Setibanya di ruang makan, Summer langsung menghampiri Edmund. "Halo, Kakek. Apakah kamu sudah bosan menunggu?" Summer berjinjit, memberi Edmund kecupan di pipi. Mendapat perlakuan manis tersebut, pria paruh baya itu tersenyum. "Ya, Kakek sedikit bosan. Apa yang membuatmu begitu lama?" Summer menunjuk ransel kecil yang ia letakkan di ruang sebelah. "Aku harus menyiapkan perlengkapan dengan teliti, Kakek. Perjalanan hari ini penting. Maaf kalau aku sudah membuatmu bosan." Tiba-tiba, mata Summer membulat. "Nenek, apakah itu berat?" Summer menghampiri Alice yang sedang membawa sebuah panci besar. Saat ia hendak membantunya, sang nenek berkata, "Jangan dipegang, Sayang. Ini panas." Summer cepat-cepat menarik tangannya. "Ups, maaf, Nenek. Aku hanya berniat membantu." "Tidak masalah, Sayang. Lain kali berhati-hatilah dalam memegang sesuatu, oke?" tutur Alice sembari meletakkan panci di atas meja. Samar mengangguk manis. "Oke, Nenek." "Bagus. Sekarang duduklah. Kamu ha
Last Updated : 2024-10-22 Read more