Home / Romansa / Istri Yang Kau Hina, Incaran Mafia / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Istri Yang Kau Hina, Incaran Mafia: Chapter 111 - Chapter 120

131 Chapters

Bab 111

Giovani Ricci duduk di ruang tamu luas milik Salvatore, wajahnya menunjukkan kelelahan dan rasa putus asa yang mendalam. Pria itu, yang dulu memandang rendah siapa pun di luar lingkaran keluarganya, kini harus menelan harga dirinya dan meminta bantuan.RC Group semakin menurun dan Giovani sudah kehabisan akal untuk membuatnya tetap berdiri. Tidak ada lagi yang bisa dia lakukan.Salvatore, dengan sikap tenang dan dingin, duduk di hadapannya sambil menyesap anggur merah dari gelas kristalnya. "Giovani, aku paham situasimu. Tapi aku tidak yakin ada yang bisa kulakukan untuk menyelamatkan RC Group."Giovani menggeleng lemah. "Salvatore, kau tahu aku tidak akan datang ke sini jika aku tidak benar-benar terdesak. Aku hanya butuh sedikit suntikan dana, agar kami bisa memulihkan sebagian bisnis dan membangun kembali reputasi kami. Kau tahu bahwa kita pernah bekerja sama dengan baik di masa lalu."Salvatore menyandarkan tubuhnya di kursi, menatap Giovani dengan ta
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Bab 112

Malam itu, ballroom megah dipenuhi oleh deretan pengusaha dan kolega terkenal di Milan. Para tamu berbincang sambil menikmati anggur berkualitas dan hidangan mewah yang disajikan. Valeria hadir bersama keluarganya, mengenakan gaun hitam elegan yang membuat penampilannya terlihat luar biasa. Dia berjalan anggun di samping Lorenzo, Elena, Giulia, dan Roberto Morreti.Keberadaan Valeria menjadi sorotan malam itu. Para tamu terpesona oleh kecerdasannya yang membawa Morreti Club mencapai puncak kejayaan dalam waktu singkat. Beberapa pebisnis terkemuka bahkan tidak ragu memuji langsung."Nona Valeria, Anda sungguh luar biasa," salah satu tamu menyapa dengan ramah. "Morreti Club benar-benar beruntung memiliki Anda sebagai pemimpin.""Terima kasih," jawab Valeria sopan, meskipun dalam hati dia sedikit lelah dengan perhatian yang terus-menerus tertuju padanya."Ya, kita sendiri dangat bangga memilikinya," ucap Roberto lalu menepuk punggung Valeria."Keponakan kita memang tidak ada tandingannya
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more

Bab 113

Valeria menatap layar ponselnya dengan ekspresi sedikit terkejut. Ia membuka tautan yang dikirim Mona, dan benar saja, ada artikel dengan judul mencolok: "CEO Cantik Morreti Club Bermesraan dengan Seorang Pebisnis di Depan Restoran Mewah!"Gambar dirinya bersama Salvatore terpampang jelas. Valeria merasa bingung, terutama saat dia menyadari bisik-bisik di sekitarnya semakin nyaring. Para tamu di pesta mulai saling berbisik sambil melirik ke arahnya. Beberapa bahkan tidak segan-segan menatapnya dengan ekspresi penasaran atau menghakimi.Apa yang membuat ini telihat serius? Dia dan Salvatore memang berpacaran meskipun banyak yang tidak tahu akan hal itu. Ternyata yang membuat topik itu menghangat adalah banyaknya komentar jahat yang mengatakan hal-hal buruk tentang Valeria. Sepertinya memang dirancang untuk menjatuhkan citra Valeria."Pekerjaan siapa lagi? Sofia? Julian? Atau Amara?" gumam Valeria menggeser layar ponselnya dengan malas.Hal itu tidak akan membuat dia jatuh. Mereka salah
last updateLast Updated : 2025-01-16
Read more

