/ Romansa / Istri Yang Kau Hina, Incaran Mafia / 챕터 121 - 챕터 130

Istri Yang Kau Hina, Incaran Mafia의 모든 챕터: 챕터 121 - 챕터 130

131 챕터

Bab 121

Valeria terkejut saat Salvatore tiba-tiba saja menarik tubuh rampingnya itu ke atas meja. "Hei! Apa yang- Umh!"Salvatore langsung membungkam mulut Valeria dengan bibirnya. Dia melumat bibir mungil itu. Tangannya meremas pinggang Valeria dengan kuat sedangkan yang lain menekan tengkuk Valeria."Ungh!"Valeria reflek berpegangan di dada bidang Salvatore saat pria itu dengan keras menjejalkan lidahnya ke rongga mulut Valeria. Dia bisa merasakan emosi Salvatore dari lumatannya yang terasa mendominasi dan tidak mengijinkan Valeria bernapas."Sal-"Salvatore tetap tidak membiarkan Valeria berbicara. Lumatannya semakin dalam dan dalam lagi mengobrak-abrik mulut Valeria. Tangan yang bertengger di pinggang Valeria kini turun ke paha mulus Valeria. Dengan pelan tangan Salvatore sudah masuk ke dalam rok hitam ketat itu."Ugh! Salvatore apa yang kau lakukan?" Valeria menghirup napas banyak-banyak saat Salvatore melepaskan ciumannya dan kini beralih ke leher jenjang Valeria. "Salvatore!"Pria itu
last update최신 업데이트 : 2025-01-24
더 보기

Bab 122

Setelah dari kantor, Salvatore membawa Valeria ke rumahnya. Meskipun Valeria sempat ragu untuk pergi karena kondisi di Morreti Club masih kacau, Salvatore bersikeras agar dia ikut. Jika tidak maka dia akan benar-benar dimakan Salvatore di sana. "Kau sudah terlalu lelah hari ini. Aku akan memastikan kau istirahat dengan benar," ucap Salvatore dengan nada tegas namun lembut. Setibanya di rumah Salvatore, suasana berubah menjadi lebih tenang. Valeria sedikit terkejut ketika menyadari Salvatore langsung menuju dapur dan mulai menyiapkan makan malam sendiri. Dia menolak bantuan dari pelayan rumahnya, ingin menunjukkan bahwa kali ini dia sendiri yang akan melayani Valeria. Di meja makan, Salvatore menyajikan makanan yang sederhana namun penuh perhatian. Pasta buatan tangan, salad segar, dan segelas anggur terbaik dari koleksinya. Valeria duduk di kursi dengan tubuh yang lemas, tapi hatinya hangat melihat usaha Salvatore untuknya. "Makanlah," kata Salvatore dengan nada lembut, menatap
last update최신 업데이트 : 2025-01-25
더 보기

Bab 123

Sofia akhirnya kembali menduduki posisi CEO di RC Group, sementara Julian, yang selama ini berada di belakang layar, diangkat menjadi direktur utama. Perubahan besar ini tidak terlepas dari campur tangan Alessio, yang diam-diam memberikan dukungan penuh kepada kedua bersaudara itu. Dengan pengaruh dan sumber daya yang Alessio miliki, Sofia dan Julian berhasil merebut kembali kendali atas perusahaan yang hampir jatuh.Giovani Ricci, ayah mereka sekaligus pendiri RC Group, menyaksikan semua ini tanpa memberikan banyak penolakan. Meski dia tahu ada yang tidak beres dalam hubungan antara anak-anaknya dan Alessio, Giovani lebih memilih untuk menutup mata. Baginya, selama Ricci Group tetap bertahan dan tidak hancur, apa pun yang dilakukan Sofia dan Julian bisa dianggap sebagai pengorbanan demi keluarga.Namun, di balik layar, ada banyak yang dipertaruhkan. Alessio tidak membantu mereka secara cuma-cuma. Sebagai gantinya, Sofia dan Julian harus memberikan janji-janji yang besar, termasuk ber
last update최신 업데이트 : 2025-01-26
더 보기

