Share

122. Adam dan Pikirannya

Author: prasidafai
last update Last Updated: 2024-11-09 12:37:38
Gauri menyingkirkan tangan Adam dari bibirnya dan membuang wajah. Dia tidak bisa melakukan hal bodoh di hari pertunangannya.

Adam menghela napas. Dia menarik diri dan duduk di hadapan Gauri. Namun, matanya masih menatap dalam Gauri.

‘Kamu bisa pergi,’ batin Gauri.

Itu adalah kalimat yang seharusnya Gauri ucapkan dengan lantang. Akan tetapi, wanita itu masih menutup mulutnya. Jantungnya berdebar hebat, dan Adam bisa segera tahu ada yang salah dalam nada bicaranya.

“Kenapa menghindari tunanganmu?” tanya Adam memecah keheningan. Kedua tangan pria itu bersandar pada punggung sofa dan dagunya sedikit terangkat.

“Aku pingsan,” sahut Gauri cepat, masih tidak menatap Adam.

Gauri bertanya dalam hati, ‘Mengapa ketika di depan Mas Adam, aku selalu menjadi Gauri lama yang lemah?’

Adam terkekeh, tidak percaya. “Berarti kamu sudah pernah berciuman dengannya?”

Gauri menoleh dan menatap pria itu. Adam bertanya hal yang bersifat pribadi seolah itu bukan masalah besar. Bahkan, wajah pria
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   123. Kesetaraan

    Gauri menatap Adam hingga pria itu menghilang di balik pintu.“Bagaimana keadaanmu, Gauri?” tanya Thomas. Tatapan mata tajam yang dia gunakan untuk menatap Adam, kini berubah hangat saat menatap Gauri.“Tentu saja baik. Memang apa yang terjadi padaku?” tanya Gauri sarkas.Gauri sangat kesal. Tiba-tiba semua orang seakan peduli padanya dan mengganggu urusan pribadinya. Terutama tatapan merendahkan Thomas pada Adam, Gauri tidak bisa menerima itu.“Saya sangat khawatir mendengar kamu pingsan,” ujar Thomas sambil duduk di salah satu sofa. Dia sudah terlalu tua untuk berdiri lama-lama. Apalagi di luar sana, dia bergerak aktif menjamu para tamunya.“Bagaimana bisa mantan suamimu datang?” tanya Thomas menginterogasi. “Apakah kamu tahu yang mereka bicarakan? Kamu sungguh gila!”Gauri tersenyum miring. Thomas yang dulu tidak sepenuhnya pergi dari raga yang semakin menua itu jika sudah berbicara tentang bisnis dan citra publik.“Maaf, Tuan. Mas Adam datang bersama saya,” ucap Lily menyela pembi

    Last Updated : 2024-11-09
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   124. Pasangan Tahun Ini

    “Kamu tidak boleh membuat kesalahan sedikit pun!” bentak seorang pelayan senior kepada pelayan magang wanita yang dipekerjakan secara mendadak karena dia butuh tenaga tambahan. Tamu pesta pertunangan cucu konglomerat nomor satu di dunia ini semakin banyak yang datang walaupun jam sudah menunjukan pukul sembilan malam. Belum lagi, tamu undangan yang datang sejak pukul enam sore pun belum terlihat berniat meninggalkan gedung ini. Para konglomerat baik kelas teri maupun kakap, akan sulit ditemui di luar sana. Namun, Thomas Uno berhasil membuat mereka meluangkan waktu malam ini. Belum lagi, para menteri yang ikut meramaikan suasana. Selain memberi ucapan selamat pada Gauri dan Ezra, mereka tentu memiliki agenda lain untuk menjalin kerja sama dan mengembangkan bisnis mereka. “Baik,” sahut pelayan magang wanita yang memakai masker itu. “Oke! Kamu sudah bisa langsung bekerja, bukan? Silakan pergi ke sekitar aula untuk tamu non-VIP.” Pelayan senior itu memberi perintah. “Baik,” sah

    Last Updated : 2024-11-09
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   125. Selamat Menikmati Pestanya!

