Home / Romansa / Menikahlah dengan Mama, Tuan CEO / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Menikahlah dengan Mama, Tuan CEO: Chapter 81 - Chapter 90

191 Chapters

81. Pesona Louis

Melihat seorang pria berkacamata hitam memasuki lobi diiringi oleh empat orang pengawal, para resepsionis sontak terkesima. Meskipun pria itu berjalan sambil tertunduk, auranya tetap memukau. Kharismanya terpancar begitu kuat sehingga tak seorang pun rela berkedip demi melihatnya. "Selamat datang di hotel kami, Tuan," sambut seorang resepsionis wanita dengan nada ceria saat tamu istimewa itu berhenti di hadapannya. Ia kini kesulitan bernapas. Paru-parunya terlalu penuh oleh kekaguman. Namun, begitu sang pria menegakkan kepala dan melepas kacamata, wanita di balik meja itu terkesiap. Napasnya benar-benar terhenti sekarang. "T-tuan Harper?" Louis menyunggingkan senyum kecil. "Selamat siang, Nona. Apakah Kendrick sedang berada di sini?" Wanita muda itu memaksa paru-parunya untuk kembali bekerja. Setelah ia berhasil mengendalikan keterkejutannya, ia menggeleng lambat. Suaranya seperti tersangkut di kerongkongan. "Tidak?" Louis membantunya menjawab. "Y-ya, Tuan. Tuan Muda
last updateLast Updated : 2024-10-11
Read more

82. Melanggar Aturan

Louis tersenyum puas. "Sempurna. Cepat ambil salinannya," ia menepuk pundak si pengawal. "T-tunggu dulu!" Sang manajer kembali tergagap. "Kalian tidak bisa seenaknya mengambil rekaman CCTV hotel ini. Itu melanggar aturan!" Wajah Louis sontak meredup. Sorot matanya meruncing. "Kau berubah pikiran? Kau tidak jadi berpihak padaku?" "B-bukan begitu. Hanya saja, ini tidak sesuai kesepakatan. Anda bilang ingin mencari rekaman lima tahun lalu, tapi yang Anda lakukan ini melanggar privasi. Tuan Muda Kendrick—" "Harus menebus kesalahannya," sela Louis dengan suara lantang. Sang manajer terpaksa menelan lagi sisa kata-katanya. "Maaf, Tuan," ia tertunduk sembari meringis. Tangannya yang gemetar terasa dingin. Melihat tingkah pengecut itu, Louis mendengus. "Kau pernah dengar istilah gigi untuk gigi, mata untuk mata? Kendrick sudah menjebakku dalam skandal besar. Sekarang giliran dia yang merasakannya. Skandal untuk skandal!" Sang manajer tidak berani lagi berkata-kata. Para pen
last updateLast Updated : 2024-10-11
Read more

83. Rekaman Kebenaran

Mendengar tawa Kendrick yang menjijikkan, Louis seketika lupa dengan misinya. Ia mencengkeram kerah baju laki-laki itu, mengentaknya dengan mata terpelotot. "Tutup mulutmu! Jangan bicara sembarangan. Sekali lagi kau mengatakan hal kotor tentang Sky, aku tidak akan segan-segan menghancurkanmu!" Bukannya ciut, tawa Kendrick malah semakin bergema. "Aku tidak bicara sembarangan, Louis. Memang itulah kenyataannya. Di balik jumpsuit konyolnya itu, ternyata tersimpan harta karun yang indah." "Hentikan!" Louis menyentaknya lebih keras. Namun, Kendrick malah semakin bersemangat untuk memancing amarahnya. "Apalagi, buah dadanya itu. Kau beruntung sekali bisa meremasnya. Setiap kali aku bersenang-senang sendiri, aku selalu membayangkan bagaimana aku bisa menggigitnya. Rintihannya pasti sangat menggoda!" Tiba-tiba, Louis melayangkan pukulan. Kendrick seketika terhuyung-huyung dan menabrak meja. "Sudah kubilang! Tutup mulutmu!" Ia melempar Kendrik ke lantai, menekan dadanya dengan
last updateLast Updated : 2024-10-12
Read more

