Di dalam mobil, Valeria duduk dengan wajah pucat, matanya sayu, tapi sorotnya tetap tajam. Tangannya bertumpu di paha, sedikit gemetar karena kelelahan. Perutnya terasa sedikit mual, tapi pikirannya terlalu sibuk untuk peduli.Morgan, yang mengemudikan mobil dengan fokus, sesekali melirik Valeria melalui kaca spion. Dia melihat bagaimana Valeria terlihat semakin lemah.Akhirnya, dia membuka suara. "Valeria, kau harus kembali ke rumah." Suaranya tegas tapi tetap lembut.Valeria hanya diam, tatapannya tetap fokus ke layar ponsel yang memutar rekaman CCTV. Dia baru saja mendapatkan laporan dari anak buah Salvatore tentang apa yang mereka temukan.Morgan melanjutkan, "kau terlihat sangat lemah. Aku bisa mengurus ini, kau istirahat saja."Tanpa mengalihkan tatapannya, Valeria menjawab dengan nada datar. "Tidak."Morgan menghela napas. Dia tahu Valeria keras kepala, tapi ini sudah keterlaluan."Kau tidak bisa terus seperti ini," desaknya. "Jika kau terus memaksakan diri, bukan hanya kau yan
Terakhir Diperbarui : 2025-02-09 Baca selengkapnya