Bab 114

Di tempat lain, Sofia Ricci sedang duduk di ruang kerjanya dengan ekspresi gelisah. Ponselnya di atas meja bergetar tanpa henti, menampilkan notifikasi berita yang terus bermunculan. Di sampingnya, Julian tampak gelisah sambil membaca artikel yang baru saja diunggah."Apa-apaan ini, Sofia?!" Julian melempar ponselnya ke sofa dengan wajah kesal. "Kita bayar mahal untuk artikel itu agar Valeria terlihat buruk, tapi lihat apa yang terjadi sekarang!"Sofia yang sedang meneguk segelas anggur menatap Julian dengan tajam. "Aku tidak tahu Salvatore akan bertindak sejauh ini. Dia melamarnya di depan semua orang! Itu membuat artikel kita jadi tak berarti sama sekali."Julian mendengus, lalu berjalan mondar-mandir di ruangan itu. "Kau tahu apa yang paling menjengkelkan? Selama ini aku berpikir dia hanya sedang bersenang-senang dengan Valeria. Ternyata mereka sudah lama bersama. Bahkan, dia melamarnya! Apa yang dilihat Salvatore dari dia? Valeria itu dulu hanya seorang janda gemuk yang ..., yang
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

Bab 115

Setelah melamar Valeria di tengah pesta megah, Salvatore mendekati Lorenzo dan Elena untuk meminta izin membawa Valeria pergi. Dengan senyum lembut, Lorenzo menepuk pundak Salvatore. "Bawa dia pergi, Salvatore. Tapi jangan lupa, Valeria adalah permata keluarga kami. Jaga dia baik-baik."Salvatore tersenyum percaya diri dan menjawab, "Tentu saja, Tuan Morreti. Saya tidak akan pernah mengecewakan kalian."Valeria yang masih terkejut dan terharu dengan lamaran tadi hanya bisa mengangguk ketika Salvatore mengajaknya pergi. "Kemana kita?" tanyanya penasaran.Salvatore hanya tersenyum misterius. "Kau akan tahu nanti."Mobil hitam milik Salvatore sudah terparkir di halaman hotel. Mereka segera masuk ke mobil dan sang sopir langsung melajukan mobil ke jalan raya.Beberapa jam kemudian, Salvatore dan Valeria tiba di dermaga kecil yang menghadap ke Danau Como. Sebuah kapal mewah telah disiapkan di sana, dengan penerangan lembut dan suasana yang romantis. Valeria terkejut, matanya membelalak mel
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more

Bab 116

"Ungh! Dolcezza ...."Salvatore mengerang keras. Valeria sudah melucuti semua pakaian Salvatore dan kini mengikat kedua tangan Salvatore ke atas menggunakan dasi. Hanya sebuah dasi, Salvatore bisa saja dengan mudah melepaskannya tapi kali ini dia ingin mengikuti permainan Valeria."Kau membuatku tidak bisa menahannya, Dolcezza," erang Salvatore tertahan."Sstt!"Tubuh Valeria menunduk, menciumi seluruh kulit Salvatore. Dari lehernya, dada bidang Salvatore sampai ke perutnya."Ngh! Kau harus menghentikannya sekarang," ucap Salvatore.Valeria tak mengidahkan ucapan pria itu. Dia bahkan meremas perut Salvatore dan menciumi dadanya, membuat Salvatore meremang.Entah apa yang dipikirkan Valeria malam ini, dia menjadi sangat liar bersama Salvatore. Jantung Salvatore berpacu lebih cepat saat bibir basah Valeria menyentuh ujungnya di bawah sana yang sudah berdiri tegak."Oh shit! Nghh! Shh! Sebaiknya kau tidak melakukan itu," ancam Salvatore.Keberanian Valeria semakin bertambah dengan meluma
last updateLast Updated : 2025-01-19
Read more

Bab 117

Keesokan paginya, sinar matahari lembut yang masuk melalui jendela kapal membangunkan Salvatore. Dia membuka matanya dan mendapati Valeria masih terlelap di pelukannya, wajahnya terlihat damai, dengan rambut yang sedikit berantakan namun tetap mempesona. Salvatore menatapnya penuh kasih, mengusap pipinya perlahan, takut membangunkan wanita yang kini menjadi bagian penting dalam hidupnya.Namun, saat Salvatore mencoba bergerak, Valeria mengerang pelan, membuka matanya perlahan, dan menatapnya dengan mata yang masih mengantuk. Valeria mengeratkan pelukannya di bawah selimut. tubuh telanjang mereka berdua terasa hangat saat saling bersentuhan."Sudah bangun, hm?" Salvatore mengusap-usap kepala Valeria dengan lembut.Valeria mengangguk. "Aku ingin cuti hari ini, aku tidak mau pulang dulu," bisik Valeria hampir tak terdengar.Salvatore menyeringai. "Kenapa? Kau merasa tidak bisa berjalan, huh?" Suaranya terdengar sangat puas."Salvatore …, kau terlalu berlebihan semalam," gumamnya dengan s
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more

