Share

94. Telepon Berdering

Penulis: prasidafai
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 22:05:38

“Saya suka dengan jam tangan Mas Adam. Itu edisi terbatas jam tangan pria di Afnan Watch, bukan?” ucap Rosa yang sejak tadi mencoba mencairkan es batu di depannya.

Wanita cantik berambut hitam panjang itu menyugar rambutnya ke belakang telinga, sengaja memperlihatkan leher jenjangnya ada Adam. Dia juga terus mengukir senyum termanis di wajahnya.

Adam sangat jarang datang ke perkumpulan para sosialita seperti siang ini, jika Arum tidak memaksanya. Awalnya Arum bilang hanya ingin diantar, tetapi sesampainya mereka di lokasi, wanita paruh baya itu justru menyeret Adam untuk berkenalan dengan anak temannya.

“Saya juga punya,” tambah Rosa karena Adam tidak membuka mulutnya dan hanya menatapnya tajam. “Edisi wanita. Hanya ada dua, milik saya dan milik istri CEO Afnan Watch.”

Rosa mengatakannya dengan bangga. Namun, Adam sama sekali tidak tertarik. Pria itu mendesah dan memalingkan wajahnya. Dia sudah cukup lama bertahan di tempat ini.

Adam perlahan bangkit. “Saya ada urusan. Permisi.”

Tanpa
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   95. Gauri Bukan Gauri Lagi

    5 tahun kemudian ….Setelah menyelesaikan pendidikan setara S2 di Amerika Serikat, Gauri memutuskan kembali ke Indonesia. Wanita yang bertambah cantik itu ingin membangun hidupnya di sini, di tanah yang sama dengan makam kedua orang tuanya, tanah Indonesia.“Kita sudah sampai, Nona,” ucap sopir taksi membangunkan Gauri. “Saya tidak bisa masuk tanpa kartu akses. Apakah Nona punya?”Gauri terbangun. “Ya, punya. Tolong dekatkan taksinya ke para penjaga.”Sopir itu mengikuti perintah Gauri. Saat seorang penjaga mendekat, Gauri segera membuka kaca jendelanya.Penjaga tersebut membuka akses masuk untuknya setelah melihat siapa yang duduk di kursi belakang taksi. Wajah Gauri adalah akses masuk ke Rona Village yang paling efisien. Dia tidak perlu menggunakan kartu akses yang dimiliki oleh penghuni lain.Kedatangan Gauri kali ini mengingatkannya pada saat pertama kali dia menginjakkan kaki di sini. Bergas menyambut dengan senyum ramah, di

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-30
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   96. Mempererat Ikatan

    “Gauri, kamu harus menikah dengan saya,” ucap Ezra sambil berlutut di depan Gauri yang duduk manis di sebuah kursi. Pria itu juga memperlihatkan cincin berlian yang bersinar indah.Ezra mengajak Gauri makan malam di sebuah restoran mewah dengan pemandangan lampu gedung khas ibu kota. Seperti yang Gauri tebak, pria itu melamarnya di sana.Gauri tersenyum lalu menipiskan jarak dengan Ezra. Wanita cantik dengan gaun hitam itu mengelus rambut Ezra.“Bukankah kalimat itu seharusnya dikatakan tanpa unsur paksaan?” tanya Gauri lembut.“Saya tidak sedang memaksa,” sahut Ezra tersenyum palsu.Gauri meraba kotak perhiasan itu dan juga cincin di dalamnya. Perhiasan yang cantik dan siapa pun yang memakainya pasti akan merasa bangga.“Cincin itu diukir khusus untuk kamu. Satu-satunya di dunia, seperti kamu, Sayang,” ujar Ezra lagi karena Gauri tidak kunjung menjawab.Gauri tertawa pelan. Wanita itu menarik tangganya dan perlahan berd

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-30
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   97. Membunuh Malam

    “Kamu banyak berubah,” ucap Adam sambil menuangkan bir pada gelas sloki Gauri. Pria itu terlalu gengsi untuk mengatakan bahwa yang dia maksud berubah adalah mantan istrinya semakin cantik dan menawan.Gauri menghela napas. Sejak wanita itu berada dalam satu ruangan yang sama dengan Adam, dia merasa oksigen di ruangan ini berkurang.“Kamu juga,” balas Gauri sambil memandangi rahang tegas Adam yang ditumbuhi dengan bulu tipis, menambah kejantanannya.Adam memberikan gelas sloki yang terisi pada Gauri. “Sejak kapan kamu di Indonesia?”“Belum lama,” jawab Gauri sambil menerima gelas dari tangan Adam. Wanita itu mulai meminumnya, begitu pula dengan Adam.“Mengapa aku tidak mendapat kabar?” tanya Adam mulai menggunakan bahasa yang lebih santai. “Bahkan, sejak kamu memutuskan pergi.”Jantung Gauri berdegup kencang saat menemui tatapan yang sudah lama tidak dia jumpai itu. Adam masih memancarkan aura yang gelap, tetapi Gauri merasakan ad

