Share

28. Tamu Spesial

Author: prasidafai
last update Last Updated: 2024-09-19 22:32:18

“Kenapa kamu murung?” tanya Ezra saat pria itu tidak sengaja bertemu dengan Gauri di koridor fakultas.

Gauri mengangkat wajah dan menghentikan langkahnya ketika melihat Ezra berdiri di hadapannya. Dia melihat sekitarnya, memastikan tidak banyak mata yang memperhatikan mereka.

Ezra mengikuti arah pandangan Gauri. Dahinya mengernyit.

“Saya mencoba menghubungi teman saya, tapi sudah beberapa minggu dia tidak membalas pesan saya,” jawab Gauri mengubah cara bicaranya menjadi lebih formal sambil menunjukkan ponselnya pada Ezra.

“Siapa?” tanya Ezra tetap menjaga jarak aman dengan Gauri.

Ezra harus tahu segala hal tentang Gauri, begitu pula dengan orang-orang di sekitar Gauri. Apakah orang itu merugikan atau menguntungkan misi Ezra mendekati Gauri?

“Revi, rekan kerja saya di XLaundry,” jawab Gauri tersenyum tipis.

Setelah pertemuan Gauri dengan Revi terakhir kali, Gauri belum mendapat kabar lagi dari gadis muda itu. Media sosial Revi juga tidak aktif.

Ezra mengangguk dan mencoba mengingat nam
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   29. Keseimbangan Keluarga Harraz

    “Papi tahu kalau saya sudah tidak tinggal di sana?” tanya Gauri meremas tangannya.Dulu, saat Adam meminta restu untuk menikah dengan Gauri, Rusdi memberikannya tanpa banyak bertanya tentang latar belakang Gauri.Bahkan, Rusdi yang memastikan pernikahan Adam dan Gauri berjalan lancar.Terlepas dari kepentingan Rusdi yang ingin Adam cepat menikah supaya bisa menjabat sebagai CEO, Gauri dapat merasakan kasih sayang tulus dari pria tua itu.“Ya, saya tahu,” jawab Rusdi singkat.Ada perasaan bersalah dalam diri Gauri ketika mendengar jawaban Rusdi.Memberikan restu sama saja seperti memberikan kepercayaan. Gauri sudah merusak itu.Tidak peduli siapa yang mulai menghancurkan pernikahan mereka, Gauri tetap merasa terlibat dalam merusak kepercayaan Rusdi.“A-apa Mas Adam mengatakan sesuatu?” tanya Gauri memastikan.Adam bukan tipe cucu yang akan membicarakan rumah tangga dengan kakeknya.Adam dan Rusdi adalah dua pria tersibuk di Keluarga Harraz. Hanya bisnis yang sempat mereka bicarakan saa

    Last Updated : 2024-09-20
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   30. Rumor tentang Gauri

    “Kamu selalu bisa menghubungi saya jika butuh sesuatu, Gauri,” ucap Rusdi dengan tulus sambil memegang kedua telapak tangan Gauri.Sebuah mobil sedan mewah sudah terparkir di sebelahnya, bersiap mengantar Rusdi ke mana pun tujuan pria itu setelahnya.Ezra berdiri di sebelah Gauri sambil mengamati Rusdi.Gauri memaksakan senyumnya sambil menarik napas panjang.“Tidak mungkin saya mengganggu Papi dengan hal-hal kecil seperti itu,” ucap Gauri menyiratkan penolakan atas tawaran Rusdi.Rusdi mengangguk. Lalu, Rusdi melepaskan tangannya dari Gauri dan menepuk pelan bahu Ezra.“Terima kasih untuk ruangannya. Saya pergi dulu,” ucap Rusdi ramah.“Dengan senang hati, Pak,” sahut Ezra dengan ekspresi datar.Setelah itu, Rusdi masuk ke dalam mobilnya. Gauri terus memasang senyum palsu hingga mobil tersebut menghilang dari pandangannya.Senyum palsu yang Gauri buat bukan karena dia tidak menyukai kehadiran Rusdi. Gauri senang Rusdi memperhatikannya.Namun, Gauri tidak bisa memungkiri bahwa kehadir

