langsung pulang. Tapi, Lena ingin ditemani makan di restoran. "Aisha pacaran sama sekertaris suamiku," celetuk Ann. "Wah, bagus dong! Semoga aja mereka cepat menikah!" seru Lena dengan antusias. Ia begitu bahagia melihat teman-temannya menikah. Namun, untuk mempersiapkan pernikahannya sendiri? Gak dulu! "Lalu kamu kapan serius berpacaran dengan satu orang?" tanya Ann dengan menohok. Deg! Lena tersedak makanan yang ditelannya, satu pertanyaan saja mampu menghentikan detak jantungnya sekian detik. "Minum!" seru Lena. Ann tertawa terbahak-bahak, ekspresi Lena yang sangat lucu. Membuatnya tidak bisa berhenti tertawa. "Ann, kamu benar-
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-10
Baca selengkapnya

Bab 62

"Restu?" Ann melempar tanya dengan menggantung. "Ayah masih sangat susah merestuimu, Ann. Maka dari itu cerailah saja dari Sena!" tegas Adi tanpa ragu. Cerai? Cerailah dari Sena? Kalimat yang mengisi benak Ann dengan gema yang mengganggu. "Ayah, sejak ibu meninggal aku seperti mati dan menjadi wanita tanpa kasih. Dan saat aku sudah memutuskan menikah ... suamiku selingkuh dengan anak tiri ayah. Hahaha, lalu sekarang?" Ann menggantungkan ucapannya. "Ann bukan itu maksud ayah, apa kamu tahu kalau ayah sekarang bangkrut karena siapa?" Adi mulai mencari simpati pada anaknya. Namun, semua itu gagal. Ann beranjak dari duduknya, langkahnya pergi meninggalkan Adi begitu saja. "Kalau ayah masih egois, minta aja ke anak kesayanganmu itu. Jangan ke aku!" hardiknya. "Ann!" seru Adi keras. Tidak memedulikan suara Adi, Ann tiba di kamar. Ia menangis tersedu-sedu, mengapa disaat bahagianya sudah mulai ada. Ia harus kehilangan itu lagi dan lagi. "Apa masih kurang mere
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-10
Baca selengkapnya

Bab 63

"Maksudmu? Kamu juga mau mencari pria seperti suamiku?" tanya Ann dengan mata membelalak. "Wahahaha!" Dewa tertawa keras sampai perutnya sakit. "Wanita seperti Ann yang dicari oleh tuan muda tampan dan kaya itu. Wanita seperti kamu mah dapatnya sekelas manager hahahaha!" celetuk Dewa tanpa ragu. Ann dibuat tertawa keras oleh celetukan Dewa, untuk kali ini atasannya itu sangat lucu. "Pak, udah pak! kena mental dia nanti, hahaha!" ujar Ann dengan tawa kencangnya. Sedangkan yang dibicarakan hanya bisa menatap sinis dua orang di hadapannya. "Kalian ini ya! Aku benar-benar kesal dengan kalian berdua," Lena segera kembali ke ruangannya. Kesal bukan main mendapat serangan dari Dewa dan Ann. "Gila mereka! Lihat saja aku akan mendapatkan tuan muda seperti suami Ann!" pekiknya. Ia menatap layar laptopnya kembali, beberapa tulisan terlihat kabur. "Ah, aku sangat mengantuk!" gumamnya. "Bangun, kamu mau aku siram!" teriak Ann dengan kekehan. Lena mendongakkan kep
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-10
Baca selengkapnya

Bab 64

"Kalian ngerasa aneh gak?" celetuk Lena setelah tiba di cafe. "Aneh?" Ann mengernyitkan dahinya bingung. "Iya aneh, hts aku mulai menjauh satu persatu," keluh Lena. "Hahahaha," Ann dan Aisha tertawa terbahak-bahak. Merasa lucu karena ucapan Lena, entah mengapa itu terasa geli bagi Ann dan Aisha. "Itu disuruh tobat, Mbak!" timpal Aisha. Menyesal! Mungkin itu kalimat yang ingin Lena utarakan, rasanya sangat kesal saat dua sahabatnya menertawakannya. "Aku ini sedih loh ditinggal pada hts-anku, bukannya dihibur malah dibully!" gertaknya. "Udahlah, mau aku cariin tuan muda gak? Kenalan suamiku," ucap Ann dengan tatapan tajam. "Gak ah, takutnya dikasih aki-aki!" ujar Lena. Setelah percakapan itu, satu persatu pesanan mulai berdatangan. "Oh ya, Aisha. Kalian beneran udah ke arah sana?" tanya Ann memastikan diri. "Iya, Mbak. Mas Arka sudah mengikatku!" dengan menunjukkan cincin yang ada dijari manisnya. Lena terdiam tatkala melihat itu. Bukan main! Mem
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-12
Baca selengkapnya