Bab 124

Pagi itu, di ruang rapat keluarga Morreti yang megah namun tetap hangat, suasana terasa serius. Lorenzo Morreti, pendiri sekaligus kepala keluarga, duduk di ujung meja besar, didampingi oleh adiknya, Roberto Morreti, serta Giulia Morreti, istri Roberto. Valeria, yang duduk di samping ayahnya, terlihat tenang. Di ujung lain meja, Salvatore duduk dengan aura percaya diri yang begitu dominan, sementara Morgan berdiri tak jauh dari meja, siap memberikan dukungan kapan saja diperlukan.“Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk bertemu.”Salvatore membuka pembicaraan dengan suara tenang namun tegas. Pandangannya menyapu seluruh ruangan, memastikan bahwa setiap orang memperhatikan.“Saya meminta pertemuan ini bukan untuk mencampuri urusan internal keluarga Morreti, tapi karena saya memiliki rencana yang ingin saya sampaikan secara terbuka, terutama menyangkut situasi saham di Morreti Club.”Lorenzo mengangguk pelan, memberi isyarat agar Salvatore melanjutkan. “Kami semua sudah mendengar ten
last update최신 업데이트 : 2025-01-26
더 보기

Bab 125

Marvelion terlihat masuk ke sebuah apartemen sederhana. Dia seperti tahu benar dengan kata sandi apartemen itu. Saat pintu itu terbuka, Marvelion langsung masuk ke dalam sana. Mona terkejut akan hal itu. Perempuan yang kini mengenakan celana pendek dan kaos oblong putih serta rambut di cepol asal ke atas itu sedang makan eskrim di atas sofa sambil menonton televisi."Kau- apa yang kau lakukan di sini malam-malam?"Marvelion tak menanggapi itu dan langkah kakinya semakin mendekat dengan cepat. Kini dia sudah menunduk dan mengungkungi Mona sangan kedua tangannya berada di sisi kepala Mona."Apa kau ..., butuh sesuatu?""Ya, aku membutuhkanmu."Marvelion mengambil eskrim di tangan Mona dan menaruhnya di atas meja. Dia langsung menarik tengkuk Mona dan langsung menciumnya. Mona terkejut beberapa saat tapi justru membalas ciuman itu.Dengan cepat dan buru-buru, Marvelion langsung menyingkap kaos Mona ke atas. Lekukkan tubuh indah itu langsung terpampang di depan Marvelion dengan dada yang
last update최신 업데이트 : 2025-01-28
더 보기

Bab 126

Minggu Pagi yang Tenang. Matahari bersinar hangat di langit biru yang cerah, angin sepoi-sepoi menerpa dedaunan di taman kota yang cukup ramai dengan para pelari pagi dan keluarga yang berjalan santai. Valeria dan Salvatore berlari berdampingan di jalur jogging, langkah mereka ringan, seirama, seakan sudah terbiasa berlari bersama.Salvatore yang mengenakan kaos hitam ketat dan celana olahraga terlihat begitu gagah. Sementara Valeria, dengan legging hitam dan kaos tanpa lengan berwarna biru tua, tampak begitu anggun meski wajahnya sedikit berkeringat. Sesekali Salvatore menoleh ke arahnya, tersenyum penuh makna."Jangan bilang kau sudah lelah?" goda Salvatore sambil mengangkat sebelah alisnya.Valeria mendengus kecil, lalu mempercepat langkahnya. "Jangan meremehkanku. Aku bisa berlari lebih lama darimu."Salvatore tertawa pelan, lalu dengan mudah menyamakan langkahnya dengan Valeria. “Baiklah, kalau begitu kita lihat siapa yang lebih kuat.”Setelah sekitar tiga puluh menit berlari, me
last update최신 업데이트 : 2025-01-29
더 보기

Bab 127

Pagi itu, sinar matahari menembus jendela besar ruang makan keluarga Morreti. Aroma kopi yang baru diseduh menyebar ke seluruh ruangan, bercampur dengan wangi roti panggang dan hidangan sarapan lainnya. Valeria dan Salvatore baru saja tiba setelah jogging dan belanja di supermarket. Mereka duduk di meja makan bersama Lorenzo dan Elena."Bagaimana jogging kalian?" tanya Elena sambil menuangkan kopi untuk dirinya sendiri.Valeria tersenyum, mengambil potongan croissant dari piring tengah. "Menyenangkan. Cuacanya sangat bagus pagi ini."Salvatore yang duduk di samping Valeria ikut menambahkan, "Ya, dan kami bertemu seseorang yang cukup menarik."Lorenzo mengangkat alisnya. "Siapa?"Valeria terkekeh, menggigit roti di tangannya sebelum menjawab, "Isabella Ricci."Elena langsung menatapnya penuh perhatian. "Dan apa yang dia lakukan?""Memprovokasiku, tentu saja," jawab Valeria santai. "Tapi aku tidak peduli."Salvatore tersenyum kecil sambil mengaduk kopinya. "Dan aku membuatnya semakin ke
last update최신 업데이트 : 2025-01-29
더 보기

