Gauri menyingkirkan tangan Adam dari bibirnya dan membuang wajah. Dia tidak bisa melakukan hal bodoh di hari pertunangannya. Adam menghela napas. Dia menarik diri dan duduk di hadapan Gauri. Namun, matanya masih menatap dalam Gauri. ‘Kamu bisa pergi,’ batin Gauri. Itu adalah kalimat yang seharusnya Gauri ucapkan dengan lantang. Akan tetapi, wanita itu masih menutup mulutnya. Jantungnya berdebar hebat, dan Adam bisa segera tahu ada yang salah dalam nada bicaranya. “Kenapa menghindari tunanganmu?” tanya Adam memecah keheningan. Kedua tangan pria itu bersandar pada punggung sofa dan dagunya sedikit terangkat. “Aku pingsan,” sahut Gauri cepat, masih tidak menatap Adam. Gauri bertanya dalam hati, ‘Mengapa ketika di depan Mas Adam, aku selalu menjadi Gauri lama yang lemah?’ Adam terkekeh, tidak percaya. “Berarti kamu sudah pernah berciuman dengannya?” Gauri menoleh dan menatap pria itu. Adam bertanya hal yang bersifat pribadi seolah itu bukan masalah besar. Bahkan, wajah pria
Last Updated : 2024-11-09 Read more