Bab 65

"Apa yang terjadi di sana, Ann?" tanya Sena di seberang. Ia merasa ada yang aneh dengan istrinya, mengapa secara tiba-tiba meminta pengacara? "Ada hal yang harus diselesaikan dengan pihak berwajib, apa kamu bisa datang dengan pengacara ke sini?" Ann melempar tanya pada Sena lagi. Keadaan seperti menghimpit, mau tidak mau ia harus kembali ke rumah. "Tunggu ya, aku akan segera pulang!" tegas Sena. Ia mulai menghubungi orang yang sangat ia percaya, Arka yang secara langsung diminta memesan tiket pesawat secara dadakan. "Tuan, mana bisa kita membeli tiket mendadak seperti ini?" tanya Arka dengan ragu. "Kamu ragu-ragu? Sudah biar aku saja!" elak Sena. "Ti-tidak, Tuan!" Arka bergegas membeli tiket sesuai permintaan Sena. Sedangkan Sena kini masih bertanya-tanya apa yang terjadi di rumah Adi sepagi ini. "Tuan, kita hanya punya waktu 2 jam sebelum boarding!" tegas Arka berseru. "Ya, kita persiapkan semuanya. Kalau tidak sempat dikemasi, tinggal saja!" tegas Sena
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-13
Baca selengkapnya

Bab 66

"Mas, ini gimana?" tanya Dewi dengan berbisik. Jantungnya tidak lagi berdetak beraturan, ia menggenggam erat tangan Rafael. "Kau diam atau memilih kita selesai di sini!" seru Rafael dengan berbisik. Nada bicaranya terdengar bergetar, ia takut pada siapa di balik pintu itu. Tapi ... siapa yang harus ia takuti kini? Ann atau ... Brak! Pintu itu terbuka dengan menampakkan sosok Ann yang berdiri di sana. "Rafael, Dewi sepertinya kalian harus diperiksa," ucap Ann dengan senyuman manisnya. "Kak, bukan kami yang melakukan itu," elak Dewi dengan tatapan penuh harap. Memohon agar dirinya dilepaskan saja, tapi sepertinya keadaan tidak pernah berpihak pada dirinya. "Apa yang kamu lakukan, Ann? Kamu menuduh kami melakukan ini?" tanya Rafael dengan menatap nyalang ke arah Ann. "Jika kamu tidak melakukan, kenapa raut wajahmu seperti itu, Rafael?" Saat membalikkan tanya pada Rafael, Ann bersama dengan seorang pria. Bukan Sena atau pun siapa yang mungkin Dewi kenal.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-13
Baca selengkapnya

Bab 67

Setelah beberapa hari, Ann mulai mengurus tambahan laporan tentang Rafael. Semua kebusukannya terlihat, Dewi sengaja dibebaskan dengan pertimbangan kehamilannya. "Aku tidak menyangka jika semuanya cukup rumit, Sena," ucap Ann lirih. "Tidak apa-apa, Sayang. Semua ini agar ia mendapatkan balasan yang setimpal," balas Sena. Ke duanya duduk di ruang tunggu, Rafael yang dihadirkan begitu kumuh dan lusuh. "Tuan, Nona, silakan jika ingin bicara pada pelaku," ucap seorang pria itu. "Terima kasih, Pak." Ann dengan gemetar mendekati Rafael, ia menatap nyalang ke arah pria yang dulu sangat ia cintai. "Aku tidak paham dengan jalan pikirmu, Rafael. Mungkin dulu aku sangat mencintaimu, tapi kini aku terpaksa menjebloskanmu ke penjara," ucap Ann dengan penuh ketegasan. "Jika bukan karena istriku yang menahanku menjebloskanmu lebih dulu. Mungkin kau sudah habis ditanganku, bajingan!" pekik Sena seraya mengepalkan tangan. "Sena, stop! Pak, tolong bawa dia masuk!" pinta Ann.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-14
Baca selengkapnya

