Share

124. Pasangan Tahun Ini

Author: prasidafai
last update Last Updated: 2024-11-09 22:11:15
“Kamu tidak boleh membuat kesalahan sedikit pun!” bentak seorang pelayan senior kepada pelayan magang wanita yang dipekerjakan secara mendadak karena dia butuh tenaga tambahan.

Tamu pesta pertunangan cucu konglomerat nomor satu di dunia ini semakin banyak yang datang walaupun jam sudah menunjukan pukul sembilan malam. Belum lagi, tamu undangan yang datang sejak pukul enam sore pun belum terlihat berniat meninggalkan gedung ini.

Para konglomerat baik kelas teri maupun kakap, akan sulit ditemui di luar sana. Namun, Thomas Uno berhasil membuat mereka meluangkan waktu malam ini. Belum lagi, para menteri yang ikut meramaikan suasana.

Selain memberi ucapan selamat pada Gauri dan Ezra, mereka tentu memiliki agenda lain untuk menjalin kerja sama dan mengembangkan bisnis mereka.

“Baik,” sahut pelayan magang wanita yang memakai masker itu.

“Oke! Kamu sudah bisa langsung bekerja, bukan? Silakan pergi ke sekitar aula untuk tamu non-VIP.” Pelayan senior itu memberi perintah.

“Baik,” sah
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   125. Selamat Menikmati Pestanya!

    “Apa kamu tahu seberapa meruginya Harraz Mall lima tahun ke belakang, Gauri?” tanya Ezra penuh penekanan. “Jika sampai akhir tahun dia tidak bisa mengatasi masalahnya, Harraz Mall tidak akan bisa berdiri lagi tahun depan!”Gauri menutup mulut. Dia menatap tajam mata Ezra untuk menilai seberapa serius pria itu. Apakah Ezra berbicara fakta atau hanya menakut-nakuti Gauri?Jantung Gauri berdegup cepat. Harraz Mall adalah mall terbesar di negara ini. Rasanya hanya krisis ekonomi nasional yang bisa membuatnya lumpuh. Dia tidak ingin percaya begitu saja.‘Sebenarnya apa yang terjadi? Mengapa Mas Adam lambat menanganinya?’ batin Gauri sambil menghela napas, berusaha menenangkan dirinya.“Ikut saya!” ucap Ezra sambil menarik tangan Gauri.Sementara Gauri berusaha bertahan di tempatnya berdiri. Wanita itu mengernyitkan dahi, tidak suka dengan cara Ezra memaksanya.“Lepaskan tangan saya,” balas Gauri. “Saya bisa jalan sendiri.”Bola mata Gauri terlihat tenang, tetapi saat yang sama, Ezra juga m

    Last Updated : 2024-11-10
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   126. Tidak Sesuai Ekspektasi

    Amora memelototi Ezra. Dia menarik kembali tangannya yang menggantung, tidak tersambut.“Kamu bersikap seolah kamu adalah atasan saya, Ezra. Kita ini setara!” bentak Amora, dadanya naik turun karena emosi yang melandanya.“Setara?” tanya Ezra menaikkan salah satu alisnya. “Apa kamu memberi tahu saya sebelum kamu bertindak ceroboh dengan hampir membunuh Gauri saat peluang saya untuk mendapatkan kekayaan Keluarga Uno masih tipis?”“Jangan bercanda! Tipis? Kamu sengaja bilang seperti itu supaya saya tidak mendapat bagian ya? Kamu adalah Direktur Operasional!” sergah Amora mengibaskan tangannya ke udara dengan dramatis.“Terserah, percuma saya menjelaskan ke kamu karena isi kepalamu …” Ezra menunjuk pelipisnya. “Kosong.”“Sial!” umpat Amora. “Saya hanya pergi sebentar dan kamu sudah merengek seperti ini!”Amora menghela napas usai mengejek Ezra. Kini tatapannya pada Ezra lebih lembut.“Tidak ada yang merengek di sini,” sergah Ezra sambil menyugar rambutnya. Namun, dahinya semakin mengerny