    Last Updated : 2024-09-20
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   31. Wedding Gallery

    “Dengarkan instruksi saya baik-baik!” seru Ezra saat bus mini yang ditumpangi 10 mahasiswanya masuk ke area parkir Harraz Mall.Hari yang Gauri hindari selama satu minggu terakhir tiba. Wanita muda itu masih bersandar lemah pada kursi bisnya.Helen yang duduk di sebelah Gauri menyikut tangannya supaya Gauri menegakkan punggung.“Aww!” desis Gauri dramatis.“Dengarkan instruksinya. Jangan sampai nilai kita jelek!” bisik Helen galak.Gauri memutar bola matanya. Namun, wanita itu akhirnya memasang indra pendengarannya lebih tajam.Dalam kunjungan perusahaan, Gauri dipasangkan dengan Helen untuk mengerjakan laporan. Helen sangat bersemangat karena dia bisa membuat laporan sambil belanja.“Mohon kerjakan laporan dengan benar, amati apa yang ada di sana dengan detail seperti yang sudah dipelajari di kelas. Saya sudah membagikan rute masing-masing kelompok, kan?” Ezra melakukan kontak mata dengan setiap mahasiswanya.“Sudah, Pak!” jawab para mahasiswa hampir bersamaan.“Ada pertanyaan?” tany

    Last Updated : 2024-09-21
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   32. Umpan Baru

    “Cincin dan pakaianmu memang cantik, Amora. Tapi kedua hal itu tidak bisa menutupi kebusukan hatimu,” tukas Gauri tersenyum masam.Senyum di wajah Amora memudar mendengar ucapan Gauri yang berani.Sementara Helen membeku dan memilih mundur beberapa langkah.Gauri yang dikenal hangat, tiba-tiba mengeluarkan aura dingin saat bertemu Amora.“Berani sekali kamu bicara seperti itu. Dasar wanita tidak berguna!” umpat Amora sambil melempar topi yang dia pegang ke tubuh Gauri.Gauri dengan tenang mengambil topi itu dan memakainya kembali.“Untuk apa kamu datang ke sini?” tanya Amora, matanya menyalang penuh amarah.“Bukan urusanmu.” Gauri memutar tubuhnya kembali.Gauri beralih pada Helen dan berkata, “Ayo, pergi dari sini!”Helen mengangguk. Namun, sebelum Gauri melangkah, Amora menahan lengannya dengan kasar.Bahkan, kuku panjang Amora sampai menggores lengan Gauri yang putih bersih.Gauri mengabaikan luka dan menatap lurus Amora.Luka yang ditimbulkan Amora di lengan Gauri tidak ada apa-ap

    Last Updated : 2024-09-21
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   33. Lepaskan Dia

    “Apa Amora belum selesai?” tanya Adam pada pengawal yang berjalan di belakangnya.Pria itu baru saja selesai menemani klien yang akan membuka outlet di Harraz Mall dan berniat kembali ke ruangannya.Adam ingin melihat catatan pertemuan yang dipegang oleh Amora. Namun, wanita itu justru berhenti di booth wedding gallery.Amora sempat mengajak Adam ke sana untuk melihat pilihan vendor, dekorasi gedung, dan segala hal yang berhubungan dengan pesta pernikahan.Tentu saja Adam menolak. Itu hanya membuang waktunya yang berharga.“Belum, Pak,” sahut pengawal itu.Adam menghela napas. Sejak Arum memintanya menikah dengan Amora, wanita itu jadi tidak disiplin dalam bekerja.Bahkan, bersikap sesuka hati tanpa persetujuan Adam seperti merusak agenda kerja beberapa hari lalu.“Kalau begitu, minta orang lain untuk menghubungkan data di tablet Amora dengan komputer saya secepatnya,” perintah Adam sambil terus melangkah.Kantor Adam terletak di lantai paling atas Harraz Mall dan dia lebih senang men