    “Apa kamu tahu seberapa meruginya Harraz Mall lima tahun ke belakang, Gauri?” tanya Ezra penuh penekanan. “Jika sampai akhir tahun dia tidak bisa mengatasi masalahnya, Harraz Mall tidak akan bisa berdiri lagi tahun depan!”Gauri menutup mulut. Dia menatap tajam mata Ezra untuk menilai seberapa serius pria itu. Apakah Ezra berbicara fakta atau hanya menakut-nakuti Gauri?Jantung Gauri berdegup cepat. Harraz Mall adalah mall terbesar di negara ini. Rasanya hanya krisis ekonomi nasional yang bisa membuatnya lumpuh. Dia tidak ingin percaya begitu saja.‘Sebenarnya apa yang terjadi? Mengapa Mas Adam lambat menanganinya?’ batin Gauri sambil menghela napas, berusaha menenangkan dirinya.“Ikut saya!” ucap Ezra sambil menarik tangan Gauri.Sementara Gauri berusaha bertahan di tempatnya berdiri. Wanita itu mengernyitkan dahi, tidak suka dengan cara Ezra memaksanya.“Lepaskan tangan saya,” balas Gauri. “Saya bisa jalan sendiri.”Bola mata Gauri terlihat tenang, tetapi saat yang sama, Ezra juga m

    Last Updated : 2024-11-10
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   126. Tidak Sesuai Ekspektasi

    Amora memelototi Ezra. Dia menarik kembali tangannya yang menggantung, tidak tersambut.“Kamu bersikap seolah kamu adalah atasan saya, Ezra. Kita ini setara!” bentak Amora, dadanya naik turun karena emosi yang melandanya.“Setara?” tanya Ezra menaikkan salah satu alisnya. “Apa kamu memberi tahu saya sebelum kamu bertindak ceroboh dengan hampir membunuh Gauri saat peluang saya untuk mendapatkan kekayaan Keluarga Uno masih tipis?”“Jangan bercanda! Tipis? Kamu sengaja bilang seperti itu supaya saya tidak mendapat bagian ya? Kamu adalah Direktur Operasional!” sergah Amora mengibaskan tangannya ke udara dengan dramatis.“Terserah, percuma saya menjelaskan ke kamu karena isi kepalamu …” Ezra menunjuk pelipisnya. “Kosong.”“Sial!” umpat Amora. “Saya hanya pergi sebentar dan kamu sudah merengek seperti ini!”Amora menghela napas usai mengejek Ezra. Kini tatapannya pada Ezra lebih lembut.“Tidak ada yang merengek di sini,” sergah Ezra sambil menyugar rambutnya. Namun, dahinya semakin mengerny

    Last Updated : 2024-11-11
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   127. Terlambat

    Rusdi akhirnya ke luar dari area VIP setelah menyapa hampir seluruh menteri. Dia punya kekuatan tepat di bawah Thomas sehingga orang akan segan menolak kehadirannya walaupun Harraz Mall sedang goyah.“Kamu pergi ke area VIP?” Suara pria tua bertanya pada Rusdi yang tengah mengambil minuman non-alkohol. Pria tua itu menoleh dan spontan tersenyum.“Hai, Thomas. Selamat malam!” sapa Rusdi sambil mengangkat gelasnya.Thomas sedikit mengangguk. “Saya tidak ingat memasukkan namamu ke tamu VIP.”Mendapat balasan sapaan yang sinis dari sahabat lamanya, Rusdi tertawa kecil.“Saya berteman baik dengan Pak Sunandar. Beliau mengajak saya bergabung dengannya. Tidak mungkin saya menolaknya, Thomas,” ucap Rusdi.Sunandar adalah Menteri Luar Negeri. Dia sangat menghormati Rusdi.“Ah ya, kamu memang punya banyak teman baik karena sikap ramahmu dibanding saya yang pemurung!” tukas Thomas mengernyitkan dahi.Rusdi masih tersenyum walaupun Thomas selalu membalas ucapannya dengan sinis.“Thomas, saya bisa

    Last Updated : 2024-11-11
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   128. Tertuju pada Gauri

    “Bukankah kita harus mengundang Nona Gauri ke komunitas kita?” tanya Utari yang sedang menikmati makan malam bersama Arum sambil memperhatikan Gauri dari jauh.Gauri menjadi topik utama di seluruh meja malam ini. Mereka semua takjub dengan kehebatan Gauri. Namun, tidak sedikit juga yang tertarik dengan kehidupan pribadinya sebagai mantan istri Adam Harraz.“Untuk apa? Komunitas kita tidak kekurangan anggota,” ucap Arum langsung menolak ide Utari yang konyol untuknya.“Nona Gauri adalah CEO wanita dari perusahaan nomor satu di Indonesia. Saya bersedia menyerahkan posisi saya sebagai wakil jika Nona Gauri setuju bergabung,” ucap Utari sambil memainkan bibirnya.“Kamu menyimak penjelasan Tuan Thomas, kan? Nona Gauri adalah seorang wanita muda yang pantas dijadikan panutan. Dia bisa membawa banyak perkembangan ke komunitas dan bukan tidak mungkin, perusahaan-perusahaan para suami anggota!” Utari menambahkan dengan antusias.Wanita seusia Arum itu mengunci pandangannya pada Gauri yang seda