    Last Updated : 2024-11-11
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   127. Terlambat

    Rusdi akhirnya ke luar dari area VIP setelah menyapa hampir seluruh menteri. Dia punya kekuatan tepat di bawah Thomas sehingga orang akan segan menolak kehadirannya walaupun Harraz Mall sedang goyah.“Kamu pergi ke area VIP?” Suara pria tua bertanya pada Rusdi yang tengah mengambil minuman non-alkohol. Pria tua itu menoleh dan spontan tersenyum.“Hai, Thomas. Selamat malam!” sapa Rusdi sambil mengangkat gelasnya.Thomas sedikit mengangguk. “Saya tidak ingat memasukkan namamu ke tamu VIP.”Mendapat balasan sapaan yang sinis dari sahabat lamanya, Rusdi tertawa kecil.“Saya berteman baik dengan Pak Sunandar. Beliau mengajak saya bergabung dengannya. Tidak mungkin saya menolaknya, Thomas,” ucap Rusdi.Sunandar adalah Menteri Luar Negeri. Dia sangat menghormati Rusdi.“Ah ya, kamu memang punya banyak teman baik karena sikap ramahmu dibanding saya yang pemurung!” tukas Thomas mengernyitkan dahi.Rusdi masih tersenyum walaupun Thomas selalu membalas ucapannya dengan sinis.“Thomas, saya bisa

    Last Updated : 2024-11-11
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   128. Tertuju pada Gauri

    “Bukankah kita harus mengundang Nona Gauri ke komunitas kita?” tanya Utari yang sedang menikmati makan malam bersama Arum sambil memperhatikan Gauri dari jauh.Gauri menjadi topik utama di seluruh meja malam ini. Mereka semua takjub dengan kehebatan Gauri. Namun, tidak sedikit juga yang tertarik dengan kehidupan pribadinya sebagai mantan istri Adam Harraz.“Untuk apa? Komunitas kita tidak kekurangan anggota,” ucap Arum langsung menolak ide Utari yang konyol untuknya.“Nona Gauri adalah CEO wanita dari perusahaan nomor satu di Indonesia. Saya bersedia menyerahkan posisi saya sebagai wakil jika Nona Gauri setuju bergabung,” ucap Utari sambil memainkan bibirnya.“Kamu menyimak penjelasan Tuan Thomas, kan? Nona Gauri adalah seorang wanita muda yang pantas dijadikan panutan. Dia bisa membawa banyak perkembangan ke komunitas dan bukan tidak mungkin, perusahaan-perusahaan para suami anggota!” Utari menambahkan dengan antusias.Wanita seusia Arum itu mengunci pandangannya pada Gauri yang seda

    Last Updated : 2024-11-12
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   129. Bertukar Pasangan

    Tatapan Lily yang bergetar dan hampir menangis, tiba-tiba berubah gelap. Wanita manis itu menatap tajam Amora.“Tidak ada yang tidak mungkin jika takdir yang tertulis untuk Mas Adam adalah saya,” sahut Lily membela dirinya. Bibirnya mengukir senyum, tetapi tidak matanya.Senyum kemenangan Amora lenyap. Dia tidak tahu Lily yang terlihat polos dan lugu memiliki tatapan seperti itu.Tangan Amora mengepal. Dia masih ingin membalas ucapan Lily, tetapi matanya tidak sengaja menangkap sosok Ezra yang mengawasinya dari jauh.Pria itu memelototinya. Ekspresi Ezra seakan mengatakan supaya Amora mengurungkan niatnya.Amora pergi tanpa mengucapkan kata-kata. Dia menghentakan hak tingginya pada karpet mewah dengan dramatis.“Kamu tidak apa-apa?” tanya Arum menggenggam lengan Lily. Dia merasa khawatir Amora menyakiti calon menantunya yang berharga.Lily mengedipkan matanya dan tatapannya kembali cerah seperti biasa. Dia tersenyum pada Arum.“Sangat tidak apa-apa, Tante.” Lily balas mengelus punggun