Bab 68

"Selamat pagi, Tuan Muda," sapa Arka saat Sena hendak memasuki ruangan. "Pagi, Arka. Apa ada hal yang harus aku perhatikan hari ini?" tanya Sena. "Permisi, Tuan muda. Ada tamu yang menunggu di bawah," ucap seorang wanita. Sena mengernyitkan dahinya, sedangkan Arka mulai bertanya-tanya. "Arka, ada jadwal pertemuan pagi ini?" Sena melempar tanya dengan menatap sekretarisnya itu. "Tidak ada, Tuan. Coba saya cek dulu ya," Arka beranjak meninggalkan Sena. Langkahnya terburu-buru menuju lobi, seorang wanita yang cukup cantik berdiri di dekat pintu. "Selamat pagi, Nona," sapa Arka. "Pagi, apa saya bisa bertemu dengan Tuan Muda Gaharu?" tanyanya dengan terburu-buru. "Kalau boleh tahu, ada urusan apa dengan Tuan muda Gaharu? Beliau sangat sibuk hari ini, setelah saya cek Anda juga tidak membuat jadwal," terang Arka. Helaan nafasnya terlihat gusar, wanita yang tinggi semampai dengan pakaian yang sangat mencolok. "Oh, kamu karyawan baru di sini. Saya ini saudari Tuan m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-16
Baca selengkapnya

Bab 69

"Ann, menurutmu bagaimana?" tanya Lena. "Bagaimana? Apanya?" Ann menatap ke arah Lena dengan penuh tanya. "Kalau Aisha menikah, kita akan susah nongkrong 'kan?" Lena melemparkan celetukan. "Belum tentu, Lena. Bisa aja malah lebih sering nongkrong karena calon suami Aisha kan sekretaris Sena suamiku," terang Ann. Lena mendongak pada Ann, tidak ada yang salah dari jawabannya. Tapi, kenapa ia merasa tersingkir? "Kamu gak bakalan lupa sama aku kan, Ann?" tanya Lena. Ann mengernyitkan dahinya bingung, "Memangnya kenapa sih, Lena? Aisha menikah dengan Arka juga hak dia. Gak bakalan aku lupa sama kamu, kita kan tetap temenan," paparnya. "Iya sih." Lena melenggang begitu saja tanpa banyak kata. Entah apa yang sebenarnya ia pikirkan. "Dasar aneh!" seru Ann. Matanya tertuju pada sebuah pesan singkat yang dikirim Sena. [Sayang, aku sudah mengajukan cuti 4 hari pada Dewa, sepertinya dia sudah setuju. Arka sudah memesankan tiket liburan 3 hari. Kamu tidak keberatan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-21
Baca selengkapnya

Bab 70

"Sayang, kamu yakin mau mandi sekarang?" tanya Sena. Sedangkan Ann masih kesulitan bernafas, ia memukul tubuh Sena dengan keras. Bruk! Ann terjatuh di lantai, ia meringis kesakitan. Entah apa yang dipikirkan Sena sampai melepaskan pegangannya pada Ann. "Kamu!" pekik Ann. Susah payah ia berdiri dan pergi meninggalkan Sena. Di dalam kamar mandi, Ann memegang pantatnya yang terasa sakit. "Suami kampret!" hardiknya. Di luar kamar mandi, ia mampu mendengar suara Sena yang menertawakannya. Kian kesal pada tingkah suaminya, Ann segera menyelesaikan proses mandinya. "Sayang, ayo makan!" ajak Sena saat melihat Ann keluar. "Makan sendiri, pergilah sendiri. Aku mau ke apartment!" seru Ann dengan sedikit berteriak.. Manik mata Sena membelalak lebar, "Ada apa, Sayang?" tanya Sena. Raut wajahnya bingung, tercetak jelas ia tidak terima dengan keputusan Ann sepihak. "Gak ada apa-apa. Kamu saja tidak peduli aku terjatuh, terus kenapa aku harus pergi denganmu? Apal
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-22
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
DMCA.com Protection Status