Home / Romansa / Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa: Chapter 91 - Chapter 100

265 Chapters

91. Menertawakan CEO Dingin Harraz Mall

“Dasar bodoh!” umpat Rusdi sambil tertawa terbahak-bahak.Pria tua itu tengah duduk di halaman belakang rumahnya saat sang cucu datang berkunjung. Sementara Adam yang duduk di sebelah kakeknya, hanya bisa mendesah kesal dan melipat tangan di depan dada.Setelah dari bandara, satu-satunya tempat yang bisa Adam pikirkan adalah rumah Rusdi. Bagi Adam, Rusdi memang menyebalkan, tetapi hanya kakeknya yang bisa diajak bicara secara sehat tanpa takut topik pembicaraan ini akan tersebar di publik.Adam menceritakan semuanya, mulai dari hasil tes DNA Amora sampai kepergian Gauri ke Amerika Serikat. Dan ternyata harapan Adam pada Rusdi terlalu tinggi. Bukannya mengucapkan sesuatu yang bijak, Rusdi justru menertawakannya.“Sudah lama kamu tidak datang ke sini dan sekalinya datang kamu justru membawa berita yang menggelikan!” sindir Rusdi masih sambil tertawa.Seorang pelayan datang bersama dokter pribadi menginterupsi pembicaraan mereka. Adam menger
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

92. Daur Ulang

[Kapan kamu akan membayar uang sewamu? Kamu sudah menunggak selama dua bulan! Bayaran bulan ini saya tunggu sampai besok kalau tidak bayar juga, pergilah! Banyak yang ingin menyewa tempat saya!]Pesan yang dibaca oleh Amora itu seolah memiliki nada. Murni, pemilik kos yang Amora tempat itu sangat cepat naik darah.Belum lagi, Amora memang sudah menunggak biaya sewa selama beberapa bulan. Entah sudah berapa kali Murni mengetuk pintu kos Amora selama satu minggu terakhir.Oh, ralat! Bukan mengetuk, melainkan menggedor!“Aaaargh!” jerit Amora kesal sambil memaksa matanya terpejam dan memukul kepalanya beberapa kali.Sejak hasil tes DNA anak yang dikandung Amora terkuak, dunia wanita itu runtuh. Dia masih saja merasa hatinya terbakar setiap kali mengingat momen itu, terutama saat Adam juga memecatnya.Amora menatap berbagai merek mewah sepatu, tas, dan pakaian yang tersusun tidak rapi di sudut kamar kos dekat pintu. Barang-barang yan
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

93. Sudah Waktunya

“Jadi anak itu pergi ke tempat yang jauh untuk pertama kalinya dan tidak meminta izin pada saya?” tanya Thomas saat mendapat kabar tentang Gauri dari Bergas.Amelia yang ada di sana, mendengar itu semua. Dia menarik napas panjang, bersiap-siap melihat reaksi Thomas.“Ya, Tuan. Apa saya perlu mengirim pengawal ke sana?” Bergas menawarkan. Dalam hatinya, dia berharap hubungan Thomas dan Gauri akan membaik. Namun sebagai pelayan rendahan, dia tidak akan berani mencampuri urusan majikannya.Thomas menyeringai. “Tidak perlu! Itu lebih baik daripada saya harus mengurungnya di ruang bawah tanah!”Pria tua itu mengambil tongkatnya dan perlahan berdiri. Lalu, dia melangkah mendekati Amelia yang berdiri di dekat pintu masuk ruang kerjanya di rumah.Amelia sedikit membungkuk dan menunggu Thomas melewatinya. Namun, pria itu justru berhenti tepat di hadapannya.“Amelia,” panggil Thomas dengan suara berat dan tatapan mata tajam. “Ikut saya!”Thomas berjalan lebih dulu. Saat itu Amelia menoleh pada
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