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-30
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   98. Berseberangan

    “Ahh!” desah Gauri sambil memegang kepalanya.Rasa pusing dan sinar matahari yang menyengat membuat wanita cantik itu terbangun. Lalu, dia meraba ranjang di sekitarnya untuk mencari kenyamanan.Setelah beberapa menit mencoba menyesuaikan diri, Gauri membuka matanya. Dia mengerjapkan mata, sedikit memaksa supaya dia sadar sepenuhnya.“Kamu sudah bangun?” Suara seorang pria seketika membangunkan Gauri sepenuhnya.Gauri spontan menggerakan badannya untuk bangun. Lalu, wanita itu menoleh ke sumber suara. Jantungnya berdebar keras ketika melihat siapa yang ada di ruangan ini bersamanya.“M-mas Adam?” Gauri terperangah.Adam yang masih mengenakan pakaian kemarin malam, tengah berbaring di sofa panjang yang terletak di sebelah ranjang Gauri. Tubuh bagian bawahnya masih tertutup selimut dan wajahnya bengkak.Gauri segera membuang wajah. Ini pertama kalinya wanita itu melihat Adam bangun tidur. Rambut pria itu sedikit berantakan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-31
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   99. Sia-sia

    “Mengapa menganggap ciuman itu sebagai kesalahan, Gauri? Bukankah itu yang kita tunggu selama ini?” Adam menambahkan sambil menyugar rambut dengan frustasi.Mata Adam mencoba menatap mata Gauri, tetapi wanita itu terus menghindar. Gauri tidak bisa membalas tatapan pria itu. Dia khawatir Adam akan langsung mengetahui segalanya.Amora berdeham. Menyadarkan Adam bahwa ada orang lain selain dirinya dan Gauri di koridor hotel itu. Saat melihat Amora, keinginan Adam untuk melenyapkan wanita yang menghancurkan hubungannya dengan Gauri itu tiba-tiba meningkat.“Kalian tidur bersama?” tanya Amora tersenyum masam. “Ini berita besar. Bukan begitu, Gauri?”Gauri yang berada di samping Adam langsung merasakan panasnya sindiran itu. Dia tahu, Amora tidak sekadar berbicara. Ucapan itu mengandung duri tajam yang diarahkan khusus pada Gauri.Tatapan Gauri mengeras, tetapi ia tetap berusaha menjaga ketenangannya. Seperti seorang pemain catur yang waspada pada setiap gerakan lawan, ia memperhatikan Amor

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-31
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   100. Mengunjungi CEO Baru

    “Senang bisa bekerja denganmu lagi, Nona Gauri.” Amelia membungkukan badan saat menyapa Gauri di ruangan kerjanya yang baru.Meja dengan papan nama CEO Uno Rekayasa Industri itu kini sudah menjadi milik Gauri mulai hari ini. Wanita cantik yang baru saja selesai menghadiri rapat pengangkatannya, masih asyik memindai ke seluruh ruangan.Dengan memakai blazer dan rok sebatas lutut berwarna krem, Gauri terlihat sangat cantik dan pintar. Bukan hanya terlihat dari luar, Gauri memang memiliki kemampuan yang sesuai dengan visualnya.Pepatah yang mengatakan bahwa orang cantik biasanya bodoh, tidak berlaku untuk Gauri. Wanita itu bahkan meraih gelar lulusan S1 dan S2 terbaik pada usia 25 tahun setelah mengikuti program akselerasi di kampusnya.“Saya harap yang kali ini tidak mengecewakan, Amelia,” sahut Gauri menggunakan bahasa yang lebih formal daripada lima tahun lalu saat mereka sangat dekat.“Maaf, Nona,” ucap Amelia tidak membantah sedikit pun

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   101. Percaya Padaku, Gauri!