    Last Updated : 2024-11-12
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   130. Masih Saling Mencintai

    “Pesta pertunangan macam apa yang mengundang 600 tamu undangan? Kakek agak ….” Gauri tidak melanjutkan ucapannya, segan mengucapkan kata gila.Wanita itu baru saja membanting tubuhnya di atas sofa ruang tamu griya tawang. Jam menunjukkan pukul dua pagi dan sisa energinya hanya tersisa kurang dari 10 persen.“Kakek hanya memberi saya 50 undangan, begitu pula dengan Ezra. Siapa sangka kalau Kakek memegang 200 undangan!” gerutu Gauri yang kelelahan usai merayakan pesta pertunangannya yang panjang.Undangan tersebut bisa digunakan sebagai akses masuk oleh tamu undangan bersama pasangannya. Sehingga satu undangan akan dihitung dua orang.“Jika Nona menikah dan semua kenalan Tuan Thomas diundang, pesta pernikahan itu tidak akan selesai dalam waktu satu minggu, Nona,” sahut Amelia sambil menarik koper Gauri ke ruang cuci.Gauri mendengkus sebal. “Itu tidak akan terjadi.”Wanita cantik itu tidak berniat menikah dengan Ezra. Justru dia harus segera mencari jalan keluar yang bisa membuat semuan

    Last Updated : 2024-11-12
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   131. Apa pun yang Terjadi

    “Nona akan kembali segar setelah meminum teh hijau yang dicampur obat herbal dari saya,” ucap seorang terapis pijat wanita yang Amelia panggil untuk Gauri.Terapis pijat itu baru saja selesai memijat Gauri. Gauri mengangguk dan mengenakan jubah mandi untuk menutup bagian bahunya yang terbuka.Tubuh Gauri terasa lebih baik, terutama bagian leher dan punggung belakang. Walaupun belum pulih sepenuhnya, Gauri sudah tidak merasakan pegal yang mengganggu.“Saya akan langsung meminumnya,” sahut Gauri tersenyum manis.“Baik. Saya pergi dulu, Nona!” pamit si terapis wanita.“Terima kasih,” ucap Gauri sambil melangkahkan kaki mengekori terapisnya.Sebagai tuan rumah yang baik, Gauri mengantarkan wanita paruh baya itu sampai ke depan griya tawangnya. Lalu, Gauri masuk kembali dan berniat pergi ke dapur.Namun, Gauri tersentak ketika melihat seorang pria sedang bersantai di sofa ruang keluarganya. “Astaga!”Teriakan Gauri membuat pria itu mengangkat wajah dan mengernyitkan dahi. “Ada apa?”Gauri

    Last Updated : 2024-11-13
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   132. Ditelanjangi

    Gauri turun dari mobil dan menyugar rambutnya. Matanya menyapu ke sekeliling area rumah Keluarga Lenson yang terlihat indah saat waktu senja seperti ini.Rumah besar bergaya Eropa klasik dengan danau buatan di sisi kanan memanjakan matanya.Wanita cantik itu membayangkan betapa tenangnya menghabiskan secangkir teh hijau hangat di dekat sana saat pagi atau sore hari.“Sepertinya saya harus mulai mencari rumah seperti ini,” ujar Gauri pada Amelia.“Nona ingin saya mencarikannya?” Amelia menawarkan.“Kamu bisa melakukannya diam-diam? Rumah itu harus menjadi tempat istirahat saya yang tidak bisa didatangi oleh Ezra, Kakek, bahkan Mas Adam.” Gauri memberi syarat.“Berikan saya waktu, Nona,” izin Amelia.Gauri mengangguk. Lalu, dia mulai melangkah mendekati pintu utama rumah Keluarga Lenson. Sementara Amelia mengekorinya dari belakang.Seorang pria dengan seragam pelayan segera membukakan pintu saat mengenali wajah Gauri. Mereka membungkuk saat Gauri berlalu.“Oh lihat siapa yang datang!” s

