All Chapters of Suamiku Bukan Tukang Bakso Biasa: Chapter 71 - Chapter 80

90 Chapters

Bab 71

"Apa yang terjadi, Arka?" tanya Sena. "Maaf mengganggu istirahat Anda, Tuan Muda. Wanita yang sempat datang ke kantor kembali datang," terang Arka. "Usir!" tegasnya. Setelah kalimat itu terdengar, Sena meninggalkan Arka sendirian. "Baik." Semua terlihat menyebalkan, saat Sena harus menerima kabar pelik yang membebani pikirannya. "Ann," panggilnya lirih. Tapi, tidak ada jawaban yang ia dengar dari dalam kamar. Pintunya terkunci, entah mengapa istrinya berlaku demikian? "Reni, bawakan kunci cadangan!" pintanya. Sigap saja Reni memberikan kunci cadangan pada Sena. Setelah pintu terbuka, matanya membelalak lebar. Ann terlelap dengan posisi asal, ia hanya bisa tersenyum seraya membenarkan posisi tidur Ann. "Kamu kalau tidur gini makin cantik, aku jadi pengen gigit!" gumam Sena. Cinta dan kasih sayang sebesar itu rela ia curahkan sepenuhnya pada Ann. Usapan lembut pada ujung kepalanya membuat Sena semakin cinta. "Sayang, kamu jadi ikut aku 'kan?" tanya
last updateLast Updated : 2024-10-23
Read more

Bab 72

"Sena ... bangun!" Ann berbisik pada suaminya. Semalam, ia dan Sena melakukan hal yang sama sekali di luar kendalinya. Biasanya hanya dilakukan satu sampai dua kali. Tapi malam itu berbeda, Sena seperti siap menerkamnya hidup-hidup. Kini ... pria yang terlelap di sampingnya terlihat lelah. Tapi senyumnya sangat cerah. "Sena, pasti kita akan telat sarapan kalau kamu tidak bangun," ujar Ann lagi. Tubuhnya penuh bekas keunguan, tapi perutnya terasa sangat lapar. Malu! Jika harus berjalan sendirian dengan tubuh seperti ini. "Sena!" seru Ann seraya mengoyak tubuh suaminya. "Hm, Sayang, Aku masih sangat mengantuk," keluh Sena. "Tapi aku lapar!" ucap Ann dengan memelas. Meski tahu Sena tidak akan melihat ekspresinya, tapi itu sebuah usaha untuk membuat Sena bangun. "Sayang, ayo bangun. Aku malu kalau keluar dengan badan seperti ini, semua ini kan perbuatan kamu. Jadi bertanggung jawablah!" teriak Ann dengan keras. "Bertanggung jawab tentang apa, Ann? Se
last updateLast Updated : 2024-10-24
Read more

Bab 73

"Kenapa diam saja?" tanya Ann. Setelah kejadian pagi tadi, Sena hanya terpaku diam tanpa banyak bicara. "Tidak apa-apa, Sayang," balasnya. "Hari ini Arka sudah mengatur jadwal kita 'kan? Lalu, kenapa kita masih di sini?" tanya Ann dengan penuh desakan. Sena mengernyitkan dahinya, "Kamu mau keluar?" tanya Sena. "Ya, memangnya kita akan diam selama 3 hari di hotel?" Ann membalikkan tanya. Alih-alih akan mendapatkan liburan yang nyaman, nyatanya Sena seperti membuat Ann terkurung di hotel. "Ya, ayo kalau begitu." Hanya itu? Ann menggertakkan rentetan giginya, ia penuh kekesalan.. "Kalau kamu tidak ingin pergi bersamaku, aku bisa sendiri!" tegas Ann. Langkah kaki terburu-buru dengan meraih tas slempang yang biasa ia bawa. Ann membawa dirinya keluar dari kamar, berjalan keluar tanpa memedulikan panggilan Sena. "Sayang, maafkan aku. Tubuhku sangat lelah kali ini, tapi aku siap menemanimu kemana pun!" ucap Sena. Setelah ia berlari mengejar istrinya, kini
last updateLast Updated : 2024-10-26
Read more