84. Sky versus si Wanita Bayaran

Begitu Louis menjatuhkan telunjuk, video langsung terputar. Itu adalah rekaman yang diambil di koridor menuju kamar hotel. Dirinya tampak berjalan sempoyongan di situ. Beberapa kali ia berusaha mendorong orang yang memapahnya, tetapi wanita berambut merah itu bersikeras untuk tetap memeluknya. "Ini sungguh memalukan," gerutunya di depan laptop. Ia heran mengapa dirinya terlihat begitu tak berdaya. Tak tahan melihat kondisinya yang menyedihkan, Louis mempercepat rekaman. Ia berhenti saat mendapati Sky mengendap-endap di belakang mereka. Dalam sekejap, seluruh sarafnya menegang. Paru-parunya mendadak penuh dengan kegugupan. Apalagi, sesaat setelah si Rambut Merah membawanya masuk, Sky dengan sigap menahan pintu agar tidak menutup. "Dia lincah sekali," Louis masih sempat-sempatnya takjub. Tidak ada yang bisa dilihatnya lagi dari sudut itu, Louis beralih ke video lain. Itu diambil oleh kamera di dalam kamar hotel yang menyoroti ke arah kasur. Tak ingin kehilangan inform
last updateLast Updated : 2024-10-12
Read more

85. Malam Panas (+18)

Lima tahun yang lalu .... Selesai melucuti kancing baju Louis, Sky memaksanya untuk bangkit duduk. Ia bantu pria itu membebaskan diri dari kemeja sutranya. Setelah itu, ia mulai melucuti celana Louis sambil melirik ke arah lain. "Aku datang ke sini untuk memberimu kejutan, Louis. Tapi kalau begini, justru kaulah yang memberiku kejutan," gumamnya, seperti mengomel. Beberapa detik kemudian, hanya tersisa celana dalam di tubuh Louis. Sky tidak berani melihat ke bawah lagi. Sambil menoleh ke arah lain, ia menaruh lengan Louis di pundaknya. "Ayo, Louis. Aku akan membantumu ke kamar mandi," desahnya sambil mengambil posisi kuda-kuda. Namun ternyata, tubuh Louis terlalu berat baginya. Pria itu tetap duduk di tepi kasur, sama sekali tidak terangkat. "Louis? Ayolah! Bekerjasamalah denganku. Kerahkan tenagamu! Sedikit saja, itu sudah sangat membantu." Sky mencoba cara lain. Ia berdiri di depan Louis, melingkarkan lengan pria
last updateLast Updated : 2024-10-13
Read more

86. Aku Menginginkanmu (+18)

"Louis, kenapa kamu membuka bajuku? Itu tidak sopan," gumam Sky resah. Ia mencoba beberapa kali untuk menarik tangannya, tetapi gagal. Padahal, Louis hanya menahan sweater yang melilit lengannya dengan satu tangan. Namun, tetap saja ia lebih kuat. "Daripada kau resah, kau lebih baik menikmatinya saja, Sky. Aku tidak akan kasar. Aku berjanji padamu kalau itu akan sangat lembut," bisik Louis membuat darah Sky berdesir lebih cepat. "Apa maksudmu, Louis? Kenapa kamu bicara seolah-olah kamu akan melakukan hal terlarang? Kau sudah sepakat untuk tidak melakukannya tadi. Apakah kau lupa?" "Aku sangat menginginkanmu, Sky. Ayolah .... Bantu aku. Tubuhku mulai terasa panas lagi karena kau melawan. Lagi pula, bukankah kau juga menginginkannya?" Sky mengernyitkan dahi. "Aku menginginkannya? Tidak, Louis. Jangan sekarang. Kita belum menikah." "Tapi tubuhmu menunjukkan tanda-tandanya." Tangan Louis terulur ke bawah. Sky pun terkesiap. Belum sempat ia berkomentar, Louis telah kembali
last updateLast Updated : 2024-10-13
Read more

87. Yang Terjadi Pagi Itu

Begitu Louis keluar dari pintu, wanita tua yang mengenakan seragam petugas kebersihan langsung tersenyum semringah. Mata keriputnya bercahaya. Ia tampak ramai dan tidak berbahaya. "Tuan Harper, akhirnya Anda kembali ke sini. Saya sangat senang bisa bertemu Anda lagi," sapanya hangat. Alis Louis tertaut. "Maaf, Nyonya. Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?" Sang wanita mengerjap. Sambil mundur satu langkah, ia tertunduk. "Maaf, Tuan. Saya tidak bermaksud lancang. Sebetulnya, kita tidak benar-benar bertemu. Kita hanya berpas-pasan saat Anda berkunjung kemari 5 tahun yang lalu, tapi Anda pasti tidak memperhatikan saya." Mata Louis semakin menyipit. Ia berusaha menemukan sang wanita dalam ingatannya, tetapi gagal. "Ada keperluan apa Anda kemari, Nyonya?" Petugas kebersihan itu kembali menegakkan kepala. "Ada sesuatu yang harus saya berikan kepada Anda, Tuan." Sementara Louis menaikkan alis, wanita itu mengambil sebuah kantong plastik dari troli yang memuat peralatan keber
last updateLast Updated : 2024-10-14
Read more