    Last Updated : 2024-11-12
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   129. Bertukar Pasangan

    Tatapan Lily yang bergetar dan hampir menangis, tiba-tiba berubah gelap. Wanita manis itu menatap tajam Amora.“Tidak ada yang tidak mungkin jika takdir yang tertulis untuk Mas Adam adalah saya,” sahut Lily membela dirinya. Bibirnya mengukir senyum, tetapi tidak matanya.Senyum kemenangan Amora lenyap. Dia tidak tahu Lily yang terlihat polos dan lugu memiliki tatapan seperti itu.Tangan Amora mengepal. Dia masih ingin membalas ucapan Lily, tetapi matanya tidak sengaja menangkap sosok Ezra yang mengawasinya dari jauh.Pria itu memelototinya. Ekspresi Ezra seakan mengatakan supaya Amora mengurungkan niatnya.Amora pergi tanpa mengucapkan kata-kata. Dia menghentakan hak tingginya pada karpet mewah dengan dramatis.“Kamu tidak apa-apa?” tanya Arum menggenggam lengan Lily. Dia merasa khawatir Amora menyakiti calon menantunya yang berharga.Lily mengedipkan matanya dan tatapannya kembali cerah seperti biasa. Dia tersenyum pada Arum.“Sangat tidak apa-apa, Tante.” Lily balas mengelus punggun

    Last Updated : 2024-11-12
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   130. Masih Saling Mencintai

    “Pesta pertunangan macam apa yang mengundang 600 tamu undangan? Kakek agak ….” Gauri tidak melanjutkan ucapannya, segan mengucapkan kata gila.Wanita itu baru saja membanting tubuhnya di atas sofa ruang tamu griya tawang. Jam menunjukkan pukul dua pagi dan sisa energinya hanya tersisa kurang dari 10 persen.“Kakek hanya memberi saya 50 undangan, begitu pula dengan Ezra. Siapa sangka kalau Kakek memegang 200 undangan!” gerutu Gauri yang kelelahan usai merayakan pesta pertunangannya yang panjang.Undangan tersebut bisa digunakan sebagai akses masuk oleh tamu undangan bersama pasangannya. Sehingga satu undangan akan dihitung dua orang.“Jika Nona menikah dan semua kenalan Tuan Thomas diundang, pesta pernikahan itu tidak akan selesai dalam waktu satu minggu, Nona,” sahut Amelia sambil menarik koper Gauri ke ruang cuci.Gauri mendengkus sebal. “Itu tidak akan terjadi.”Wanita cantik itu tidak berniat menikah dengan Ezra. Justru dia harus segera mencari jalan keluar yang bisa membuat semuan

    Last Updated : 2024-11-12

Latest chapter

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   233. Kehendak Sendiri

    Gauri menggenggam tangan Adam dengan erat, menarik pria itu keluar dari aula yang penuh dengan berbagai macam tatapan para tamu undangan. Gaun biru tua wanita itu menyapu lantai, menciptakan desiran halus setiap kali Gauri melangkah cepat.Adam mengikuti tanpa perlawanan, senyuman kecil masih tersungging di wajahnya yang tampan.Tatapan penuh rasa ingin tahu dari para tamu yang mereka lewati tidak membuat pria itu merasa terintimidasi. Sebaliknya, Adam justru tampak menikmati setiap detik pertunjukan yang dia ciptakan.Sampai akhirnya, mereka berhenti di sebuah lorong sepi yang dipenuhi dengan pintu-pintu menuju ruangan kecil untuk panitia dan staf acara.Lampu temaram menciptakan bayangan panjang di dinding, mempertegas aura intens di antara keduanya.Gauri melepas genggaman tangannya, lalu berbalik menghadapi Adam. Tatapan wanita itu tajam, walaupun wajahnya masih sedikit memerah akibat insiden di meja tadi.“Apa yang kamu lakukan tadi di depan banyak orang, Mas Adam?!” seru Gauri s

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   232. Kamu Akan Tamat!