    “Kamu kembali ke sini, Gauri?” Adam bertanya pada dirinya sendiri sambil mendongakkan wajah untuk melihat griya tawang yang terletak di lantai paling atas. Namun, dengan mata normal, griya tawang itu tidak terlihat jelas. Hanya ada samar-samar cahaya dari sana. Setelah insiden di hotel beberapa waktu lalu, Gauri tidak lagi mengangkat telepon dan membalas pesan dari Adam. Sementara Adam perlu mengonfirmasi suatu info yang dia dapatkan dari Amora tentang pernikahan Gauri. “Nomor yang Anda tuju sedang tidak dapat mengangkat panggilan. Harap coba beberapa saat lagi!” Suara operator itu berdengung di telinga Adam saat pria itu mulai masuk ke JCrown Tower. Adam meremas ponselnya kesal. Lalu, dia memasukkannya ke dalam saku saat lift tamu menuju griya tawang terbuka. Hatinya berdebar kencang. Kepalanya penuh dengan banyak kemungkinan apa yang akan terjadi setelah Adam nekat mengunjung griya tawang Gauri. Namun, kemungkinan terbesar yang Adam bisa pikirkan adalah Gauri tidak akan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   102. Hilang

    “Bagaimana keadaanmu, Gauri?” tanya Adam kepada Gauri, mencoba memastikan keadaannya setelah menyelamatkannya dari balkon. Adam mencoba menekan semua perasaannya, dia harus memprioritaskan kondisi Gauri. “Lebih baik,” jawab Gauri singkat dengan nada yang begitu lemah. “Tolong jangan bicarakan kejadian ini kepada siapa pun, terutama kepada Ezra, Mas.” Adam mendesah. “Gauri–” “Kumohon?” pinta Gauri mengiba. Dengan posisinya sekarang sebagai CEO, tidak boleh ada siapa pun yang mengetahui kejadian buruk yang menimpanya. “Iya, Gauri. Dengan satu syarat, kamu harus ke rumah sakit,” ucap Adam menurunkan egonya setelah menyadari bahwa wajah Gauri terlihat begitu pucat. “Ayo, aku antar ke rumah sakit!” “Tidak perlu, aku istirahat di sini saja,” tolak Gauri. Wanita itu tidak ingin membuat semua orang memperhatikannya, tidak sekarang. Jika Gauri keluar dari griya tawang ini, maka besar kemungkinan akan ada berita kejadian ini akan tersebar luas. Thomas dan Ezra akan menghubungi G

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01

Bab terbaru

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   265. Tidak Akan Bisa Berhenti

    “Sudah selesai?” tanya Adam, berdiri di tepi kebun mawar yang membentang indah di belakang kediaman Thomas. Matahari mulai tenggelam, memberikan semburat jingga yang memukau.Gauri melangkah mendekat, gaun berwarna krem lembut yang memeluk tubuhnya berkibar tertiup angin sore. Di tangannya ada buket bunga mawar putih kecil yang baru saja wanita itu atur bersama Amelia.“Sudah,” jawab Gauri tersenyum tipis. “Kebun ini terlalu cantik jika tidak dipakai sebagai latar pesta kita.”Adam memandangnya dengan intens, mata gelap pria itu mengamati setiap detail wajah Gauri yang diterangi cahaya lampu sekitar. “Kamu lebih cantik.”“Mas Adam, jangan mulai lagi atau kamu ingin melihat pipiku semerah tomat.” Gauri mendesah kecil sambil menggeleng. “Orang-orang sudah berdatangan, kita harus segera bergabung.”Adam mengulurkan tangan, menarik Gauri mendekat hingga wanita itu berdiri hanya beberapa sentimeter darinya.“Kalau aku bilang kamu cantik, kamu terima saja,” tukas Adam.Gauri tertawa kecil,

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   264. Harraz’s

    “Mama ingin sesuatu dari laci itu?” tanya Gauri lagi, memastikan bahwa dia tidak salah mengerti.Arum mengangguk pelan, matanya tidak lepas dari laci kecil di samping ranjang. Gauri mengerutkan kening sejenak, merasa sedikit ragu, tetapi akhirnya dia mendekat ke laci itu.Gauri membuka laci kecil tersebut dengan perlahan. Di dalamnya, terdapat sebuah kotak perhiasan kecil berwarna merah marun dengan ukiran emas di bagian atasnya. Gauri mengangkat kotak itu, lalu menoleh ke arah Arum.“Ini, Ma?” tanya Gauri sambil mengangkat kotak itu.Arum mengangguk lagi, kali ini lebih mantap. Gauri membawa kotak itu ke hadapan Arum, tetapi wanita paruh baya itu membuat gerakan tangan seolah meminta Gauri membuka kotak tersebut.Dengan hati-hati, Gauri membuka kotak kecil itu. Di dalamnya, terdapat sebuah cincin mewah dengan desain yang klasik dan elegan. Kilauan berlian di tengah cincin itu tampak memikat di bawah cahaya lampu kamar.Gauri memandang cincin itu dengan kagum.“Cincinnya sangat indah,