    Last Updated : 2024-09-27
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   34. Tipu Daya

    “Justru karena saya ingin hidup bersama Gauri, saya bicara seperti ini. Seorang pria harus memperjuangkan gadis yang dicintai,” sahut Ezra dengan berani.Adam semakin menyipitkan matanya. Napas pria itu mulai memburu.Sementara Ezra tersenyum masam. Lalu, dia menepuk pelan bahu Adam dan pergi tanpa bicara lagi.Misinya sudah selesai. Ezra berhasil mendeklarasikan permusuhan pada Adam.“Dasar bodoh! Dia seharusnya hanya memberikan uang pada Gauri, bukan hatinya. Gadis itu hanya butuh uang,” gumam Adam sambil melangkah ke arah berlawanan.Memberikan hati untuk seseorang adalah hal yang paling Adam hindari. Hati manusia adalah bagian terlemah. Setidaknya, begitu menurut Adam.Adam tidak ingin salah mengambil keputusan hingga jabatannya goyah hanya karena dia terlalu mendengarkan hatinya.Dan, mencintai seseorang tidak ada dalam kamus Adam. Masa kecilnya sudah ditempati dengan urusan bisnis, tidak ada yang mengajarkan Adam untuk menggunakan hati.Saat Adam hampir saja menggunakan eskalato

    Last Updated : 2024-09-29
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   35. Ruang Kerja Adam

    “Betapa bodohnya dirimu, Gauri. Terhasut oleh tipu daya pria seperti Ezra. Apa saja yang Ezra katakan padamu? Apa dia yang membuatmu berani bercerai denganku?” Adam menipiskan jarak dengan Gauri.Gauri mengernyit. Dia menegakkan punggung dan menahan dada Adam saat pria itu mendekat.Saat Adam mengembuskan napas di wajahnya, Gauri membuang muka. Dia tidak ingin Adam menyadari ada bekas luka di sudut bibirnya.Luka yang ditimbulkan Amora itu ternyata cukup parah. Lapisan kulit pertama Gauri tergores dan itu mengakibatkan perih yang luar biasa.“Untuk apa kalian ke sini? Apa kalian sengaja ingin membangunkan sisi iblisku? Kamu akan menyesal, Gauri!” cecar Adam sambil menjauh dari Gauri.Pria itu melangkahkan kaki dan duduk di hadapan Gauri. Dia mengangkat salah satu kakinya untuk bertumpu di kaki yang lain.Lalu, Adam merentangkan tangan dan menyandarkannya pada punggung sofa.Dari posisi itu, Adam terlihat seperti hakim yang siap menyidang segala kesalahan yang Gauri perbuat.“Ini tempa

    Last Updated : 2024-09-30
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   36. Pertolongan Pertama untuk Gauri

    “Kenapa kamu terus menyalahkan Ezra, Mas?” tanya Gauri mulai meneteskan air mata.Adam membuka mulutnya, tapi menutupnya lagi. Tatapan Gauri terlihat sangat pedih.Apalagi tangisan Gauri semakin deras. Dia meringkuk dan bersandar di dinding terdekat, menjauhi Adam.Runtuh sudah pertahanan Gauri. Gauri hanya ingin bebas dari Adam dan Amora, tapi takdir selalu membawanya ke tempat dua sejoli itu.“Gauri,” panggil Adam pelan. Pria itu sangat gusar melihat tangisan Gauri pecah.Adam menyugar rambutnya frustasi dan berkacak pinggang. Tiba-tiba Adam teringat pada malam pemerkosaan.Cara Gauri menangis sama seperti malam itu. Jeritannya, sikap menarik dirinya, dan isakannya mengundang nyeri datang di hati Adam.“Aku harus pergi ke mana supaya tidak bertemu denganmu?” Gauri bertanya dalam tangisnya.“Ke mana pun kamu pergi, aku akan selalu menemukanmu,” sahut Adam dengan datar.“Kenapa?” tanya Gauri dengan cepat, napasnya pun memburu.“Aku belum menceraikan kamu,” jawab Adam terus menatap Gau