Bab 118

Sore itu, langit di atas Milan tampak memerah, menandakan malam akan segera tiba. Salvatore memegang tangan Valeria dengan lembut, membantunya turun dari mobil sport hitamnya yang mengilap. Valeria tersenyum tipis, merasa hatinya masih hangat setelah semua kejutan romantis yang diberikan Salvatore di Danau Como.Namun, begitu ia melangkah masuk ke halaman rumahnya, langkah Valeria terhenti tiba-tiba. Di depan pintu berdiri seorang pria yang tidak asing baginya. Pria dengan setelan jas rapi, rambut cokelat gelap yang tersisir sempurna, dan ekspresi serius namun menenangkan."Morgan?" Valeria mengucapkan nama itu dengan nada penuh keheranan sekaligus keterkejutan. Dia merasa seperti melihat hantu. Sekretaris sekaligus asistennya yang sudah lama absen, akhirnya kembali.Morgan menoleh, dan wajahnya yang biasanya kaku berubah menjadi senyum hangat. "Valeria," sapanya formal namun penuh keakraban. "Aku sudah kembali."Mata Valeria membelalak, dan tanpa ragu, dia melangkah cepat mendekat, m
last updateLast Updated : 2025-01-21
Read more

Bab 119

Keesokan paginya, suasana di kantor Morreti Club berubah menjadi kacau balau. Para karyawan saling berbisik di depan layar komputer mereka yang menampilkan grafik saham perusahaan yang anjlok tajam. Sebagian besar dari mereka terlihat panik karena nilai saham Morreti Club turun hingga 25% dalam waktu semalam, sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya.Valeria melangkah masuk ke kantor dengan anggun, mengenakan setelan krem formal yang memancarkan aura otoritas. Morgan, yang selalu berada di sisinya, membawa tablet berisi data terbaru mengenai situasi saham. Meskipun suasana di luar begitu tegang, Valeria tetap terlihat tenang.Di ruang rapat, para petinggi perusahaan sudah menunggu dengan wajah cemas. Mereka segera berdiri menyambut Valeria, tetapi rasa panik jelas terlihat dari bahasa tubuh mereka."Morgan, jelaskan," ucap Valeria dengan nada tegas begitu ia duduk di kursinya.Morgan segera menghubungkan tabletnya ke layar proyektor, menampilkan data yang dia kumpulkan sejak pagi.
last updateLast Updated : 2025-01-22
Read more

Bab 120

Tak lama setelah pertemuan yang penuh ketegangan itu, Morgan kembali ke kantor dengan wajah serius. Dia segera menemui Valeria di ruang kerjanya, membawa kabar yang cukup mengejutkan."Valeria," kata Morgan dengan nada hati-hati, "aku baru saja menemukan sesuatu yang mencurigakan. Ternyata ada kebocoran informasi dari dalam perusahaan. Seseorang dengan sengaja mengutak-atik data yang ada di sistem kita, membuat beberapa informasi jadi tidak relevan, bahkan mengalihkan beberapa saham. Ini jelas sebuah sabotase."Valeria terdiam mendengarnya. Matanya yang tajam langsung memandang layar komputer yang menampilkan laporan yang sudah diperiksa ulang oleh Morgan. Segera, dia menghubungkan kejadian ini dengan sesuatu yang sudah terlewatkan dari pikirannya selama ini."Marvelion ...," gumam Valeria pelan.Nama itu kembali muncul di benaknya, seperti kilatan cahaya yang menyadarkan dia akan sesuatu yang selama ini terlewatkan. Marvelion adalah pria yang beberapa bulan lalu diam-diam masuk ke Mo
last updateLast Updated : 2025-01-23
Read more
PREV
1
...
91011121314
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status