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   263. Merawat Luka

    “Jadi, Nona benar-benar akan meninggalkan griya tawang?” tanya Amelia, matanya menatap koper kecil yang ada di sisi Gauri.Gauri mendongak dan memandang griya tawangnya sekali lagi dari tempat parkir JCrown Tower, tempat tinggal yang penuh kenangan, baik manis maupun pahit.“Ya,” jawab Gauri dengan mantap. “Tempat ini terlalu penuh dengan bayangan masa lalu. Kakek benar, saya butuh tempat tinggal baru yang lebih baik.”Amelia tersenyum kecil. “Rona Village memang lebih cocok untuk Nona sekarang. Walaupun kita sudah dewasa, terkadang kembali ke rumah orang tua akan terasa menenangkan.”Gauri hanya tersenyum. Wanita itu mengangguk pelan, mengiakan pendapat Amelia.Beberapa saat kemudian, Gauri melangkah menjauh dari JCrown Tower sambil membawa barang-barang penting dan meninggalkan semua yang tidak lagi ingin wanita itu ingat di griya tawang.Hari-hari berlalu, dan selama Adam berada di Australia, Gauri mengisi waktunya dengan bekerja dan merawat Arum. Setiap malam, setelah menyelesaika

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   262. Menularkan

    [Bagaimana bisa kamu lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengan Mama daripada aku, Gauri?]Gauri membaca pesan itu dengan senyum tipis. Matanya memancarkan kehangatan yang bercampur geli. Adam selalu memiliki cara sendiri untuk mengungkapkan rasa cemburunya.Tanpa berpikir panjang, Gauri mengetik balasan. “Kamu sudah sampai di Australia?”Gauri menekan tombol kirim dan kembali menyandarkan tubuh di jok mobil. Amelia yang duduk di sampingnya sibuk dengan laptop, sementara sopir yang memegang kemudi sesekali melirik ke arah mereka melalui kaca spion.“Pesan dari Tuan Adam?” tanya Amelia dengan senyum menggoda tanpa mengalihkan pandangan dari layar laptop.“Hmm,” gumam Gauri singkat sambil menyimpan ponsel ke dalam tas. “Mas Adam hanya ingin memastikan saya tidak lupa bahwa dia ingin menjadi prioritas saya.”Amelia terkekeh pelan, menggelengkan kepala. “Saya senang melihat hubungan Nona dan Tuan sudah membaik.”Mobil perlahan memasuki gerbang besar dengan lampu-lampu taman yang menyor

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   261. Bebas

    “Jadi, apa semuanya sudah selesai?” tanya Gauri sambil merapikan pakaiannya ke dalam koper kecil. Tangannya sibuk melipat gaun sederhana yang Amelia serahkan padanya.Amelia, yang berdiri di dekat lemari, mengangguk sambil membawa beberapa dokumen yang baru saja dia serahkan.“Ya, evaluasi mingguan Uno Rekayasa Industri berjalan dengan baik. Proyek-proyek besar berjalan lancar, meski ada beberapa kendala teknis kecil yang bisa diatasi dalam waktu dekat.” Amelia menjawab.“Bagus,” sahut Gauri, tersenyum tipis. “Amelia, kamu benar-benar sudah banyak membantu selama saya di sini. Terima kasih.”“Tapi, Nona Gauri … kalau saya lebih berhati-hati saat menyetir, kecelakaan itu tidak akan terjadi. Saya benar-benar minta maaf.” Amelia mendesah pelan, menatap Gauri dengan sorot mata penuh rasa bersalah.Gauri mengangkat wajah, menatap Amelia tajam, tetapi penuh kehangatan.“Saya sudah bilang berkali-kali, Amelia, saya tidak ingin mendengar permintaan maaf itu lagi,” desah Gauri sebal.“Baik, No

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   260. Oh, Pengganggu!

