Semua Bab Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa: Bab 101 - Bab 110

264 Bab

101. Percaya Padaku, Gauri!

“Kamu kembali ke sini, Gauri?” Adam bertanya pada dirinya sendiri sambil mendongakkan wajah untuk melihat griya tawang yang terletak di lantai paling atas. Namun, dengan mata normal, griya tawang itu tidak terlihat jelas. Hanya ada samar-samar cahaya dari sana. Setelah insiden di hotel beberapa waktu lalu, Gauri tidak lagi mengangkat telepon dan membalas pesan dari Adam. Sementara Adam perlu mengonfirmasi suatu info yang dia dapatkan dari Amora tentang pernikahan Gauri. “Nomor yang Anda tuju sedang tidak dapat mengangkat panggilan. Harap coba beberapa saat lagi!” Suara operator itu berdengung di telinga Adam saat pria itu mulai masuk ke JCrown Tower. Adam meremas ponselnya kesal. Lalu, dia memasukkannya ke dalam saku saat lift tamu menuju griya tawang terbuka. Hatinya berdebar kencang. Kepalanya penuh dengan banyak kemungkinan apa yang akan terjadi setelah Adam nekat mengunjung griya tawang Gauri. Namun, kemungkinan terbesar yang Adam bisa pikirkan adalah Gauri tidak akan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-01
Baca selengkapnya

102. Hilang

“Bagaimana keadaanmu, Gauri?” tanya Adam kepada Gauri, mencoba memastikan keadaannya setelah menyelamatkannya dari balkon. Adam mencoba menekan semua perasaannya, dia harus memprioritaskan kondisi Gauri. “Lebih baik,” jawab Gauri singkat dengan nada yang begitu lemah. “Tolong jangan bicarakan kejadian ini kepada siapa pun, terutama kepada Ezra, Mas.” Adam mendesah. “Gauri–” “Kumohon?” pinta Gauri mengiba. Dengan posisinya sekarang sebagai CEO, tidak boleh ada siapa pun yang mengetahui kejadian buruk yang menimpanya. “Iya, Gauri. Dengan satu syarat, kamu harus ke rumah sakit,” ucap Adam menurunkan egonya setelah menyadari bahwa wajah Gauri terlihat begitu pucat. “Ayo, aku antar ke rumah sakit!” “Tidak perlu, aku istirahat di sini saja,” tolak Gauri. Wanita itu tidak ingin membuat semua orang memperhatikannya, tidak sekarang. Jika Gauri keluar dari griya tawang ini, maka besar kemungkinan akan ada berita kejadian ini akan tersebar luas. Thomas dan Ezra akan menghubungi G
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-01
Baca selengkapnya

103. Jangan Sampai Ada yang Tahu

Gauri menarik jarum infusnya dengan paksa. Hal itu membuat darah segar mengucur deras di punggung tangan kirinya.Tepat saat itu, seorang dokter dan perawat masuk ke ruangannya. Wajah mereka memucat ketika melihat pasiennya melakukan hal nekat.“Astaga, Nona!” Sang perawat spontan berlari mendekat untuk membantu Gauri menghentikan pendarahan yang dialami Gauri.“Saya harus pergi,” ujar Gauri sambil mengumpulkan kekuatannya. Dia masih merasa sedikit pusing dan pucat.“Ibu Gauri, Anda masih dalam pengawasan saya,” ujar dokter wanita yang datang bersama perawat dengan tegas.Gauri menghentikan aktivitasnya selagi perawat mencoba mengobati luka di tangannya. Wanita itu menoleh untuk melihat si pemilik wajah.“Anda belum boleh pulang,” lanjut dokter dengan tanda nama Lily Lenson di dadanya. Dokter itu mendekat.Gauri menghela napas. Dia merasa cara bicara Lily punya penekanan yang berbeda padanya. Gauri tidak menyukainya, tetapi cukup sadar diri untuk tahu bahwa saat ini dirinya memang sed
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-02
Baca selengkapnya

