Share

Bab 72 - Penyiksaan Tiada Ampun 2

Suara Rania tak terdengar lagi. Ia hanya mampu menangis pelan menunggu suaminya puas.

“Udah.” Alfi memakai lagi celana kolornya. Ia mengusap kepala Rania, “Makasih ya. Semuanya masih sama. Jadi, siapa pemenangnya? Aku atau kakak ipar selingkuhanmu itu? Hm?”

Rania menutup matanya malu.

Alfi meninggalkan kamar Satria, tapi tidak lama ia kembali dan membalikkan badan Rania yang memakai dress dengan rok yang terangkat dan mengekspos perutnya. Ia mengusap perut itu lembut.

“Janin ini gak bersalah. Yang salah itu kamu dan kak Arbi. Tadinya aku berniat untuk mempertahankan bayi ini. Tapi sekarang aku berubah pikiran.”

Rania berusaha bangkit dengan tubuhnya yang sakit, “Mas, jangan lakuin apapun. Kamu bisa bunuh aku.”

Alfi keluar dari kamar. Saat itu Rania menggunakan kesempatannya untuk kabur. Dengan langkah pelan, ia menuruni tangga yang terasa panjang dari biasanya. Nahas, ia bertemu dengan Alfi di ujung tangga yang sedang tersenyum.

“Aku bawain kamu minum. Kamu pasti haus.”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status