    Sorotan lampu dari panggung utama mengikuti langkah anggun Gauri saat wanita itu melangkah menuju podium. Gaun biru tuanya berkilauan di bawah cahaya lampu, menonjolkan aura berkelas dan memukau yang membuat ruangan seketika terdiam.“Selamat, Nona Gauri!” ucap pembawa acara dengan senyum lebar sambil memberikan piagam penghargaan pada Gauri.Setelah Gauri menerima piagam itu, pembawa acara segera mempersilakannya menuju podium untuk berpidato.Dengan kepala terangkat, Gauri berdiri tegap di belakang mikrofon. Senyuman kecil tersungging di wajahnya, bukan senyum hangat, melainkan senyum formalitas yang hanya wanita itu gunakan di depan rekan bisnis.“Terima kasih kepada panitia dan para dewan juri atas penghargaan ini,” ucap Gauri, suaranya mengalir lembut, memenuhi ruangan yang dipenuhi sosok penting dunia bisnis. “Penghargaan ini adalah bukti nyata kerja keras dan dedikasi seluruh tim di Uno Rekayasa Industri. Tanpa mereka, visi saya tidak akan pernah terwujud.”Saat Gauri melanjutk

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   231. Diserang dari Dua Arah

    Gauri turun dari mobil hitam yang berhenti di depan venue acara Penghargaan Bisnis.Gaun biru tua berpotongan klasik dengan potongan punggung rendah menghiasi tubuhnya dengan sempurna. Kilauan berlian di bahunya memantulkan cahaya lampu sorot, membuat wanita itu tampak seperti ratu.Ezra melangkah keluar terlebih dahulu, lalu dengan sigap mengulurkan tangan untuk membantu Gauri. Senyum lebar menghiasi wajahnya, tetapi mata pria itu sebenarnya sedang mengawasi setiap gerak-gerik tunangannya.“Senyum, Gauri. Kamera sedang menonton kita,” bisik Ezra sambil memegang pinggang wanita itu.Gauri mengangkat dagu sedikit, memamerkan senyum anggun yang dingin. Kamera dari para wartawan berkerlap-kerlip tanpa henti, menangkap setiap langkah mereka di karpet merah.Ezra melingkarkan lengannya di pinggang Gauri, menciptakan citra pasangan sempurna. Pria itu tersenyum penuh kebanggaan.Setelah berhenti di depan kumpulan wartawan, Ezra dan Gauri mulai berpose mesra. Ezra mendekatkan bibirnya ke teli

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   230. Kecil Itu Masih Kesempatan

    Ezra berdiri di depan cermin besar di kamar mewahnya. Mata pria itu menatap pantulan dirinya sendiri dengan senyum licik yang menghiasi bibirnya.Jas hitam eksklusif yang dikenakan Ezra membuat penampilannya terlihat sempurna, tetapi ketegangan samar di garis rahangnya tetap terlihat.Ponsel Ezra yang tergeletak di atas meja kecil di samping cermin bergetar. Pria itu segera meraihnya dan menjawab panggilan itu tanpa basa-basi.“Sudah selesai?” tanya Ezra sedikit berbisik.Suara seorang pria terdengar di seberang telepon. “Ya, sudah selesai. Amora meninggal di tempat. Anak kecil itu … dia masih hidup, tapi kehilangan banyak darah. Saya tidak yakin dia bisa bertahan.”Ezra terdiam. Suasana di sekitarnya tiba-tiba menjadi hening. Jantung Ezra berdetak lebih cepat, bukan karena panik, tetapi karena dia sedang memikirkan apa dampak yang mungkin terjadi setelahnya.“Chava ada di sana?” tanya Ezra akhirnya, dengan dingin dan tajam.“Ya, dia bersama Amora saat kecelakaan terjadi. Tidak ada ya

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   229. Putus Kontak

    Adam menatap layar laptop dengan tatapan kosong. Berita yang terpampang di sana menghantam pria itu, seperti pukulan keras yang mengenai wajahnya.Pernikahan Gauri Bentlee Uno dan Ezra Damon Akan Digelar Minggu Depan.Kalimat itu terpampang jelas di headline sebuah situs berita ternama. Tidak hanya di situs berita, setiap Adam membuka media sosial, informasi yang sama pun muncul.Walaupun Gauri bukan seorang selebriti, tetapi wanita yang tiba-tiba menjadi konglomerat dan menjabat sebagai CEO Uno Rekayasa Industri adalah hal yang sangat menarik.Adam mengatupkan rahang erat, dan napasnya terasa berat. Pria itu mengepalkan tangan. Sudah dua hari sejak kontak terakhirnya dengan Gauri terputus, dan sekarang berita tidak masuk akal ini justru naik ke permukaan.Brak!Adam memukul meja kerjanya hingga gelas kopi yang berada di sudut meja terguncang. Wajah Adam memerah. Amarah, kebingungan, dan rasa kecewa menyelimuti pikiran Adam.“Bagaimana mungkin? Apa ini keputusan Gauri? Apa Gauri mener