    Last Updated : 2024-11-14

Latest chapter

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   265. Tidak Akan Bisa Berhenti

    “Sudah selesai?” tanya Adam, berdiri di tepi kebun mawar yang membentang indah di belakang kediaman Thomas. Matahari mulai tenggelam, memberikan semburat jingga yang memukau.Gauri melangkah mendekat, gaun berwarna krem lembut yang memeluk tubuhnya berkibar tertiup angin sore. Di tangannya ada buket bunga mawar putih kecil yang baru saja wanita itu atur bersama Amelia.“Sudah,” jawab Gauri tersenyum tipis. “Kebun ini terlalu cantik jika tidak dipakai sebagai latar pesta kita.”Adam memandangnya dengan intens, mata gelap pria itu mengamati setiap detail wajah Gauri yang diterangi cahaya lampu sekitar. “Kamu lebih cantik.”“Mas Adam, jangan mulai lagi atau kamu ingin melihat pipiku semerah tomat.” Gauri mendesah kecil sambil menggeleng. “Orang-orang sudah berdatangan, kita harus segera bergabung.”Adam mengulurkan tangan, menarik Gauri mendekat hingga wanita itu berdiri hanya beberapa sentimeter darinya.“Kalau aku bilang kamu cantik, kamu terima saja,” tukas Adam.Gauri tertawa kecil,

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   264. Harraz’s

    “Mama ingin sesuatu dari laci itu?” tanya Gauri lagi, memastikan bahwa dia tidak salah mengerti.Arum mengangguk pelan, matanya tidak lepas dari laci kecil di samping ranjang. Gauri mengerutkan kening sejenak, merasa sedikit ragu, tetapi akhirnya dia mendekat ke laci itu.Gauri membuka laci kecil tersebut dengan perlahan. Di dalamnya, terdapat sebuah kotak perhiasan kecil berwarna merah marun dengan ukiran emas di bagian atasnya. Gauri mengangkat kotak itu, lalu menoleh ke arah Arum.“Ini, Ma?” tanya Gauri sambil mengangkat kotak itu.Arum mengangguk lagi, kali ini lebih mantap. Gauri membawa kotak itu ke hadapan Arum, tetapi wanita paruh baya itu membuat gerakan tangan seolah meminta Gauri membuka kotak tersebut.Dengan hati-hati, Gauri membuka kotak kecil itu. Di dalamnya, terdapat sebuah cincin mewah dengan desain yang klasik dan elegan. Kilauan berlian di tengah cincin itu tampak memikat di bawah cahaya lampu kamar.Gauri memandang cincin itu dengan kagum.“Cincinnya sangat indah,

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   263. Merawat Luka

    “Jadi, Nona benar-benar akan meninggalkan griya tawang?” tanya Amelia, matanya menatap koper kecil yang ada di sisi Gauri.Gauri mendongak dan memandang griya tawangnya sekali lagi dari tempat parkir JCrown Tower, tempat tinggal yang penuh kenangan, baik manis maupun pahit.“Ya,” jawab Gauri dengan mantap. “Tempat ini terlalu penuh dengan bayangan masa lalu. Kakek benar, saya butuh tempat tinggal baru yang lebih baik.”Amelia tersenyum kecil. “Rona Village memang lebih cocok untuk Nona sekarang. Walaupun kita sudah dewasa, terkadang kembali ke rumah orang tua akan terasa menenangkan.”Gauri hanya tersenyum. Wanita itu mengangguk pelan, mengiakan pendapat Amelia.Beberapa saat kemudian, Gauri melangkah menjauh dari JCrown Tower sambil membawa barang-barang penting dan meninggalkan semua yang tidak lagi ingin wanita itu ingat di griya tawang.Hari-hari berlalu, dan selama Adam berada di Australia, Gauri mengisi waktunya dengan bekerja dan merawat Arum. Setiap malam, setelah menyelesaika