    "Bagaimana dengan Mama Arum?" tanya Gauri pelan, matanya menatap Adam yang baru saja duduk di kursi di samping ranjangnya.Pagi tadi, Gauri mendengar bahwa Arum dilarikan ke rumah sakit. Dan baru sore ini, dia bisa mengonfirmasi hal itu ke Adam.Adam menghela napas panjang, menatap Gauri dengan tatapan lembut. “Hipertensinya kambuh semalam, dan sekarang Mama dinyatakan mengalami stroke.”Gauri terkejut, matanya membulat. “Stroke?”Adam mengangguk, rahangnya sedikit mengeras. “Semalam setelah aku bilang ingin membatalkan perceraian dan ingin kembali denganmu, Mama sangat marah. Mama belum bisa menerima itu.”“Mas Adam ….” Gauri menggigit bibir, matanya terlihat berkaca-kaca. “Aku ingin menjenguk Mama Arum.”Adam menatap Gauri cukup lama sebelum akhirnya menghela napas dan mengangguk pelan.“Kamu boleh menjenguknya. Tapi ada syarat!” tukas Adam.“Syarat?” Gauri menaikkan alis. “Apa?”“Kamu hanya boleh menjenguk Mama saat kamu sudah sembuh dan mengenakan gaun cantik yang biasa kamu pakai

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   259. Kencan Buta

    “Ini pasti hari spesial, bukan?” tebak Arum sambil memindai ruangan.Suara alunan piano yang lembut mengisi suasana restoran mewah itu. Lampu-lampu kristal menggantung tinggi, memancarkan cahaya hangat yang menciptakan atmosfer elegan.Adam duduk di sebuah meja dekat jendela besar, mengenakan setelan jas hitam sempurna. Di depannya, Arum, terlihat sangat antusias dengan wajah merona yang sulit disembunyikan.“Ini pilihan restoran yang bagus, Adam,” lanjut Arum sambil tersenyum. “Akhirnya, kamu mulai mengerti bahwa wanita-wanita pilihan Mama punya kualitas yang sepadan denganmu.”Adam hanya mengangkat alis sedikit, lalu menyesap air putih dari gelas kristalnya. Senyum kecil muncul di wajah pria itu, meskipun matanya tetap dingin.“Mama sangat yakin malam ini akan menjadi momen besar, ya?” tanya Adam.“Tentu saja!” Arum tertawa kecil sambil merapikan gaunnya yang berkilauan. “Mama tahu kamu keras kepala, Adam, tapi setidaknya sekarang kamu mulai membuka hati untuk pilihan yang tepat. Ja

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   258. Kali Ini Akan Kulakukan dengan Benar

    “Jangan bergerak terlalu banyak, Gauri” pinta Adam sambil mendorong kursi roda Gauri perlahan, membawa wanita itu ke taman rumah sakit. “Dokter bilang kamu masih perlu banyak istirahat. Aku tidak akan mengampuni diriku jika setelah ini terjadi sesuatu pada dirimu lagi.”Gauri tersenyum tipis dengan pipi memerah. Wajah wanita itu jauh lebih cerah dibanding hari-hari sebelumnya.“Aku tidak bergerak sama sekali, Mas Adam. Kamu yang menaruh aku untuk duduk di sini, di kursi roda, bukan?” Gauri tidak ingin kalah.Adam menoleh sejenak ke arah Gauri dengan tatapan yang tenang dan menghangatkan. Ada senyum tipis yang menghiasi bibirnya.“Kalau kamu tidak ingin duduk di sini, aku bisa mengembalikanmu ke ranjang perawatan,” tukas Adam berpura-pura marah, padahal sedang menahan tawa.Gauri tertawa kecil, menyentuh tangan Adam yang berada di pegangan kursi roda. “Tidak usah. Di sini jauh lebih menyenangkan. Terima kasih sudah membawaku keluar.”Angin sore yang sejuk menyapu wajah mereka saat Adam

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   257. Merindu Manik Cokelat Gauri

    “Apa yang mereka inginkan dari kerja sama ini?” tanya Adam pada seseorang di seberang telepon sambil memandang cahaya matahari lembut yang masuk melalui jendela, menerangi ruangan perawatan VIP di salah satu rumah sakit terbaik di kota Jakarta.Adam duduk di sofa dengan postur tegap, satu tangan memegang ponsel, sementara tangan lainnya menelusuri dokumen yang tersebar di meja kecil di depannya. Di sekitar sofa, ada laptop terbuka, beberapa map tebal, dan secangkir kopi yang sudah hampir dingin.“Saya paham bahwa Harraz Mall harus menarik perhatian publik dengan langkah ini,” ujar Adam serius. “Tapi brand sebesar itu memerlukan penawaran yang lebih kuat. Saya akan mengatur ulang kontraknya besok.”Sebuah keheningan singkat mengisi ruangan sebelum suara kecil terdengar dari ranjang di belakangnya.“Mas Adam?”Adam langsung tersentak, jantungnya berdebar keras. Suara itu begitu lembut, tetapi cukup untuk menghentikan dunianya sejenak. Dengan gerakan cepat, Adam menoleh, matanya membelal

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status