88. Meluruskan Kesalahpahaman

Awalnya, gadis kecil dan bocah laki-laki itu melambaikan tangan. Lalu perlahan, keduanya bergerak mendekat. Pertumbuhan mereka juga mulai terlihat. Saat bertemu di tengah, mereka berdua berpelukan. Gambar love pun muncul, seolah melayang-layang di sekitar mereka yang telah dewasa. Tak lama kemudian, Louis tiba di halaman akhir. Tulisan tangan Sky terukir jelas di sana. Saat membacanya, napas Louis langsung tersendat. Dadanya tergelitik sekaligus sakit, air mata berkumpul di pelupuknya. "Kamu adalah karakter terbaik dalam cerita hidupku. Maukah kau membantuku menulis sebuah buku tentang kita berdua?" Louis menelan ludah pahit. Ia bisa membayangkan betapa bersemangatnya Sky untuk datang menemuinya pada malam itu. Ia membawa harapan yang besar. "Aku sudah melambungkan hatinya dengan kata-kata manisku saat mabuk. Kubuat dia percaya bahwa aku sudah menerima cintanya. Dia bahkan menyebutku sebagai pacar di hadapan wanita ini," pikir Louis sembari melirik si petugas kebersihan
last updateLast Updated : 2024-10-14
Read more

89. Keputusan Louis

"Sudah berapa kali video baru diputar?" tanya Louis yang telah duduk di depan kamera. Pengawal yang standby di laptop cepat-cepat menjawab, "Lebih dari 300.000, Tuan." Louis mengangguk. Wajahnya tampak sangat serius tanpa senyum seperti itu. "Mari kita mulai siarannya." Omega bergegas memeriksa kamera. Setelah memastikan posisi Louis sempurna, ia memulai hitungan mundur. Lalu, Louis pun mulai bicara. "Halo, semuanya. Apakah kalian sudah menyaksikan rekaman CCTV yang lebih lengkap? Aku harap, itu cukup untuk membuktikan bahwa gadis yang kalian hina sejak kemarin adalah gadis baik-baik," angguknya meyakinkan. "Sebetulnya, dia adalah sahabatku sejak kecil. Dia adalah gadis polos yang tidak mengenal kejahatan dalam hidupnya. Satu-satunya kesalahan yang ia buat adalah berada di tempat dan waktu yang salah." Sambil terus menatap kamera, Louis bergeming. Semua orang menanti kata-kata dari mulutnya. Namun, selang beberapa saat, suasana tetap hening. Omega sampai heran melihatnya.
last updateLast Updated : 2024-10-15
Read more

90. Di Mana Papa?

Selang beberapa saat, Louis belum bisa tenang. Perolehan suara untuk Grace dan Sky masih bersaing ketat. Mereka terus susul-menyusul dengan perbedaan yang sangat tipis. "Tuan, mengapa Anda tidak mengungkapkan bahwa Nona Evans adalah orang yang menyuruh Kendrick untuk menyebarkan video skandal? Kalau publik tahu, Nona Hills pasti mendapat lebih banyak perolehan suara," gumam Omega yang ikut tegang di samping bosnya. Louis melirik tipis. Alisnya berkerut sinis. "Apakah kau lupa? Dia adalah mantan kekasihku. Ya, meskipun dia belum terima soal itu. Tapi, bagaimanapun, aku tidak mungkin menjatuhkan dia. Lagi pula, dia sepupu Cayden, kau ingat? Aku lebih baik menghindari perselisihan dan masalah baru." "Karena itukah Anda membela Kendrick?" sambung Gamma yang juga sibuk memperhatikan hasil voting. Louis sontak melirik ke arah sebaliknya. "Kau baru kembali ke sini. Siapa yang memberitahumu tentang itu?" Omega spontan membulatkan mata, memberikan kode untuk rekannya. Namun, Gamma t
last updateLast Updated : 2024-10-15
Read more
PREV
1
...
7891011
...
20
DMCA.com Protection Status