    Last Updated : 2024-10-01

Latest chapter

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   265. Tidak Akan Bisa Berhenti

    “Sudah selesai?” tanya Adam, berdiri di tepi kebun mawar yang membentang indah di belakang kediaman Thomas. Matahari mulai tenggelam, memberikan semburat jingga yang memukau.Gauri melangkah mendekat, gaun berwarna krem lembut yang memeluk tubuhnya berkibar tertiup angin sore. Di tangannya ada buket bunga mawar putih kecil yang baru saja wanita itu atur bersama Amelia.“Sudah,” jawab Gauri tersenyum tipis. “Kebun ini terlalu cantik jika tidak dipakai sebagai latar pesta kita.”Adam memandangnya dengan intens, mata gelap pria itu mengamati setiap detail wajah Gauri yang diterangi cahaya lampu sekitar. “Kamu lebih cantik.”“Mas Adam, jangan mulai lagi atau kamu ingin melihat pipiku semerah tomat.” Gauri mendesah kecil sambil menggeleng. “Orang-orang sudah berdatangan, kita harus segera bergabung.”Adam mengulurkan tangan, menarik Gauri mendekat hingga wanita itu berdiri hanya beberapa sentimeter darinya.“Kalau aku bilang kamu cantik, kamu terima saja,” tukas Adam.Gauri tertawa kecil,

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   264. Harraz’s

    “Mama ingin sesuatu dari laci itu?” tanya Gauri lagi, memastikan bahwa dia tidak salah mengerti.Arum mengangguk pelan, matanya tidak lepas dari laci kecil di samping ranjang. Gauri mengerutkan kening sejenak, merasa sedikit ragu, tetapi akhirnya dia mendekat ke laci itu.Gauri membuka laci kecil tersebut dengan perlahan. Di dalamnya, terdapat sebuah kotak perhiasan kecil berwarna merah marun dengan ukiran emas di bagian atasnya. Gauri mengangkat kotak itu, lalu menoleh ke arah Arum.“Ini, Ma?” tanya Gauri sambil mengangkat kotak itu.Arum mengangguk lagi, kali ini lebih mantap. Gauri membawa kotak itu ke hadapan Arum, tetapi wanita paruh baya itu membuat gerakan tangan seolah meminta Gauri membuka kotak tersebut.Dengan hati-hati, Gauri membuka kotak kecil itu. Di dalamnya, terdapat sebuah cincin mewah dengan desain yang klasik dan elegan. Kilauan berlian di tengah cincin itu tampak memikat di bawah cahaya lampu kamar.Gauri memandang cincin itu dengan kagum.“Cincinnya sangat indah,

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   263. Merawat Luka

    “Jadi, Nona benar-benar akan meninggalkan griya tawang?” tanya Amelia, matanya menatap koper kecil yang ada di sisi Gauri.Gauri mendongak dan memandang griya tawangnya sekali lagi dari tempat parkir JCrown Tower, tempat tinggal yang penuh kenangan, baik manis maupun pahit.“Ya,” jawab Gauri dengan mantap. “Tempat ini terlalu penuh dengan bayangan masa lalu. Kakek benar, saya butuh tempat tinggal baru yang lebih baik.”Amelia tersenyum kecil. “Rona Village memang lebih cocok untuk Nona sekarang. Walaupun kita sudah dewasa, terkadang kembali ke rumah orang tua akan terasa menenangkan.”Gauri hanya tersenyum. Wanita itu mengangguk pelan, mengiakan pendapat Amelia.Beberapa saat kemudian, Gauri melangkah menjauh dari JCrown Tower sambil membawa barang-barang penting dan meninggalkan semua yang tidak lagi ingin wanita itu ingat di griya tawang.Hari-hari berlalu, dan selama Adam berada di Australia, Gauri mengisi waktunya dengan bekerja dan merawat Arum. Setiap malam, setelah menyelesaika

