Home / Romansa / Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa: Chapter 121 - Chapter 130

264 Chapters

121. Ciuman Terhebat

Kurang satu inci lagi Ezra mendaratkan bibirnya di atas bibir tunangannya, tiba-tiba Gauri jatuh pingsan. Kepala wanita itu hampir saja membentur lantai jika Ezra tidak segera menahannya. Beberapa para tamu undangan terkesiap menyaksikan momen mendebarkan itu. Mereka hampir saja melihat pesta pertunangan paling megah yang berubah menjadi tragedi. Ezra mengernyit kesal. Gauri berhasil membuat darahnya mendidih, mencapai suhu tertinggi dalam waktu dekat. “Bangun!” seru Ezra sambil berbisik. “Saya tahu kamu hanya berpura-pura, Gauri!” Gauri bergeming. “Akan saya hitung sampai tiga, jika kamu tidak juga bangun, saya akan membuat kamu sangat menyesal!” ancam Ezra pelan. Gauri masih bergeming. “Bukankah seharusnya kamu melindungi dia terlebih dahulu?!” Tiba-tiba suara bariton mendekati Ezra yang tengah menopang kepala Gauri. Itu Adam. Pria itu dengan berani maju ke panggung utama. Rahang Adam mengeras saat dia melepas jas hitamnya. Lalu, dia menyelimuti bagian paha Gauri yang
last updateLast Updated : 2024-11-09
Read more

122. Adam dan Pikirannya

Gauri menyingkirkan tangan Adam dari bibirnya dan membuang wajah. Dia tidak bisa melakukan hal bodoh di hari pertunangannya. Adam menghela napas. Dia menarik diri dan duduk di hadapan Gauri. Namun, matanya masih menatap dalam Gauri. ‘Kamu bisa pergi,’ batin Gauri. Itu adalah kalimat yang seharusnya Gauri ucapkan dengan lantang. Akan tetapi, wanita itu masih menutup mulutnya. Jantungnya berdebar hebat, dan Adam bisa segera tahu ada yang salah dalam nada bicaranya. “Kenapa menghindari tunanganmu?” tanya Adam memecah keheningan. Kedua tangan pria itu bersandar pada punggung sofa dan dagunya sedikit terangkat. “Aku pingsan,” sahut Gauri cepat, masih tidak menatap Adam. Gauri bertanya dalam hati, ‘Mengapa ketika di depan Mas Adam, aku selalu menjadi Gauri lama yang lemah?’ Adam terkekeh, tidak percaya. “Berarti kamu sudah pernah berciuman dengannya?” Gauri menoleh dan menatap pria itu. Adam bertanya hal yang bersifat pribadi seolah itu bukan masalah besar. Bahkan, wajah pria
last updateLast Updated : 2024-11-09
Read more

123. Kesetaraan

Gauri menatap Adam hingga pria itu menghilang di balik pintu.“Bagaimana keadaanmu, Gauri?” tanya Thomas. Tatapan mata tajam yang dia gunakan untuk menatap Adam, kini berubah hangat saat menatap Gauri.“Tentu saja baik. Memang apa yang terjadi padaku?” tanya Gauri sarkas.Gauri sangat kesal. Tiba-tiba semua orang seakan peduli padanya dan mengganggu urusan pribadinya. Terutama tatapan merendahkan Thomas pada Adam, Gauri tidak bisa menerima itu.“Saya sangat khawatir mendengar kamu pingsan,” ujar Thomas sambil duduk di salah satu sofa. Dia sudah terlalu tua untuk berdiri lama-lama. Apalagi di luar sana, dia bergerak aktif menjamu para tamunya.“Bagaimana bisa mantan suamimu datang?” tanya Thomas menginterogasi. “Apakah kamu tahu yang mereka bicarakan? Kamu sungguh gila!”Gauri tersenyum miring. Thomas yang dulu tidak sepenuhnya pergi dari raga yang semakin menua itu jika sudah berbicara tentang bisnis dan citra publik.“Maaf, Tuan. Mas Adam datang bersama saya,” ucap Lily menyela pembi
last updateLast Updated : 2024-11-09
Read more