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   262. Menularkan

    [Bagaimana bisa kamu lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengan Mama daripada aku, Gauri?]Gauri membaca pesan itu dengan senyum tipis. Matanya memancarkan kehangatan yang bercampur geli. Adam selalu memiliki cara sendiri untuk mengungkapkan rasa cemburunya.Tanpa berpikir panjang, Gauri mengetik balasan. “Kamu sudah sampai di Australia?”Gauri menekan tombol kirim dan kembali menyandarkan tubuh di jok mobil. Amelia yang duduk di sampingnya sibuk dengan laptop, sementara sopir yang memegang kemudi sesekali melirik ke arah mereka melalui kaca spion.“Pesan dari Tuan Adam?” tanya Amelia dengan senyum menggoda tanpa mengalihkan pandangan dari layar laptop.“Hmm,” gumam Gauri singkat sambil menyimpan ponsel ke dalam tas. “Mas Adam hanya ingin memastikan saya tidak lupa bahwa dia ingin menjadi prioritas saya.”Amelia terkekeh pelan, menggelengkan kepala. “Saya senang melihat hubungan Nona dan Tuan sudah membaik.”Mobil perlahan memasuki gerbang besar dengan lampu-lampu taman yang menyor

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   261. Bebas

    “Jadi, apa semuanya sudah selesai?” tanya Gauri sambil merapikan pakaiannya ke dalam koper kecil. Tangannya sibuk melipat gaun sederhana yang Amelia serahkan padanya.Amelia, yang berdiri di dekat lemari, mengangguk sambil membawa beberapa dokumen yang baru saja dia serahkan.“Ya, evaluasi mingguan Uno Rekayasa Industri berjalan dengan baik. Proyek-proyek besar berjalan lancar, meski ada beberapa kendala teknis kecil yang bisa diatasi dalam waktu dekat.” Amelia menjawab.“Bagus,” sahut Gauri, tersenyum tipis. “Amelia, kamu benar-benar sudah banyak membantu selama saya di sini. Terima kasih.”“Tapi, Nona Gauri … kalau saya lebih berhati-hati saat menyetir, kecelakaan itu tidak akan terjadi. Saya benar-benar minta maaf.” Amelia mendesah pelan, menatap Gauri dengan sorot mata penuh rasa bersalah.Gauri mengangkat wajah, menatap Amelia tajam, tetapi penuh kehangatan.“Saya sudah bilang berkali-kali, Amelia, saya tidak ingin mendengar permintaan maaf itu lagi,” desah Gauri sebal.“Baik, No

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   260. Oh, Pengganggu!

    "Bagaimana dengan Mama Arum?" tanya Gauri pelan, matanya menatap Adam yang baru saja duduk di kursi di samping ranjangnya.Pagi tadi, Gauri mendengar bahwa Arum dilarikan ke rumah sakit. Dan baru sore ini, dia bisa mengonfirmasi hal itu ke Adam.Adam menghela napas panjang, menatap Gauri dengan tatapan lembut. “Hipertensinya kambuh semalam, dan sekarang Mama dinyatakan mengalami stroke.”Gauri terkejut, matanya membulat. “Stroke?”Adam mengangguk, rahangnya sedikit mengeras. “Semalam setelah aku bilang ingin membatalkan perceraian dan ingin kembali denganmu, Mama sangat marah. Mama belum bisa menerima itu.”“Mas Adam ….” Gauri menggigit bibir, matanya terlihat berkaca-kaca. “Aku ingin menjenguk Mama Arum.”Adam menatap Gauri cukup lama sebelum akhirnya menghela napas dan mengangguk pelan.“Kamu boleh menjenguknya. Tapi ada syarat!” tukas Adam.“Syarat?” Gauri menaikkan alis. “Apa?”“Kamu hanya boleh menjenguk Mama saat kamu sudah sembuh dan mengenakan gaun cantik yang biasa kamu pakai