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   262. Menularkan

    [Bagaimana bisa kamu lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengan Mama daripada aku, Gauri?]Gauri membaca pesan itu dengan senyum tipis. Matanya memancarkan kehangatan yang bercampur geli. Adam selalu memiliki cara sendiri untuk mengungkapkan rasa cemburunya.Tanpa berpikir panjang, Gauri mengetik balasan. “Kamu sudah sampai di Australia?”Gauri menekan tombol kirim dan kembali menyandarkan tubuh di jok mobil. Amelia yang duduk di sampingnya sibuk dengan laptop, sementara sopir yang memegang kemudi sesekali melirik ke arah mereka melalui kaca spion.“Pesan dari Tuan Adam?” tanya Amelia dengan senyum menggoda tanpa mengalihkan pandangan dari layar laptop.“Hmm,” gumam Gauri singkat sambil menyimpan ponsel ke dalam tas. “Mas Adam hanya ingin memastikan saya tidak lupa bahwa dia ingin menjadi prioritas saya.”Amelia terkekeh pelan, menggelengkan kepala. “Saya senang melihat hubungan Nona dan Tuan sudah membaik.”Mobil perlahan memasuki gerbang besar dengan lampu-lampu taman yang menyor

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   261. Bebas

    “Jadi, apa semuanya sudah selesai?” tanya Gauri sambil merapikan pakaiannya ke dalam koper kecil. Tangannya sibuk melipat gaun sederhana yang Amelia serahkan padanya.Amelia, yang berdiri di dekat lemari, mengangguk sambil membawa beberapa dokumen yang baru saja dia serahkan.“Ya, evaluasi mingguan Uno Rekayasa Industri berjalan dengan baik. Proyek-proyek besar berjalan lancar, meski ada beberapa kendala teknis kecil yang bisa diatasi dalam waktu dekat.” Amelia menjawab.“Bagus,” sahut Gauri, tersenyum tipis. “Amelia, kamu benar-benar sudah banyak membantu selama saya di sini. Terima kasih.”“Tapi, Nona Gauri … kalau saya lebih berhati-hati saat menyetir, kecelakaan itu tidak akan terjadi. Saya benar-benar minta maaf.” Amelia mendesah pelan, menatap Gauri dengan sorot mata penuh rasa bersalah.Gauri mengangkat wajah, menatap Amelia tajam, tetapi penuh kehangatan.“Saya sudah bilang berkali-kali, Amelia, saya tidak ingin mendengar permintaan maaf itu lagi,” desah Gauri sebal.“Baik, No

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   260. Oh, Pengganggu!

    "Bagaimana dengan Mama Arum?" tanya Gauri pelan, matanya menatap Adam yang baru saja duduk di kursi di samping ranjangnya.Pagi tadi, Gauri mendengar bahwa Arum dilarikan ke rumah sakit. Dan baru sore ini, dia bisa mengonfirmasi hal itu ke Adam.Adam menghela napas panjang, menatap Gauri dengan tatapan lembut. “Hipertensinya kambuh semalam, dan sekarang Mama dinyatakan mengalami stroke.”Gauri terkejut, matanya membulat. “Stroke?”Adam mengangguk, rahangnya sedikit mengeras. “Semalam setelah aku bilang ingin membatalkan perceraian dan ingin kembali denganmu, Mama sangat marah. Mama belum bisa menerima itu.”“Mas Adam ….” Gauri menggigit bibir, matanya terlihat berkaca-kaca. “Aku ingin menjenguk Mama Arum.”Adam menatap Gauri cukup lama sebelum akhirnya menghela napas dan mengangguk pelan.“Kamu boleh menjenguknya. Tapi ada syarat!” tukas Adam.“Syarat?” Gauri menaikkan alis. “Apa?”“Kamu hanya boleh menjenguk Mama saat kamu sudah sembuh dan mengenakan gaun cantik yang biasa kamu pakai

