Arbi membelikan ponsel baru untuk Rania. Kini ponsel itu berdering panjang di nakas. Rania yang sedang tidur karena efek obat, terbangun sekaligus. “Mama telpon? Ada apa ya?” Rania menaruh ponsel ditelinga kanannya, “Halo, ma?” “Ran, Satria, Ran.” suara mama sangat panik disebrang sana. “Satria kenapa, ma? Mama dimana sekarang? Mama di sekolahnya ‘kan?” “Iya, ini mama di sekolah. Tapi missnya bilang Satria udah pulang dari tadi.” Rania diam sejenak, “Ma, coba telpon Fira. Mungkin Fira yang jemput.” “Fira justru juga lagi disini, katanya takut mama repot di rumah sakit jadi dia yang mau jemput. Ran, ini gimana dong?” “Ma, tenang dulu ya. Aku tanya dulu ke kak Arbi.” “Iya.” Rania mengatur nafasnya sebelum menelpon Arbi. Ia berusaha berpikir jernih kemana kah perginya Satria. “Tenang, Ran, tenang. Satria pasti baik-baik aja.” Dengan tangan bergetar, Rania menelpon Arbi. Ia harap kakak iparnya itu sedang tidak rapat di kantornya. Setelah menunggu beberapa saat, “A
Baca selengkapnya