Share

Bab 74 - Dukungan Keluarga

Rania sudah dipindahkan ke ruang perawatan biasa. Ia sudah melakukan kuretase dan serangkaian pengecekan lain. Ia juga sudah melakukan visum yang dikawal kepolisian yang datang ke rumah karena laporan dugaan KDRT.

Mama terus memegangi tangan Rania, “Maafin mama ya, sayang. Mama harusnya masukkin gugatan diam-diam ke pengadilan.”

“Ma, aku gak papa.”

“Jawaban kamu selalu begitu. Mama yang kenapa-napa. Coba kalo keadaannya dibalik, Satria yang di hajar orang, kamu terima?”

Rania diam.

“Kamu harusnya bilang kalo ternyata lagi hamil.”

“Hamil dari hubungan haram, ma.”

“Arbi pasti tanggung jawab.”

Rania membuang muka. Bukan itu yang ia mau. Ia hanya butuh janin itu untuk menggugat cerai suaminya.

“Mama keluar dulu, Fira katanya pingin masuk juga.”

Fira dan mama bergantian masuk. Fira yang Rania kenal kuat beberapa kali menyeka air matanya. Ia melihat sekujur tubuh sahabatnya penuh sekali dengan lebam, lebih parah dari penyiksaan pertama.

“Fir, akhirnya aku punya laporan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status