104. Hukuman atau Hadiah?

“S-saya …” Amelia mendadak kehilangan kata-kata karena jantungnya berdebar keras. “Saya sedang menyiapkan beberapa pilihan pakaian dan aksesoris yang akan Nona pakai hari ini.”Gauri masih bergeming walaupun Amelia sudah selesai bicara. Wanita itu hanya menaikkan kedua alisnya dan melipat tangan di depan dada, tidak lagi terlihat sedih. Hal itu membuat Amelia merasa canggung.“Ada pakaian formal dengan nuansa warna bumi dan juga dingin. Nona ingin pakai yang mana?” Amelia mencoba bicara lagi sambil menyembunyikan ponselnya di belakang punggung.“Tidak keduanya,” jawab Gauri dingin. Wanita itu melangkah masuk ke walk-in wardrobe untuk memilih pakaian dan berdiri cukup lama di bagian blazer.Sementara Amelia segera menjaga jarak di belakang. Dia mencoba menetralkan detak jantungnya.Pada akhirnya Gauri mengambil blazer dengan warna netral, merah muda. Lalu, dia berbalik badan dan menatap tajam Amelia.“Kamu masih di situ?” tanya Gauri.“Maaf. Permisi, Nona. Saya akan siapkan mobilnya,”
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-02
Baca selengkapnya

105. Perhiasan Gauri

[Kamu di mana? Perawat bilang, kamu memaksa pulang sebelum waktunya.]Pesan masuk dari Adam masuk saat Gauri sedang memeriksa dokumen yang masuk ke surelnya. Tanpa berniat membalas pesan tersebut, Gauri kembali mematikan layar ponselnya dan fokus bekerja.Gauri tidak mengerti mengapa Adam tidak mempertahankan sikap dingin dan cueknya saja daripada harus seperti ini. Tiba-tiba, Gauri mengernyit. Dia belum mengembalikan uang Adam, mungkin saja pria itu akan berhenti mengganggunya setelah Gauri mengembalikan uang itu.Wanita cantik itu meraih kembali ponselnya dan menghubungi seseorang dari pihak bank. Untuk seorang Gauri, dia hanya perlu menunggu satu kali nada dering saja sampai pihak bank menerima panggilannya. Gauri adalah ikan besar, siapa saja tidak akan menolak melayaninya.“Apa yang harus saya persiapkan jika ingin mengirim uang sebesar 40 miliar rupiah?” tanya Gauri begitu pihak bank mengangkat panggilannya.Merry, manajer pusat Bank CCA yang melayani Gauri segera memberikan jaw
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-02
Baca selengkapnya

106. Lawan atau Kawan?

“Kamu masih tidak bisa menghubunginya?” tanya Ezra pada Nandi, asisten pribadinya yang berbadan besar, saat mereka tiba di The Majaya Residence, apartemen tempat Amora tinggal.Ezra baru saja mendengar laporan dari Nandi bahwa sejak semalam Amora sulit dihubungi. Bahkan sejak semalam, Nandi belum melihat Amora pulang ke apartemennya.“Ya, Tuan,” sahut Nandi sambil menyamakan langkah dengan Ezra yang melangkah lebar menuju lift.Sementara tangan pria itu sibuk mencoba menghubungi Amora. Nomor ponsel wanita itu aktif, tetapi panggilan dari Ezra maupun Nandi selalu diabaikan.Pria itu berdecak kesal. Saat pintu lift terbuka di lantai 19, Ezra langsung menuju unit 1911 dan membunyikan belnya.Teman yang mengerjakan hal rahasia bersama tidak boleh saling menarik diri. Jika salah satunya menghilang, satu yang lain harus menaruh curiga bahwa temannya itu bisa saja berbalik mengkhianatinya. Itu prinsip yang Ezra anut.“Sialan, Amora!” jeritnya sambil meninju pintu apartemen wanita itu yang ti
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-03
Baca selengkapnya

107. Bantuan

“Kita punya CEO baru yang aneh!” cibir seorang karyawan wanita yang sedang bergosip dengan teman-temannya di kafe kantor. “Setelah diangkat, beliau asyik bersantai di singgasananya.”“Hei, hati-hati kalau bicara! Bagaimana kalau ada yang dengar?” sahut temannya yang bertubuh gemuk.“Tapi yang dia katakan memang benar!” seru yang lain sambil menunjuk wanita pertama. “CEO yang lama, memperkenalkan dirinya pada semua karyawan setelah menjabat.”“Aku bahkan belum tahu wajahnya seperti apa!” Cibiran itu terus berlanjut dan memanas. Tidak ada yang berniat berhenti.Gosip tidak akan berhenti sampai si penggosip itu bosan dan menemukan topik lain untuk diangkat. Tidak hanya kumpulan karyawan itu yang membicarakan Gauri, tetapi juga beberapa karyawan yang satu lift dengannya dan Amelia.“Wajarlah kalau dia tidak tahu apa yang seharusnya dilakukan. Dia tidak bisa apa-apa tanpa Direktur Operasional kita,” ujar seorang karyawan yang ada di depan Gauri.Amelia hampir saja mendamprat karyawan itu j
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-03
Baca selengkapnya

