“Kamu selalu bisa menghubungi saya jika butuh sesuatu, Gauri,” ucap Rusdi dengan tulus sambil memegang kedua telapak tangan Gauri.Sebuah mobil sedan mewah sudah terparkir di sebelahnya, bersiap mengantar Rusdi ke mana pun tujuan pria itu setelahnya.Ezra berdiri di sebelah Gauri sambil mengamati Rusdi.Gauri memaksakan senyumnya sambil menarik napas panjang.“Tidak mungkin saya mengganggu Papi dengan hal-hal kecil seperti itu,” ucap Gauri menyiratkan penolakan atas tawaran Rusdi.Rusdi mengangguk. Lalu, Rusdi melepaskan tangannya dari Gauri dan menepuk pelan bahu Ezra.“Terima kasih untuk ruangannya. Saya pergi dulu,” ucap Rusdi ramah.“Dengan senang hati, Pak,” sahut Ezra dengan ekspresi datar.Setelah itu, Rusdi masuk ke dalam mobilnya. Gauri terus memasang senyum palsu hingga mobil tersebut menghilang dari pandangannya.Senyum palsu yang Gauri buat bukan karena dia tidak menyukai kehadiran Rusdi. Gauri senang Rusdi memperhatikannya.Namun, Gauri tidak bisa memungkiri bahwa kehadir
Last Updated : 2024-09-20 Read more