124. Pasangan Tahun Ini

“Kamu tidak boleh membuat kesalahan sedikit pun!” bentak seorang pelayan senior kepada pelayan magang wanita yang dipekerjakan secara mendadak karena dia butuh tenaga tambahan. Tamu pesta pertunangan cucu konglomerat nomor satu di dunia ini semakin banyak yang datang walaupun jam sudah menunjukan pukul sembilan malam. Belum lagi, tamu undangan yang datang sejak pukul enam sore pun belum terlihat berniat meninggalkan gedung ini. Para konglomerat baik kelas teri maupun kakap, akan sulit ditemui di luar sana. Namun, Thomas Uno berhasil membuat mereka meluangkan waktu malam ini. Belum lagi, para menteri yang ikut meramaikan suasana. Selain memberi ucapan selamat pada Gauri dan Ezra, mereka tentu memiliki agenda lain untuk menjalin kerja sama dan mengembangkan bisnis mereka. “Baik,” sahut pelayan magang wanita yang memakai masker itu. “Oke! Kamu sudah bisa langsung bekerja, bukan? Silakan pergi ke sekitar aula untuk tamu non-VIP.” Pelayan senior itu memberi perintah. “Baik,” sah
last updateLast Updated : 2024-11-09
Read more

125. Selamat Menikmati Pestanya!

“Apa kamu tahu seberapa meruginya Harraz Mall lima tahun ke belakang, Gauri?” tanya Ezra penuh penekanan. “Jika sampai akhir tahun dia tidak bisa mengatasi masalahnya, Harraz Mall tidak akan bisa berdiri lagi tahun depan!”Gauri menutup mulut. Dia menatap tajam mata Ezra untuk menilai seberapa serius pria itu. Apakah Ezra berbicara fakta atau hanya menakut-nakuti Gauri?Jantung Gauri berdegup cepat. Harraz Mall adalah mall terbesar di negara ini. Rasanya hanya krisis ekonomi nasional yang bisa membuatnya lumpuh. Dia tidak ingin percaya begitu saja.‘Sebenarnya apa yang terjadi? Mengapa Mas Adam lambat menanganinya?’ batin Gauri sambil menghela napas, berusaha menenangkan dirinya.“Ikut saya!” ucap Ezra sambil menarik tangan Gauri.Sementara Gauri berusaha bertahan di tempatnya berdiri. Wanita itu mengernyitkan dahi, tidak suka dengan cara Ezra memaksanya.“Lepaskan tangan saya,” balas Gauri. “Saya bisa jalan sendiri.”Bola mata Gauri terlihat tenang, tetapi saat yang sama, Ezra juga m
last updateLast Updated : 2024-11-10
Read more

126. Tidak Sesuai Ekspektasi

Amora memelototi Ezra. Dia menarik kembali tangannya yang menggantung, tidak tersambut.“Kamu bersikap seolah kamu adalah atasan saya, Ezra. Kita ini setara!” bentak Amora, dadanya naik turun karena emosi yang melandanya.“Setara?” tanya Ezra menaikkan salah satu alisnya. “Apa kamu memberi tahu saya sebelum kamu bertindak ceroboh dengan hampir membunuh Gauri saat peluang saya untuk mendapatkan kekayaan Keluarga Uno masih tipis?”“Jangan bercanda! Tipis? Kamu sengaja bilang seperti itu supaya saya tidak mendapat bagian ya? Kamu adalah Direktur Operasional!” sergah Amora mengibaskan tangannya ke udara dengan dramatis.“Terserah, percuma saya menjelaskan ke kamu karena isi kepalamu …” Ezra menunjuk pelipisnya. “Kosong.”“Sial!” umpat Amora. “Saya hanya pergi sebentar dan kamu sudah merengek seperti ini!”Amora menghela napas usai mengejek Ezra. Kini tatapannya pada Ezra lebih lembut.“Tidak ada yang merengek di sini,” sergah Ezra sambil menyugar rambutnya. Namun, dahinya semakin mengerny
last updateLast Updated : 2024-11-11
Read more

127. Terlambat

Rusdi akhirnya ke luar dari area VIP setelah menyapa hampir seluruh menteri. Dia punya kekuatan tepat di bawah Thomas sehingga orang akan segan menolak kehadirannya walaupun Harraz Mall sedang goyah.“Kamu pergi ke area VIP?” Suara pria tua bertanya pada Rusdi yang tengah mengambil minuman non-alkohol. Pria tua itu menoleh dan spontan tersenyum.“Hai, Thomas. Selamat malam!” sapa Rusdi sambil mengangkat gelasnya.Thomas sedikit mengangguk. “Saya tidak ingat memasukkan namamu ke tamu VIP.”Mendapat balasan sapaan yang sinis dari sahabat lamanya, Rusdi tertawa kecil.“Saya berteman baik dengan Pak Sunandar. Beliau mengajak saya bergabung dengannya. Tidak mungkin saya menolaknya, Thomas,” ucap Rusdi.Sunandar adalah Menteri Luar Negeri. Dia sangat menghormati Rusdi.“Ah ya, kamu memang punya banyak teman baik karena sikap ramahmu dibanding saya yang pemurung!” tukas Thomas mengernyitkan dahi.Rusdi masih tersenyum walaupun Thomas selalu membalas ucapannya dengan sinis.“Thomas, saya bisa
last updateLast Updated : 2024-11-11
Read more