94. Telepon Berdering

“Saya suka dengan jam tangan Mas Adam. Itu edisi terbatas jam tangan pria di Afnan Watch, bukan?” ucap Rosa yang sejak tadi mencoba mencairkan es batu di depannya.Wanita cantik berambut hitam panjang itu menyugar rambutnya ke belakang telinga, sengaja memperlihatkan leher jenjangnya ada Adam. Dia juga terus mengukir senyum termanis di wajahnya.Adam sangat jarang datang ke perkumpulan para sosialita seperti siang ini, jika Arum tidak memaksanya. Awalnya Arum bilang hanya ingin diantar, tetapi sesampainya mereka di lokasi, wanita paruh baya itu justru menyeret Adam untuk berkenalan dengan anak temannya.“Saya juga punya,” tambah Rosa karena Adam tidak membuka mulutnya dan hanya menatapnya tajam. “Edisi wanita. Hanya ada dua, milik saya dan milik istri CEO Afnan Watch.”Rosa mengatakannya dengan bangga. Namun, Adam sama sekali tidak tertarik. Pria itu mendesah dan memalingkan wajahnya. Dia sudah cukup lama bertahan di tempat ini.Adam perlahan bangkit. “Saya ada urusan. Permisi.”Tanpa
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

95. Gauri Bukan Gauri Lagi

5 tahun kemudian ….Setelah menyelesaikan pendidikan setara S2 di Amerika Serikat, Gauri memutuskan kembali ke Indonesia. Wanita yang bertambah cantik itu ingin membangun hidupnya di sini, di tanah yang sama dengan makam kedua orang tuanya, tanah Indonesia.“Kita sudah sampai, Nona,” ucap sopir taksi membangunkan Gauri. “Saya tidak bisa masuk tanpa kartu akses. Apakah Nona punya?”Gauri terbangun. “Ya, punya. Tolong dekatkan taksinya ke para penjaga.”Sopir itu mengikuti perintah Gauri. Saat seorang penjaga mendekat, Gauri segera membuka kaca jendelanya.Penjaga tersebut membuka akses masuk untuknya setelah melihat siapa yang duduk di kursi belakang taksi. Wajah Gauri adalah akses masuk ke Rona Village yang paling efisien. Dia tidak perlu menggunakan kartu akses yang dimiliki oleh penghuni lain.Kedatangan Gauri kali ini mengingatkannya pada saat pertama kali dia menginjakkan kaki di sini. Bergas menyambut dengan senyum ramah, di
last updateLast Updated : 2024-10-30
Read more

96. Mempererat Ikatan

“Gauri, kamu harus menikah dengan saya,” ucap Ezra sambil berlutut di depan Gauri yang duduk manis di sebuah kursi. Pria itu juga memperlihatkan cincin berlian yang bersinar indah.Ezra mengajak Gauri makan malam di sebuah restoran mewah dengan pemandangan lampu gedung khas ibu kota. Seperti yang Gauri tebak, pria itu melamarnya di sana.Gauri tersenyum lalu menipiskan jarak dengan Ezra. Wanita cantik dengan gaun hitam itu mengelus rambut Ezra.“Bukankah kalimat itu seharusnya dikatakan tanpa unsur paksaan?” tanya Gauri lembut.“Saya tidak sedang memaksa,” sahut Ezra tersenyum palsu.Gauri meraba kotak perhiasan itu dan juga cincin di dalamnya. Perhiasan yang cantik dan siapa pun yang memakainya pasti akan merasa bangga.“Cincin itu diukir khusus untuk kamu. Satu-satunya di dunia, seperti kamu, Sayang,” ujar Ezra lagi karena Gauri tidak kunjung menjawab.Gauri tertawa pelan. Wanita itu menarik tangganya dan perlahan berd
last updateLast Updated : 2024-10-30
Read more

97. Membunuh Malam

“Kamu banyak berubah,” ucap Adam sambil menuangkan bir pada gelas sloki Gauri. Pria itu terlalu gengsi untuk mengatakan bahwa yang dia maksud berubah adalah mantan istrinya semakin cantik dan menawan.Gauri menghela napas. Sejak wanita itu berada dalam satu ruangan yang sama dengan Adam, dia merasa oksigen di ruangan ini berkurang.“Kamu juga,” balas Gauri sambil memandangi rahang tegas Adam yang ditumbuhi dengan bulu tipis, menambah kejantanannya.Adam memberikan gelas sloki yang terisi pada Gauri. “Sejak kapan kamu di Indonesia?”“Belum lama,” jawab Gauri sambil menerima gelas dari tangan Adam. Wanita itu mulai meminumnya, begitu pula dengan Adam.“Mengapa aku tidak mendapat kabar?” tanya Adam mulai menggunakan bahasa yang lebih santai. “Bahkan, sejak kamu memutuskan pergi.”Jantung Gauri berdegup kencang saat menemui tatapan yang sudah lama tidak dia jumpai itu. Adam masih memancarkan aura yang gelap, tetapi Gauri merasakan ad
last updateLast Updated : 2024-10-30
Read more