Bab 74

"Hahaha, kau berakting sangat bagus, Ailyn. Tapi maaf aku masih sangat sibuk kali ini!" tegas Sena dengan memutuskan panggilan sepihak. Kini, ia memijat pelipisnya yang sedikit tegang, dengan perasaan bertanya-tanya. Sebenarnya, siapa wanita yang mengusik ketenangannya itu? "Sena, ada apa?" tanya Ann dengan menatap lekat suaminya. "Ada sedikit masalah di kantor, tapi sudah aman. Gimana kamu sudah puas?" tanya Sena dengan senyuman. "Sudah, hari juga sudah sangat terik. Aku ingin kembali ke hotel saja," balas Ann. "Baiklah, mari kita pulang, istriku!" celetuk Sena dengan menggandeng tangan Ann. Langkah demi langkah menuju parkiran, Sena dengan sigap memayungi istrinya. "Hahaha, kamu dapat payung dari mana?" tanya Ann dengan terkekeh. "Ada deh!" Jalanan yang ramai karena banyak wisatawan sekaligus karyawan makan siang. Tapi, anehnya kota itu tidak macet seperti ibu kota. "Sena, aku rindu banget sama ayah. Tapi, aku malas menghubunginya," celetuk Ann. "
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 75

"Bagaimana?" tanya Sena. Di bawah sinar rembulan yang sedang purnama, Ann dan Sena duduk di tepi pantai. Dengan beberapa hidangan yang siap di santap. "Sangat indah seperti bayanganku, terima kasih, Sayang," tutur Ann. Senyumnya merekah, tidak menyangka jika Sena akan mengabulkan permintaannya dengan secepat kilat. "Sekarang kita makan ya, aku punya hadiah spesial untukmu malam ini," ucap Sena. "Hadiah?" Ann terlihat antusias mendengar itu. Kini, keduanya sedang menikmati makanannya masing-masing. Saling menatap dengan penuh cinta, memberikan cinta satu sama lain. "Ini akan menjadi sebuah kenangan yang sangat indah untukku, Sena," tuturnya diakhir makan malam. "Setelah ini, akan banyak kenangan indah seperti ini untukmu, Istriku," ucap Sena seraya tersenyum. Ia mengeluarkan sesuatu dari balik jasnya, matanya menatap lekat wanita di depannya. "Aku melihat lehermu kosong, jadi aku memberikan ini," ucapnya. Dalam diam Ann merapal doa untuk suaminya, ia ti
last updateLast Updated : 2024-10-31
Read more

Bab 76

"Semalam...?" Ann menggantungkan kalimat tanyanya. Tubuhnya sakit semua, ia merasa dirinya remuk tanpa bisa menggerakkan diri sama sekali. "Sayang, kamu kenapa?" tanya Sena lirih. Sedari tadi ia merasa ada seseorang yang bergerak tanpa henti. Saat membuka mata ia melihat Ann sibuk dengan dirinya sendiri. "Semalam aku mabuk ya? Lalu, apa yang terjadi setelahnya?" tanya Ann dengan penuh intimidasi. "Kita hanya bermain sedikit," jawab Sena dengan entengnya. "Hah, lalu kenapa badanku sakit semua? ... apalagi di area itu," Ann merasa sangat malu untuk mengatakan itu. "Hehehe, karena kamu bermain dengan sangat ...," Sena hanya mengulas senyum diakhir kata. Pipi Ann merona, ia merasa malu dengan apa yang didengarnya dari Sena. Apa yang terjadi semalam? "Sena, keluar!" seru Ann keras. "Ada apa, Ann?" tanya Sena dengan raut bingungnya. "Keluar!" seru Ann lagi. Mendengar itu Sena melangkahkan kakinya ke luar untuk mengambil sarapan. "Kamu mau makan di kama
last updateLast Updated : 2024-11-02
Read more

Bab 77

"Saudara perempuan?" Ann melemparkan tanya dengan tatapan bingung. "Iya, Ann. Entah ini benar atau salah, tapi ini sangat membebani pikiranku," keluh Sena. Pelan Ann menelaah setiap kalimat yang keluar dari bibir Sena. Aneh, dan penuh tanda tanya besar. "Kamu yakin itu adik kamu?" tanya Ann lirih. "Tidak, aku percaya dengan ucapan ibuku sebelum meninggal. Aku adalah satu-satunya anak dari pasangan keluarga Gaharu," terang Sena. Ann bingung harus menanggapi apa, raut wajah Sena yang terlihat tertekan dengan keadaan yang diluar kendalinya. "Sayang, peluk aku!" ucap Ann. Ia merentangkan tangan dengan penuh keyakinan, jika mulutnya tidak mampu berkata dengan benar. Setidaknya, dekapannya mampu memberikan ketenangan pada Sena. "Sayang, terima kasih ya," bisik Sena. Ke duanya saling mendekap satu sama lain, mengeratkan pelukannya. "Besok sore kita pulang, ayo nikmati bulan madu kali ini, Sayang," bisik Sena. "Badanku rasanya remuk sekali, Sena. Bahkan untuk
last updateLast Updated : 2024-11-04
Read more