Bab 128

Hari berjalan dengan tenang tanpa ada keributan. Sofia sangat menikmati itu. Dia duduk santai di kursi eksekutifnya, jari-jarinya dengan anggun memegang secangkir teh hangat. Dari balik jendela luas kantornya, dia bisa melihat pemandangan kota yang ramai, namun pikirannya hanya terfokus pada satu hal—kehancuran Morreti Club.Setiap laporan yang masuk dari bawahannya semakin memperjelas betapa lambat namun pasti, Valeria kehilangan cengkeramannya atas perusahaan keluarga itu. Hal ini memberinya kepuasan yang luar biasa. Sejak dulu, dia tidak pernah menyukai Valeria, dan kini, melihat wanita itu jatuh perlahan membuatnya merasa menang. Namun, kebahagiaan itu tidak bertahan lama.BRAK!Pintu kantor Sofia terbuka dengan kasar, membuatnya terlonjak. Seketika, beberapa pria berseragam polisi memasuki ruangan dengan wajah serius."Ny. Sofia Ricci," salah satu petugas berbicara dengan nada tegas, "Anda ditangkap atas tuduhan pembunuhan terhadap Nolen Ricci, putra Valeria Morreti, dua tahun la
last update최신 업데이트 : 2025-01-29
더 보기

Bab 129

Di ruangan kantornya yang luas dan mewah, Julian Ricci duduk terpaku di kursinya. Ponsel di tangannya masih menampilkan berita yang baru saja ia baca: "Sofia Ricci Ditangkap atas Tuduhan Pembunuhan Nolen Ricci"Judul itu seakan menghantamnya lebih keras daripada pukulan mana pun yang pernah ia terima. Tangannya yang memegang ponsel mulai bergetar, dan dadanya terasa sesak.Sofia? Membunuh Nolen?Pikiran Julian berputar cepat, mencoba mencari celah yang mungkin membuktikan bahwa ini semua hanyalah kesalahpahaman. Namun, berita itu disertai bukti—rekaman CCTV, rekaman suara, dan keterangan saksi. Semua mengarah pada satu kenyataan yang tak bisa dibantah. Adiknya sendiri telah membunuh anaknya.Tangan Julian mengepal kuat, giginya mengertak. Dia merasa marah, tetapi lebih dari itu, dia diliputi rasa bersalah yang begitu dalam.Dia masih ingat dengan jelas hari di mana Nolen meninggal. Betapa hancurnya Valeria saat itu. Betapa sakitnya dia kehilangan putranya sendiri. Tapi yang lebih meny
last update최신 업데이트 : 2025-01-30
더 보기

Bab 130

Di hari yang sama ketika Sofia Ricci ditangkap, sebuah kabar mengejutkan kembali mengguncang Milan. Morreti Club, yang selama ini dianggap di ambang kehancuran, tiba-tiba berbalik arah. Dalam kurun waktu yang sangat singkat, saham yang sebelumnya dikuasai Alessio telah berpindah tangan. Yang lebih mengejutkan, pemilik barunya bukan hanya Valeria Morreti—tapi juga Salvatore Marino.Tidak ada yang tahu bagaimana Salvatore bisa melakukannya. Milan mengenalnya sebagai pebisnis kecil, seorang pria yang tampaknya hanya pria biasa yang sedang berkembang. Namun, dalam hitungan hari, dia berhasil menumbangkan salah satu tokoh bisnis terbesar di kota itu.Di lobi utama Morreti Club, para karyawan dan pengunjung yang datang terdiam melihat pemandangan yang luar biasa. Valeria Morreti dan Salvatore Marino berjalan berdampingan, memasuki gedung utama dengan penuh percaya diri.Valeria mengenakan gaun hitam elegan, rambutnya tergerai dengan anggun, dan wajahnya menampilkan ekspresi dingin namun ber
last update최신 업데이트 : 2025-01-30
더 보기
이전
1
...
91011121314
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status