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   259. Kencan Buta

    “Ini pasti hari spesial, bukan?” tebak Arum sambil memindai ruangan.Suara alunan piano yang lembut mengisi suasana restoran mewah itu. Lampu-lampu kristal menggantung tinggi, memancarkan cahaya hangat yang menciptakan atmosfer elegan.Adam duduk di sebuah meja dekat jendela besar, mengenakan setelan jas hitam sempurna. Di depannya, Arum, terlihat sangat antusias dengan wajah merona yang sulit disembunyikan.“Ini pilihan restoran yang bagus, Adam,” lanjut Arum sambil tersenyum. “Akhirnya, kamu mulai mengerti bahwa wanita-wanita pilihan Mama punya kualitas yang sepadan denganmu.”Adam hanya mengangkat alis sedikit, lalu menyesap air putih dari gelas kristalnya. Senyum kecil muncul di wajah pria itu, meskipun matanya tetap dingin.“Mama sangat yakin malam ini akan menjadi momen besar, ya?” tanya Adam.“Tentu saja!” Arum tertawa kecil sambil merapikan gaunnya yang berkilauan. “Mama tahu kamu keras kepala, Adam, tapi setidaknya sekarang kamu mulai membuka hati untuk pilihan yang tepat. Ja

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   258. Kali Ini Akan Kulakukan dengan Benar

    “Jangan bergerak terlalu banyak, Gauri” pinta Adam sambil mendorong kursi roda Gauri perlahan, membawa wanita itu ke taman rumah sakit. “Dokter bilang kamu masih perlu banyak istirahat. Aku tidak akan mengampuni diriku jika setelah ini terjadi sesuatu pada dirimu lagi.”Gauri tersenyum tipis dengan pipi memerah. Wajah wanita itu jauh lebih cerah dibanding hari-hari sebelumnya.“Aku tidak bergerak sama sekali, Mas Adam. Kamu yang menaruh aku untuk duduk di sini, di kursi roda, bukan?” Gauri tidak ingin kalah.Adam menoleh sejenak ke arah Gauri dengan tatapan yang tenang dan menghangatkan. Ada senyum tipis yang menghiasi bibirnya.“Kalau kamu tidak ingin duduk di sini, aku bisa mengembalikanmu ke ranjang perawatan,” tukas Adam berpura-pura marah, padahal sedang menahan tawa.Gauri tertawa kecil, menyentuh tangan Adam yang berada di pegangan kursi roda. “Tidak usah. Di sini jauh lebih menyenangkan. Terima kasih sudah membawaku keluar.”Angin sore yang sejuk menyapu wajah mereka saat Adam

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   257. Merindu Manik Cokelat Gauri

    “Apa yang mereka inginkan dari kerja sama ini?” tanya Adam pada seseorang di seberang telepon sambil memandang cahaya matahari lembut yang masuk melalui jendela, menerangi ruangan perawatan VIP di salah satu rumah sakit terbaik di kota Jakarta.Adam duduk di sofa dengan postur tegap, satu tangan memegang ponsel, sementara tangan lainnya menelusuri dokumen yang tersebar di meja kecil di depannya. Di sekitar sofa, ada laptop terbuka, beberapa map tebal, dan secangkir kopi yang sudah hampir dingin.“Saya paham bahwa Harraz Mall harus menarik perhatian publik dengan langkah ini,” ujar Adam serius. “Tapi brand sebesar itu memerlukan penawaran yang lebih kuat. Saya akan mengatur ulang kontraknya besok.”Sebuah keheningan singkat mengisi ruangan sebelum suara kecil terdengar dari ranjang di belakangnya.“Mas Adam?”Adam langsung tersentak, jantungnya berdebar keras. Suara itu begitu lembut, tetapi cukup untuk menghentikan dunianya sejenak. Dengan gerakan cepat, Adam menoleh, matanya membelal

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status