Bab 78

"Siap, Sayang? Kita kembali ke kota yang ramai dengan hiruk pikuk dunia," celetuk Sena seraya menatap istrinya yang terlihat diam. "Siap gak siap, Sena. Di sini sangat nyaman, jadi aku cukup jatuh cinta dengan kota ini," balas Ann dengan nanar. Sena hanya tersenyum simpul, tidak ada yang salah dari ucapan Ann. Ia begitu mencintai pantai dan laut, akan sangat senang jika ia bisa tinggal di dekat dua tempat itu. "Nanti kita ambil cuti lagi ya, yang lebih lama lagi. Sekarang sudah saatnya kita pulang, Sayang," ucap Sena dengan lembut. "Ya." *** "Permisi, Tuan muda. Sarapannya sudah siap!" Suara Reni yang menggelegar terdengar nyaring dan memekakkan telinga Ann dan Sena. Dua sejoli yang baru terlelap beberapa jam itu harus segara membuka matanya. "Huahh, aku masih mengantuk sekali, Ann!" gumam Sena lembut. "Sama, tapi tidak mungkin kita terus terbaring di sini, Sayang!" Sena meraih tangan Ann, menariknya masuk ke kamar mandi. "Ya, Reni. 30 menit kami akan
last updateLast Updated : 2024-11-06
Read more

Bab 79

"Hehehe," Hari berlalu dengan sibuk, Ann menatap layar komputer sampai matanya pedas. Pekerjaan yang cukup menumpuk akibat ia mengambil cuti. Lena dengan emosionalnya akibat tumpukan pekerjaan. "Kau benar-benar gila, lihatlah semua ini aku yang kerjakan!" seru Lena. "Iya, maaf, Lena. Aku juga tidak tahu kenapa Pak Dewa melimpahkan itu padamu," Ann menatap nanar ke Lena. "Hahaha, canda besti. Nanti bilang ke suamimu ya, suruh dia mengenalkan teman tampannya untukku," bisik Lena dengan mengedipkan sebelah mata. "Punya teman serakah itu seperti ini ternyata," ujar Ann tanpa ragu. *** "Bagaimana kerjaan kamu?" tanya Sena dengan lembut. "Lancar, kamu gimana, sayang?" Ann membalikkan tanya. Sedangkan wanita yang duduk di samping kemudi seperti obat nyamuk. Hanya bermain ponsel dengan tatapan kosong. "Minimal sadar ya!" sindirnya. "Hahaha, Lena ... benarkah kamu sedang mencari calon suami?" tanya Sena dengan kekehan ringan. "Wah, benar, Tuan muda. Kalau
last updateLast Updated : 2024-11-08
Read more

Bab 80

"Kamu senang?" tanya Arka saat diperjalanan mengantar Aisha. "Ya, Mas Sena dan Mbak Ann sangat baik, Mas," tutur Aisha. "Hehehe, Tuan muda memang selalu baik, Ais. Tanpa dia sepertinya aku gak akan seperti sekarang," Arka menyetir dengan mengulas senyuman. "Aku hanya berharap mereka selalu bahagia bersama," ucap Aisha dengan tulus. Arka tersenyum, "Aku juga berharap kita bahagia, Aisha!" ungkapnya lembut. Ke duanya hanya tersipu dengan ucapan masing-masing. Setibanya di depan gang rumah Aisha, Arka hanya membukakan pintu. "Mas, ikut ya?" tanya Arka. "Mas, jangan dulu ya!" Aisha mengelak. Entah kenapa Aisha masih enggan membawa Arka pada keluarganya. "Ya, oke." Meski sudah melamar Aisha, Arka masih suka bertanya-tanya tentang keadaan keluarganya. Tapi, Aisha selalu menghindari itu. "Aku pulang dulu, Sayang," ucap Arka dengan senyuman. "Ya, hati-hati, Sayang," balas Aisha. *** "Suami kamu royal banget, Ann!" seru Lena tatkala tiba di kantor. "Ya, makanya
last updateLast Updated : 2024-11-11
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status