“Mau ke mana kamu, Dave?” Kiano bertanya heran melihat Davin yang sudah rapi jali.“Dia mau ketemu mertuanya, Pi.” Gendiz yang menjawab. Setelah berbicara dari hati ke hati tadi siang, Gendiz menghubungi Vivian dan menyampaikan keinginan Davin untuk bertemu dengan orang tuanya. Jelas saja Vivian langsung setuju karena memang hal itu yang sudah lama dia nantikan.“Pi, Mi, dan kamu, Ndiz, duduk dulu yuk!” Davin mengajak para orang tersayangnya duduk bersama. Ada sesuatu yang ingin dia jelaskan.“Ada apa? Jangan bilang kamu ngehamilin anak gadis orang terus kamu diminta tanggung jawab. Papi udah bilang sama kamu kan, kalo tebar benih hati-hati, jangan pake cinta dan jangan lupa pake pengaman.”“Astaga, Pi! Otak Papi kapan nggak gesreknya sih?” gerutu Davin kesal. Padahal dia sedang ingin bicara serius.Adizty tertawa dan mencubit lengan suaminya. Pun dengan Gendiz. Setiap hari ada saja ucapan dan tingkah Kiano yang mengocok perut mereka.“Ya udah, Dave, kamu mau ngomong apa?” Adizty mene
Read more