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   228. Mati Rasa

    Gauri keluar dari kamar mandi dengan rambut yang masih basah menjuntai di punggung. Wanita itu masih mengenakan jubah mandi berwarna putih dengan bahan lembut.Wajah wanita itu terlihat lebih segar setelah air dingin membasuh kulitnya yang lelah. Namun, berapa kali pun Gauri mencuci rambut, kepala dan pikirannya tetap kacau.Tanpa membuang waktu, Gauri segera melangkah ke meja rias. Dia membuka laci paling bawah, tempat dia menyimpan ponsel pemberian Adam. Gauri tahu betapa berharganya benda itu, dan dia selalu memastikan menyimpannya sesuai dengan instruksi Adam.Tangan Gauri bergerak cepat, menggeser beberapa benda kecil yang memenuhi laci itu. Namun, wanita itu tidak bisa menemukan benda pipih yang dia cari di sana.Hati Gauri mulai berdegup kencang. Jantungnya terasa berat. Dia menarik napas panjang dan merogoh lebih dalam, berharap mungkin ponsel itu tergelincir ke sudut lain laci. Namun, dia tetap tidak menemukan apa-apa.“Di mana ya?” bisik Gauri, kepanikannya mulai merayap.Se

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   227. Apa yang Terjadi?

    Gauri duduk di tepi tempat tidur sambil memandangi ponsel kecil berwarna hitam di tangannya. Benda pipih itu diam-diam diselundupkan oleh Adam saat pria itu menggenggam tangannya di belakang Thomas.Hanya ada satu kontak yang tersimpan di sana, yaitu Adam Harraz 2. Tidak ada nomor lain, tidak ada akses internet, bahkan kartu SIM di dalamnya, sepertinya khusus hanya untuk berkomunikasi dengan Adam.Wanita itu mendesah panjang, tangannya menggenggam erat ponsel itu. Ponsel itu adalah satu-satunya jembatan yang bisa menghubungkan Gauri dengan satu-satunya orang yang ada di pihaknya saat ini.Pikiran Gauri melayang pada kejadian beberapa jam lalu yang membuat hari itu semakin terasa berat dan panjang.***Gauri duduk di meja kecil di sudut kamarnya. Wanita itu sedang membaca dokumen laporan perusahaan yang sempat dia bawa beberapa hari lalu dari kantor, ketika pintu kamarnya diketuk dengan keras.Tok! Tok! Tok!Gauri menoleh

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   226. Menyeret Ezra

    Ezra memasuki ruang kunjungan Rumah Tahanan Wanita Jakarta Timur. Wajah pria itu tampak tegang, tetapi matanya tetap tajam seperti biasa.Di balik kaca pembatas, Amora menunggunya dengan senyum tipis yang penuh ejekan. Wanita itu duduk dengan tenang, tempat yang membuat dia terisolasi dari dunia luar itu tidak mengurangi sedikit pun keangkuhannya.“Kamu akhirnya datang juga, Ezra.” Amora membuka percakapan dengan santai. Dia menyunggingkan senyum miring.Ezra mengambil tempat di kursi di depannya, tidak membalas sapaan Amora. Tatapan Ezra hanya menyoroti wanita itu dengan penuh kewaspadaan.Sudah beberapa hari pihak rumah tahanan terus menghubungi Ezra karena Amora meminta bertemu. Pria itu terpaksa menggunakan segala cara untuk kembali ke Indonesia walaupun dia sedang tersandung kasus hukum di Belanda.Untunglah, kesehatan Thomas membaik dan pria tua itu masih berpihak pada Ezra. Jadi mereka bisa kembali ke negara ini bersama.“

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   225. Penyusup

    Adam duduk di sofa ruang tamu griya tawang, berhadapan langsung dengan Thomas yang memandangnya dengan tatapan tidak suka.Atmosfer ruangan terasa semakin menekan, dan Adam harus menjaga ekspresinya tetap netral.“Jadi, apa yang ingin kamu bicarakan, Adam?” tanya Thomas dengan tegas sambil mengetukkan ujung tongkatnya ke lantai.Adam melirik sekilas ke arah Gauri yang berdiri di belakang Thomas. Sebelum pria muda itu sempat menjawab, Thomas berbalik, menatap Gauri dengan tajam.“Kamu tidak perlu berada di sini, Gauri. Kembali ke kamar!” perintah Thomas dengan kedua bola mata yang melebar.Gauri tampak ingin membantah, tetapi pada akhirnya wanita itu hanya mengangguk pelan dan melangkah pergi.Saat melewati Adam, wanita itu meliriknya sekilas, tatapan mereka bertemu selama beberapa detik.Lalu, tanpa bicara sepatah kata pun, Gauri memutus tatapan mereka dan menghilang di balik pintu kama

DMCA.com Protection Status