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   259. Kencan Buta

    “Ini pasti hari spesial, bukan?” tebak Arum sambil memindai ruangan.Suara alunan piano yang lembut mengisi suasana restoran mewah itu. Lampu-lampu kristal menggantung tinggi, memancarkan cahaya hangat yang menciptakan atmosfer elegan.Adam duduk di sebuah meja dekat jendela besar, mengenakan setelan jas hitam sempurna. Di depannya, Arum, terlihat sangat antusias dengan wajah merona yang sulit disembunyikan.“Ini pilihan restoran yang bagus, Adam,” lanjut Arum sambil tersenyum. “Akhirnya, kamu mulai mengerti bahwa wanita-wanita pilihan Mama punya kualitas yang sepadan denganmu.”Adam hanya mengangkat alis sedikit, lalu menyesap air putih dari gelas kristalnya. Senyum kecil muncul di wajah pria itu, meskipun matanya tetap dingin.“Mama sangat yakin malam ini akan menjadi momen besar, ya?” tanya Adam.“Tentu saja!” Arum tertawa kecil sambil merapikan gaunnya yang berkilauan. “Mama tahu kamu keras kepala, Adam, tapi setidaknya sekarang kamu mulai membuka hati untuk pilihan yang tepat. Ja

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   258. Kali Ini Akan Kulakukan dengan Benar

    “Jangan bergerak terlalu banyak, Gauri” pinta Adam sambil mendorong kursi roda Gauri perlahan, membawa wanita itu ke taman rumah sakit. “Dokter bilang kamu masih perlu banyak istirahat. Aku tidak akan mengampuni diriku jika setelah ini terjadi sesuatu pada dirimu lagi.”Gauri tersenyum tipis dengan pipi memerah. Wajah wanita itu jauh lebih cerah dibanding hari-hari sebelumnya.“Aku tidak bergerak sama sekali, Mas Adam. Kamu yang menaruh aku untuk duduk di sini, di kursi roda, bukan?” Gauri tidak ingin kalah.Adam menoleh sejenak ke arah Gauri dengan tatapan yang tenang dan menghangatkan. Ada senyum tipis yang menghiasi bibirnya.“Kalau kamu tidak ingin duduk di sini, aku bisa mengembalikanmu ke ranjang perawatan,” tukas Adam berpura-pura marah, padahal sedang menahan tawa.Gauri tertawa kecil, menyentuh tangan Adam yang berada di pegangan kursi roda. “Tidak usah. Di sini jauh lebih menyenangkan. Terima kasih sudah membawaku keluar.”Angin sore yang sejuk menyapu wajah mereka saat Adam

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   257. Merindu Manik Cokelat Gauri

    “Apa yang mereka inginkan dari kerja sama ini?” tanya Adam pada seseorang di seberang telepon sambil memandang cahaya matahari lembut yang masuk melalui jendela, menerangi ruangan perawatan VIP di salah satu rumah sakit terbaik di kota Jakarta.Adam duduk di sofa dengan postur tegap, satu tangan memegang ponsel, sementara tangan lainnya menelusuri dokumen yang tersebar di meja kecil di depannya. Di sekitar sofa, ada laptop terbuka, beberapa map tebal, dan secangkir kopi yang sudah hampir dingin.“Saya paham bahwa Harraz Mall harus menarik perhatian publik dengan langkah ini,” ujar Adam serius. “Tapi brand sebesar itu memerlukan penawaran yang lebih kuat. Saya akan mengatur ulang kontraknya besok.”Sebuah keheningan singkat mengisi ruangan sebelum suara kecil terdengar dari ranjang di belakangnya.“Mas Adam?”Adam langsung tersentak, jantungnya berdebar keras. Suara itu begitu lembut, tetapi cukup untuk menghentikan dunianya sejenak. Dengan gerakan cepat, Adam menoleh, matanya membelal

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status