128. Tertuju pada Gauri

“Bukankah kita harus mengundang Nona Gauri ke komunitas kita?” tanya Utari yang sedang menikmati makan malam bersama Arum sambil memperhatikan Gauri dari jauh.Gauri menjadi topik utama di seluruh meja malam ini. Mereka semua takjub dengan kehebatan Gauri. Namun, tidak sedikit juga yang tertarik dengan kehidupan pribadinya sebagai mantan istri Adam Harraz.“Untuk apa? Komunitas kita tidak kekurangan anggota,” ucap Arum langsung menolak ide Utari yang konyol untuknya.“Nona Gauri adalah CEO wanita dari perusahaan nomor satu di Indonesia. Saya bersedia menyerahkan posisi saya sebagai wakil jika Nona Gauri setuju bergabung,” ucap Utari sambil memainkan bibirnya.“Kamu menyimak penjelasan Tuan Thomas, kan? Nona Gauri adalah seorang wanita muda yang pantas dijadikan panutan. Dia bisa membawa banyak perkembangan ke komunitas dan bukan tidak mungkin, perusahaan-perusahaan para suami anggota!” Utari menambahkan dengan antusias.Wanita seusia Arum itu mengunci pandangannya pada Gauri yang seda
last updateLast Updated : 2024-11-12
Read more

129. Bertukar Pasangan

Tatapan Lily yang bergetar dan hampir menangis, tiba-tiba berubah gelap. Wanita manis itu menatap tajam Amora.“Tidak ada yang tidak mungkin jika takdir yang tertulis untuk Mas Adam adalah saya,” sahut Lily membela dirinya. Bibirnya mengukir senyum, tetapi tidak matanya.Senyum kemenangan Amora lenyap. Dia tidak tahu Lily yang terlihat polos dan lugu memiliki tatapan seperti itu.Tangan Amora mengepal. Dia masih ingin membalas ucapan Lily, tetapi matanya tidak sengaja menangkap sosok Ezra yang mengawasinya dari jauh.Pria itu memelototinya. Ekspresi Ezra seakan mengatakan supaya Amora mengurungkan niatnya.Amora pergi tanpa mengucapkan kata-kata. Dia menghentakan hak tingginya pada karpet mewah dengan dramatis.“Kamu tidak apa-apa?” tanya Arum menggenggam lengan Lily. Dia merasa khawatir Amora menyakiti calon menantunya yang berharga.Lily mengedipkan matanya dan tatapannya kembali cerah seperti biasa. Dia tersenyum pada Arum.“Sangat tidak apa-apa, Tante.” Lily balas mengelus punggun
last updateLast Updated : 2024-11-12
Read more

130. Masih Saling Mencintai

“Pesta pertunangan macam apa yang mengundang 600 tamu undangan? Kakek agak ….” Gauri tidak melanjutkan ucapannya, segan mengucapkan kata gila.Wanita itu baru saja membanting tubuhnya di atas sofa ruang tamu griya tawang. Jam menunjukkan pukul dua pagi dan sisa energinya hanya tersisa kurang dari 10 persen.“Kakek hanya memberi saya 50 undangan, begitu pula dengan Ezra. Siapa sangka kalau Kakek memegang 200 undangan!” gerutu Gauri yang kelelahan usai merayakan pesta pertunangannya yang panjang.Undangan tersebut bisa digunakan sebagai akses masuk oleh tamu undangan bersama pasangannya. Sehingga satu undangan akan dihitung dua orang.“Jika Nona menikah dan semua kenalan Tuan Thomas diundang, pesta pernikahan itu tidak akan selesai dalam waktu satu minggu, Nona,” sahut Amelia sambil menarik koper Gauri ke ruang cuci.Gauri mendengkus sebal. “Itu tidak akan terjadi.”Wanita cantik itu tidak berniat menikah dengan Ezra. Justru dia harus segera mencari jalan keluar yang bisa membuat semuan
last updateLast Updated : 2024-11-12
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
27
DMCA.com Protection Status