98. Berseberangan

“Ahh!” desah Gauri sambil memegang kepalanya.Rasa pusing dan sinar matahari yang menyengat membuat wanita cantik itu terbangun. Lalu, dia meraba ranjang di sekitarnya untuk mencari kenyamanan.Setelah beberapa menit mencoba menyesuaikan diri, Gauri membuka matanya. Dia mengerjapkan mata, sedikit memaksa supaya dia sadar sepenuhnya.“Kamu sudah bangun?” Suara seorang pria seketika membangunkan Gauri sepenuhnya.Gauri spontan menggerakan badannya untuk bangun. Lalu, wanita itu menoleh ke sumber suara. Jantungnya berdebar keras ketika melihat siapa yang ada di ruangan ini bersamanya.“M-mas Adam?” Gauri terperangah.Adam yang masih mengenakan pakaian kemarin malam, tengah berbaring di sofa panjang yang terletak di sebelah ranjang Gauri. Tubuh bagian bawahnya masih tertutup selimut dan wajahnya bengkak.Gauri segera membuang wajah. Ini pertama kalinya wanita itu melihat Adam bangun tidur. Rambut pria itu sedikit berantakan
last updateLast Updated : 2024-10-31
Read more

99. Sia-sia

“Mengapa menganggap ciuman itu sebagai kesalahan, Gauri? Bukankah itu yang kita tunggu selama ini?” Adam menambahkan sambil menyugar rambut dengan frustasi.Mata Adam mencoba menatap mata Gauri, tetapi wanita itu terus menghindar. Gauri tidak bisa membalas tatapan pria itu. Dia khawatir Adam akan langsung mengetahui segalanya.Amora berdeham. Menyadarkan Adam bahwa ada orang lain selain dirinya dan Gauri di koridor hotel itu. Saat melihat Amora, keinginan Adam untuk melenyapkan wanita yang menghancurkan hubungannya dengan Gauri itu tiba-tiba meningkat.“Kalian tidur bersama?” tanya Amora tersenyum masam. “Ini berita besar. Bukan begitu, Gauri?”Gauri yang berada di samping Adam langsung merasakan panasnya sindiran itu. Dia tahu, Amora tidak sekadar berbicara. Ucapan itu mengandung duri tajam yang diarahkan khusus pada Gauri.Tatapan Gauri mengeras, tetapi ia tetap berusaha menjaga ketenangannya. Seperti seorang pemain catur yang waspada pada setiap gerakan lawan, ia memperhatikan Amor
last updateLast Updated : 2024-10-31
Read more

100. Mengunjungi CEO Baru

“Senang bisa bekerja denganmu lagi, Nona Gauri.” Amelia membungkukan badan saat menyapa Gauri di ruangan kerjanya yang baru.Meja dengan papan nama CEO Uno Rekayasa Industri itu kini sudah menjadi milik Gauri mulai hari ini. Wanita cantik yang baru saja selesai menghadiri rapat pengangkatannya, masih asyik memindai ke seluruh ruangan.Dengan memakai blazer dan rok sebatas lutut berwarna krem, Gauri terlihat sangat cantik dan pintar. Bukan hanya terlihat dari luar, Gauri memang memiliki kemampuan yang sesuai dengan visualnya.Pepatah yang mengatakan bahwa orang cantik biasanya bodoh, tidak berlaku untuk Gauri. Wanita itu bahkan meraih gelar lulusan S1 dan S2 terbaik pada usia 25 tahun setelah mengikuti program akselerasi di kampusnya.“Saya harap yang kali ini tidak mengecewakan, Amelia,” sahut Gauri menggunakan bahasa yang lebih formal daripada lima tahun lalu saat mereka sangat dekat.“Maaf, Nona,” ucap Amelia tidak membantah sedikit pun
last updateLast Updated : 2024-11-01
Read more
PREV
1
...
89101112
...
27
DMCA.com Protection Status