108. Nama Belakang Tambahan

“Mimpi apa saya semalam? Hari ini bisa bertemu denganmu, Gauri Bentlee Uno?” sapa wanita itu tersenyum ramah sambil mengusap pelan bahu Gauri.Kedua mata Gauri membola saat melihat sosok yang memanggil namanya itu. Dia bangkit dengan cepat dan menggenggam kedua lengan wanita itu.“Astaga, Helen?!” pekik Gauri sambil membalas senyum Helen.Helen sudah tumbuh menjadi wanita dewasa sepertinya. Namun, Gauri masih merasa sangat aneh melihat sahabatnya itu memakai pakaian kerja yang sangat formal. Bertolak belakang dengan gaya pakaian kasual yang biasa Helen kenakan saat masih berstatus sebagai mahasiswi.Helen menarik Gauri untuk mencium pipi kanan dan kiri wanita itu. “Aku rindu sekali, Gauri! Kamu benar-benar seperti hilang di telan bumi!”Saat memutuskan pergi ke Amerika Serikat, Gauri memang memutus kontak dengan semua kenalannya di Indonesia. Hanya Amelia yang dia pertahankan, itu pun Gauri menghubungi jika mendesak saja.“Ayo, duduk dulu!” ajak Gauri sambil menarik tangan Helen untuk
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-04
Baca selengkapnya

109. H-2 Pesta Besar

“Bagaimana pertemuannya dengan Bu Merry?” tanya Gauri yang baru saja mendaratkan tubuhnya di atas kursi setelah selesai menemui klien.Klien tersebut tiba-tiba datang dan Gauri tidak mungkin menolaknya. Sehingga Amelia mewakili dirinya untuk menyelesaikan transaksi dengan Merry.Gauri terlihat sangat lelah. Dia bahkan melewatkan jam makan siangnya. Namun, setumpuk pekerjaan menunggu untuk diselesaikan hari ini juga.“Semuanya sudah selesai, Nona. Uang itu akan masuk ke rekening Tuan Adam dalam waktu 2 x 24 jam,” sahut Amelia bersikap siap di dekat meja Gauri.“Berarti uang itu akan masuk di hari pertunangan saya.” Wanita cantik itu menyimpulkan sambil tersenyum tipis.Gauri mengangguk lemah. Wanita cantik itu menaruh tangan di atas meja dan memjiat pelan batang hidungnya sambil memejamkan mata. Bibirnya terlihat pucat dan kering.“Nona sudah minum vitamin?” tanya Amelia khawatir.“Sudah,” jawab Gauri singkat sambil membuka matanya. “Ada lagi yang ingin kamu sampaikan?”Gauri menguatka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-04
Baca selengkapnya

110. Kenangan Terakhir

Gauri segera ke rumah Thomas dan menjadwalkan ulang rapat direksi yang seharusnya berlangsung sore ini. Bahkan, tanpa menunggu Amelia untuk membukakan pintu, Gauri sudah keluar dari mobilnya dan melangkah lebar menuju kamar kakeknya.“Maaf sudah mengganggu waktu Anda, Nona Gauri,” ucap Bergas yang berjalan di sebelah Gauri.“Tidak apa. Apa yang terjadi?” tanya Gauri. Jantungnya terus berdetak kencang sejak dia mendengar kabar tentang kakeknya.Kepala Gauri memutar memori saat Ezra mengancamnya menggunakan Thomas. Ada atau tidak adanya campur tangan Ezra pada kondisi Thomas saat ini, Gauri spontan berpikir negatif pada pria itu.“Tuan sedang senang-senangnya mengurus kebun mawar. Belakangan mawarnya tumbuh lebih banyak sehingga Tuan kelelahan dalam mengurusnya,” jawab Bergas.Gauri mengangguk, napasnya menjadi lebih lega. “Apa Kakek sudah sadar?”“Sudah, Nona. Hanya saja, Tuan menolak ke rumah sakit.” Bergas menghentikan langkahnya di depan kamar Thomas, begitu pula dengan Gauri.“Bai
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-05
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
27
DMCA.com Protection Status